Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Hari / Tanggal : SENIN, 23 MEI 2011


Jam/waktu : 15.00-15.30
Pokok bahasan : Penyebab dan Pencegahan kematian bayi
Sasaran : Seluruh ibu hamil, PUS dan Dukun kampung
Penyuluh : Puji Astuti

I. Tujuan Umum
Setelah di berikan penyuluhan, seluruh ibu hamil, PUS dan dukun kampung dapat
memahami tentang penyebab dan pencegahan kematian bayi.

II . Tujuan Khusus
Setelah di berikan penyuluhan selama 30 menit, para peserta penyuluhan mampu :
a. Mengetahuai penyebab utama kematian bayi
b. Mengetahui tanda tetanus neonaturum, BBLR dan asfiksia
c. Mengetahui tanda gawat janin dan faktor resiko tinggi bayi
d. Mengetahui tanda bayi sehat
e. Mengetahui cara merawat bayi baru lahir
f. Mengetahui tanda bayi sakit berat
g. Mengetahui cara menjaga kesehatan ibu hamil
h. Mengetahui faktor resiko ibu hamil

III. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi dan tanya jawab

IV. Media Penyuluhan


Media yang digunakan adalah Flip Chart
V. Proses keguiatan penyuluhan
No. Kegiatan Respon waktu
1. Pendahuluan :
a) salam pembuka Membalas salam 5 menit
b) menjelaskan tujuan Mendengarkan
c) kontrak waktu Memberikan respon

2. Penjelasan materi :
a) penyebab uatama kematian
bayi
b) tanda bayi tetanus
neonaturum, BBLR, dan
asfiksia
c) tanda gawat janin dan faktor
resiko tinggi bayi Mendengar dengan 15 menit
d) tanda bayi sehat perhatian
e) cara merawat bayi baru lahir
f) tanda bayi sakit
g) cara menjaga kesehatan ibu
hamil
h) faktor resiko ibu hamil

3. Penutup :
a) tanya jawab Menanyakan hal – hal yang 10 menit
b) menyimpulkan hasil belum jelas
c) salam penutup

VI. Evaluasi
1. Lisan
Ibu hamil, PUS, dan dukun kampung desa Dahian Tambuk dapat menjawab dan
menjelaskan pertanyaan yang di berikan oleh penyuluh tentang materi penyuluhan.
2.Observasi
Ibu hamil, PUS, dan dukun kampung desa Dahian Tambuk memperhatikan pemjelasan
dari penyeluhan dan aktif berdiskusi tentang materi penyuluhan.

Dahian Tambuk, 23 mei


2011
Penyuluh

Puji Astut
NIM. PO.62.24.2.08.147
PENYEBAB DAN PENCEGAHAN KEMATIAN BAYI

A. Pengertian Kematian Bayi


Kematian bayi adalah kejadian dimana bayi meninggal diakibatkan oleh
komplikasi maternal maupun perinatal. Dewasa ini 45% kematian bayi terjadi
pada usia kurang dari satu bulan. Upaya pencegahan kematian bayi diutamakan
pada pemeliharaan kehamilan sebaik mungkin, pertolongan persalinan ” 3 bersih
” (bersih tangan penolong, bersih alat, dan bersih tempat persalinan), dan
perawatan tali pusat.

B. Penyebab uatama kematian bayi


Berikut merupakan 3 penyebab utama kematian bayi, antara lain:
1. Tetanus neonatorum
2. Asfiksia
3. BBLR

C. Tanda bayi tetanus neonaturum, BBLR, dan asfiksia


Dibawah ini merupakan tanda-tanda dari bayi yang mengalami tetanus
neonatorum, BBLR, dan asfiksia, yaitu:
1. Tetanus neonatorum : Demam, Kejang, Warna kulit bayi kuning
2. Asfiksia : Bayi tidak segera menangis, tidak segera bernafas, dan Warna kulit
bayi biru
3. BBLR : Berat badan bayi kurang dari 2500 gram

D. Tanda gawat janin dan faktor resiko tinggi bayi


1. Gawat Janin : Denyut Jantung Janin kurang dari 120x/m atau lebih dari
160x/m, Gerakan Janin berkurang, Air Ketuban berwarna hijau (bercampur
mekonium)
2. Faktor Resiko Tinggi Bayi : Berat badan bayi kurang dari 2500 gram atau
lebih dari 4000 gram, Bayi dengan tetanus, Bayi baru lahir dengan asfiksia,
Bayi ikterus (warna kulit kuning hingga usia lebih dari 10 hari), Bayi baru
lahir dengan sepsis, Bayi Preterm (usia bayi dalam kandungan kurang dari 36
minggu), dan Bayi Post-term (usia bayi dalam kandungan lebih dari 42
minggu).
Deteksi dini dilakukan agar segera dapat diberikan pelayanan kesehatan yang
diperlukan.

E. Tanda bayi sehat


Bayi baru lahir yang sehat mempunyai tanda-tanda sebagai berikut:
1. Bayi lahir segera menangis
2. Kulit tubuh bayi berwarna kemerahan
3. Bayi bergerak aktif
4. Bayi kuat menyusu
5. Berat lahir bayi 2500 gram – 4000 gram

F. Cara merawat bayi baru lahir


1. Menjaga kehangatan bayi
2. Menjaga kebersihan selama persalinan (oleh nakes)
3. Menjaga tali pusat tetap bersih, kering dan biarkan terbuka serta jangan
memberikan ramuan apa pun pada tali pusat
4. Mintalah salep mata antibiotik untuk mencegah infeksi pada mata bayi
5. Mintalah suntikan vitamin K1 untuk mencegah perdarahan pada bayi
6. Mintalah imunisasi hepatitis B sebelum bayi berumur 24 jam
7. Memandikan bayi setelah umur bayi 6 jam
G. Tanda bayi sakit berat
Untuk mengetahui apakah bayi sakit atau tidak dapat dilihat dari keadaan bayi
sebagai berikut:
1. Tidak dapat menyusu
2. Mengantuk atau tidak sadar
3. Nafas cepat (lebih dari 60x/menit)
4. Merintih
5. Kulit bayi tampak biru pada jari tangan dan kaki serta mulut
6. Kejang
7. Badan bayi berwarna kuning
8. Demam
9. Tali pusat kemerahan hingga kedaerah perut
10. Mata bayi bernanah banyak

H. Cara menjaga kesehatan ibu hamil


Pelayanan antenatal (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar
pelayanan yang mencakup banyak hal seperti anamnesis, pemeriksaan fisik umum
dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi, serta intervensi dasar
dan khusus (sesuai resiko yang ada). Penerapan operasionalnya dikenal dengan
standar pelayanan ” 5 T ”, yaitu:
1. Timbang berat badan
2. Ukur tinggi badan
3. Pemberian imunisasi tetanus toksoid secara lengkap
4. Pengukuran tinggi fundus
5. Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan
Ditetapkan pula bahwa frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali
selama kehamilan, dengan ketentuan waktu sebagai berikut :
 Minimal 1 kali pada triwulan pertama : 0-14 minggu
 Minimal 1 kali pada triwulan kedua : 14-28 minggu
 Minimal 2 kali pada triwulan ketiga : 28-40 minggu

I. Faktor resiko ibu hamil


1. Primigravida usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
2. Ibu mempunyai anak lebih dari 4 orang
3. Jarak persalinan antara kedua anak yang terakhir kurang dari 2 tahun
4. Tinggi badan ibu kurang dari 145 cm
5. Berat badan ibu kurang dari 38 kg atau lingkar lengan atas kurang dari 23,5
cm
6. Ibu memiliki riwayat penyakit seperti diabetes militus, hypertensi, jantung,
asma, atau PMS.
Semakin banyak ditemukan faktor resiko pada ibu hamil, maka semakin tinggi
resiko kehamilannya yang secara langsung dapat menyebabkan kesakitan atau
kematian pada ibu dan bayinya.

Anda mungkin juga menyukai