Anda di halaman 1dari 3

Analisis Data

1. Sampling darah pada mencit

Cara memegang mencit , pegang pada ujung ekornya dengan tangan kanan, dengan tangan kiri
kulit tengkuknya dijepit diantara telunjuk dan ibu jari. Kemudian ekornya dipindahkan dari
tangan kanan ke antara jari manis dan jari kelingking tangan kiri, sehingga mencit cukup erat
dipegang. Cara pemberian perlakuan pada mencit dapat dilakukan dengan cara pemberian per-
oral, pemberian secara intraperitoncal, melalui subkutan, intravena dan intramuscular.
Pengambilan darah pada mencit dapat dilakukan melalui vena lateral dari ekor, sinus orbitalis
mata, langsung dari jantung. Darah pada mencit yang kita ambil adalah yaitu langsung dari
jantung sebesar 2 ml. Selanjutnya yang dilakukan adalah memisahkan komponen darah.

2. Menghitung kecepatan hemolisis dan krenasi

Pada praktikum menghitung kecepatan hemolisis digunakan darah mencit yang belum
tercampur dengan anti koagulan. Darah mencit diteteskan di setiap kaca benda yang masing-
masing kaca benda tersebut telah ditetesi larutan NaCl dengan konsentrasi yang berbeda-beda
yaitu 3%, 2%, 1%, 0,9%, 0,7%, 0,5%, 0,3%, 0,1% dan aquades. Kaca benda dan satu tetes NaCl
diletakkan di bawah mikroskop dan mulai diteteskan darah dan dihitung waktu sampai darah
mengalami hemolisis. Dari percobaan ini, data yang diperoleh adalah pada konsentrasi 0,3%
NaCl, tidak menunjukan adanya darah yang lisis karena NaCl 0,3% termasuk keadaan isotonik
dengan tubuh mencit. Pada konsentrasi NaCl 0,1%, 0,3%, 0,5%, dan aquades terdapat darah
yang mengalami hemolisis pada waktu 1 menit 26 detik, 10 menit 2 detik,4 menit 15 detik, dan 1
menit, hal ini dikarenakan NaCl 0,1%, 0,3%, 0,5%, dan aquades lebih encer dari pada 0,7%, 1%,
2%, 3% sehingga terjadi proses masuknya air ke eritrosit yang menyebabkan eritrosit
menggembung dan kemudian akan mengalami hemolisis. Pada konsentrasi NaCl 0,3% terdapat
darah yang mengalami hemolisis sempurna pada waktu 4 menit 15 detik hal ini dikarenakan
NaCl 0,3% lebih encer dari pada 0,7% sehingga terjadi proses masuknya air ke eritrosit yang
menyebabkan eritrosit menggembung dan kemudian akan mengalami hemolisis.. Pada
konsentrasi NaCl 0,1% terdapat darah yang mengalami hemolisis pada waktu 57 detik hal ini
dikarenakan NaCl 0,5% lebih encer dari pada 0,7% sehingga terjadi proses masuknya air ke
eritrosit yang menyebabkan eritrosit menggembung dan kemudian akan mengalami hemolisis..
Dan pada konsentrasi NaCl 0% (aquades) terdapat darah yang mengalami hemolisis pada waktu
24 detik hal ini dikarenakan NaCl 0,5% lebih encer dari pada 0,7% sehingga terjadi proses
masuknya air ke eritrosit yang menyebabkan eritrosit menggembung dan kemudian akan
mengalami hemolisis. Maka dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa semakin encer larutan
NaCl maka semakin cepat pula terjadinya proses hemolisis.

Pada praktikum menghitung kecepatan krenasi digunakan darah mencit yang belum
tercampur dengan anti koagulan. Darah mencit diteteskan di setiap kaca benda yang masing-
masing kaca benda tersebut telah ditetesi larutan NaCl dengan konsentrasi yang berbeda-beda
yaitu 3%, 2%, 1%, 0,9%, 0,7%, 0,5%, 0,3%, 0,1% dan aquades. Kaca benda dan satu tetes NaCl
diletakkan di bawah mikroskop dan mulai diteteskan darah dan dihitung waktu sampai darah
mengalami krenasi. Dari percobaan ini, data yang diperoleh adalah pada konsentrasi NaCl 3%,
2%, 1%, 0,9%, dan 0,7% menunjukan adanya darah yang krenasi karena NaCl 3%, 2%, 1%,
0,9%, dan 0,7% lebih pekat dari NaCl 0,1%, 0,3%, dan 0,5% sehingga terjadi proses keluarnya
air dari eritrosit yang menyebabkan eritrosit mengkerut dan kemudian akan mengalami krenasi.
Pada konsentrasi NaCl 2% terdapat darah yang mengalami krenasi pada waktu 7 menit hal ini
dikarenakan NaCl 2% lebih pekat dari pada 0,1% sehingga terjadi proses keluarnya air dari
eritrosit yang menyebabkan eritrosit mengkerut dan kemudian akan mengalami krenasi. Maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin pekat larutan NaCl maka semakin cepat pula terjadinya
proses krenasi.

3. Menghitung persentase hemolisis

Pada percobaan kali ini digunakan 1,5, dan 1,4 ml sampel darah mencit yang telah diberi
anti koagulan yang kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah diberi label.
Tabung 1 sampel darah 1,5 ml ditambah dengan 0,1% NaCl, kemudian tabung 2 sampel darah
1,5 ml ditambah dengan 0,3% NaCl, Tabung 3 sampel darah 1,4 ml ditambah dengan 0,5%
NaCl,Tabung 4 sampel darah 1,5 ml ditambah dengan 0,7% NaCl, Tabung 5 sampel darah 1,5 ml
ditambah dengan 0,9% NaCl, Tabung 6 sampel darah 0 ml ditambah dengan 1% NaCl, Tabung 7
sampel darah 0 ml ditambah dengan 2% NaCl, Tabung 8 sampel darah 0 ml ditambah dengan 3%
NaCl, Tabung 9 sampel darah 1,5 ml ditambah dengan aquades. Kemudian kesembilan tabung
tersebut didiamkan kemudian dipusingkan.
Pada tabung 1 warna supernatan merah gelap dan jumlah endapannya 0,05 hal ini
menunjukkan bahwa pada larutan NaCl tersebut terjadi hemolisis. Pada tabung 2 warna
supernatan merah (+) dan jumlah endapannya tidak ada, hal ini menunjukkan bahwa pada larutan
NaCl ini terjadi hemolisis sempurna, maka ini merupakan batas bawah toleransi osmotis
membran eritrosit. Pada tabung 3 warna supernatan orange bening dan jumlah endapan 0,1 hal
ini menunjukkan bahwa pada larutan NaCl ini terjadi hemolisis. Pada tabung 4 warna supernatan
merah agak tua (+++) dan jumlah endapan sedikit (+) hal ini menunjukkan bahwa pada larutan
NaCl ini terjadi hemolisis. Pada tabung 5 warna supernatan orange bening dan memiliki
endapan 0,8 hal ini menunjukkan bahwa pada larutan NaCl ini terjadi hemolisis. Pada tabung 6
tidak memiliki warna supernatan dan tidak memiliki endapan, hal ini menunjukkan bahwa pada
larutan NaCl ini tidak terjadi hemolisis. Pada tabung 7 tidak memiliki warna supernatan dan
tidak memiliki endapan, hal ini menunjukkan bahwa pada larutan NaCl ini tidak terjadi
hemolisis. Pada tabung 8 tidak memiliki warna supernatan dan tidak memiliki endapan, hal ini
menunjukkan bahwa pada larutan NaCl ini tidak terjadi hemolisis. Pada tabung 9 memiliki warna
supernatan merah dan tidak memiliki endapan sama sekali, hal ini menunjukkan bahwa pada
larutan NaCl ini terjadi hemolisis sempurna, maka ini merupakan batas bawah toleransi osmotis
membran eritrosit.

Anda mungkin juga menyukai