Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PELATIHAN
AHLI PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN
(BRIDGE DESIGN ENGINEER)
2007
KATA PENGANTAR
Sebagai alat untuk mengukur kompetensi tersebut, disusun dan dibakukan dalam bentuk
SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) yang unit-unit kompetensinya
dikembangkan berdasarkan pola RMCS (Regional Model Competency Standard). Dari
standar kompetensi tersebut, pengembangan dilanjutkan dengan menyusun Standar Latih
Kompetensi, Materi Uji Kompetensi, serta Materi Pelatihan yang berbasis kompetensi.
i
Pelatihan Bridge Desain Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
Uraian penjelasan bab per bab dan pencakupan materi latih ini merupakan representasi
dari elemen-elemen kompetensi tersebut, sedangkan setiap elemen kompetensi dianalisis
kriteria unjuk kerjanya sehingga materi latih ini secara keseluruhan merupakan penjelasan
dan penjabaran dari setiap kriteria unjuk kerja untuk menjawab tuntutan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dipersyaratkan pada indikator-indikator kinerja/
keberhasilan yang diinginkan dari setiap KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dari masing-masing
elemen kompetensinya.
Modul ini merupakan salah satu sarana dasar yang digunakan dalam pelatihan sebagai
upaya meningkatkan kompetensi seorang pemangku jabatan kerja seperti tersebut diatas,
sehingga masih diperlukan materi-materi lainnya untuk mencapai kompetensi yang
dipersyaratkan setiap jabatan kerja.
Di sisi lain, modul ini sudah barang tentu masih terdapat kekurangan dan keterbatasan,
sehingga diperlukan adanya perbaikan disana-sini dan kepada semua pihak kiranya kami
mohon sumbangan saran demi penyempurnaan kedepan.
ii
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
PRAKATA
Modul ini berisi uraian tentang apa yang harus dilakukan oleh seorang Ahli Perencanaan
Teknis Jembatan (Bridge Design Engineer) dalam penyiapan laporan perencanaan teknis
jembatan. Ada 4 hal yang dicakup dalam modul ini yaitu laporan penggunaan data teknis,
laporan nota perencanaan, penyiapan gambar rencana dan penyiapan spesifikasi.
Data teknis mencakup data lalu lintas, data hidrologi, karakteristik sungai dan perlintasan
lainnya, data topografi, data geologi teknik dan penyelidikan tanah dan kondisi lingkungan
sekitar, diperlukan sebagai masukan untuk penyiapan perencanaan teknis jembatan.
Kami menyadari bahwa modul ini masih jauh dari sempurna baik ditinjau dari segi materi,
sistematika penulisan maupun tata bahasanya. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan
saran dari para peserta dan pembaca semua, dalam rangka penyempurnaan modul ini.
Demikian modul ini dipersiapkan untuk membekali seorang AHLI PERENCANAAN TEKNIS
JEMBATAN (Bridge Design Engineer) dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
yang berkaitan dengan perencanaan teknis jembatan; mudah-mudahan modul ini dapat
bermanfaat bagi yang memerlukannya.
iii
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
DAFTAR ISI
Halaman
iv
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
v
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
vi
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
SPESIFIKASI PELATIHAN
A. Tujuan Pelatihan
Tujuan Pembelajaran
Setelah modul ini dibahas diharapkan peserta mampu membuat laporan
perencanaan teknis jembatan.
Kriteria Penilaian
1. Kemampuan dalam membuat laporan penggunaan data teknis.
2. Kemampuan dalam membuat laporan nota perencanaan.
3. Kemampuan dalam menyiapkan gambar rencana.
4. Kemampuan dalam menyusun spesifikasi sesuai gambar rencana dan
berdasarkan standar spesifikasi yang berlaku.
vi
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
PANDUAN PEMBELAJARAN
viii
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
C. Proses Pembelajaran
Kegiatan Instruktur Kegiatan Peserta Pendukung
1. Ceramah Pembukaan :
Menjelaskan Tujuan Pembelajaran. Mengikuti penjelasan
Merangsang motivasi peserta Mengajukan pertanyaan
dengan pertanyaan atau pengalaman apabila kurang jelas. OHT – 1
melakukan koordinasi pengumpulan
dan penggunaan data teknis.
Waktu : 5 menit.
2. Penjelasan Bab 1 : Pendahuluan.
Modul ini merepresentasikan unit Mengikuti penjelasan
kompetensi. instruktur dengan tekun
Umum dan aktif.
Ringkasan Modul Mencatat hal-hal penting.
OHT – 2
Koordinasi Mengajukan pertanyaan
Batasan/Rentang Variabel bila perlu.
Panduan Penilaian
Panduan Pembelajaran
Waktu : 20 menit.
3. Penjelasan Bab 2 : Laporan Mengikuti penjelasan
penggunaan data pendukung instruktur dengan tekun
perencanaan dan aktif.
Umum Mencatat hal-hal penting.
Laporan penggunaan data lalu lintas Mengajukan pertanyaan
Laporan penggunaan data hidrologi, bila perlu.
karekteristik sungai dan perlintasan
lainnya OHT – 3
Laporan penggunaan data topografi
Laporan penggunaan data kondisi
lingkungan sekitar
Laporan penggunaan data geologi
teknik dan penyelidikan tanah
Waktu : 60 menit.
ix
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
x
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Umum
Modul BDE-07 : Laporan Perencanaan Teknis Jembatan merepresentasikan salah
satu unit kompetensi dari program pelatihan Ahli Perencanaan Teknis Jembatan
(Bridge Design Engineer).
Adapun unit kompetensi untuk mendukung kinerja efektif yang diperlukan dalam
Perencanaan Teknis Jembatan adalah :
1-1
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
Uraian detailnya mengacu KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dapat menjadi sub bab
yang terdiri dari:
1.1 Laporan penggunaan data lalu lintas dibuat sesuai dengan format
laporan yang digunakan.
1.2 Laporan penggunaan data hidrologi dan karakteristik sungai dan
perlintasan dengan prasarana transportasi lainnya dibuat sesuai
dengan format laporan yang digunakan.
1.3 Laporan penggunaan data topografi dan kondisi lingkungan sekitar
dibuat sesuai dengan format laporan yang digunakan.
1.4 Laporan penggunaan data geologi teknik dan penyelidikan tanah
dibuat sesuai dengan format laporan yang digunakan.
1-2
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
Uraian detailnya mengacu KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dapat menjadi sub bab
yang terdiri dari:
2.1 Laporan nota perencanaan bangunan atas dibuat sesuai dengan
format laporan yang digunakan.
2.2 Laporan nota perencanan bangunan bawah dan pondasi jembatan
dibuat sesuai dengan format laporan yang digunakan.
2.3 Laporan nota perencanaan oprit, bangunan pelengkap dan
pengaman jembatan dibuat sesuai dengan format laporan yang
digunakan.
Uraian detailnya mengacu KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dapat menjadi sub bab
yang terdiri dari:
3.1 Pembuatan gambar rencana jembatan diawasi untuk mendapatkan
gambar rencana sesuai dengan nota perencanaan.
3.2 Verifikasi gambar rencana dilakukan untuk mendapat kepastian
pemenuhannya terhadap persyaratan teknis.
3.3 Gambar rencana didokumentasikan sesuai dengan sistem file yang
digunakan.
Uraian detailnya mengacu KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dapat menjadi sub bab
yang terdiri dari:
4.1 Spesifikasi umum disusun sesuai dengan standar yang berlaku
4.2 Spesifikasi khusus disiapkan sesuai dengan persyaratan teknis yang
diperlukan.
4.3 Daftar kuantitas dan harga satuan pekerjaan disiapkan sesuai dengan
format yang telah ditentukan.
Penulisan dan uraian isi modul secara detail betul-betul konsisten mengacu tuntutan
elemen kompetensi dan masing-masing KUK (Kriteria Unjuk Kerja) yang sudah
dianalisis indikator kinerja/keberhasilannya (IUK).
1-3
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
1-4
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
b. Konteks Penilaian
1. Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja yang
menyangkut pengetahuan teori.
1-5
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
b. Penilai juga harus kompeten tentang teknis substansi dari unit-unit yang
akan didemonstrasikan dan bila ada syarat-syarat industri perusahaan
lainnya muncul, penilai bisa disyaratkan untuk :
1. Mengetahui praktek-praktek / kebiasaan industri /perusahaan yang
ada sekarang dalam pekerjaan atau peranan yang kinerjanya sedang
dinilai.
2. Mempraktekkan kecakapan inter-personal seperlunya yang
diperlukan dalam proses penilaian.
1-6
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
KOMPETENSI ASESOR
Kompeten ?
Memiliki
Kompetensi
Assessment
Memiliki
Kompetensi
bidang
Substansi
1-7
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
1-8
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
1-9
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
BAB 2
LAPORAN PENGGUNAAN DATA PENDUKUNG
PERENCANAAN TEKNIS
2.1. Umum
Jenis data pendukung yang dicakup dalam laporan ini adalah data lalu lintas, data
hidrologi, karakteristik sungai dan perlintasan lainnya, data topografi, data geologi
teknik dan penyelidikan tanah dan kondisi lingkungan sekitar.
Laporan penggunaan data lalu lintas didasarkan atas hasil analisis data lalu lintas
hasil survai, prediksi lalu lintas harian rata-rata tahunan (LHRT) dan koordinasi
pencacahan jumlah kendaraan berat.
Analisis data lalu lintas hasil survai menguraikan pengertian tentang survai lalu lintas
rutin secara manual dan merupakan pengembangan terhadap sistem yang telah
ada; pemilihan lokasi survai berdasarkan Pos-pos Perhitungan Lalu Lintas yang
lazim digunakan (Pos Kelas A, Pos Kelas B, Pos Kelas C), periode perhitungan
survai (40 jam selama 2 hari untuk Pos Kelas A atau B, 16 jam untuk Pos Kelas C),
pengelompokan jenis kendaraan, pelaksanaan survai versi IIRMS, dan evaluasi
hasil survai lalu lintas.
2-1
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
pelayanan mempunyai beban roda ganda (dual wheel load) yang masih dapat
dicakup dalam MST 10 ton.
Laporan disusun dengan maksud memastikan bahwa pengumpulan data lalu lintas,
setelah dievaluasi, hasilnya digunakan untuk penetapan kebutuhan lebar jembatan
(lebar lantai kendaraan dan trotoir kiri-kanan), termasuk di dalamnya menetapkan
kelas jembatan, apakah jembatan kelas A, jembatan kelas B, ataukah jembatan
kelas C.
Laporan penggunaan data hidrologi dan karakteristik sungai dan perlintasan lainnya
menguraikan penggunaan hasil analisis karakteristik sungai, prediksi debit banjir
sungai, penetapan panjang dan tinggi clearance (ruang bebas) jembatan yang
melintasi sungai serta penetapan panjang dan tinggi clearance (ruang bebas)
jembatan yang melintasi prasarana transportasi lainnya.
Analisis karakteristik sungai menguraikan tipe sungai di daerah aliran (river basin),
sungai aluvial dan non aluvial, dan gerusan sungai.
Penetapan panjang dan tinggi clearance (ruang bebas) jembatan yang melintasi
sungai menguraikan cara menghitung penampang basah sungai berdasarkan
periode ulang tertentu misalnya 50 tahun dan kegunaannya untuk menetapkan tinggi
muka air banjir serta penetapan ruang bebas jembatan sesuai ketentuan. Dengan
diketahuinya posisi tinggi muka air banjir dan clearance, maka tepi bawah bangunan
atas jembatan dapat ditentukan, selanjutnya panjang jembatan dapat dihitung
dengan diketahuinya titik-titik potong antara garis tepi bawah bangunan atas
jembatan dengan profil sungai.
Penetapan panjang dan tinggi clearance (ruang bebas) jembatan yang melintasi
sungai menguraikan cara menghitung penampang basah sungai berdasarkan
2-2
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
periode ulang tertentu misalnya 50 tahun dan kegunaannya untuk menetapkan tinggi
muka air banjir serta penetapan ruang bebas jembatan sesuai ketentuan. Dengan
diketahuinya posisi tinggi muka air banjir dan clearance, maka tepi bawah bangunan
atas jembatan dapat ditentukan, selanjutnya panjang jembatan dapat dihitung
dengan diketahuinya titik-titik potong antara garis tepi bawah bangunan atas
jembatan dengan profil sungai.
Penetapan panjang dan tinggi clearance (ruang bebas) jembatan yang melintasi
prasarana transportasi lainnya menguraikan bagaimana menetapkan panjang
jembatan berdasarkan profil ruang bebas jembatan yang melintasi jalan raya atau
melintasi jalan kereta api.
Laporan disusun dengan maksud memastikan bahwa untuk menetapkan elevasi tepi
bawah jembatan sudah mempertimbangkan panjang dan tinggi ruang bebas
jembatan yang melintasi sungai, jalan raya lainnya ataupun jalan kereta api,
sehingga keberadaan jembatan tidak terganggu oleh fasilitas transportasi lainnya.
2-3
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
Koreksi terhadap pemilihan rencana lokasi jembatan menjelaskan dalam kondisi apa
kita dapat mempertahankan rencana lokasi jembatan dan dalam kondisi apa kita
harus merelokasi jembatan.
2-4
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
Laporan penggunaan data geologi teknik dan data penyelidikan tanah menguraikan
penggunaan hasil pemetaan permukaan detail, penentuan lokasi dan jumlah titik
explorasi, survai sumber material (quarry), koordinasi pelaksanaan penyelidikan
tanah dan pengambilan contoh tanah untuk pengujian laboratorium.
Penentuan lokasi dan jumlah titik explorasi menjelaskan dasar-dasar penentuan titik
explorasi yang mencakup survai pendahuluan, jenis peralatan dan perlengkapan
penyelidikan lapangan, titik ikat pengukuran, pengumpulan data dan informasi
tentang bangunan utilitas yang ada di bawah tanah di sekitar lokasi rencana
jembatan, penyelidikan geofisika, penyiapan laporan survai pendahuluan dan
penentuan rencana letak titik sondir dan titik bor.
2-5
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
Laporan disusun dengan maksud memastikan bahwa dari data geologi teknik dan
hasil penyelidikan tanah dapat ditentukan apakah lokasi jembatan yang akan
direncanakan terletak pada daerah stabil atau tidak. Jika sudah dapat dipastikan
bahwa jembatan yang direncanakan lokasinya berada di daerah yang stabil, maka
pada tahap penyelidikan tanah dapat ditentukan letak dan jumlah titik sondir dan titik
bor.
2-6
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
RANGKUMAN
a. Laporan ini mengetengahkan penggunaan data lalu lintas, data hidrologi, karakteristik
sungai dan perlintasan lainnya, data topografi, data geologi teknik dan penyelidikan
tanah dan data kondisi lingkungan sekitar untuk keperluan perencanaan teknis
jembatan.
b. Pengumpulan data lalu lintas, setelah dievaluasi, hasilnya digunakan untuk menetapkan
kebutuhan lebar jembatan (lebar lantai kendaraan dan trotoir kiri-kanan), termasuk di
dalamnya penetapan kelas jembatan, apakah jembatan kelas A, jembatan kelas B,
ataukah jembatan kelas C.
c. Penggunaan data hidrologi dan karakteristik sungai dan perlintasan lainnya dalam
perencanaan teknis jembatan adalah untuk penetapan elevasi tepi bawah jembatan,
setelah mempertimbangkan panjang dan tinggi ruang bebas jembatan yang melintasi
sungai, jalan raya lainnya ataupun jalan kereta api, sehingga keberadaan jembatan
aman tidak terganggu oleh transportasi lainnya.
e. Penggunaan data geologi teknik dan hasil penyelidikan tanah adalah untuk memastikan
apakah lokasi jembatan yang akan direncanakan terletak pada daerah stabil atau tidak.
Jika sudah dapat dipastikan bahwa jembatan yang direncanakan lokasinya berada di
daerah yang stabil, maka pada tahap penyelidikan tanah dapat ditentukan letak dan
jumlah titik sondir dan titik bor.
2-7
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
Latihan atau penilaian mandiri menjadi sangat penting untuk mengukur diri atas tercapainya
tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh para pengajar/ instruktur, maka pertanyaan
dibawah perlu dijawab secara cermat, tepat dan terukur.
Soal :
Jawaban:
Elemen Kompetensi / Apabila ”Ya”
No. KUK (Kriteria Unjuk Pertanyaan sebutkan butir-
Kerja) Ya Tdk
butir kemampuan
anda
1. Membuat laporan
penggunaan data teknis
1.1. Laporan penggunaan 1.1. Apakah anda mampu a. .........................
data lalu lintas dibuat membuat laporan
b. .........................
sesuai dengan penggunaan data lalu
format laporan yang lintas? c. .........................
digunakan dst.
1.2. Laporan penggunaan 1.2. Apakah anda mampu a. .........................
data hidrologi dan membuat laporan
b. .........................
karakteristik sungai penggunaan data
dan perlintasan hidrologi dan c. .........................
dengan prasarana karakteristik sungai dst.
transportasi lainnya dan perlintasan
dibuat sesuai dengan dengan prasarana
format laporan yang transportasi lainnya?
digunakan
1.3. Laporan penggunaan 1.3. Apakah anda mampu a. .........................
data topografi dan membuat laporan
b. .........................
kondisi lingkungan penggunaan data
sekitar dibuat sesuai topografi dan kondisi c. .........................
dengan format lingkungan untuk dst.
laporan yang keperluan
digunakan perencanaan teknis
jembatan
1.4. Laporan penggunaan 1.4. Apakah anda mampu a. .........................
data geologi teknik membuat laporan b. .........................
dan penyelidikan penggunaan data c. .........................
tanah dibuat sesuai geologi teknik dan dst.
dengan format penyelidikan tanah
laporan yang dalam rangka
digunakan penyiapan rencana
teknis jembatan?
2-8
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
2-9
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
BAB 3
LAPORAN NOTA PERENCANAAN
3.1. Umum
3.2.1. Laporan penetapan lebar lantai kendaraan, jumlah jalur dan lajur lalu
lintas, dan kelas jembatan
Laporan mencakup:
3-1
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
C. Penetapan jumlah jalur lalu lintas (yaitu jumlah arah lalu lintas) dan lajur
lalu lintas (yaitu bagian dari lantai kendaran yang digunakan oleh suatu
rangkaian kendaraan) sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku.
Penetapan lajur lalu lintas, dimaksudkan untuk menentukan ”beban hidup
D” dalam perhitungan perencanaan. Lajur lalu lintas mempunyai lebar
minimum 2.75 meter dan lebar maksimum 3.75 meter. Lebar lajur
minimum ini harus digunakan untuk menentukan beban „D“ per jalur.
3.2.2. Laporan pemilihan tipe dan jenis bangunan atas jembatan, expansion
joint dan perletakan jembatan
Laporan mencakup:
3-2
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
E. Pemilihan tipe dan jenis expansion joint dan perletakan jembatan dalam
rangka melengkapi elemen-elemen perencanaan bangunan atas
jembatan.
Laporan mencakup:
3-3
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
Laporan mencakup:
B. Pemilihan tipe dan jenis abutment jembatan, dan penjelasan tentang apa
yang menjadi dasar dalam memilih tipe-tipe abutment jembatan, apa
hubungan antara tipe dengan tinggi abutment, apa keuntungan memilih
pile cap dibanding tipe yang lainnya.
C. Pemilihan tipe dan jenis pilar jembatan, dan penjelasan tentang apa yang
menjadi dasar dalam memilih tipe-tipe pilar jembatan, apa hubungan
antara tipe dengan tinggi pilar, apa bedanya tipe pilar di sungai dengan
tipe pilar yang dibangun di darat. Kemudian juga diberikan contoh
bagaimana air banjir dapat menggerus dasar pilar, yang jika dibiarkan
akan mengancam stabilitas pilar.
Laporan mencakup:
3-4
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
Laporan mencakup:
3-5
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
perhitungan beban mati yang berasal dari girder dan beban mati
tambahan lainnya, perhitungan beban hidup UDL, perhitungan beban
hidup KEL, reaksi perletakan, gaya rem, gaya gesek perletakan, gaya
gempa, gaya seret aliran air, gaya-gaya pada pier head dan lain-lain
sampai kombinasi pembebanan.
Laporan mencakup:
2. Kondisi geologi teknik dari daerah pemetaan yang meliputi sifat fisik
tanah atau batuan setempat dan masalah yang mungkin timbul
sehubungan pekerjaan teknik sipil di daerah tersebut;
3-6
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
Laporan mencakup:
3-7
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
Laporan mencakup:
3-8
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
Laporan mencakup:
3-9
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
Laporan mencakup:
Laporan mencakup:
3-10
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
3-11
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
RANGKUMAN
b. Substansi yang dicakup dalam nota perencanan bangunan atas jembatan adalah:
penetapan lebar lantai kendaraan, jumlah jalur dan lajur lalu lintas, dan kelas
jembatan,
pemilihan tipe dan jenis bangunan atas jembatan, expansion joint dan perletakan
jembatan, dan
c. Substansi yang dicakup dalam nota perencanan bangunan bawah dan pondasi
jembatan adalah:
d. Substansi yang dicakup dalam nota perencanaan oprit, bangunan pelengkap dan
pengaman jembatan adalah:
3-12
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
Latihan atau penilaian mandiri menjadi sangat penting untuk mengukur diri atas tercapainya
tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh para pengajar/ instruktur, maka pertanyaan
dibawah perlu dijawab secara cermat, tepat dan terukur.
Soal :
Jawaban:
Elemen Kompetensi / Apabila ”Ya”
No. KUK (Kriteria Unjuk Pertanyaan sebutkan butir-
Kerja) Ya Tdk
butir kemampuan
anda
1. Membuat laporan Sudah dibuat soalnya di
penggunaan data teknis Bab 2
3-13
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
BAB 4
PENYIAPAN GAMBAR RENCANA
4.1. Umum
Bab ini menjelaskan substansi penyiapan gambar rencana yang mencakup
pembuatan dan pengawasan penyiapan gambar rencana, verifikasi gambar rencana
dan pendokumentasian gambar rencana.
Pembuatan dan pengawasan penyiapan gambar rencana menjelaskan pengertian
umum, fungsi gambar, jenis gambar, penyajian gambar, dan pengawasan terhadap
pembuatan gambar rencana. Penggambaran dapat dilakukan secara manual
dengan menggunakan meja gambar dan alat-alat gambar atau menggunakan
software computer misalnya AutoCad. Namun yang penting Gambar Rencana harus
mencerminkan hasil perhitungan perencanaan yang kemudian dituangkan ke dalam
gambar.
Verifikasi gambar rencana diperlukan untuk memastikan bahwa yang digambar
adalah ”perintah” hasil perhitungan perencanaan.
Pendokumentasian gambar rencana merupakan bentuk filing system yang menjamin
kemudahan mencari kembali produk-produk perencanaan teknis pada saat
dibutuhkan oleh pemilik proyek.
4-1
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
Sebagai contoh ada satu bundel gambar perencanaan jalan yang dibuat
oleh seorang perencana. Dalam gambar tersebut seorang perencana
menyampaikan ide pikirannya melalui gambar dan selanjutnya informasi
tersebut diterima oleh orang lain misalnya kontraktor untuk dilaksanakan.
Setelah proyek tersebut selesai dibangun katakan hasilnya sama seperti
yang diinginkan oleh perencananya. Ini artinya melalui gambar tersebut
terjadilah transformasi informasi secara tepat dan benar.
4-2
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
Gambar rencana
Gambar kerja (shop drawing)
Gambar hasil pelaksanaan (as-built drawing)
4-3
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
A0 1.189 841
A1 841 594
A2 594 420
A3 420 297
A4 297 210
Kertas gambar harus diberi garis batas pada tepinya. Jarak garis batas /
tepi pada kertas gambar sekurang-kurangnya mempunyai lebar 20 mm
untuk kertas ukuran A0 dan A1. Sedangkan untuk ukuran kertas A2, A3
dan A4 biasanya diambil sekurang-kurangnya 10 mm. Untuk keperluan
pengarsipan bagian tepi kertas sebelah kiri diberi lubang untuk menjepit
4-4
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
Garis tepi
C. Kepala Gambar
Nomor gambar
Judul gambar
Nama perusahaan
Tanda-tangan petugas yang bertanggung-jawab
Keterangan gambar, seperti skala gambar
Tempat untuk menulis catatan penting dan lain-lain.
Letak kepala gambar yang baku adalah disebelah kanan bawah. Namun
untuk kepentingan tertentu maka kepala gambar dapat diperpanjang
kekiri atau keatas sehingga sering terjadi kepala gambar terletak pada
sisi bawah gambar sepanjang ukuran kertas gambar atau pada sisi
kanan kertas gambar selebar ukuran kertas gambar, ada pula pada sisi
atas gambar sepanjang ukuran kertas gambar.
4-5
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
NAMA TANDA-TANGAN
DIGAMBAR
DIPERIKSA
DISETUJUI
Skala 1 : 100
Kepala gambar
D. Skala Gambar
1:5
1 : 10
1 : 20
1 : 50
1 : 100
4-6
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
1 : 200
1 : 500
1 : 1.000
Untuk pembuatan peta, skala gambar yang digunakan adalah 1 : 500 dan
seterusnya hingga 1 : 50.000
Garis
Garis putus-putus
Garis titik-titik
4-7
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
Garis tebal
Garis sedang
Garis tipis
Garis tebal biasanya digunakan untuk garis tepi, garis kepala gambar.
Selain itu garis tebal juga digunakan untuk membuat garis benda.
Tetapi garis benda biasanya dibuat dengan ukuran sedang.
Garis titpis dipakai untuk keperluan garis pembantu atau garis ukuran,
garis penunjuk dan garis arsir.
Garis putus-putus biasanya digunakan untuk membuat garis benda
yang mana dari arah kita memandang garis tersebut sebenarnya
tidak terlihat.
Garis putus-titik biasanya digunakan untuk menggambar garis sumbu
(garis simetri), garis potong bidang benda, garis pada benda yang
berada dibelakang kita. Bisa saja garis putus maupun garis putus-titik
dipakai untuk keperluan lain, tetapi harus diberi keterangan.
4-8
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
[(!?.,”-=+x√%&)]Ø
0123456789IVX
10 mm 1234567890
8 mm 1234567890
6,3 mm ABCDEFGHIJ
5 mm KLMNOPQRST
4 mm UVWXYZ
3,2 mm abcdefghij
2,5 mm klmnopqrst
2 mm uvwxyz
Untuk balok, lebar disebut lebih dahulu dari pada tinggi, misalnya 25 x
60. Tinggi balok adalah jarak antara tepi bawah balok dan tepi atas lantai.
Bila balok terletak diatas lantai, maka tingginya diukur dari tepi bawah
balok sampai tepi atas balok.
4-9
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
Gambar beton biasanya dibuat dalam skala 1 : 20, kecuali bila perlu lebih
jelas dipakai skala lebih besar. Penampang biasanya ditengah-tengah
antara 2 tumpuan dan ditepi balok dekat tumpuan. Gambar-gambar
tulangan dan jarak antara tulangan harus jelas.
Jika letak batang tak jelas, maka tempatkanlah di tempat batang itu suatu
segitiga, dengan puncaknya menunjuk ke sebelah dalam pelat, misalnya
seperti tersebut di bawah:
Tulangan bawah :
Tulangan atas :
Verifikasi ini harus dilakukan oleh perencana sendiri yaitu Ahli Perencanaan Teknis
Jembatan, karena seluruh produk gambar rencana, mulai dari denah, tampak depan,
potongan melintang, dan gambar-gambar detail baik menyangkut bangunan atas,
bangunan bawah maupun pondasi, seluruhnya didasarkan atas perhitungan
4-10
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
perencanaan yang dilakukan oleh Ahli Perencanaan Teknis Jembatan. Hal ini juga
dimaksudkan untuk memposisikan perencana sebagai pemegang tanggung jawab
teknis terhadap hasil pekerjaannya. Oleh karena itu, sebelum Gambar Rencana
diketahui atau disetujui oleh Pemilik Proyek, maka orang pertama yang
menandatangani Gambar Rencana adalah Ahli Perencanaan Teknis Jembatan.
Pemilik Proyek atau yang mewakili bisa saja tidak menyetujui Gambar Rencana
yang telah ditandatangani oleh Ahli Perencanaan Teknis Jembatan, namun
perencana harus bisa menjelaskan dan meyakini bahwa Gambar Rencana yang
telah ditandatanganinya tersebut sudah benar secara teknis dan telah mengikuti
rujukan-rujukan berupa kriteria perencanaan dan ketentuan-ketentuan tentang
pembebanan jembatan.
4-11
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
RANGKUMAN
c. Verifikasi gambar rencana diperlukan untuk memastikan bahwa tidak terjadi kesalahan
dalam menuangkan hasil perhitungan perencanaan teknis jembatan ke dalam gambar
rencana. Verifikasi ini harus dilakukan oleh perencana sendiri yaitu Ahli Perencanaan
Teknis Jembatan, karena seluruh produk gambar rencana, mulai dari denah, tampak
depan, potongan melintang, dan gambar-gambar detail baik menyangkut bangunan
atas, bangunan bawah maupun pondasi, seluruhnya didasarkan atas perhitungan
perencanaan yang dilakukan oleh Ahli Perencanaan Teknis Jembatan
4-12
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
Latihan atau penilaian mandiri menjadi sangat penting untuk mengukur diri atas tercapainya
tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh para pengajar/ instruktur, maka pertanyaan
dibawah perlu dijawab secara cermat, tepat dan terukur.
Soal :
Jawaban:
Elemen Kompetensi / Apabila ”Ya”
No. KUK (Kriteria Unjuk Pertanyaan sebutkan butir-
Kerja) Ya Tdk
butir kemampuan
anda
1. Membuat laporan Sudah dibuat soalnya di
penggunaan data teknis Bab 2
3. Menyiapkan gambar
rencana
4-13
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
4-14
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
BAB 5
PENYIAPAN SPESIFIKASI
5.1. Umum
Selain Spesifikasi Umum, tergantung dari desain jembatan yang dibuat, ada
kemungkinan Ahli Perencana Teknis Jembatan perlu menyiapkan Spesifikasi
Khusus karena tuntutan produk desain yang dibuat, misalnya karena persyaratan
bahan yang diperlukan tidak dicakup di dalam Spesifikasi Umum.
Penyiapan Daftar Kuantitas dan Harga Satuan Pekerjaan merupakan salah satu
tugas perencanaan teknis, hanya merupakan perkiraan dan digunakan sebagai
dasar perhitungan penawaran. Kuantiítas yang pasti dari setiap item pekerjaan
ditentukan dari hasil pengukuran volume hasil pelaksanaan pekerjaan oleh
kontraktor yang disetujui pengguna jasa.
5-1
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
Spesifikasi adalah suatu tatanan teknik yang dapat membantu semua pihak
yang terkait dengan proyek untuk sependapat dalam pemahaman sesuatu
hal teknis tertentu yang terjadi dalam suatu pekerjaan. Dengan demikian
Spesifikasi diharapkan dapat :
Produk
Akhir
Proses Kerja,
Metode Kerja tidak dipersoalkan
Masih perlu penjabaran lebih lanjut, apa yang dimaksud dengan hasil
akhir suatu pekerjaan, apakah hasil akhir dari suatu item pekerjaan
ataukah hasil akhir dari suatu Seksi Pekerjaan, ataukah hasil akhir dari
suatu Divisi Pekerjaan ataukah hasil akhir dari total proyek ?
5-2
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
Produk
Mulai Masukan Proses Stop
Akhir
Produk
Mulai Masukan Proses Stop
Akhir
Spesifikasi digunakan dalam 2 tahap yaitu tahap pra kontrak dan tahap
pelaksanaan kontrak. Baik pada tahap pra kontrak maupun tahap
5-3
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
1. Pemimpin Proyek
2. Kontraktor
3. Konsultan
5-4
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
1. Pemilik Proyek
2. Kontraktor
3. Konsultan
5-5
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
5-6
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
Mengacu pada Spesifikasi Umum Bidang Jalan Dan Jembatan versi tahun
2007, struktur spesifikasi umum bidang jalan dan jembatan terdiri atas 11
Divisi dan 63 Seksi sebagai berikut :
A. DIVISI 1 – UMUM
B. DIVISI 2 – DRAINASE
Seksi 2.2 Pasangan Batu dengan Mortar untuk Selokan dan Saluran
Air
5-7
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
Seksi 6.2 Laburan Aspal Satu Lapis (Burtu) dan Laburan Aspal Dua
Lapis (Burda)
G. DIVISI 7 –STRUKTUR
5-8
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
Berpenutup Aspal
5-9
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
Spesifikasi Khusus harus disiapkan jika di dalam Gambar Rencana terdapat struktur
pekerjaan yang persyaratan bahan, toleransi dimensi, dan acuan yang digunakan
tidak terdapat dalam Spesifikasi Umum. Struktur pekerjaan tersebut harus diuraikan
ke dalam sejumlah item pekerjaan, sehingga cara pengukuran volume dan cara
pembayarannya dapat dirinci di dalam Spesifikasi Khusus.
Daftar kuantiítas dan harga berisi Mukadimah, Rekapitulasi Daftar Kuantiítas dan
Harga serta Daftar Kuantitas dan Harga.
Kuantitas yang tercantum dalam Daftar Kuantiítas dan Harga yang diisi oleh
pengguna jasa merupakan perkiraan dan hanya digunakan sebagai dasar
perhitungan penawaran. Kuantiítas yang pasti dari setiap item pekerjaan ditentukan
5-10
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
dari hasil pengukuran volume hasil pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor yang
disetujui pengguna jasa.
Harga Satuan yang dibuat oleh penawar lelang harus mencakup semua kewajiban
kontraktor berdasarkan Kontrak serta segala hal yang diperlukan untuk
pelaksanaan, penyelesaian, dan perbaikan pekerjaan.
Dalam sistem kontrak harga satuan, maka harga satuan yang tercantum dalam
Daftar Kuantitas dan Harga adalah yang mengikat dalam kontrak dan digunakan
sebagai dasar pembayaran atas hasil pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor.
Harga satuan tersebut tidak boleh diubah kecuali untuk perubahan volume
pekerjaan melebihi jumlah tertentu sesuia ketentuan kontrak, termasuk apabila
terdapat perbedaan dengan harga yang tercantum dalam Analisa Harga Satuan.
Dalam harga satuan tersebut telah termasuk biaya umum dan keuntungan
perusahaan. Kecuali apabila dirinci lain dalam Daftar Kuantiítas dan Harga atau
ditetapkan lain dalam Kontrak, maka tenaga verja termasuk pengawasannya, van-
bahan, peraltan kontraktor, pekerjaan sementara, transportasi ke dan dari lapangan,
dan di dalam dan di sekitar pekerjaan, segala sesuatu yang lain yang diperlukan
untuk pelaksanaan, penyelesaian, dan perbaikan pekerjaan tidak akan diukur dan
biayanya harus dianggap sudah termasuk dalam harga-harga dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.
Penomoran mata pembayaran dalam Daftar Kuantitas dan Harga sama dengan
penomoran yang ada dalam spesifikasi teknis sesuai dengan jenis pekerjaan yang
terkait.
Daftar Kuantiítas dan Harga memuat: Mata Pembayaran, Uraian, Satuan, Perkiraan
Kuantiítas, Harga Satuan, dan Jumlah Harga.
Dalam sistem kontrak harga satuan maka Total Harga Penawaran yang ada dalam
Rekapitulasi dapat diubah sesuai perubahan yang ada dalam perhitungan perkalian
dan pertambahan masing-masing mata pembayaran akibat dilakukannya koreksi
aritmatik.
5-11
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
RANGKUMAN
Multi Step and Method Specification, yaitu jenis Spesifikasi yang mengatur semua
langkah, material, metode kerja dan hasil kerja yang diharapkan.
Spesifikasi Umum yang kita gunakan untuk bidang jalan dan jembatan termasuk jenis
Multi Step and Method Specification.
d. Spesifikasi Khusus harus disiapkan jika di dalam Gambar Rencana terdapat struktur
pekerjaan yang persyaratan bahan, toleransi dimensi, dan acuan yang digunakan tidak
terdapat dalam Spesifikasi Umum.
e. Daftar Kuantitas dan Harga Satuan Pekerjaan merupakan salah satu tugas
perencanaan teknis, merupakan perkiraan dan hanya digunakan sebagai dasar
perhitungan penawaran. Kuantiítas yang pasti dari setiap item pekerjaan ditentukan dari
hasil pengukuran volume hasil pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor yang disetujui
pengguna jasa.
5-12
Pelatihan Bridge Design Engineer Laporan Perencanaan Teknis Jembatan
Latihan atau penilaian mandiri menjadi sangat penting untuk mengukur diri atas tercapainya
tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh para pengajar/ instruktur, maka pertanyaan
dibawah perlu dijawab secara cermat, tepat dan terukur.
Soal :
Jawaban:
Elemen Kompetensi / Apabila ”Ya”
No. KUK (Kriteria Unjuk Pertanyaan sebutkan butir-
Kerja) Ya Tdk
butir kemampuan
anda
1. Membuat laporan Sudah dibuat soalnya di
penggunaan data teknis Bab 2
4. Menyusun spesifikasi
sesuai gambar rencana
berdasarkan standar
spesifikasi yang berlaku
5-13