Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.F.

R DENGAN DIAGNOSA MEDIS


DIABETES MELITUS TIPE II DI RUANG GERIATRIK DASAR
RSUP DR KARIADI SEMARANG

Disusun Oleh :
RIFYAL LAMANI
(NIM.G3A018023)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2019
ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN DIABETES MELITUS
DI RUANG GERIATRIK DASAR RSUP DR KARIADI

PENGKAJIAN
Tanggal Masuk : 20 April 2019 No RM : A536722
A. IDENTITAS
Nama : Tn.F.R
Alamat : Jln.Kumuduasmoro Dalam, Bongsari Semarang
Pekerjaan : Pensiunan Guru
Agama : Kristen Katolik
Status Perkawinan : Kawin
Diagnosa Medis : Diabetes Melitus Tipe II
Keluarga terdekat yang segera dihubungi
Nama : Ny.S
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jln.Kumuduasmoro Dalam, Bongsari Semarang
B. RIWAYAT KESEHATAN
Riwayat Kesehatan Sekarang :
Sebelum pasien masuk rumah sakit, pasien merasakan badannya terasa
lemas terus menerus sejak ± 3 hari. Istri pasien mengatakan pasien juga mengalami
demam selam 5 hari saat di rumah dan juga tidak nafsu makan. Saat pengkajian,
pasien dalam posisi tidur berbaring dan mengeluh badanya terasa lemas dan juga
sakit kepala cekat cekot tidak menyebar dengan skala ringan (skala 3 dari 0-10) dan
munculnya hilang timbul. Pasien juga mengalami penurunan nafsu makan dan
mual. Makanan tidak dihabiskan (hanya 3-4 sendok). BB : 50 Kg, TB : 160 Cm
(IMT : 19.53 kg/m2). TTV : TD : 160/90 mmHg, N : 84 x/m, S : 37,30C, RR : 20
x/m. KGDS : 543 mg/dl.
Riwayat Kesehatan Dahulu :
Riwayat DM sudah ± 6 tahun yang lalu dan juga hipertensi. Sering kontrol
di dokter pribadi. Belum pernah dirawat atau dioperasi sebelumnya. Tidak ada
alergi obat maupun makanan. Pasien dan keluarga lupa nama obat yang sering
dikonsusmsi pasien saat di rumah dan lupa dibawa ke RS. Obat didapatkan dari
dokter. Pasien tidak merokok dan juga tidak pernah mengkonsusmsi alkohol.
Persepsi Pasien Alasan Masuk RS :
Pasien beberapa kali teriak minta pulang ke rumah dan tidak mau dirwat di
RS. Alasannya pasien meras tidak betah dan menganggap dirinya baik-baik saja
sekarang.
C. KEBUTUHAN OKSIGEN
RR pasien 20 x/m, irama teratur, pasien tidak mengalami sesak nafas, tidak
batuk, tidak sianosis dan tidak ada nafas cuping hidung. Auskultasi suara nafas
vesikuler. Nadi 84 x/m kekuatan normal. TD : 160/90 mmHg, akral teraba hangat,
tidak ada edema, tidak mengalami nyeri dada dan tidak ada distensi vena JVD.
D. KEBUTUHAN NUTRISI
Pasien mengikuti program diit rendah karbohidrat dari RS. Makan pagi :
bubur + sup sawi + wortel + tahu. Makanan siang : Pepaya, Bubur + jagung muda
+ kembang kol. Makan malam : Agar-agar, martabak telur + bubur + jagung.
Kebutuhan energi per hari 2000 kal/hr. Pasien mengalami penurunan nafsu makan.
Makan hanya 3-4 sendok saja, mual. Kondisi gigi tidak lengkap dan tidak
menggunakan gigi palsu. BB : 50 Kg, TB : 160 cm. IMT : 19.53 kg/m2, RBW : 83
% (underweight : < 90). BB mengalami penurunan dalam 6 bulan terakhir. Hb :
13.2 g/dl, Ht :35.1 %, GD : 534 mg/dl, Na: 118 mmol/L, Kal: 4.3 mmol/L, Cl : 92
mmol/L. Turgor kulit sedang. Tidak ada dekubitus.
Resiko Dekubitus-Skor Norton :
Penilaian Skor Skor Pasien
Kondisi fisik umum
Baik 4
Lumayan 3 3
Buruk 2
Sangat Buruk 2
Kesadaran
Komposmentis 4
Apatis 3 4
Konfusi/spoor 2
Stupor/koma 1
Aktivitas
Ambulasi mandiri 4
Ambulasi dengan bantuan 3 3
Hanya bisa duduk 2
Tiduran 1
Mobilitas
Bergerak bebas 4
Sediki terbatas 3 3
Sangat terbatas 2
Tidak bisa bergerak 1
Inkotinensia
Tidak ada 4
Kadang-kadang 3 4
Sering inkotinensia urin 2
Inkotinensia alvi dan urin 1
Skor total 17
Kategori Norton :
< 12 (risiko besar)
12-15 (risiko kecil terjadi
16-20 (risiko kecil sekali)/tidak terjadi

E. KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT


Pasien minum ± 800 cc/hr. Mukosa mulut normal, tidak adak inkontensia,
tidak ada retensi urin, tidak ada hematuri. Selama dirawat di RS pasien baru satu
kali BAB Tanggal 21 April 2019 berwaran kuning kecoklatan dengan konsistensi
biasa. Konstipasi tidak ada, diare tidak ada, inkontensia alvi tidak ada, tidak
menggunakan obat laksansia.
F. KEBUTUHAN AKTIFITAS DAN ISTIRAHAT
MACAM ADL 0 1 2 3 4
Makan/minum
Mandi
Berpakaian
BAK/BAB
Pindah dari TT
Berjalan
Naik Tangga
Keterangan Penilaian Aktifitas:
1. Mandiri
2. Alat bantu
3. Bantuan orang lain
4. Bantuan orang lain dan alat
5. Semua dengan bantuan

Pengkajian Statud Fungsional (Indeks KATZ)


No Aktivitas Mandiri Tergantung
1. Mandi
2. Berpakaian
3. Ke Kamar Kecil
4. Berpindah
5. Kontinen
6. Makan
Kesimpulan Indeks KATZ : KATZ F
Nilai A : Kemandirian dalam hal makan, kontinen (BAK/BAB), berpindah, ke
kamar kecil, mandiri dan berpakaian
Nilai B : Kemandirian dalam semua hal, kecuali satu dari fungsi tambahan
Nilai C : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
Nilai D : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi
tambahan
Nilai E : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil,
dan satu fungsi tambahan
Nilai F : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil
berpindah dan satu fungsi tambahan (makan)
Nilai G : Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut
Kebiasaan olahraga pasien sebelum di rumah sakit adalah pasien sering
jalan pagi (dalam seminggu bisa 1-2 kali) di sekitaran lingkungan rumahnya.
Pasien sering merasa mudah lelah dan cepat lemas. Pasien tidak pernah mengalami
jatuh.
Tidur malam pasien sebelum masuk rumah sakit yaitu jam 21.00 WIB dan
bangun pagi jam 05.00 WIB, sering terjaga di malam hari untuk BAK. Sedangkan
di Rumah sakit pasien mengalami kesulitan dalam tidur. Tidur malam jam 21.00
dan tiba-tiba sering terjaga dan sulit untuk melanjutkan tidurnya kembali. Pasien
merasakan kurang puas dalam kualitas tidurnya. Pasien tidak menggunakan obat
tidur.
G. KEBUTUHAN SPRITUAL
Pasien beragama kristen katolik. Saat di rumah pasien selalu mengikuti
ibadah di gereja seminggu sekali atau kegiatan-kegiatan ibadah jamuan lainnya.
Selama di rumah sakit pasien tidak pernah mengikuti ibadah mingguan. Namun
sesekali berdoa bersama istri dan juga anaknya di rumah sakit.
H. KOMUNIKASI
Pasien berbicara masih lancar hanya saja suara kurang begitu keras.
I. POLA PERSEPSI
Penglihatan sedikit kabur terutama yang sebelah kiri dan tidak
menggunakan kaca mata. Pendengaran baik dan tidak menggunakan alat
pendengar, penciuman baik, pengecapan baik, perabaan baik, pasien sering
mengalami nyeri kepala P : Peningkatan kadar gula darah, Q : Cekat cekot, R :
Kepala saja tidak menyebar, S : Skala 3 (0-10), T : Hilang timbul
J. KOPING DAN TOLERANSI STRESS
Pasien sering kali meminta agar pulang ke rumah. Istri pasien selalu
memberi nasihat agar pasien mau tetap di rumah sakit dan berobat sampai sembuh.
Istri pasien selalu menemani dan mengajak pasien untuk berkomuniasi.
K. MENTAL
Keadaan emosi pasien baik, memori baik masih mengenal seluruh anggota
keluarga dan saat dilakukan pemberian asuhan keperawatan beberapa kali
mengunjungi pasien, pasien masih ingat dengan perawat.
Pengkajian SPSMQ :
No Pertanyaan Benar Salah
1. Tanggal berapakah hari ini (Tgl/Bln/Thn)
2. Hari apakah hari ini?
3. Apakah nama tempat ini?
4. Berapa no.Telp/No.rumah/Jalan RT RW
5. Berapa usia anda?
6. Kapan anda lahir? (Tgl/Bln/Thn)
7. Siapa nama presiden sekarang? (Tokoh penting)
8. Siapa nama presiden sebelumnya?
9. Siapa nama ibumu sebelum menikah?
10. 20-3, kurang dst
Total
Skor : 2
 0-3 Kesalahan : Baik
 4-5 Kesalahan : Gangguan intelektual ringan
 6-8 Kesalahan : Gangguan intelektual sedang
 9-10 Kesalahan: Gangguan intelektual berat
Jika penderita pernah sekolah, kesalahan diperbolehkan +1 dari nilai diatas
Jika penderita sekolah lebih dari SMA, kesalahan yang diperbolehkan -1
dari nilai diatas

Pengkajian Skala Depresi Geriatri (GDS-15)


No Keadaan yang dialami seminggu Nilai Respon
Ya Tidak
1. Apakah anda sebenarnya puas dengan
L. SOSIAL EKONOMI
Pasien merupakan pensiunan guru. Penghasilan pasien didapat dari uang
pensiunan dan uang yang diberikan oleh anak-anaknya. Uang perbulan pasien dan
istri adalah Rp.2.000.000. Pasien mempunyai asuransi kesehatan. Jumlah anak laki-
laki tidak ada sedangkan perempuan 2 orang dan sudah memiliki 2 orang cucu.
Pasien tinggal di rumah bersama istri dan anak perempuannya yang belum
menikah. Yang membantu kehidupan sehari-hari adalah istri dan anaknya.
M. KEBIASAAN KEGIATAN DI RUMAH
PAGI SIANG SORE MALAM
Membaca koran Makan dan tidur Nonton TV Nonton TV dan
dan menyiram siang tidur
tanaman

Pasien jarang mengikuti kegiatan organisasi di lingkungannya dan jarang


mengikuti kegiatan kelompok lansia.
N. DISCHARGE PLANNING
1. Dirumah tinggal bersama siapa ? Istri dan anak perempuan
2. Rumah yang ditempati? Rumah sendiri
3. Keadaan rumah? Bangunan rumah permanen, bersih
4. Tingkat/tidak?, Tangga/tidak? Ubin licin/tidak? WC Jongkok/dudukk? Tidak
tingkat, tidak bertangga, ubin tidak licin, WC duduk
5. Penerangan? Jendela, ventilasi dan lampu. Air dari mana? PAM
6. Perawatan diri? Mandiri jika tidak sakit
7. Perlu alat bantu? Ya, alat bantu melihat (kacamata)
8. Konsultasi diet? Ya, agar kalori yang masuk dapat seimbang dan gula darah
terkontrol
9. Macam obat yang diminum? Pasien lupa
10. Famili confrence : Perlu
11. Day hospital : Tidak
12. Home visit : Tidak
M : Berikan edukasi pada pasien untuk selalu minum obat dan makan teratur
selama di rumah dan juga edukasi tentang makanan yang harus dijaga
dengan baik.
O : Pasien biasanya langsung dibawa ke dokter pribadi untuk diperiksa,
anjurkan juga untuk penggunaan instansi kesehatan yang lain yang dekat
dengan lingkungan rumah misalnya Puskesmas
D : Penting membangun kerja sama dengan keluarga agar pasien bisa patuh
baik dalam diit maupun konsumsi obat
E : Pasien dan keluarga tampak paham dan mampu menjelaskan ulang
L : Dokumen : pemberian edukasi
O. KESAN PERAWAT TERHADAP PASIEN SECARA MENYELURUH
Proses pemberian asuhan keperawatan dimulai dari Senin 22 April sd Rabu
24 April 2019. Mulai dari proses pengkajian sampai dengan evaluasi bersama
pasien, pasien terkesan cukup kooperatif. Masih bisa menjawab pertanyaan dengan
baik walaupun dalam keadaan umum yang sedang lemah. Pasien tampak paham
dengan penyakit yang dideritanya sekarang ini dan mampu menceritakan riwayat
penyakitn sebelumnya dengan baik. Pasien bercerita tentang pekerjaannya dulu dan
kebersamaan bersama anak dan cucu-cucunya. Pasien selalu bertanya kapanm ia
bisa boleh pulang

P. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik Hasil
Kepala
- Bentuk Simetris
- Kulit kepala Bersih
- Warna rambut Beruban
- Luka Tidak ada
- Nyeri tekan Tidak ada
Mata
- Penglihatan Kabur (kiri)
- Bentuk Simetris
- Pupil Isokor
- Skela Anikterik
- Konjungtiva Ananemis
- Nyeri tekan Tidak ada
Telinga
- Bentuk Simetris
- Pengeluaran Cairan Tidak ada
- Ketajaman pendengaran Dapat menjawab
pertanyaan dengan baik
Hidung
- Bentuk Simetris
- Polip Tidak ada
Mulut
- Mukosa bibir Lembab
- Gigi Caries
- Kebersihan Bersih
Leher
- P.Kelenjar tonsil Tidak ada
- Peningkatan tekanan vena jugularis Tidak ada
- Lesi Tidak ada
- Nyeri Tidak ada
Paru
- Bentuk Simetris
- Suara nafas Vesikuler
Abdomen
- Bentuk dada Simetris
- Turgor Elastis
- Lesi Tidak ada
- Asites Tidak ada
- Pemb. Hepar Tidak ada
- Nyeri tekan Tidak ada
Ektremitas
- Turgor Sedang
- Lesi Tidak ada
- Capillary refill <3 detik
- Sianosis tidak ada
- Kaki Normal
- Kekuatan otot 5 5
5 5

Q. PEMERIKSAAN PENUNJANG DAN TERAPI


Hasil Laboratorium Patologis Klinis (20-04-2019)
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL KETERANGAN
HEMATOLOGI
Hematologi Paket
Hemoglobin 13.2 g/dl 13.00-16.00
Hematokrit 35.1 % 40-54 L
Eritrosit 4.33 10^6/ul 4.4-5.9 L
MCH 30.5 Pg 27.00-32.00
MCV 81.1 fl 76-96
MCHC 37.6 g/dl 29.00-36.00 H
Leukosit 18.5 10^3/ul 3.8-10.6 H
Trombosit 364 10^3/ul 150-400
RDW 12 % 11.60-14.80
MPV 11.2 Fl 4.00-11.00 H
KIMIA KLINIK
Elektrolit
Natrium 118 mmol/L 136-145 L
Kalium 4.3 mmol/L 3.5-5.1
Chlorida 92 mmol/L 98-107 L

Terapi :
Infus
Nacl 0,9% 20 tpm IV

Ampicilin Sulbactam 1,5 gr/8 jam IV


Ranitidin 50 mg/12 jam IV
Lovenox 0,4 unit/12 jam SC
Humulin R Sleeding
PO :
Aspilet 80 mg/24 jam
ISDN 5 mg/8 jam
Candesartan 8 mg/24 jam
Amiodipin 10 mg/24 jam

ANALISA DATA
No Data Fokus Masalah (P) Etiologi (E)
1. DS : Ketidakstabilan Disfungsi pankreas
- Pasien mengatakan kadar gula darah
badannya terasa lemas
dan sakit kepala. P :
Peningkatan kadar gula
darah, Q : Cekat cekot,
R : Kepala saja tidak
menyebar, S : Skala 3
(0-10), T : Hilang timbul
- Pasien mengatakan
mempunyai riwayat
diabetes sejak 6 tahun
yang lalu
DO :
KGDS 543 mg/dl, TTV : TD
: 160/90 mmHg, N : 84 x/m,
S : 37,30C, RR : 20

2. DS : Ketidakseimbangan Faktor biologis


- Pasien mengatakan tidak nutrisi:kurang dari
nafsu makan. kebutuhan tubuh
- Istri pasien mengatakan
makanan tidak
dihabiskan (3-4 sendok
saja)
- Pasien mengeluh mual
jika disuapi makanan
DO :
- Porsi makan tidak
dihabiskan
- BB : 50 Kg, TB : 160
cm. IMT : 19.53 kg/m2,
RBW : 83 %
(underweight : < 90)
3. DS : Intoleransi aktivitas Imobilitas
- Pasien mengatakan
badannya terasa lemas
dan mudah lelah
DO :
- Pasien dalam posisi
lemah terbaring
- Aktivitas pasien dibantu
oleh keluarga
- TTV : TD : 160/90
mmHg, N : 84 x/m, S :
37,30C, RR : 20

PATHWAYS
Disfungsi Pankreas

Insulin

Glukosa tidak dapat diangkut ke sel


Kadar Gula Darah

MK : Ketidakstabilan
kadar gluka darah

Produksi energi menurun Glukogenesis

Letih, lemah Gliserol

MK : Intoleransi aktivitas LDL

Disfungsi syaraf mikrovaskuler

Nefropati

Otonom

Mobilitas lambung

Mual, Anoreksia

MK : Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakstabilan kadar gula darah berhubungan dengan disfungsi pankreas
(00179)
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
faktor biologis (00002)
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan imobilitas (00092)

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil
Ketidakstabilan kadar Setelah dilakukan 1. Monitor kadar
gula darah berhubungan tindakan keperawatan glukosa
dengan disfungsi pankreas selama 3 x 24 jam, kadar 2. Monitor tanda dan
(00179) glukosa pasien stabil gejala hiperglikemia,
dengan kriteria hasil : poliuri, polidipsi,
1. Kadar gula klien kelelahan, mata
terkontrol kabur dan sakit
2. Kadar glukosa dalam kepala
rentang normal (GD 3. Monitor tekanan
Puasa 60-100) GD darah dan nadi
Sewaktu (70-100) 4. Kelola pemberian
Humulin R
Ketidakseimbangan Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji adanya alergi
nutrisi kurang dari keperawatan selama 3 x makanan
kebutuhan tubuh 24 jam, kebutuhan nutrisi 2. Kolaborasi dengan
berhubungan dengan kembali stabil dengan ahli gizi untuk
faktor biologis (00002) kriteria hasil : menentukan jumlah
1. Intake zat gizi kalori yang
(nutrien) adekuat dibutuhkan pasien
2. Energi tercukupi 3. Monitor jumlah
nutrisi dan
kandungan kalori
4. Berikan informasi
tentang kebutuhan
nutrisi
5. Monitor turgor kulit
6. Monitor mual dan
muntah
7. Kelola pemberian
ranitidin
Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan asuhan 1. Tentukan batasan
berhubungan dengan keperawatan selama 3 x kegiatan fisik dari
imobilitas (00092) 24 jam, intoleransi klien
aktivitas teratasi dengan 2. Tentukan jenis
kriteria hasil : aktivitas dan berapa
1. Berpartisipasi dalam banyak aktivitas yang
aktivitas fisik dengan tidak membuat lelah
TD, HR,RR yang 3. Monitor TD, HR, dan
sesuai RR klien selama
melakukan aktivitas
fisik
4. Motivasi klien untuk
melaakukan
aktrivitas sehari-hari
sesuai kemampuan

D. CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN


Tanggal Nomor Implementasi SOAP TTD
Jam Diagnosa
Keperawatan
22/4/19 S : Pasien mengatakan Rifyal
08.30 00179 - Memonitor kadar badan terasa lemas
glukosa O : KU Lemah, CM,
08.30 00179 - Memonitor tanda terpasang infus NaCl
dan gejala
0,9%, KGDS 543 mg/dl,
hiperglikemia, BB : 50 Kg, TB : 160 cm.
IMT : 19.53 kg/m2, RBW
poliuri, polidipsi,
kelelahan, mata : 83 % (underweight : <
kabur dan sakit 90) makan ¾ porsi,
kepala pandangan kabur
08.40 00179 - Monitor tekanan A:
darah dan nadi - Ketidakstabilan
09.00 00002 - Mengkaji adanya kadar gula darah
alergi makanan berhubungan dengan
09.00 00002 - Memonitor disfungsi pankreas
jumlah nutrisi
- Ketidakseimbangan
dan kandungan nutrisi kurang dari
kalori kebutuhan tubuh
09.15 00002 - Memberikan berhubungan dengan
informasi tentang faktor biologis
kebutuhan nutrisi - Intoleransi aktivitas
09.15 00002 - Memonitor berhubungan dengan
turgor kulit imobilitas
09.15 00002 - Memonitor mual P:
dan muntah - Monitor kadar gula
10.00 00092 - Membatasi darah
aktifitas fisik
- Monitor tanda dan
pasien gejala hiperglikemia
dan hipoglikemia
- Kelola pemberian
humulin
- Monitor intake
nutrisi
- Kelola pemberian
inj.ranitidin
- Bantu ADL pasien
23/4/19 S : Pasien mengatakan Rifyal
08.00 00179 - Memonitor badan lemas
kondisi pasien O : KU Lemah, CM,
08.00 00179 - Memonitor tanda Terpasang infus Nacl,
dan gejala GD I 439 mg/dl, GD II
hiperglikemia 456 mg/dl, makan ¾
08.10 00002 - Memonitor porsi, mual, ADL dibantu
intake nutrisi A:
08.15 00002 - Memotivasi - Ketidakstabilan
pasien untuk kadar gula darah
meningkatkan berhubungan dengan
nafsu makan disfungsi pankreas
10.00 00179 - Mengambil darah - Ketidakseimbangan
untuk GD II nutrisi kurang dari
11.00 00092 - Mengukur vital kebutuhan tubuh
sign berhubungan dengan
faktor biologis
- Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan
imobilitas
P:
- Monitor kadar gula
darah
- Monitor tanda dan
gejala hiperglikemia
dan hipoglikemia
- Kelola pemberian
humulin
- Monitor intake
nutrisi
- Kelola pemberian
inj.ranitidin
- Bantu ADL pasien
24/4/19 Rifyal
14.00 00179 - Memonitor S : Pasien mengatakan
kondisi umum badan lemas berkurang,
pasien tapi ADL masih dibantu
14.00 00179 - Memonitor tanda O : KU lemah, CM,
dan gejala terpasang infus NaCl,
hiperglikemia makan habis 1 porsi,
15.00 00092 - Mengukur vital ADL dibantu, GDS 414
sign mg/dl
15.30 00092 - Memotivasi A:
pasien agar - Ketidakstabilan
melakukan kadar gula darah
aktivitas sehari- berhubungan dengan
hari sesuai disfungsi pankreas
kemampuan - Ketidakseimbangan
18.00 00179 - Mengecek GDS nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
faktor biologis
- Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan
imobilitas
P:
- Monitor kadar gula
darah
- Monitor intake
nutrisi
- Bantu ADL
- Tentukan batasan
aktivitas fisik

Anda mungkin juga menyukai