PENDAHULUAN
Daya Manuasia (SDM) yang bekualitas yang melahirkan tenaga atau pekerja yang
1.2.1. Tujuan
1.2.2. Manfaat
1. Mengetahui tentang proses Produksi listrik di PT. Geodipa Energi Unit Dieng
Tempat : PT.Geodipa Energi Unit Dieng , Jl. Dieng RT. 01 / RW. 01, Sikunang,
1.5.1. Observasi
beserta bagian yang terkait dalam proses produksi untuk memperoleh data.
1.5.2. Diskusi
pihak-pihak yang terkait dengan bidang yang penulis pelajari, agar diperoleh data
yang diperlukan.
referensi, manual book, dan dokumen standar kerja mengenai proses produksi.
Laporan kerja praktek ini dibagi menjadi lima bab yang saling berhubungan
satu sama lain. Adapun sistematika penulisan laporan kerja praktek ini adalah
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pembahasan mengenai latar belakang, waktu dan tempat kerja praktek, tujuan
dan manfaat kerja praktek, batasan masalah, metodologi pengumpulan data dan
Penjelasan mengenai profil PT. Geodipa Energi Unit dieng secara umum.
Mulai dari sejarah, visi-misi, struktur organisasi, lokasi, jam kerja, kesalamatan
Dieng yang secara garis besar dari well head sampai ke generator yang
Berisi tentang uraian mengenai Analisis Efisiensi Turbin Uap Double Flow
BAB V PENUTUP
Dataran tinggi Dieng dengan ketinggian 2093 mdpl merupakan salah satu dari
jalur vulkanik. Pada tahun 1964 sampai 1965 UNESCO mengidentifikasi wilayah
Dataran Tinggi Dieng dan menetapkan bahwa Dieng sebagai salah satu prospek
oleh United State Geological Survey (USGS) dengan melakukan survei geofisika
dan pengeboran 6 sumur dangkal dengan kedalaman maksimal 150 meter dan
a. Pertamina
Pertamina. Pada tahun 1976 - 1994 Pertamina telah menyelesaikan 27 sumur uji
sebagai pemegang saham minoritas (10%) dengan California Energi Ltd (90%)
sebagai patner asing. Sejak tahun 1995 – 1996 HCE melakukan berbagai kegiatan
pipa uap, separator, brine system dan gathering system serta membangun pusat
pembangkit listrik tenaga panas bumi unit I dengan kapasitas terpasang 60 MW.
Akibat adanya sengketa antara HCE dengan PT. PLN (Persero) serta
dikeluarkannya Surat Keputusan Presiden No. 39 tahun 1997 dan Surat Keputusan
Presiden No. 3 tahun 1998, maka pada tahun 1998 California Energi Ltd
dalam hal melakukan perawatan dan pemeliharaan fasilitas aset yang ditinggalkan
PLN (Persero) untuk menerima dan mengelola aset - aset Negara di wilayah
Dieng Patuha.
Melalui Surat Perjanjian Kerjasama antara PT. PLN dengan Pertamina maka
pada tanggal 14 September 2001 dibentuk Badan Pengelola Dieng Patuha (BPDP)
berbagai pembenahan, akhirnya pada tanggal 8 Agustus 2002 PT. Geo Dipa
(Jamali).
Visi :
berkesinambungan.
Misi :
Quality Management.
kepentingan.
Berani berubah
Perbaikan berkesinambungan
Integrity – Kami harus bersikap jujur dan terpercaya dalam segala pemikiran,
hal yang kami lakukan dan bersikap penuh semangat untuk mencapai hasil
Bertanggung jawab
Lokasi PT Geo Dipa Energi terletak di daerah Dataran Tinggi Dieng. Selain
Sebagai lokasi perusahaan, Dataran Tinggi Dieng juga dikenal sebagai lokasi
objek wisata karena dilokasi tersebut banyak terdapat penggalan sejarah seperti
kompleks bangunan candi dan telaga. Temperatur di Dataran Tinggi Dieng kurang
PT Geo Dipa Energi mempunyai beberapa titik sumur (pad) yang terletak
saling berjauhan, sehingga dapat dikatakan perusahaan ini tidak mempunyai luas
area yang sesungguhnya. Pada setiap sumur (pad) tersebut diberi kode sebagai
berikut :
1. Wilayah Hulu
Pad 7
Pad 9
Terdapat sumur produksi HCE-9B, dan DNG-9, berada pada ketinggian 2028,6
mdpl.
Pad 28
Terdapat 2 buah sumur produksi yaitu HCE-28A , dan HCE-28B, berada pada
Pad 31
2. Wilayah Hilir
Pad 14
Pad 5
Power Plant
Merupakan lokasi pembangkit tenaga listrik dari tenaga panas bumi yang
dihasilkan dari hasil penyaringan uap panas dimana listrik yang dihasilkan
mencapai 60 MW.
2.3. Struktur Organisasi
Operasional PLTP oleh PT. Geo Dipa Energi di Dieng didukung dengan
sistem organisasi yang dipimpin oleh seorang General Manager (GM) dan dibantu
membawahi empat divisi yaitu: Steam Field Manager, Power Plant Manager,
didalamnya serta untuk melindungi aset – aset perusahaan lainnya. Untuk itu
bekerja.
2. Helm kerja (Safety Helm), berfungsi untuk melindungi kepala pada waktu
bekerja dilapangan.
dan kotoran.
4. Sepatu Kerja (safety shoes), berfungsi untuk melindungi kaki dari benda-
pembangkit.
3. Fan/Blower
5. Sabuk Pengaman
PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng mempunyai jam kerja karyawan selama 5
hari kerja, mulai dari hari Senin sampai dengan hari Jumat dengan waktu kerja 40
Saat ini kapasitas produksi PT. Geo Dipa Energi Dieng Unit I adalah 60 MW.
Untuk mengoptimalkan potensi panas bumi yang terdapat di Dieng dan Patuha serta
menyokong kebutuhan energy di masa depan, PT. Geo Dipa Energi Dieng telah
mendukung program pemerintah dalam penyediaan tenaga listrik panas bumi yang
aman dan ramah lingkungan, serta diharapkan dapat segera beroperasi untuk
PROSES PRODUKSI
akan tetapi dikarenakan keterbatasan pada beberapa sumur tidak mampu lagi
sebagai pemasok uap hanya 8 buah, yaitu: HCE-28A, HCE-28B, HCE- 31, HCE-
mempunyai 8 buah sumur injeksi, yaitu: DNG. 10, 13, 14, 15, 17 dan HCE.5A,
17A, 33.
dibawah permukaan bumi. Masing – masing sumur memiliki tekanan pada kepala
yang benar–benar bersih dan memliki tingkat kelembaban serendah mungkin agar
tidak bersifat merusak untuk turbin. Karena kualitas uap yang dihasilkan oleh
sumur produksi Dieng sangat rendah maka diperlukan suatu sistem pengolahan
uap yang sangat kompleks mulai dari sumur produksi, pemisahan uap, gathering
produksi uap, komponen distribusi uap dan brine, komponen pembangkit tenaga
berkaitan dengan produksi uap dari sumber panas bumi. Peralatan dan konstruksi
Sumur produksi adalah sumur yang menghasilkan uap panas bumi dengan
uap basah yang masih mengandung air sehingga harus dipisahkan dengan
menggunakan separator.
Separator berfungsi untuk memisahkan fluida dua fasa dari sumur produksi
menjadi fasa uap dan fasa cair. Fasa uap yang terbentuk dari separator digunakan
sebagai penggerak turbin melalui gathering system. Fasa cair akan dipompakan
oleh brine injection pump untuk diinjeksikan kembali kedalam bumi. Jenis
separator yang digunakan disini adalah cyclone separator dengan tekanan kerja
berkisar 12 – 14 bar.
c) Silencer
Balong atau pond digunakan untuk menampung brine yang keluar dari dump
valve, bay pass dan Side Valve. Cold brine dari setiap pad disalurkan ke pad 28
Pipa ini berfungsi untuk mengalirkan fluida dua fasa yang berasal dari sumur
menuju separator. Pipa ini mempunyai ukuran yang bervariatif, yaitu: 12”, 16”
dan 18”.
Komponen distribusi uap dan brine disini adalah peralatan yang berkaitan
dengan distribusi hasil dari pemisahan separator. Peralatan tersebut antara lain:
separator ke balong.
b) Booster Pump
Booster pump adalah pompa yang digunakan untuk menaikan tekanan brine
yang dipasang secara seri dengan brine pump. Pompa ini hanya digunakan jika
Pipa uap adalah pipa khusus yang digunakan untuk mengalirkan uap yang
Pipa uap ini dilapisi komponen isolasi untuk mengurangi kehilangan panas yang
kondensat.
Pemsiahan fluida dalam separator menghasilkan dua jenis fluida yaitu uap dan
cair. Untuk fluida uap yang dihasilkan akan diteruskan ke proses selanjutnya.
Sedangkan fluida cair yang dihasilkan dari pemisahan separator yang disebut
sebagai brine.
berkaitan dengan proses pembangkitan tenaga dari uap yang dihasilkan. Peralatan
tenaga uap dari sumur produksi yang telah diolah terlebih dahulu. Turbin yang
digunakan adalah produksi dari Ansaldo, tipe KG3 double flow 7 stage condensing
o
turbine dengan inlet temperature 210 C, inlet pressure 5 – 12 bar absolute, outlet
b) Governor
mengatur jumlah uap yang masuk turbin, putaran turbin juga dapat diatur baik
governor untuk mengontrol peralatan yang mengatur banyaknya uap yang masuk
ke dalam turbin.
Gambar 3.10 Governor
c) Generator
d) Transformator
f) Steam Ejector
Pompa ini penggunaannya sangat vital pada power plant. Pompa ini
o
kondensat dengan suhu 33 C untuk didinginkan ke Cooling Tower.
pompa dengan kapasitas yang sangat besar untuk memindahkannya, apalagi suplai
uap dari turbin berjalan terus menerus sehingga menjaga agar Main Condensor
tetap vacuum (dengan ketinggian air sekitar 40% dari volume total) maka
kondensat harus dipindahkan, hal ini dilakukan karena uap yang dikondensasi
akan menambah volume kondensat. Pompa Hot Well merupakan jenis pompa
Jenis Cooling Tower yang digunakan adalah mechanical draft cooling tower.
Pada mechanical draft cooling tower, air panas dari kondensor dispraykan pada
struktur kayu yang berlapis – lapis yang disebut dengan Fill. Pada saat melalui Fill
perpindahan panas terjadi dari air panas ke udara (dibagian atas dari cooling
kipas.
4. Komponen Pendukung
berkaitan dengan proses pembangkitan tenaga dari uap yang dihasilkan. Peralatan
a) Acid Pump
Acid pump berfungsi untuk memompakan asam kedalam pipa alir melalui hot
brine setelah separator. Asam yang digunakan yaitu asam sulfat. Asam ini
berfungsi untuk menjaga agar pH dari brine berkisar antara 4.7 – 5.2 sehingga
Seal water pump berfungsi untuk memompakan air kedalam pipa alir yang
c) Weirbox
Weirbox berfungsi untuk mengetahui laju alir fluida produksi dan kualitas dari
fluida secara kasar. Ada 3 jenis weirbox yang sering digunakan, yaitu:
Secara umum jenis valve yang digunakan PLTP Unit Dieng, yaitu gate valve
dan ball valve. Jenis gate valve yang digunakan adalah Master Valve, Side Valve,
Throttle. Master Valve adalah katup yang digunakan untuk menutup atau
membuka laju aliran fluida uap secara penuh pada sumur produksi. Sedangkan
Side Valve adalah katup yang digunakan untuk keperluan bleeding (membuang
gas). Selain itu pada Side Valve terdapat berbgai macam alat instrument untuk
Gambar 3.20 (a) Master Valve, (b) Side Valve dan (c) Throttle
e) By Pass Valve
By pass valve berfungsi mengalirkan fluida dua fasa langsung ke silencer untuk
bersih apabila asap yang keluar dari silencer sudah tidak mengeluarkan titik – titik
Block valve berfungsi untuk mencegah terjadinya aliran dalam pipa. Terdapat
macam – macam block valve LCV (Level Control Valve) berukuran 8”– 300”
terletak sebelum dan sesudah LCV, block valve PCV (Preasure Control Valve)
g) Check Valve
Check valve adalah katub yang terletak sebelum brine pump (suction brine pump)
berukuran 10” dan sesudah brine pump (discharge brine pump) berukuran 8”.
Merupakan valve yang bekerja pada tekanan tertentu, yang membuka ketika
tekanan yang masuk pada PCV lebih besar dari tekanan yang telah diatur dan
Berfungsi untuk mengatur ketinggian level brine pada separator, jika aliran
brine (LCV) sudah mencapai level maksimal yang ditentukan maka valve akan
j) Sumur Injeksi
Sumur yang dibuat untuk menginjeksikan brine dari balong di setiap pad
k) Rupture Disk
Rupture Disk berfungsi sebagai pengaman apabila terjadi kelebihan tekanan dalam
pipa alir injeksi yang terletak sebelum separator dan sesudah separator. Rupture disk
akan pecah apabila tekanan melebihi tekanan yang diatur dan fluida akan mengalir
CDP adalah tempat pembuangan kondensat yang dipasang di jalur transmisi pipa
untuk menjaga agar uap yang dialirkan berada dalam kualitas yang baik.
m) Rock Muffler
Rock muffler berfungsi sebagai pengaman uap dari tekanan yang berlebihan
sebelum masuk ke power plant dan peredam kebisingan yang terjadi pada saat
pengeluaran uap.
Scrubber dan demister adalah peralatan yang memiliki fungsi seperti separator
yaitu sebagai pemisah akhir sebelum uap masuk turbin dan sebagai pemurni uap
yang masuk ke turbin sudah benar – benar kering dan terbebas dari partikel –
kurang lebih 2000 - 4000 meter dari permukaan tanah. Fluida yang keluar dari
setiap well production tersebut merupakan fluida 2 fase yaitu cair dan gas. Fluida
yang berhasil dieksploitasi kemudian dipisahkan antara fraksi uap dengan fraksi
cairnya melalui separator (vessel). Fraksi uap yang telah dipisahkan dari fraksi
cairnya kemudian keluar melalui bagian atas separator dengan tekanan 13 bar
Brine keluar separator kemudian, ditambahkan asam sulfat agar pH nya terjaga
yaitu sekitar 4.7 - 5.2. pemberian acid ke dalam brine dimaksudkan untuk
agar brine yang keluar tidak menimbulkan kebisingan. Brine keluar silencer
kemudian dialirkan kedalam kanal, yang berfungsi sebagai pendingin serta untuk
didalam balong (pond) yang akhirnya brine tersebut akan diinjeksikan kembali ke
sepanjang 7,2 km. Steam sebelum masuk turbin, tekanannya diatur terlebih dahulu
agar tidak melebihi 12 atm absolut. Pengaturan tekanan dilakukan melalui rock
muffler yaitu dengan membuang steam berlebih ke lingkungan. Rock muffler adalah
sebuah bangunan berbentuk persegi seperti bak besar, berisi batu - batu yang
berfungsi meredam semburan uap. Di sepanjang jalan steam menuju power plant
terdapat condensate drop pot (CDP) yang bertujuan untuk membuang kondensat yang
Untuk memastikan steam masuk turbin merupakan uap kering maka steam akan
melewati scrubber untuk dipisahkan dengan fluida cairnya. Line pipe steam akan
terbagi menjadi 2 yaitu line by pass dan line ke turbin. Steam dari Line by pass akan
masuk ke intercondenser dan aftercooler yang berfungsi untuk membuat vakum main
condenser. Sedang line yang lainnya adalah line steam masuk turbin. Turbin uap yang
digunakan adalah jenis double flow dan memiliki kapasitas sebesar 60 MW dengan
putaran 3000 rpm. Kondisi steam masuk turbin adalah pada temperature ±180°C dan
tekanan 9 -10 bar. Turbin akan berputar untuk menggerakan generator dengan
daya terpasang sebesar 15 KV dan akan dinaikan dengan trafo step up menjadi
150 KV.
Steam keluar turbin kemudian akan masuk ke dalam main condenser dan akan
dengan menspray air dingin dari cooling tower. Kondensor ini memiliki kapasitas
kondensat sebesar 8990 m3, tekanan kerja normal kondensor adalah 0,08 bar. Fluida
kemudian akan dialirkan ke hot well pump untuk diumpan ke dalam cooling tower
penspray di main condenser dan ejector. Sedangkan fluida overflow akan dialirkan ke
Separator
Brine
Uap
Rock Muffler
Turbin Uap
Generator