16 Cantigi 2008 2027 4010 1 SM NTT Oke
16 Cantigi 2008 2027 4010 1 SM NTT Oke
Dewan Pengurus
Pemimpin Redaksi
B Paul Naiola
Anggota Redaksi
Andria Agusta, Dwi Astuti, Hari Sutrisno, Iwan Saskiawan
Kusumadewi Sri Yulita, Marlina Ardiyani, Tukirin Partomihardjo
Cover depan: Keanekaragaman hayati TamanNasionalKelimutudi Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, seperti
direpresentasikan oleh jenis/spesies tumbuhan dan jamur; juga burung endemiknya, dan Danau
Kelimutu dengan tiga warnanya, sesuai makalah di halaman 185194. (Foto: Koleksi LDPI-Balai
Taman Nasional Kelimutu, Dcpartemen Kehutanan RI H Wiriadinata, Sudaryanti, AH Wawo dan
G Soebiantoro).
Biologi
Jurnal llmiah Nasional
Diterbitkan oleh
Pusat Penelitian Biologi - LIPI
Berita Biologi 9 (2) - Agustus 2008
1. Karangan ilmiah asli, hasil penelitian dan belum pernah diterbitkan atau tidak sedang dikirim ke media lain.
2. Bahasa Indonesia. Bahasa Inggris dan asing lainnya, dipertimbangkan.
3. Masalah yang diliput, diharapkan aspek "baru" dalam bidang-bidang
• Biologi dasar (pure biology), meliputi turunan-turunannya (mikrobiolgi, fisiologi, ekologi, genetika,
morfologi, sistematik dan sebagainya).
• Ilmu serumpun dengan biologi: pertanian, kehutanan, petemakan, perikanan ait tawar dan biologi
kelautan, agrobiologi, limnologi, agro bioklimatologi, kesehatan, kimia, lingkungan, agroforestri.
Aspek/pendekatan biologi harus tampak jelas.
4. Deskripsi masalah: harus jelas adanya tantangan ilmiah (scientific challenge).
5. Metode pendekatan masalah: standar, sesuai bidang masing-masing.
6. Hasil: hasil temuan harus jelas dan terarah.
7. Kerangka karangan: standar.
Abstrak dalam bahasa Inggris, maksimum 200 kata, spasi tunggal, ditulis miring, isi singkat, padat yang
pada dasarnya menjelaskan masalah dan hasil temuan. Hasil dipisahkan dari Pembahasan.
8. Pola penyiapan makalah: spasi ganda (kecuali abstrak), pada kertas berukuran A4 (70 gram), maksimum IS
halaman termasuk gambar/foto; pencantuman Lampiran seperlunya.
Gambar dan foto: harus bermutu tinggi, gambar pada kertas kalkir (bila manual) dengan tinta cina,
berukuran kartu pos; foto berwarna, sebutkan programnya bila dibuat dengan komputer.
9. Kirimkan 2 (dua) eksemplar makalah ke Redaksi (alamat pada cover depan-dalam) yang ditulis dengan
program Microsoft Word 2000 ke atas. Satu eksemplar tanpa nama dan alamat penulis (-penulis)nya.
Sertakan juga copy file dalam CD (bukan disket), untuk kebutuhan Referee secara elektronik. Jika
memungkinkan, kirim juga filenya melalui alamat elektronik (E-mail) Berita Biologi: herbogor@indo.net.id
dan ksama p2biologi@vahoo.com
10. Cara penulisan sumber pustaka: tuliskan nama jurnal, buku, prosiding atau sumber lainnya secara lengkap,
jangan disingkat. Nama inisial pengarang tidak perlu diberi tanda titik pemisah.
a. Jurnal
Premachandra GS, H Saneko, K Fujita and S Ogata. 1992. Leaf Water Relations, Osmotic
Adjustment, Cell Membrane Stability, Epicutilar Wax Load and Growth as Affected by Increasing
Water Deficits in Sorghum. Journal of Experimental Botany 43,1559-1576.
b. Buku
Kramer PJ. 1983. Plant Water Relationship, 76. Academic, New York.
c. Prosiding atau hasil Simposium/Seminar/Lokakarya dan sebagainya
Hamzah MS dan SA Yusuf. 1995. Pengamatan Beberapa Aspek Biologi Sotong Buluh (Sepioteuthis
lessoniana) di Sekitar Perairan Pantai Wokam Bagian Barat, Kepulauan Aru, Maluku Tenggara.
Prosiding Seminar Nasional Biologi XI, Ujung Pandang 20-21 Juli 1993. M Hasan, A Mattimu, JG
Nelwan dan M Littay (Penyunting), 769-777. Perhimpunan Biologi Indonesia.
d. Makalah sebagai bagian dari buku
Leegood RC and DA Walker. 1993. Chloroplast and Protoplast. Dalam: Photosynthesis and
Production in a Changing Environment. DO Hall, JMO Scurlock, HR Bohlar Nordenkampf, RC
Leegood and SP Long (Eds), 268-282. Champman and Hall. London.
11. Kirimkan makalah serta copy file dalam CD (lihat butir 9) ke Redaksi. Sertakan alamat Penulis yang
jelas, juga meliputi nomor telepon (termasuk HP) yang mudah dan cepat dihubungi dan alamat
elektroniknya.
Berila Biologi 9 (2) - Agustus 2008
11
Berita Biologi 9 (2) - Agustus 2008
iii
Berita Biologi 9(2) - Agustus 2008
DAFTAR ISI
KAJIAN FEKUNDITAS DAN DAYA TETAS TELUR IKAN BETUTU (Oxyeleotris marmorata)
PADA WADAH PEMIJAHAN YANG BERBEDA
[The Assessment of Fecundity and Hatching Rate of Sand Goby (Oxyeleotris marmorata) Eggs
on Different Spawning Ground]
Sri Karyaningsih 163
PERKECAMBAHAN DAN VIGOR SEMAI Plcrasma javantca Blume PADA BERBAGAI SUHU
[Germination and Seedling Vigour of Plcrasma javantca Blume at Various Temperatures]
Hadi Sutarno dan Ning Wikan Utami. 213
VI
Berita Biologi 9(2) - Aguslus 2008
ABSTRACT
Flora of Mt Kelimutu and Mt Kelibara, Kelimutu National Park, Flores, Lesser Sunda Islands had been studied in July-August 2007.
About 70 species belongs to 67 families of plants were collected. Vegetation is dominated by Casuarina junghuhniana -
Eucalyptus urophylla forest and mixed mountain forest composed of e.q. Ficus variegata, Prunus arborea, Actinodaphne
glomerata, Litsea resinosa, Celtis tetrandra and Engelhardtia spicata. It is very interesting due it has many endemic species such
as Agalmyla elongata, Calamus heteracanthus, Saurauia schmutzii and S. verheijernii those are endemic to Flores island and
Rhododendron renschianum which is endemic in the Kelimutu National Park. During the exploration a new species of Begonia
kelimutuensis (in preparation) was recorded.
Kata kunci: Flora Gunung Kelimutu dan Gunung Kelibara, Taman Nasional Kelimutu, Flores, Lesser Sunda Islands,
Nusa Tenggara Timur (NTT).
185
Wiriadinata - Flora Taman Nasional Kelimutu, Pulau Flores, NTT
186
Behta Biologi 9(2) - Agustus 2008
Sejak tanggal 26 Pebruari 1992 wilayah ini dirubah BAHAN DAN CARA KERJA
statusnya menjadi Taman Nasional Kelimutu dengan Untuk mengetahui kekayaan jenis flora Gunung
SK Menteri Kehutanan No 279/ Kpts-II /1992. Secara Kelimutu dan Kelibara, TN Kelimutu, dilakukan
administratif kawasan ini berada dalam wilayah eksplorasi, inventarisasi atau pencatatan jenis yang
Kecamatan Detusoko, Wolowaru, Wolojita dan dijumpai serta pengumpulan contoh tumbuhan yang
Kecamatan Ndona, Kabupaten Dati II Ende, Propinsi sedang berbunga, berbuah dan berspora di berbagai
NTT. Topografinya merupakan hutan pegunungan tipe ekosistemnya. Pengamatan dan inventarisasi
dengan beberapa puncak gunung yang mempunyai tumbuhan dilakukan juga sepanjang tepi jalan aspal
ketinggian sekitar 1000-1731 m dpi seperti Gunung mulai dari Pos pintu masuk hingga zona inti di dekat
Kelimutu (1690 m dpi) dan Gn.Kelibara (1731 m dpi). danau tiga warna. Dilakukan juga pengamatan dan
Keunikan wilayah ini adalah adanya tiga buah danau pencatatan jenis tumbuhan sepanjang jalur trek (7 km)
kawah yaitu Tiwu Ata Mbupu, Tiwu Nuwa Muri Koo pada ketinggian 1400-1600 m dpi, dan pada area Arbo-
Fai dan Tiwu Ata Polo, yang lebih dikenal dengan retum (1650 m dpi). Pembuatan herbarium mengikuti
sebutan danau tiga warna, karena warna air permukaan metode Schweinfurth (Steenis, 1950) dan pedoman
danau tersebut berbeda-beda. Keunikan alam ini pengumpulan data keanekaragaman flora (Rugayah et
menjadi daya tarik sebagai daerah wisata alam bagi al., 2004). Untuk tiap contoh tumbuhan yang
masyarakat sekitar maupun manca negara. dikumpulkan diberi nomor urut dan data lapangan
Mengingat saat ini telah terjadi ancaman dicatat dalam buku saku. Idealnya seluruh bagian
terhadap kelestarian lingkungan di sekitar TN Kelimutu tumbuhan dikumpulkan, tetapi pada kenyataan di
yaitu adanya perladangan dan perkebunan kopi, lapangan hal tersebut sangat sulit terutama untuk
masuknya tumbuhan asing seperti Calliandra pohon yang berperawakan sangat besar. Oleh sebab
calothyrsus dan Chromolaena odorata yang itu bagian tumbuhan yang dikumpulkan adalah rant-
menyebabkan tumbuhan asli terutama tumbuhan herba ing yang berdaun, berbunga atau berbuah. Untuk terna
dan beberapajenis paku-pakuan terkikis. Di lain pihak dan tumbuhan paku yang berukuran kecil biasanya
penelitian flora TN Kelimutu maupun wilayah NTT, diambil keseluruhan tumbuhannya.
umumnya belum banyak dilakukan. Tercatat ada Material tersebut kemudian ditaruh di antara
penelitian oleh Hildebrand (1940) dan Dress (1950) lipatan kertas koran, dimasukkan ke dalam kantong
terhadap jenis pohon-pohon kayu di Timor yang plastik dan disirami alkohol 96% secukupnya yaitu
hanya mencatat sekitar 83 jenis/spesies dari 38 suku/ sekitar 1 liter untuk menjaga supaya material tidak
famili sedangkan untuk seluruh daerah Manggarai, kering, terserang jamur dan membusuk. Untuk jamur
Flores tercatat ada 767 marga dari 172 suku (Verheijen, dan lumut, keseluruhan organ diambil dan dikering-
1982). Simbolon (1998) dalam "The Nature Resources anginkan. Keterangan yang dicatat untuk tiap material
of Flores' mengkompilasi beberapa beberapa tulisan spesimen antara lain meliputi nomor urut koleksi,
penelitian LIPI yang dilakukan sekitar Taman Nasional tanggal pengambilan, data tumbuhan (tinggi, diameter,
Ruteng, antara lain penelitian floristic oleh Wiriadinata bunga, buah, kegunaan) dan data ekologi (habitat,
(1998) dan penelitian etnobotani oleh Wawo (1998). tinggi tempat) serta foto tumbuhan yang sedang
Secara rinci penelitian flora mengenai TN Kelimutu berbunga/ berbuah dengan menggunakan kamera digi-
belum pernah dilakukan lagi. Oleh sebab itu hasil tal. Dicatat juga nama daerah maupun keterangan
penelitian flora yang dilakukan saat ini digabungkan tentang kegunaan tumbuhan oleh masyarakat
dengan hasil yang sebelumnya dapat digunakan setempat.
sebagai bahan dasar mengenai pengetahuan tentang Contoh tumbuhan yang diambil tersebut dikirim
keberadaan flora terkini. Data ini diharapkan dapat ke Herbarium Bogoriense (LIPI) untuk dibuat spesimen
dipakai sebagai dasar dalam pengembangan herbarium dan selanjutnya tiap spesimen diidentifikasi
pengelolaan berkelanjutan, antara lain dalam bidang dengan contoh spesimen yang telah tersimpan.
konservasi, pendidikan dan pariwisata. Penamaan jenis/spesies mengacu pada beberapa buku
187
Wiriadinata - Flora Taman Nasional Kelimutu, Pulau Flores, NTT
seperti Flora of Java (Backer & Bakhuizen vd Brink Jr, berasal dari Amerika dan saat ini tumbuhan tersebut
1968) dan Mountain Flora of Java (Steenis, 1972). menyebarluas dengan sangat cepat di beberapa tempat
Dengan cara ini akan didapat nama jenis/spesies yang di Indonesia. Pada tempat lain dijumpai Sarcandra
valid/benar dan diketahui juga persebarannya di alam, glabra dan jenis baru Begonia kelimutuensis
status kelangkaan dan potensinya. Selanjutnya Tumbuhan epifit yang nampak dominan adalah
spesimen tersebut disimpan di Herbarium Bogoriense, Aspleniun nidus dan Usnea sp. Keberadaan keduajenis
Bidang Botani, Pusat Penelitian Biologi-LIPI, Cibinong tersebut mungkin disebabkan daerah tersebut sering
sebagai bukti dan penelitian lebih lanjut. tertutup kabut tebal dan mempunyai iklim mikro dengan
kelembaban tinggi. Tumbuhan merambat yang umum
HASIL dijumpai dan mudah dikenali adalah Frecynetia
Flora gunung Kelimutu (1690 m dpi) insignis, Rubus moluccanus, R. rosaefolius dan
Kawasan TN Kelimutu telah dibagi menjadi Tetrastigma papilosum.
beberapa zona, yaitu zona inti, zona rimba, zona Zona rehabilitasi masih berupa lahan terganggu
pemanfaatan dan zona rehabilitasi. Zona inti terletak dan semak didominasi oleh Melastoma malabatricum,
di sekitar puncak gunung Kelimutu pada ketinggian untuk rehabilitasi lahan tumbuhan yang ditanam antara
1500-1690mdpl. Zona tersebut mengelilingi tigadanau lain Swietania mahagoni dan Eucalyptus urophylla
kawah yaitu Tiwu Ata Mbupu, Tiwu Nuwa Muri Koo Bagian lantai bawah pohon tersebut ditumbuhi oleh
Fai dan Tiwu Ata Polo. Zona inti ini kelihatan sangat Chromolaena odoratum (kirinyu). Jenis tumbuhan
terbuka, tumbuhan yang banyak dijumpai adalah yang biasa dijumpai pada zona ini antara lain adalah
Rhododendron renschianum, Vaccinium Pittosporum ramiflorum, Glochidion philippicum dan
varingiaefolium, Selliqueia feei, Blechnum orientate, Omalanthus populneus yang merupakan jenis pionir
Anaphalis longifolia dan Carex baccans. Rhododen- dan menyenangi tempat terbuka.
dron renschianum ini merupakan jenis tumbuhan khas Merupakan ciri khas pegunungan Nusa
dan endemik TN Kelimutu. Tenggara yang beriklim monsoon kering jenis anggrek
Zona rimba terletak pada ketinggian 1300-1600 epifit sangat jarang sekali dijumpai. Jenis anggrek tanah
m dpi. Pepohonan yang menguasai zona ini adalah yang banyak tumbuh pada tempat terbuka seperti tepi
Casuarina junghuhniana dan Eucalyptus urophylla. jalan maupun di lantai hutan adalah Calanthe
Dalam zona ini dijumpai juga Cyathea contaminans, triplicata, Arundina graminaefolia dan Spathoglottis
Ficus ampelas dan Glochidion philippicum. plicata. Jenis anggrek tersebut berpotensi untuk
Zona pemanfaatan terletak pada posisi 08° 46' dikembangkan sebagai tanaman hias yang cukup
LS dan 121° 49' BT, berada dekat tempat parkir menarik. Pada bagian lembah yang agak berair nampak
kendaraan merupakan hutan campuran yang Elatostoma sp. yang tumbuh bergerombol disamping
diperuntukkan sebagai arboretum untuk tujuan tumbuhan paku-pakuan
pendidikan, di mana masyarakat dapat belajar tentang
tumbuhan dan lingkungan setempat. Berbagai jenis Flora Gn. Kelibara (1731 m dpi)
tumbuhan yang dijumpai antara lain Prunus arborea, Gunung Kalibara terletak di bagian selatan
Ficus spp., Celtis tetrandra, Engelhardia spicata, gunung Kelimutu dengan posisi 08° 44' LS dan 121° 50'
Litsea resinosa dan Actinodaphne glomerata. Pada BT. Puncak Gn. Kelibara dengan mudah dapat dicapai
lapisan ke dua hutan tersebut, dijumpai Pittosporum dengan mendaki dari bagian barat. Vegetasi hutan
ramiflorum, Omalanthus giganteus, Glochidion terletak sekitar lereng gunung Kelibara, masih ditutupi
philippicum, Schefflera lucida, Villebrunea rubescens, pepohonan di antaranya Casuarina junghuhniana
Euodia macrophylla, Ervatamia sphaerocarpa, dan Eucalyptus urophylla yang berasosiasi dengan
Saurauia verheijenii, Cyathea rachiborski dan C. pepohonan antara lain Bishofia javanica, Syzygium
contaminans. Lapisan bawah pepohonan umumnya jamboloides, Helicia robusta, Platea excelsa,
didominasi oleh herba Chromolaena odoratum yang Saurauia verheijenii dan Acalypha caturus. Lapisan
188
Berita Biologi 9(2) - Agustus 2008
ke dua terdiri atas pohon berukuran sedang, banyak Imperata cylindrica, Emilia sonchifolia, Plantago ma-
dikuasai oleh Viburnum sambucinum, Pinanga kuhlii jor, Bidens pilosa, Ageratum mexicanum, A.
dan Cyathea contaminans. Bagian dasar hutannya conyzoides, Bidens pilosa, Emilia sonchifolia,
relatif bersih, sebagian ditumbuhi oleh Elatostema sp., Crassocephalum crepidioides, Asclepias currasavica
Diplazium bantamense, Begonia kelimutuensis, dan Lysianthes biflora.
anggrek tanah Macodes petola dan Calanthe
trilicata yang sangat berpotensi untuk dikembangkan PEMBAHASAN
sebagai anggrek hias karena mempunyai bunga besar Topografi kawasan hutan G. Kelimutu dan G
dan menarik. Tumbuhan liana yang dijumpai di Kelibara, Taman Nasional Kelimutu merupakan
antaranya Calamus heteracanthus yang merupakan pegunungan muda dengan lereng-lereng terjal dan
endemik Nusa Tenggara. Pada bagian kaki gunung lembah yang cukup dalam. Puncak gunung seringkali
berupa belukar yang banyak ditumbuhi Eupatorium terpisah oleh lembah yang lebar. Kondisi tanahnya
odoratum, Melastoma malabatricum dan Rubus labil dan mudah longsor. Pada daerah dekat danau
moluccanus. kawah di mana tingkat keasaman sangat tinggi tanpa
Pada lereng hutan bagian barat vegetasi berupa bahan organik dan selalu terkena semburan udara yang
semak belukar ditumbuhi oleh Eupatorium odoratum, mengandung belerang, sehingga tumbuhan yang
Ficus septica dan Melastoma malabatricum. Pada dapat tumbuh di sana sangat terbatas. Daerah ini
kaki gunung bagian barat ini nampak juga tanaman didominasi oleh Vaccinium varingiaefolium dan
Eucalyptus urophylla, Switenia mahagoni dan Selliguea feei yang dapat menyesuaikan diri dalam
Calliandra calothryrsus yang ditanam oleh Dinas kondisi tersebut. Selain jenis tersebut terdapat Rhodo-
Kehutanan. Penduduk desa memanfaatkan lahan yang dendron renschianum yang merupakan tumbuhan
berbatasan dengan kawasan ini dengan menaman kopi endemik dan ciri khas TN Kelimutu dengan
{Coffea arabica dan C. robusta) dengan jenis pohon populasinya yang cukup besar.
pelindung Albizia falcataria dan Erythrina Vegetasi hutan dekat puncak G. Kelimutu dan G.
subumbrans. Batas perladangan penduduk dengan Kelibara didominasi adalah Casuarinajunghuhniana
kawasan ditandai oleh Cordyline fructicosa. yang mempunyai daya adaptasi terhadap kekeringan
dan mempunyai perakaran kuat. Tumbuhan ini khas
Jenis tumbuhan pendatang pegunungan dan mempunyai persebaran sangat luas,
Beberapa jenis tumbuhan pendatang baik yang pernyerbukan dilakukan oleh angin. Jenis lain yang
sengaja ditanam maupun yang tumbuh liar dapat dominan selain C. junghuhniana adalah Eucalypus
dijumpai di dalam kawasan TN Kelimutu. Hal ini urophylla yang merupakan endemik Nusa Tenggara,
disebabkan karena iklim pegunungan sangat sesuai merupakan perwakilan flora Australia yang beriklim
dan tumbuhan tersebut, dan juga mempunyai daya kering. Pertumbuhannya sangat cepat dan hidup
adaptasi yang tinggi. Tumbuhan asing yang sengaja berkelompok, penyerbukan juga dilakukan oleh angin.
ditanam antara lain adalah Coffea arabica, C. robusta, Hutan campuran berdaun lebar terutama pada zona
Carica papaya dan Allium cepa dan berbagai tanaman pemanfaatan (arboretum) mempunyai keanekaragaman
hias seperti Hibiscus rosa sinensis, Brugmansia Can- tumbuhan cukup menarik dengan masih banyaknya
dida, Belamcanda chinensis dan Bougainvillea berbagai jenis pohon kayu-kayuan dan perdu yang
spectabilis. Beberapa jenis pohon kayu asing yang sebagian merupakan tumbuhan endemik. Beberapa
sengaja ditanam antara lain adalah Swietania jenis tumbuhan yang sangat menarik karena sering
mahagoni, Caliandra calothyrsus dan C. tetragona. dijumpai di antaranya adalah pohon Prunus arborea
Jenis-jenis terna asing yang tumbuh di sepanjangjalan dan Litsea resinosa mempunyai persebaran yang
aspal antara lain Mimosa pudica, Sida rhombifolia, cukup luas; hal ini antara lain karena pohon tersebut
Saccharum spontaneeum, Stachytarpheta indica, S. mempunyai buah bsrukuran besar yang merupakan
jamaicensis, Hyptis capitata, Blumea balsamifera, pakan hewan dan unggas yang juga berperan sebagai
189
Wiriadinata - Flora Taman Nasional Kelimutu, Pulau Flores, NTT
190
Berita Biologi 9(2) - Agustus 2008
191
Wiriadinata - Flora Taman Nasional Kelimutu, Pulau Flores, NTT
192
Berila Biologi 9(2) - Aguslus 2008
193
Wiriadinata - Flora Taman Nasional Kelimutu, Pulau Flores, NTT
194