Anda di halaman 1dari 75

UNIVERSITAS GRESIK

Fakultas Teknik – Prodi Teknik Sipil

METODE PENELITIAN

Disusun oleh:

BOWO LEKSONO

Februari 2015

Metode penelitian 1
METODE PENELITIAN

1. PENDAHULUAN
Pengertian metode penelitian atau metodologi penelitian adalah suatu cabang ilmu yang
membahas cara atau metode yang digunakan dalam kegiatan penelitian dalam upaya mencari
kebenaran akan sesuatu yang implementasinya berupa kegiatan penelitian, untuk mencari
jawaban, yang dapat berarti menemukan atau menguji kebenarannya. Maka dari itu,
sebetulnya kenapa meneliti? Melakukan penelitian karena ingin mencari kebenaran dan
karena telah terjadi proses sekularisasi alam. Disamping itu telah ditemukan berbagai cara
mencari kebenaran dalam proses sekularisasi alam tersebut.
Dalam dinamika pencarian kebenaran menghasilkan beberapa cara untuk mencari
kebenaran yang diinginkan, antara lain:
1) Secara kebetulan;
2) Trial and error;
3) Melalui otoritas;
4) Berpikir kritis berdasarkan pengalaman, dan
5) Melalui penyelidikan ilmiah.

1.1. Penelitian Ilmiah


Penelitian ilmiah suatu kegiatan penelitian yang menggunakan metode ilmiah.
Kebenaran dalam penelitian ilmiah adalah kebenaran ilmiah. Adapun kebenaran ilmiah
sendiri ada dua sifat antara lain:
a. Kebenaran koherensi yaitu kebenaran yang menganut logika deduktif, sehingga
sifatnya rasional.
b. Kebenaran korespondensi yaitu kebenaran yang menganut logika induktif, dimana
sifatnya faktual (nyata, empirik).

1.2. Metode Ilmiah


Metode ilmiah ialah metode yang menggunakan kebenaran ilmiah, yaitu dalam
menganalisis penelitiannya dengan menggunakan instrumen-instrumen ilmiah pula.
Adapun yang disebut ilmiah adalah jika analisis datanya:
a. Bersistem;
b. Bermetode;
c. Berobyektivitas;
d. Berlaku umum (universal).

Metode penelitian 2
1.3. Lngkah-langkah Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ada dua langkah yang dapat dilakukan, antara lain
dengan urutan sebagai berikut:
a. Cara Pertama.
1) Memilih atau identifikasi masalah;
2) Studi pendahuluan;
3) Merumuskan dan pembatasan masalah;
4) Merumuskan kerangka dasar;
5) Studi kepustakaan; dan
6) Merumuskan hipotesis.

b. Cara Kedua.
1) Memilih pendekatan/desain/metode penelitian;
2) Menentukan variabel;
3) Menentukan sumber data;
4) Menyusun instrument;
5) Pengumpulan data;
6) Analisis data;
7) Interpretasi temuan;
8) Menarik kesimpulan dan rekomendasi dan
9) Menulis laporan.

1.4. PENGANTAR
Secara umum masih ada pengertian yang salah tentang penelitian. Hal yang perlu dipahami
dalam mendalami tentang penelitian adalah:
1) Penelitiaan bukan hanya mengumpulkan informasi atau data;
2) Penelitiaan bukan hanya memindahkan fakta dari suatu tempat ke tempat yang lain;
3) Penelitiaan bukan hanya membongkar-bongkar sesuatu untuk mencarti informasi, dan
4) Penelitiaan bukan suatu kata besar untuk menarik perhatian.

Dengan demikian pengertian yang benar tentang penelitian dan karakteristik proses
penelitian adalah sebagai berikut:
1) Penelitian dimulai dengan suatu pertanyaan atau permasalahan yang ditemukan;
2) Penelitian memerlukan pernyataan yang jelas tentang tujuan yang ingin dicapai:
Metode penelitian 3
3) Penelitian mengikuti rancangan prosedur yang spesifik;
4) Penelitian membagi permasalahan utama menjadi sub-sub masalah agar lebih dapat
dikelola;
5) Penelitian diarahkan oleh permasalahan, pertanyaan, (hipotesis penelitian yang spesifik)
6) Penelitian menerima asumsi kritis tertentu;
7) Penelitian memerlukan pengumpulan dan interpretasi data dalam upaya untuk
mengatasi permasalahan yang mengawali penelitian; dan
8) Penelitian adalah: secara alamiah yang berputar secara siklus sebagai diagram dibawah.

6 1
Penelitian
menginterpretasikan arti Penelitian dimulai
data, yang mengarah dengan
pada permasalahan, permasalahan:
yaitu memberi sebuah pertanyaan
konfirmasi jawaban yang belum
terhadap permasalahan terjawab di pikiran
penelitian tersebut. peneliti

Penelitian mencari data Penelitian Penelitian melihat


sesuai hipotesis dan berbentuk tujuan dalam suatu
5 dibimbing oleh pernyataan 2
proses
permaslahan. siklus permasalahan

Penelitian membagi
Penelitian mengajukan permasalahan menjadi
solusi sementara thd sub-sub yang lebih dapat
permasalahan melalui dikelola
hipotesis yang sesuai. Setiap sub masalah
Hipotesis tersebut mencari petunjuk
peneliti dalam melalui pertanyaan
mengumpulkan data. hipotesis yang sesuai
4 3

Penelitian menahan sementara hipotesis sampai semua data


terkumpul dan diinterpretasikan. Setelah itu, hipotesis
didukung atau ditolak; pertanyaan secara memadai didukung
atau ditolak; pertanyaan secara memadai dijawab atau ditolak.

Gambar 1 : Siklus Penelitian (sumber: Leedy,1997:10. Fig 1.1)


Metode penelitian 4
1.5. TUJUAN
Suatu penelitian harus mempunyai tujuan yang jelas. Pada umumnya dalam penelitian
dikategorikan ke dalam beberapa macam tujuan penelitian, antara lain:
1) Eksplorasi (exploration)
Penelitian dilakukan dengan melalukan penjajagan bahkan penjelajahan sehingga
memperoleh data yang lebih banyak dan detail dari sumber-sumbernya.
2) Deskripsi (description)
Penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang masalah yang terjadi untuk
diteliti dan untuk menentukan langkah-langkah penyelesaian masalah.
3) Prediksi (prediction)
Penelitian dilakukan untuk memprediksi (meramalkan) masalah-masalah yang terjadi
dan cara-cara penyelesaiannya berdasarkan kondisi yang terjadi.
4) Eksplanasi (explanation)
Penelitian dilakukan dengan cara meminta keterangan dari nara sumber yang dapat
dipercaya dari berbagai kondisi untuk mencarikan jalan keluar bagi masalah yang ada.
5) Aksi (action)
Penelitian dilakukan dengan cara melakukan tindakan nyata. Misalnya, melakukan
pengambilan contoh benda uji. Melakukan penghitungan hasil-hasil pertanian di
berbagai daerah untuk meneliti hasil pertanian per tahun.

1.6. PENELITIAN DAN PERANCANGAN


Suatu penelitian pada umumnya dikaitkan dengan adanya suatu rencana tertentu untuk
merancang suatu kegiatan yang direncanakan. Adapun hubungan penelitian dengan
perancangan ada beberapa pengertian, antara lain:
a. Menurut Zeisel (1981), perancangan mempunyai 3 (tiga) langkah utama, yaitu: imaging
(gambaran), presenting (waktu yang tepat), dan testing (pengujian), sedangkan imaging
dilkukan berdasarkan empirical knowledge (berdasarkan pengalaman berdasarkan ilmu
pengetahuan).
b. Perancangan (perencanaan/pengembangan) penelitian untuk penyelesaian suatu kondisi
yang menjadi masalah dapat diselesaikan, selain menggunakan pengetahuan dari
khazanah ilmu pengetahuan, juga mempertimbangkan hal lain seperti estetika,
perhitungan ekonomis, dan kadang mempertimbangkan politis dan lain-lainnya.
c. Terhadap hasil perancangan (perencanaan/pengembangan) juga dapat dilakukan
penelitian evaluasi yang hasilnya juga akan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan.
Evaluasi sangat penting sebagai tolok ukur keberhasilan suatu penelitian.
Metode penelitian 5
2. ETIKA PENELITIAN
Sebagai manusia yang berbudaya penelitian dilakukan dengan landasan etika serta
profesionalisme. Penelitian harus dilaksanakan secara JUJUR, KOMPETEN, OBYEKTIF,
FAKTUAL dan TERBUKA, sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.

2.1. TAKSONOMI KETIDAK JUJURAN.


Banyak peneliti yang melakukan ketidak jujuran. Bukan investigasi datanya yang salah
tetapi penelitinya yang sengaja merekayasa data. Hal itu dilakukan biasanya untuk
kepentingan orang lain atau pemesan untuk kepentingan menguntungkan diri sendiri, bukan
untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Pengelompokan ketidakjujuran yang umumnya terjadi
sebagaimana dijelaskan berikut ini:

1) Bohong.
Peneliti memanipulasi informasi dengan mengatakan tidak sebenarnya atau tahu sesuatu
yang salah tapi tidak berupaya menyampaikan yang benar tetapi tetap meluruskan yang
salah. Biasanya hal ini dilkukan karena kalau menggunakan informasi yang sebenarnya
hasil penelitian tidak memenuhi harapan atau harus melakukan penelitian lanjutan.
Investigasi dipilih lokasi yang tidak tepat agar hasil pengolahan data memuaskan klien.

2) Sengaja Curang.
Peneliti menyampaikan sesuatu, baik informasi atau hasil penelitian tanpa didasari
pengetahuan untuk meyakinkan orang lain. Misalnya, memberikan cara penyelesaian
masalah sebelum mengetahui data penyebab masalah dan metode penyelesaiannya
tetapi seakan-akan sudah berdasarkan data dan melakukan langkah-langkah
penyelesaian masalah.

3) Mencuri Data.
Mencuri atau menggunakan data orang lain tanpa minta ijin atau melibatkan orang yang
bersangkutan. Termasuk juga, menggunakan hasil desain orang lain tanpa sepengetahu-
an yang membuat desain walaupun mungkin hanya sebagian.

4) Menahan Informasi.
Menahan informasi termasuk membuang informasi, padahal ada suatu kondisi yang
mestinya memerlukan informasi tersebut untuk disampaikan. Dengan demikian
dilakukan investigasi sendiri yang semestinya cukup dari informasi tersebut.
Metode penelitian 6
5) Tidak Menyebarkan Informasi.
Hasil temuan investigasi tidak disebarkan kepada masyarakat yang memerlukan.
Padahal apabila temuan tersebut disebarkan kepada masyarakat dapat mencegah
bencana yang terjadi. Misalnya, dari hasil penyelidikan tanah disuatu daerah lereng
pegunungan dinyatakan rawan longsor apabila jenuh air. Tetapi, tidak diinformasikan
ke penduduk, sehingga pada saat intensitas hujan tinggi akan terjadi longsor.

6) Trimming / Smooting.
Peneliti melakukan proses “penghalusan data” sehingga tampilannya nampak baik dan
akurat. Data yang diperoleh ternyata kurang akurat sehingga hasil pengolahan data tidak
memenuhi ketentuan yang disyaratkan. Untuk itu dilakukan penyesuaian data sehingga
tampilan pengolahan data terlihat baik dan meyakinkan klien.

7) Cooking.
Peneliti merekayasa data sedemikian rupa sehingga cocok dengan suatu teori
pengolahan data untuk penyelesaian masalah. Bisanya, hasil pengolahan data terlalu
ekstrem dan diluar kriteria. Dengan merekayasa data hasilnya cocok dengan suatu teori
tertentu.

8) Forging / Fabrication.
Peneliti memalsu data karena tidak memiliki atau tidak melakukan penelitian. Memakai
keseluruhan atau sebagian data orang lain seolah-olah telah melakukan penelitian,
padahal tidak pernah melakukan penelitian.

9) Plagiat
Menggunakan hasil karya orang lain tanpa seijin yang memiliki.

10) Referencing.
Mengutib tanpa menyantumkan dalam daftar rujukan referensi. Karena memiliki
kondisi masalah yang sama peneliti dapat mengambil atau mengutib hasil temuan atau
rumusan orang lain, tetapi harus mencantumkan rujukan referensi darimana diambil.

11) Authorship dan Kontribusi


Siapa yang pantas dicantumkan sebagai penulis suatu hasil karya penelitian.
Metode penelitian 7
Suatu penelitian biasanya memerlukan banyak personil baik pengumpulan data maupun
penyelesaian atau penyusunan laporannya. Di hasil karya tulis tersebut perlu ditulis atau
dicantumkan siapa pengarangnya. Pengarangnya sesuai dengan siapa yang melakukan
penelitian, baik secara pribadi maupun kelompok kerja (team work).

2.2. DATA AKTUAL


Analisis data untuk membuat kesimpulan suatu hasil penelitian harus berdasarkan “data
aktual” yang diperoleh. Memang, dari data tersebut belum tentu penelitiannya nanti mengha-
silkan suatu yang dapat digunakan untuk suatu kepentingan.
Jangan bersepekulasi dalam membuat kesimpulan yang tidak berdasarkan suatu analisis
yang sesuai dengan teori pengolahan data.
Data aktual dapat diperoleh dari banyak sumber. Misalnya, dari Badan Pusat Statistik,
Badan Meteorologi dan Geofisika dan dapat juga melakukan investigasi sendiri.
Untuk investigasi sendiri, misalnya, mengadakan penelitian arus lalulintas di suatu
perempatan jalan. Contohnya, misalnya, mengadakan penelitian arus lalulintas kendaraan
baik roda dua maupun roda empat di perempatan Desa Kebomas. Di sini ada empat jurusan,
antara lain dari arah Surabaya (1), dari arah Giri (2), dari Arah Lamongan (3) dan dari arah
Pasar Gresik (4).
Tujuan penelitian: untuk mengetahui jumlah kendaraan baik roda dua maupun roda empat
dari masing-masing arah pada jam-jam tertentu selama 24 jam.
Metode: masing-masing arah kendaraan yang lewat dihitung oleh petugas dengan periode
penghitungan, jam 06.00 – 09.00 (I); dari jam 09.00 – 12.00 (II); dari jam 12.00 – 15.00 (III);
dari jam 15.00 – 18.00 (IV); dari jam 18.00 – 21.00 (V) dan dari jam 21.00 – 24.00 (VI).
Hasilnya direkapitulasi dimasukkan dalam tabel, seperti berikut:
Jam Surabaya Giri Lamongan Pasar Gresik
I 06.00 – 09.00 750 600 700 650
II 09.00 – 12.00 1.000 700 900 950
III 12.00 – 15.00 900 600 700 850
IV 15.00 – 18.00 1.500 800 500 800
V 18.00 – 21.00 600 400 300 600
VI 21.00 – 24.00 300 100 200 300

Analisis data dan kesimpulan yang akan dibuat harus berdasarkan pada data aktual yang
diperoleh. Jangan sekali-kali berspekulasi dalam membuat kesimpulan yang tidak
berdasarkan data aktual.

Metode penelitian 8
3. MACAM PENELITIAN
Berbagai macam penelitian dapat dilakukan berdasarkan bidang ilmu yang tersedia.
Macam penelitian ini yang akan menentukan teori analisis untuk penyelesaian masalah yang
terjadi. Macam penelitian ini antara lain sebagai berikut:

3.1. Bidang Ilmu.


Penelitian menurut bidang ilmu yang secara umum dan ilmu-ilmu dapat dibedakan
menjadi 2 (dua) antara lain ilmu-ilmu dasar dan ilmu-ilmu terapan.
Yang termasuk kelompok ilmu dasar adalah ilmu-ilmu yang dikembangkan di fakultas-
fakultas MIPA (matematika, fisika, kimia dan geofisika), biologi, dan geografi. Yang
termasuk kelompok ilmu terapan adalah meliputi ilmu teknik, ilmu kedokteran, ilmu
teknologi pertanian. Ilmu-ilmu dasar dikembangkan lewat penelitian yang biasa disebut
sebagai “penelitian dasar” (basic research), sedangkan penelitian ilmu terapan (applied
research) menghasilkan ilmu-ilmu terapan. Penelitian terapan, misalnya di bidang fisika
bangunan, dilakukan dengan memanfaatkan ilmu dasar (misalnya: fisika)

3.2. Pembentukan Ilmu.


Penelitian menurut pembentukan ilmu adalah ilmu dapat dibentuk lewat penelitian
induktif atau penelitian deduktif. Apabila diterangkan secara sederhana, adapun
penelitian induktif adalah penelitian yang menghasilkan teori atau hipotesis, sedangkan
penelitian deduktif merupakan penelitian yang menguji (mengetes) teori atau hipotesis
yang dihasilkan (Buckley dkk., 1976:21)

3.3. Pembentukan Data.


Macam penelitian dapat dibedakan dari “bentuk” datanya, dalam arti data berupa data
kuantitatif atau data kualitatif.
Data kuantitatif diartikan sebagai data yang berupa angka-angka yang dapat diolah
dengan menggunakan matematika atau statistuik.
Sedangkan data kualitatif adalah data yang menunjukkan kualitas suatu masalah yang
diteliti. Misalnya, baik atau buruk, senang atau susah, dan sebagainya. Dapat juga
dikatakan bahwa data kualitatif adalah data yang bukan berupa angka dengan demikian
tidak bisa diolah dengan matematika atau statistik.

3.4. Paradigma Keilmuan.


Perbedaan tiga macam (Muhajir,1990) paradigma, yaitu: positifisme, rasionalisme dan
fenomenologi dapat dilihat pada Tabel 1.
Metode penelitian 9
Tabel 1 : Perbedaan Paradigma Keilmuan.
Dari segi Positifisme Rasionalisme Fenomenologi
Kerangka teori Kerangka teori Diperlukan konsesuali- Kerangka teori sebelum
sebagai merumuskan sespesifik sasi teoritik (sebagai penelitian tidak diperkenan-
persiapan mungkin dan menolak grand theory atau kan (hasil penelitian dapat
penelitian ulasan meluas yang grand concept). menjadi produk artifisial,
tidak relevan. jauh sifat naturalnya)
Kedudukan obyek Obyek dispesifikkan Obyek dilihat dalam Obyek dilihat dalam
dengan dan dipisahkan dari konteksnya (konstruksi konteks naturalnya
lingkungannya obyek-obyek lain yang teoritik yang lebih (pendekatan holistik)
tidak diteliti. mencakup)
Hubungan obyek Pemilahan subyek Pemilihan subyek Bersatunya subyek peneliti
dan peneliti peneliti dan obyek peneliti dari obyek dengan subyek pendukung
penelitiannya dan penelitiannya dan obyek penelitiannya (untuk
pendukungnya. pendukungnya. penghayatan obyek).
Generalisasi Generalisasi satu tahap Generalisasi dua tahap: Tidak bertujuan membuat
hasil (berpangkal dari obyek 1.Generalisasi dari obyek generalisasi (karena hasil
spesifik, dan berakhir spesifik atas hasil uji penelitian berupa ilmu
pada hasil analisis makna empirik. local/khas)
2.Pemaknaan hasil uji-
obyek yang spesifik ) refleksi kerangka
konsepsualisasi teoritik
(grandtheory) dengan
pemaknaan indikasi
empirik.
Sumber: Muhajir (1990:13-34)

3.5. Penelitian Strategi.


Penelitian secara strategi ada beberapa yang biasa dilakukan, antara lain: opini, empiris,
arsip dan logika internal. Secara garis besar dapat dijelaskan seperti beikut:

a) Penelitian Opini
Peneliti mencari pandangan atau persepsi responden terhadap suatu permasalahan,
maka yang dilakukan adalah penelitian opini. Responden tersebut dapat meru-pakan
kelompok atau perorangan, jadi domain-nya dapat merupakan kelompok atau
individual. Misalnya, mencari opini konsumen tentang sebuah produk setelah
dilakukan promosi besar-besaran. Metodenya, responden dapat diambil dari kelompok
warga di warung-warung kopi dan individunya bisa diambil di setiap rumah tangga.
Dari sini dapat diketahui jenis kopi yang disenangi masyarakat.

b) Penelitian Empiris
Penelitian yang analisisnya berasarkan hasil pengamatan kondisi yang ada. Peneliti
melakukan percobaan, eksperimen atau uji laboratorium, selanjutnya dilakukan
rekapitulasi tentang metode dan hasilnya sebagai tolok ukur atau pengendalian
eksperimen selanjutnya. Ada tiga macam penelitian empiris, yaitu: studi kasus, studi
lapangan dan studi laboratorium. Lihat Tabel 2.

Metode penelitian 10
Tabel 3.1 : Perbedaan antara Tiga Macam Penelitian Empiris.

Macam Penelitian Empiris Keberadaan Rancangan Keberadaan kendali (control)


(desain) eksperimen eksperimen
Studi Kasus Tidak ada Tidak ada
Studi Lapangan Ada Tidak ada
Studi Laboratorium Ada Ada
Sumber: Buckley dkk. (1976:24)

1) Studi Kasus.
Penelitian studi kasus adalah dengan batasan yang terinci. Mencari kasus atau masalah
yang menjadi penyebab adanya masalah yang timbul dan selanjutnya dilakukan
ivestigasi di tempat-tempat yang dapat mewakili kondisi masalah tersebut secara
keseluruhan. Misalnya, ada laporan bahwa dibeberapa tempat terjadi kematian di
peternakan unggas dan peternakan sapi. Metodenya, melakukan investigasi dan
menghitung jumlah hewan ternak yang mati. Dari peternak menjelaskan bahwa untuk
mengatasi hal tersebut perlunya pemberian obat tertentu untuk unggas dan obat
lainnya untuk hewan sapi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat dan kasus
yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas atau individu.

2) Studi Lapangan.
Melakukan evaluasi terhadap kondisi yang telah terjadi di lapangan dari berbagai
sumber, selanjutnya di analisis dan dibuat standard (rancangan) apabila terjadi
masalah yang sama. Misalnya, di suatu jalan raya pada kondisi-kondisi tertetnu terjadi
kemacetan akibat volume lalulintas yang melebihi kapasitas jalan. Berdasarkan
pengalaman untuk lebih lancarnya arus lalulintas dengan sistem buka-tutup. Artinya,
diatur, dari salah satu arah lalulintas kendaraan ditutup, kemudian arah yang lain
ditutup total, setelah lalulintas kendaraan habis, selanjutnya bergantian arah yang lain
dibuka sedangkan yang lalulintasnya telah habis ditutup.

3) Studi Laboratorium.
Melakukan evaluasi terhadap hasil-hasil uji laboratorium yang telah dilakukan. Dari
hasil rekapitulasi selanjutnya dilakukan percobaan berdasarkan hasil evaluasi untuk
merumuskan standar operasi uji laboratorium berikutnya. Selain itu, juga diamati
kemungkinan ada kondisi-kondisi yang berlainan dari sebelumnya.

Metode penelitian 11
3.6. Penelitian Kearsipan.
Yang dimaksud Arsip adalah merupakan rekaman fakta yang pernah terjadi dan
disimpan. Arsip dibedakan menjadi 3 (tiga) tipe yaitu: primer, sekunder dan fisik. Hal ini
dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Arsip primer
Arsip utama yang perlu disediakan untuk mendukung keberhasilan suatu penelitian
sehingga pemecahan masalah menjadi tuntas. Misalnya, penelitian untuk masalah
banjir, tetapi belum tersedianya data hujan atau arsip data hujan kurang lengkap,
sehingga penuntasan masalah banjir mengalami kegagalan.

2) Arsip sekunder
Arsip yang diperlukan untuk mendukung arsip primer. Dengan adanya data sekunder
maka akan memperluas jangkauan penuntasan masalah dengan data primer. Data
primer untuk penanggulangan masalah banjir juga ditambah dengan data peluang
untuk fasilitas wisata air.

3) Arsip fisik
Arsip yang menunjukkan bukti-bukti kejadian yang sebenarnya. Misalnya, mengenai
data hujan dapat menunjukkan buku catatan dari pos-pos pengukuran hujan yang
tersebar diseluruh daerah pengamatan curah hujan. Dari buku tersebut dapat dilihat
intensitas dan waktu terjadinya hujan.

3.7. Penelitian Analitis.


Apabila di dalam penelitian opini, empiris atau kearsipan mengalami kesulitan maka
dicoba dengan penelitian analitis. Penelitian analitis mendasarkan diri pada filsafat atau
logika, yaitu berdasarkan hukum yang berlaku atau berdasarkan akal sehat.
Misalnya, untuk pengendalian banjir lebar sungai harus dilebarkan. Tetapi, bantaran
sungai sudah menjadi pemukiman penduduk dan sulit untuk dipindahkan dengan
berbagai alasan. Untuk itu secara logika penduduk harus mau dipindah. Oleh karena itu
hukum harus ditegakkan, karena ada undang-undang bahwa bantaran sungai harus bebas
dari segala bangunan kecuali fasilitas untuk pengendalian sungai.

Metode penelitian 12
3.8. Ragam Peneltian
Selain metode penelitiaan yang telah dijelaskan sebelumnya ada ragam penelitian lainnya
yang dapat dilakukan.

3.8.1. Pendekatan Sumber Data

1) Waktu
Ragam penelitian dengan pendekatan sumber data obyek penelitian berkaitan
dengan waktu (Arikunto,1998:9-10) antara lain adalah:

a) Penelitian dengan pendekatan longitudinal yaitu satu obyek penelitian dilihat


bergerak sejalan dengan waktu.
b) Penelitian dengan pendekatan penampang silang (cross-section – yaitu banyak
obyek penelitian dilihat pada satu waktu yang sama).

2) Ragam Lain-lain
Ragam penelitian dari sumber data menurut Suryabrata (1993:15-64) terdiri dari:
a. Historis
Membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif.
b. Deskriptif
Membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta dan
sifat populasi atau daerah tertentu.
c. Perkembangan
Menyelidiki pola dan urutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi
waktu suatu obyek penelitian.
d. Kasus (Lapangan)
Mempelajari secara intensif latar belakang keadaan sekarang dan interaksi
lingkungan suatu obyek.
e. Korelasi
Mengkaji tingkat keterkaitan antara variasi suatu faktor dengan variasi faktor
lain berdasarkan koefisien korelasi.
f. Eksperimental Sungguhan
Menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan melakukan kontrol
/kendali.

Metode penelitian 13
g. Eksperimental Semu
Mengkaji kemungkinan hubungan sebab akibat dalam keadaan yang tidak
memungkinkan ada kendali/kontrol, tapi dapat diperoleh informasi pengganti
bagi situasi dengan pengendalian.
h. Kausal Komparatif
Menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat, tapi tidak dengan jalan
eksperimen, tetapi dilakukan dengan jalan pengamatan terhadap data dari
faktor yang diduga menjadi penyebab, sebagai pembanding.
i. Tindakan
Mengembangkan ketrampilan baru atau pendekatan baru dan diterapkan
langsung serta dikaji hasilnya.

3) Bentuk Permasalahan
Ragam penelitian dengan pendekatan sumber data obyek penelitian berkaitan
dengan permasalahan (Yin,1998:15-20) sebagaimana Tabel berikut:

Tabel 3.2 : Sumber Penelitian berkaitan Bentuk Permasalahan


Perlu control terhadap Berfokus pada
Penelitian Bentuk permasalahan
kejadian perilaku kejadian saat ini.
Eksperimen How, Why Ya Ya
Who, What, Where,
Deskripsi/Survei Tidak Ya
How many, How much.
Who, What, Where,
Analisis kearsipan Tidak Ya / Tidak
How many, How much.
Historis How, Why Tidak Tidak
Studi kasus How, Why Tidak Ya

3.9. Ragam Penelitian dan Syarat Penelitian


Melihat banyak ragam penelitian dari berbagai sudut pandang dan dari berbagai pendapat
para penulis, maka kita perlu hati-hati dalam menyebut ragam penelitian kita, karena
dengan istilah yang sama tapi orang lain mungkin menangkap dengan istilah yang sama
tapi orang lain menangkap artinya secara berbeda.
Oleh karena itu, perlu diperhatikan bahwa suatu penelitian perlu dilakukan dengan syarat
sebagai berikut:

1) Sistematik
Menuruti prosedur tertentu, tidak ruwet.

Metode penelitian 14
2) Obyektif
Tidak subyektif, dengan sampel yang cukup, dipublikasikan agar dapat dievaluasi
oleh kelompok pakar bidangnya.
Sebagai catatan: syarat menjadi peneliti yang baik serta professional adalah mampu
berpikir sistematis dan jujur.

4. METODE PENELITIAN KUALITATIF

4.1. Pendahuluan
Setiap kegiatan penelitian sejak awal sudah harus ditentukan dengan jelas pendekatan
(desain) apa yang akan diterapkan. Hal ini dimaksudkan agar penelitian tersebut dapat
benar-benar mempunyai landasan kokoh dilihat dari sudut metodologi penelitian,,
disamping untuk pemahaman hasil penelitian nanti akan lebih proporsional apabila
pembaca mengetahui pendekatan yang digunakan.
Pertimbangan mengenai pendekatan, desain ataupun metode penelitian yang akan
diterapkan biasanya berdasarkan obyek dan masalah yang terjadi. Tetapi, tidak semua
obyek dan masalah penelitian dengan pendekatan tunggal, sehingga diperlukan
pemahaman pendekatan lain agar obyek dan masalah yang akan diteliti tidak sesuai
dengan satu pendekatan, maka pendekatan lain dapat digunakan atau menggabungkan.
Merupakan proses investigasi (riset) dengan pengolahan data agar mendapat hasil
yang dapat diutarakan dengan tepat sehingga dapat dimengerti oleh semua orang
(deskriptif). Umumnya menggunakan analisis dengan pendekatan induktif (kesesuaian
dari fakta – fakta yang ada). Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus
penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat
untuk memberikan gambaran umum tentang latar belakang penelitian dan sebagai bahan
pembahasan hasil penelitian. Peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada
sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”
Responden diminta untuk menjawab pertanyaan umum, dan interviewer atau
moderator group periset menjelajah dengan tanggapan mereka untuk mengidentifikasi
dan menentukan persepsi, pendapat dan perasaan tentang gagasan atau topik yang
dibahas dan untuk menentukan derajat kesepakatan yang ada dalam grup. Kualitas hasil
temuan dari penelitian kualitatif secara langsung tergantung pada kemampuan,
pengalaman (expert) dan kepekaan dari interviewer.
Secara singkat penelitian dengan pendekatan kualitatif ialah pendekatan yang di dalam
usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data
Metode penelitian 15
sampai dengan penulisannya mempergunakan aspek pengukuran, perhitungan, rumus dan
kepastian data numerik.
Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam
penelitian kualitatif, peneliti adalah instrument kunci, sehingga peneliti harus memiliki
bekal teori dan wawasan yang luas, jadi bisa bertanya, menganalisis, dan mengonstruksi
obyek yang diteliti menjadi jelas. Penelitian kualitatif temuan-temuannya tidak diperoleh
melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya.
Secara umum pendekatan penelitian atau paradigma penelitian yang cukup dominan
adalah paradigma penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Dari segi penamaan para
ahli nampaknya menggunakan nama/istilah yang berbeda-beda, walaupun mengacu pada
hal yng sama. Untuk itu penamaan kedua pendekatan tersebut, ada beberapa penamaan
yang dipakai oleh para ahli sebagaimana dalam Tabel 4.1.

Tabel 4.1 : Quantitative and Qualitative Research – Alternative Labels.


Quantitative Qualitative Authors
Rasionalistic Naturalistic Guba & Lincoln (1982)
Inquiry from the Outside Inquiry from the Inside Evered & Louis (1981)
Functionalis Interpretative Burrel & Morgan (1970)
Positivist Contructivist Guba (1990)
Positivist Naturalistic-ethnographic Hoshmand (1989)
Sumber: Jullia Brannen (Ed:1992:58)

Tabel 4.2 : Variety in qualitative inquiry : Theoritical traditions.


No Perspektif Actor ilmu Pertanyaan Utama
1. Ethnography Anthropology Apa kebudayaan masyarakat ini ?
2. Phenomenology Philosophy Apa struktur dan esensi pengalaman atas gejala-gejala ini bagi
masyarakat tersebut?
3. Heuristic Psikologi Humanistik Apa pengalaman saya mengenai gejala-gejala ini dan apa pengalaman
essensial bagi yang lain yang juga mengalami gejala ini secara intens?
4. Etthnometodology Sociology Bagaimana orang memahami kegiatan sehari-hari mereka sehingga
berperilaku dengan cara yang dapat diterima secara sosial?
5. Symbolic Psikologi sosial Apa simbul dan pemahaman umum yang telah muncul dan
interactionism memberikan makna bagi interaksi sosial masyarakat?
6. Echnological Psikologi lingkungan Bagaimana orang-orang mencapai tujuan mereka melalui perilaku
Psychology tertentu dalam lingkungan yang tertentu?
7. System theory Interdisipliner Bagaimana dan kenapa sistem ini berfungsi secara keseluruhan?
8. Chaos theory: non- Fisika teoritis : ilmu- Apa yang mendasari keteraturan gejala-gejala yang tak teratur jika ada?
linear dynamic ilmu alam
9. Herneutics Teologi, filsafat, kritik Apa kondisi-kondisi yang melahirkan perilaku atau produk yang
sastra dihasilkan yang memungkinkan penafsiran makna?
10. Orientaional, Ideology, ekonomi, Bagaimana perspektif ideology seseorang berujud dalam suatu gejala?
qualitative politik

Sementara itu, menurut Noeng Muhadjir (1994:12) mengemukakan beberapa nama


yang digunakan para ahli tentang metodologi penelitian kualitatif, yaitu: grounded
research, ethnometodologi, paradigm naturalistic, interaksi simbolik, semiotic, heuristic,

Metode penelitian 16
hermeneutic atau holistik. Perbedaan tersebut dimungkinkan karena perbedaan titik tekan
dalam melihat permasalahan serta latar belakang disiplin ilmunya.
Secara lebih rinci Patton (1990:88) mengemukan penamaan macam-macam penelitian
kualitatif (Qualitative Inquiry) berdasarkan tradisi teoritisnya yang diuraikan dalam
bentuk tabel sebagaimana dalam Tabel 4.2.
Dalam perkembangannya, belakangan ini nampaknya istilah penelitian kualitatif telah
menjadi istilah dominan dan baku, meskipun mengacu pada istilah yang berbeda dengan
pembebanan karakteristik yng berbeda pula, namun bila dikaji lebih jauh semua itu lebih
bersifat saling melengkapi dalam suatu metodologi penelitian kualitatif.
Wacana metodologi penelitian saat ini mengakui dua paradigma utama yaitu:
paradigma positivist (penelitian kuantitatif) dan paradigm naturalistik (penelitian
kualitatif). Masing-masing paradigm penelitian tersebut mempunyai kelebihan dan
kekurangan, sehingga peneliti dapat memilih metode yang akan diterapkan dengan
memperhatikan obyek penelitian yang akan diteliti serta mengacu pada tujuan penelitian
yang ditetapkan.
Untuk memahami landasan filosofis paradigma positivist (penelitian kuantitatif) dan
paradigma naturalistik (penelitian kualitatif), secara ringkas diuraikan hal tersebut.

4.2. Positivisme
Positivisme merupakan aliran filsafat yang bersumber dari pemikiran Auguste Cornte
seorang filosof yang lahir di Perancis tahun 1798 dan meninggal pada tahun 1857 dengan
karyanya yang dituangkan dalam: Cours de Philosophie Positive (Kursus filsafat positif)
dan Systeme de Politique Positive (Sistem politik positif).
Salah satu buah pikiran yang sangat berpengaruh adalah tentang tiga tingkatan cara
berpikir manusia dalam berhadapan dengan alam semesta, yaitu:
 Tingakatan Teologi;
 Tingkatan Metafisik, dan
 Tingkatan Positif.

4.2.1. Tingkatan Teologi (Etat Theologique)


Pada tingkatan ini manusia belum bisa memahami hal-hal yang berkaitan
dengan sebab akibat. Manusia merasa bahwa segala kejadian di alam semesta ini
nerupakan akibat dari kehendak Tuhan dan manusia hanya bersifat pasrah,
menerima apa yang diberikan oleh Tuhan (Jawa: nrimo ing pandum) dan yang
dapat dilakukan memohon kepada Tuhan agar dijauhkan dari berbagai bencana.
Metode penelitian 17
Tahapan ini terdiri dari tiga tahapan lagi yang berevolusi, yakni dari tahap
anisme, tahap politeisme, sampai dengan tahap monoteisme

1) Tingkatan Metafisik (Etat Metaphisique)


Tingkatan ini merupakan suatu perkembangan dari cara berpikir teologis
dimana Tuhan atau Dewa-dewa diganti dengan kekuatan-kekuatan abstrak,
misalnya dengan istilah kekuatan alam atau kekuatan diluar kekuatan mnusia.
Pada tahapan ini manusia mulai menemukan keberanian dan merasa bahwa
kekuatan yang menimbulkan bencana dapat dicegah dengan memberikan berbagai
sajian-sajian sebagai penolak bala.

2) Tingkatan Positif (Etat Positive)


Tingkatan ini merupakan tahapan pertama manusia sudah merasa bersatu
dengan alam sekitarnya dan bahkan sudah menemukan pengetahuan yang cukup
untuk bersahabat alam. Pada tahapan kedua manusia mengamati dan memelajari
kekuatan dari alam semesta dan sekaligus berusaha memanfaatkannya. Tahapan
ini merupakan tingkatan positif, manusia merasa percaya diri, dengan
ditemukannya hukum-hukum alam, sehingga manusia merasa mampu untuk
mengaturnya. Hal ini mengindikasikan bahwa adanya pemisahan antara subyek
yang mengetahui dengan obyek yang diketahui. Pada tahapan ini pula manusia
dalam kehidupannya mulai lebih mengandalkan ilmu pengetahuan.
Menurut Comte, tahapan positif merupkan tahapan tertinggi manusia
sehingga tahapan sebelumnya merupakan tahapan rendah dan primitif. Oleh
karena itu filsafat positivisme merupakan filsafat yang anti metafisik, hanya
hanya fakta-fakta saja yang dapat diterima.
Filsafat Positivisme segala sesuatunya hanya yang bukan fakta atau gejala
(fenomin) tidak mempunyai arti. Yang penting dan punya arti hanya satu yaitu
mengetahui fakta/gejala agar siap bertindak (savoir pour prevoir).
Manusia harus menyelidiki dan mengkaji berbagai gejala yang terjadi beserta
hubungannya diantara gejala-gejala tersebut agar dapat meramalkan apa yang
akan terjadi. Comte menyebut hubungan tersebut merupakan konsep dan hukum
yang bersifat positif dalam arti penting untuk diketahui karena benar-benar nyata,
bukan bersifat spekulasi seperti dalam metafisika.

Metode penelitian 18
4.3. Fenomenologi
Edmund Huserri seorang filosof yang lahir di Prostejov Cekoslowakia mengembang-
kan metode fenomenologi. Dia mengajar di berbagai universitas besar di Eropa, tahun
1938 meninggal di Freiburg. Seluruh buku dan tulisannya oleh Nazi dibawa ke
Universitas Leuven, Belgia dan dikembangkan lebih lanjut oleh murid-muridnya.
Diantaranya tulisannya adalah Logische Untersuchungen (Penyelidikan-penyelidikan
Logis) dan Ideen zu einer reinen Phanomenologie und Phanomenologischen Philoshopie
(Gagasan-gagasan untuk suatu fenomenologi murni dan filsafat fenomenologi).
Paham fenomenologi Edmund Huserri mengungkapkan, bahwa kita harus kembali
kepada benda-benda itu sendiri (zu den sachen selbst), obyek-obyek harus diberikan
kesempatan untuk berbicara mellui deskripsi fenomenologis guna mencari hakekat
gejala-gejala (wessenchau). Edmund Huserri juga berpendapat bahwa kesadaran bukan
bagian dari kenyataan, melainkan asal kenyataan, dia menolak bipolarisasi antara
kesadaran dan alam, anatara subyek dan obyek, kesadaran tidak menemukan obyek-
obyek tetapi obyek-obyek diciptakan oleh kesadaran.
Kesadaran merupakan sesuatu yang bersifat intensionalitas (bertujuan), artinya
kesadaran tidak dapat dibayangkan tanpa sesuatu yang disadari. Supaya kesadaran timbul
agar perlu diandaikan tiga hal, yaitu: ada subyek, ada obyek, dan subyek yang terbuka
terhadap obyek-obyek. Kesadaran tidak bersifat pasif karena menyadari sesuatu berarti
mengubah sesuatu, kesadaran merupakan suatu tindakan, terdapat interaksi antara
tindakan kesadaran dan obyek kesadaran, namun yang ada hanyalah kesadaran sedang
obyek kesadaran pada dasarnya diciptakan oleh kesadaran.
Berkaitan dengan hakekat obyek-obyek, Husseri berpendapat bahwa untuk
menangkap hakekat obyek-obyek diperlukan tiga macam reduksi guna menyingkirkan
semua hal yang mengganggu dalam mencapai wessenchau (gejala-gejala) yaitu:
Reduksi pertama. Menyingkirkan segala sesuatu yang subyektif, sikap kita harus
obyektif, terbuka untuk gejala-gejala yang harus diajak bicara.
Reduksi kedua. Menyingkirkan seluruh pengetahuan tentang obyek yang diperoleh
dari sumber lain, dan semuan teori dan hipotesis yang sudah ada.
Reduksi ketiga. Menyingkirkan seluruh tradisi pengetahuan. Segala sesuatu yang
sudah dikatakan orang lain harus dilupakan untuk sementara.
Kalau reduski-reduksi ini berhasil maka gejala-gejala akan memperlihatkan dirinya
sendiri dapat menjadi fenomin.

Metode penelitian 19
4.4. Perbandingan tataran Filosofis
Perbandingan tataran Filosofis kedua aliran tersebut terus berkembang dengan
dukungan pengikut-pengikutnya yang dalam wacana metodologi penelitian telah
mendorong lahirnya paradigma penelitian kuantitatif (positivisme) dan paradigma
penelitian kualitatif (fenomenologi). Kedua paradigma pendekatan penelitian tersebut
nampak sekali mempunyai asumsi/aksioma dasar filosofis dan paradigma berbeda yang
menurut Lincoln dan Guba perbedaan tersebut terletak dalam asumsi/aksioma tentang
kenyataan, hubungan pencari tahu dengan tahu (yang diketahui), generalisasi, kausalitas,
dan masalah nilai, untuk lebih rincinya adalah sebagai berikut:
Dalam pandangan poditivisme dari sudut ontologi (metafisika) meyakini bahwa
realitas merupakan suatu yang tunggal dan dapat dipecah-pecah untuk dipelajari dan
dipahami secara bebas, obyek yang diteliti bisa dieliminasikan dari obyek-obyek lainnya,
sedangkan dalam pandangan fenomenologi kenyataan itu merupakan suatu yang utuh.
Olehkarena itu obyek itu harus dilihat dalam suatu konteks natural tidak dalam bentuk
yang terfragmentasi.
Dari sudut epistemologi, positivisme mensyaratkan adanya dualisme antara subyek
peneliti dengan obyek yang ditelitinya. Pemilahan ini dimaksudkan agar dapat diperoleh
hasil yang obyektif. Sementara itu dalam pandangan fenomenologis subyek dan obyek
tidak dapat dipisahkan dan aktif bersama dalam berbagai gejala.

Tabel 4.3 : Perbedaan Aksioma Paradigma Positivisme dan Alamiah


No Aksioma tentng Paradigam Positivisme Paradigma alamiah/Kuantitatif
1 Hakikat kenyataan Kenyataan adalah tunggal, Kenyataan adalah ganda, dibentuk,
nayata dan fragmentaris. dan merupakan keutuhan.
2 Hubungan pencari tahu Pencari tahu dengan yang tahu Pencari tahu dengan tahu aktif
dan yang tahu adalah bebas, jadi ada dualisme bersama, jadi tidak dapat
dipisahkan.
Generalisasi atas dasar bebas- Hanya waktu dan konteks yang
3 Kemungkinan waktu dan bebas-konteks mengikat hipotesis kerja
Generalisasi (pernyataan nomotetik) (pernyataan idiografis) yang
dimungkinkan.
Terdapat penyebab sebenarnya Setiap keutuhan berada dalam
4 Kemungkinan yang secara temporer terhadap, keadaan mempengaruhi secara
hubungan sebab akibat atau secara simultan terhadap bersama-sama sehingga sukar
akibatnya. membedakan mana sebab dan
mana akibat.
5 Peranan nilai Inkuirinya bebas nilai Inkuirinya terikat nilai.
(Sumber: Lexy J. Maleong:2000:31)

Dari sudut aksiologi, positivisme mensyaratkan agar penelitian itu bebas nilai agar
dicapai obyektivitas konsep-konsep dan hukum-hukum sehingga tingkat keberlakuannya

Metode penelitian 20
bebas tempat dan waktu. Sedangkan dalam pandangan fenomenologi penelitian itu terikat
oleh nilai sehingga hasil suatu penelitian harus dilihat sesuai konteksnya.
Untuk lebih jelasnya berikut ini akan dikemukakan perbandingan antara paradigm
positivisme dan paradigm alamiah (fenomenologi) dengan mengacu pada pendapat
Lincolh dan Guba sebagaimana terlihat dalam Tabel 4.3.

4.5. Perbandingan Tataran Metodologi


Memahami landasan filosofis penelitian kualitatif dalam memahami perbandingannya
dengan penelitian kuantitatif merupakan hal yang penting sebagai dasar pemahaman
yang tepat terhadap penelitian kualitatif, namun demikian bagi seorang peneliti
penguasaan dalam tingkatan operasional lebih diperlukan lagi agar dalam pelaksanaan
penelitian tidak terjadi kerancuan metodologi, sehingga penelitian benar-benar dilaksa-
nakan dalam suaatu bingkai pendekatan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pada tataran metodologis perbedaan landasan filosofis terefleksikan dalam perbedaan
metode penelitian, dimana positivisme dimanifestasikan dalam metode penelitian
kualitatif. Kedua pendekatan ini sering diposisikan secara diametral, meskipun
belakangan ini terdapat upaya untuk menggabungkannya baik dalam bentuk paralelisasi
maupun kombinasi. Perbedaan antara metode kuantitatif dan kualitatif sebagaimana
dinyatakan dalam Tabel 4.4.

Tabel 4.4 : Perbedaan Metode Kuantitatif dan Kualitatif


No Metode Kuantitatif Metode Kualitatif
1 Menggunakan hipotesis yang ditentukan sejak awal penelitian Hipotesis dikembangkan sejalan dengan penelitian.
2 Definisi yang jelas dinyatakan sejak awal. Definisi sesuai konteks atau saat penelitian berlangsung.
3 Reduksi angka menjadi angka-angka. Deskriptif naratif, ungkapan atau pernyataan.
4 Lebih menperhatikan reliabilitas skor yang ddiperoleh melalui Lebih suka menganggap cukup dengan reliabilitas
instrument penelitian. penyimpulan.
5 Penilaian validitas menggunakan berbagai prosedur dengan Penialaian validitas melalui pengecekan silang atas sumber
mengandalkan hitungan statistik. informasi.
6 Menggunakan deskripsi prosedur yang jelas (terinci) Menggunakan deskripsi prosedur secara naratif.
7 Sampling random Sampling purposive.
8 Desain/kontrol statistik atas variabel eksternal Menggunakan analisis logis dlm mengontrol variabel ekstrem
9 Menggunakan desain khusus untuk mengontrol bias prosedur Mengandalkan peneliti dalam mengontrol bias.
10 Menyimpulkan hasil menggunakan statistik Menyimpulkan hasil secara naratif/kata-kata.
11 Memecah gejala-gejala menjadi bagian-bagian untuk analisis Gejala-gejala yang terjadi dilihat dalam perspektif keseluruhan
12 Memanipulasi aspek, kondisi dalam mempelajari gejala yang Tidak merusak gejala-gejala yang terjadi secara alamiah
kompleks (membiarkan keadaan aslinya).
(sumber: Jack R. Fraenkel & Norman E. Wallen:1993:380)

4.6. Jenis Penelitian Kualitatif


Penelitian kualitatif dibagi menjadi 5 (lima) jenis penelitian antara lain:
1) Biografi
Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang ditu-
liskan kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip, dengan tujuan
Metode penelitian 21
untuk mengungkap turning point moment atau epipani yaitu pengalaman menarik
yang sangat memengaruhi atau mengubah hidup seseorang. Peneliti menginter-
pretasi subyek seperti subyek tersebut memposisikan dirinya sendiri.

2) Fenomenologi
Penelitian fenomenologi mencoba mengungkap makna konsep sebagai fenomena
pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu.
Menurut Creswell (1998:54), pendekatan fenomenologi menunda semua penilaian
tentang sikap yang alami sampai ditemukan dasar tertentu, dimana penundaan ini
disebut epoche (jangka waktu). Konsep epoche ialah membedakan wilayah data
(subyek) dengan interpretasi peneliti, sehingga konsep epoche menjadi pusat
peneliti menyusun dan mengelompokkan dugaan awal tentang fenomena untuk
mengerti tentang apa yang dikatakan oleh responden.

3) Grounded theory
Penelitian terhadap sejumlah individu dan tujuan pendekatan grounded theory
untuk menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu, dimana
individu tersebut saling berhubungan, bertindak, terlibat dalam suatu proses
sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Pendekatan grounded theory intinya
adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks
peristiwa yang dipelajari.

4) Etnografi
Etnografi adalah proses dan hasil dari sebuah penelitian, yaitu berupa uraian dan
penafsiran suatu budaya suatu kelompok sosial (perilaku, kebiasaan atau cara
hidup). Peneliti mempelajari makna dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi
dalam kelompok, sehingga penelitian ini memerlukan waktu yang cukup lama.

5) Studi kasus
Studi yang mengekplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki
pengambilan data yang mendalam dan disertai berbagai sumber informasi.
Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa
program, peristiwa, atau individu.

Metode penelitian 22
4.7. Metode Pengumpulan Data
Beberapa metode pengumpulan data, antara lain:

1) Wawancara
Wawancara dengan responden diperlukan untuk pembuktian terhadap informasi
yang diperoleh sebelumnya. Peneliti dan responden terlibat dalam kehidupan
sosial sehingga memerlukan waktu yang relatif lama.
Ada dua jenis wawancara yaitu: autoanamnesa (wawancara dengan responden)
dan aloanamnesa (wawancara dengan keluarga responden).

2) Observasi
Observasi adalah mencari informasi tentang: tempat, pelaku, kegiatan, obyek,
perbuatan, kejadian/peristiwa, dan perasaan. Melakukan observasi untuk
menyajikan gambaran realistik kejadian, untuk menjawab pertanyaan, mengerti
perilaku manusia dan evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek
tertentu sebagai umpan balik terhadap pengukuran tersebut.
Yang perlu ddiperhatikan dalam observasi adalah topografi, jumlah dan durasi,
intenitas atau kekuatan respon, stimulus control, dan kualitas perilaku.

3) Dokumen
Dokumen merupakan sejumlah besar data yang tersimpan. Sifat utama data ini
adalah tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga member peluang kepada
peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi diwaktu silam.

4) Diskusi
Pengumpulan data dengan cara melakukan diskusi, yang dilakukan oleh suatu
kelompok. Cara ini disebut juga Focus Group Discussion (FGD) dengan tujuan
menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Diskusi
terpusat pada suatu permasalah tertentu yang dimaksudkan untuk menghindari
pemaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap focus masalah yang sedang
diteliti.

4.8. Pengelolaan Data


Data dikelola dengan menyusun secara sistematis yang memungkinkan peneliti untuk:
1) Memperoleh kualitas data yang baik;
Metode penelitian 23
2) Mendokumentasikan analsis yang dihasilkan;
3) Menyimpan data dan analisis yang berkaitan dengan penyelesaian penelitian.

4.8.1. Penyimpanan
Hal-hal penting yang harus disimpan (filing) antara lain:
a) Data awal, yaitu: catatan lapangan, kaset hasil rekaman dan lalain-lainnya.
b) Data yang sebagian sudah dianalisis (transkrip wawancara, catatan refleksi)
c) Data yang sudah diberi kode spesifik.
d) Penjabaran kode-kode dan kategori secara luas melalui skema.
e) Memo dan draft analisis data (refleksi konsepsual peneliti mengenai arti
konsepsual data).
f) Catatan pencarian dan penemuan dan penelitian (search and retrieval record)
g) Display data melalui jaringan informasi.
h) Dokumentasi langkah-langkah nkegiatan penelitian
i) Daftar indek laporan
j) Draft laporan.

4.8.2. Pengembangan Teori


Pengembangan teori dalam melakukan analisis data dibutuhkan kepekaan teoritis.
Kepekaan teoritis tergantung dari beberapa hal antara lain:

a) Kualitas peneliti yang mengindikasikan kesadaran tentang detail dan


kompleksitas makna dari data.
b) Jenis dan penguasaan referensi, pengalaman, dan kepekaan terhadap fenomena
yang diteliti.
c) Kemampuan untuk mengolah “insight”, member makna pada data, memahami,
memilih dan memilah.

4.8.3. Sumber Kepekaan Teoritis


Peneliti harus peka terhadap teori yang akan diterpkan untuk menganlisis data.
Untuk itu perlu di dukung oleh:

a) Literatur.
Kekayaan bahan bacaan tentang teori, penelitian, berbagai jenis dokumen
(laporan, biografi, Koran, majalah dll.)
Metode penelitian 24
b) Pengalaman Profesi
Peneliti yang banyak melakukan penelitian dan terjun ke lapangan, semakin
baik dan akurat untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana segala
sesuatunya berlangsung, mengapa, dan bagaimana sesuatu akan terjadi pada
kondisi tertentu.
c) Pengalaman pribadi.
Mengalami langsung dan bersentuhan dengan masalah-masalah yang diteliti
akan memperkaya kemampuan analitis seorang peneliti dibanding hanya
membaca atau mendengarkan dari responden.
d) Proses analisis.
Wawasan dan pemahaman tentang fenomena akan meningkat keika peneliti
berinteraksi dengan data.

4.8.4. Maanfaat Kepekaan Teoritis


Menurut Strauss and Corbin (1990) kepekaan teoritis sangat bermanfaat sekali
dalam pelaksaan penelitian beserta analisisnya, karena:
a) Memungkinkan peneliti keluar dari keterbatasan pemikiran.
b) Membantu peneliti keluar dari kecenderungan berpikir standard mengenai
gejala tertentu.
c) Merangsang proses induktif (penyimpulrataan)
d) Menghindari kemungkinan perlakuan data dengan sembarangan.
e) Memungkinkan upaya-upaya klarifikasi untuk memngungkap data dibalik
asumsi-asumsi.
f) Peneliti merasa perlu untuk mendengar apa yang disampaikan subyek yang
diteliti dan berbagai kemungkinan makna yang terkandung dalam jawaban
responden.
g) Menghindarkaan peneliti terlalu cepat mengambil kesimpulan.
h) Berkembangnya pertanyaan-pertanyaan serta kemungkinan jawaban, yang
memungkinkan pendalaman pemahaman terhadap data.
i) Memungkinkan dilakukannya eksplorasi dan klarifikasi terhadap dugaan dan
kesimpulan yang dikembangkan.

4.8.5. Strategi Analisis


Hal-hal penting dalam strategi analisis adalah:

Metode penelitian 25
a) Mempresentasikan secara kronologis peristiwa yang diamati. Mulai dari awal
hingga akhir.
b) Mempresentasikan kejadian-kejadian kritis atau peristiwa kunci, berdasarkan
urutan kepentingan kejadian tersebut.
c) Memfokuskan analisis dan presentasi pada individu atau kelompok, kalau
memng individu/kelompok tersebut menjadi unit analisis prime.
d) Mengelola data dengan menjelaskan proses-proses yang terjadi (seleksi,
pengamnbilan keputusan, komunikasi dan lain-lain)
e) Memfokuskan pengamatan pada isu-isu kunci, yang diperkirakan akan sejalan
dengan upaya menjawab pertanyaan primer.

4.9. Keabsahan Data


Banyak hasil penelitian kualitatif yang diragukan kebenarannya karena beberapa hal,
antara lain:
a) Subyektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif;
b) Alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi, tapi mengandung
kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan tanpa control;
c) Sumber data yang kurang kredibel juga akan mmempengaruhi akurasi penelitian.

Olehkarena itu, dibutuhkan bebrapa cara untuk menentukan keabsahan data, yaitu:
1) Kredibilitas
Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya?
Untuk menilai diperlukan beberapa kriteria antara lain:
a. Lama penelitian. Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkat-
an derajat kepercayaan data, bisa mempelajari budaya dan menguji informasi
dari responden serta untuk membangun kepercayaan responden terhadap peneliti
dan kemantapan peneliti itu sendiri.
b. Observasi yang detail. Pengamatan yang terus-menerus untuk menemukan cirri
dan unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan isu yang sedang diteliti,
serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
c. Triangulasi data, dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.
d. Per debriefing. Mengekpos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh
dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat.

Metode penelitian 26
e. Member check. Menguji kemungkinan dugaan-dugaan yang berbeda dan
mengembangkan pengujian untuk mengecek analisis, dengan mengaplikasikan
pada data, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang data.
2) Transferadibilitas
Apakah hasil penelitian dapat diterapkan pada situasi yang lain?
3) Dependability
Dependability, apakah hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan peneliti dalam
mengunpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep ketika membuat inter-
pretasi untuk menarik kesimpulan?
4) Konfirmabilitas
Apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarnnya? Dimana hasil penelitian
sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalm laporan lapangan.
Hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang yang tak
ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar hasil lebih
obyektif.

4.10. Reliabilitas
Reabilitas penelitian kualitatif dipengaruhi oleh definisi konsep yaitu suatu konsep
dan definisi yang dirumuskan berbeda-beda menurut pengetahuan peneliti, metode
pengumpulan dan analisis data, situasi dan kondisi sosial, status dan kedudukan peneliti
di hadapan responden serta hubungan peneliti dengan responden. Apabila semua itu
dapat dipenuhi dengan baik sehingga penelitian hasilnya akurat dan dapat dipercaya.

Metode penelitian 27
5. PENELITIAN KUANTITATIF
5.1. Penelitian kuantitatif
Penelitian ilmiah yang sistematis terhadap suatu peristiwa dan fenomenanya. Tujuan
penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model
matematis, teori-teori dan atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses
pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini
memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi
matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
Penelitian kuantitatif banyak dipergunakan baik dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-
ilmu sosial, fisika, biologi, sosiologi dan jurnalisme.
Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif
melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel dari populasi sampel. pengambilan data
ini adalah disebut sebagai survei kuantitatif atau penelitian kuantitatif.
Ukuran sampel untuk survei oleh statistik dihitung dengan menggunakan rumusan
untuk menentukan seberapa besar ukuran sampel yang diperlukan dari suatu populasi
untuk mencapai hasil dengan tingkat akurasi yang dapat diterima. pada umumnya, para
peneliti mencari ukuran sampel yang akan menghasilkan temuan dengan minimal 95%
tingkat keyakinan (yang berarti bahwa jika Anda survei diulang 100 kali, 95 kali dari
seratus, Anda akan mendapatkan respon yang sama) dan plus / minus 5 persentase poin
margin dari kesalahan. Banyak survei sampel dirancang untuk menghasilkan margin
yang lebih kecil dari kesalahan.
Beberapa survei dengan melalui pertanyaan tertulis dan tes, kriteria yang sesuai untuk
memilih metode dan teknologi untuk mengumpulkan informasi dari berbagai macam
responden survei, survei dan administrasi statistik analisis dan pelaporan semua layanan
yang diberikan oleh pengantar komunikasi. Namun, oleh karena sifat teknisnya metode
pilihan pada survei atau penelitian oleh karena sifat teknis, maka topik yang lain tidak
tercakup dalam cakupan ini.
Secara singkat penelitian dengan pendekatan kualitatif ialah pendekatan yang di dalam
usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data
sampai dengan penulisannya mempergunakan aspek-aspek kecenderungan, non-perhitungan
numerik, situasional deskriptif, interview mendalam dan analisis isi.
Penelitian kuantitatif pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif dan
pendekatan ini berangkat dari suatu kerngka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman
peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-

Metode penelitian 28
permasalahan beserta pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran
(verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.

5.2. Metode Penelitian Kuantitatif


Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif
melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel dari populasi sampel. pengambilan data
ini adalah disebut sebagai survei kuantitatif atau penelitian kuantitatif. Untuk
menyelesaikan masalah-masalah dalam penelitian kuantitatif dengan metode risret
operasional. Riset operasional yang lebih dikenal dengan quantitative analysis
merupakan serangkaian kegiatan analisis dan permodelan matematik untuk keperluan
pengambilan keputusan. Banyak persoalan manajerial di suatu perusahaan yang
senantiasa dikaitkan dengan proses pengambilan keputusan (decision making). Analisis
kuantitatif dan sistematik dibutuhkan sebagai dasar argumentasi yang dapat
dipertanggungjawabkan secara rasional.
Metode-metode yang umum digunakan dalam operasional riset adalah:
1. Analisis keputusan
2. Program linier (grafis, simpleks, dua fasa, dan primal dual)
3. Program integer
4. Program dinamis
5. Goal programming
6. Metode penugasan
7. Metode transportasi
8. Teori antrian dan simulasi
9. Teori permainan
10. Rantai markov
Materi tersebut diatas dapat ditambah dengan beberapa meteri lainnya yang
diperlukan, tetapi juga dapat dikurangi sesua kebutuhan.

Dalam menyelesaikan metode-metode tersebut gunakan formula 4 in 1 (four in one)


yaitu Telinga – Otak – Mata – Tangan , yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

 Telinga (ears) untuk mendengarkan semua penjelasan. Mendengarkan dan


mencermati apa yang dijelaskan oleh dosen pembimbing dan mungkin ada penekanan
khusus sehingga penjelasan dapat dipahami.

Metode penelitian 29
 Otak (brain) untuk memikirkan dan memahami apa yang dibahas, karena disamping
mendengarkan disertai pula dengan berpikir dan merespon bahan materi secara aktif,
terlebih bila membaca terlebih dahulu materi yang dijelaskan.
 Mata (eyes) untuk melihat dan memperhatikan semua yang tersaji, dan apa yang
tertulis di white board atau di slide atau semacamnya, diperhatikan dan ditanyakan
bila ada yang kurang paham.
 Tangan (hand), untuk mencatat apa yang dianggap penting dan dapat untuk review
dikemudian hari, karena tulisan sendiri mudah dipahami saat review.
Gunakan dan lakukan secara bersama-sama
dan konsisten antara keempat komponen
Telinga Otak tersebut yaitu Telinga – Otak – Mata –

Tangan Mata Tangan, setiap kali menerima penjelasan


dari dosen pembina (use your ears, brains,
eyes, and hands right at the same time).

5.3. Perbedaan Penelitian Kualitatif & Kwantitatif secara umum


Tujuan
Kuantitatif Kualitatif
- Menguji teori - Mengembangkan konsep
- Membuat prediksi - Mengembangkan pemahaman
- Memberikan gambaran secara - Mengembangkan teori dari kon-
statistik untuk menunjukkan disi dilapangan
hubungan antar variabel - Menggambarkan kenyataan yang
- Mengukuhkan fakta kompleks

Sample
Kuantitatif Kualitatif
- Banyak dan luas - Sedikit
- Representatif - Tidak representatif
- Kontrol thd. variabel eks - Ditentukan berdasarkan teori
- Ditentukan secara random - Purposive
- Mempertimbangkan validitas &
- Realibilitas

Data
Kuantitatif Kualitatif
- Bentuk data - Bentuk deskripsi
- Coding - Dokumen pribadi
- Hitungan /bilangan, ukuran - Catatan observasi dilapangan
- Variabel yang dioperasionalkan - Hasil foto
- Pernyataan masyarakat se tempat
- dll

Metode penelitian 30
Teknik Pengumpulan Data
Kuantitatif Kualitatif
- Eksperimen atau kuasai eksperimen - Observasi partisipasif
- Survei (observasi/wawancara) - Wawancara terbuka
- Kumpulan data / Satuan - Kajian ragam dokumen (artefak)

Instrumen
Kuantitatif Kualitatif
- Inventori - Rekaman tape recorder
- Skala (score) - Human instrumen
- Angket - Transkrip untuk mengolah data
- Komputer untuk mengolah data

Analisa Data
Kuantitatif Kualitatif
- Dikerjakan selesai pengumpulan data - Berlangsung secara berkelanjutan
- Deduktif - Induktif
- Perhitungan statistik - Metode perbandingan yang konstan.

Metode penelitian 31
6. PROPOSAL PENELITIAN
A. Pendahuluan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun Proposal Penelitian, antara lain:
1) Substansi
a. Rumusan masalah.
b. Kerangka Dasar Teori, penjelasan konsepsual tentang masalah yang diteliti, bukan
hanya berisi definisi-definisi.
2) Teknis
a. Sistematika penulisan
b. Teknik pengutipan (referensi)
c. Teknik penulisan secara komposisi.
d. Penulisan Daftar Pustaka
e. Pembagian alinea, satu alinea mengandung satu pokok pikiran.
3) Metode Penelitian
a. Jenis penelitian Kuantitatif atau Kualitatif. Jika kualitatif sebutkan secara spesifik.
Apakah digunakan Populasi dan Sampel, atau Informan Kunci, atau Responden.
b. Data yang dibutuhkan. Jenis data. Sumber data. Teknik pengumpulan data.
c. Teknik analisis data. Langkah konkrit dalam melkukan analisis data.

B. Sistematika Penulisan
Secara berurutan sistematika penulisan adalah sebagai berikut:
Judul
Pendahuluan
 Latar Belakang
 Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah
 Rumusan Masalah
 Tujuan dan Kegunaan Hasil
Tinjauan Pustaka
Metode Penelitian
Jadwal Penelitian
Daftar Pustaka
Lampiran

Metode penelitian 32
1. Judul
a. Jelas, tidak terlalu panjang, dan mencerminkan isi (maksimum 20 kata)
b. Sebaiknya menggunakan “KONSTRUK” bukan variable yang akan diteliti.
c. Tidak selalau menggunakan istilah. Misalnya: ANALISIS; PENGARUH;
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.
d. Menggambarkan interaksi antar dua variable atau lebih, baik membedakan
(pengaruh) atau menghubungkan (keterkaitan).

2. Pendahuluan
a. Latar Belakang.
1) Identifikasi topik kajian dan latar belakang masalah.
 Berisi uraian tentng: alas an penting dan menariknya masalah untuk dditeliti
dalam jangkauan kemampuan akademik, biaya, tenaga, dan waktu peneliti.
Kalaupun ada fenomena yang mendasari masalah, tidak perlu disebutkan
sumbernya.
 Dalam bagian ini diuraikan pula kesenjangan antara harapan dan kenyataan,
teori dan praktek, rencana dan pelaksanaan, dan kesenjangan lainnya.
Dicantumkan tulisan yang berkaitan dengan fenomena, data, atau perdebatan
hasil penelitian sebelumnya.
 Bagaimana kaitan antara penelitian yang sedang dilaaporkan dengan penelitian
sebelumnya.
 Mengapa penelitian yang sedang dilaporkan merupakan replikasi
(pengulangan) penelitian sebelumnya.
 Jika merupakan ekstensi (perluasan) dari penelitian sebelumnya, dalam hal apa
dan apa perlunya?
 Harus mengarah pada rumusan masalah.

2) Identifikasi Masalah.
 Berbagai masalah yang ditemukan dan relevan dengan topic penelitian.
Masalah diuraikan menjadi masalah yang lebih kecil dan dipilih yang paling
penting untuk diteliti.

3) Pembatasan Masalah.
 Uraian tentang alasan-alasan pembatasan masalah agar sesuai dengan
kemampuan peneliti.

Metode penelitian 33
 Batasan masalah dan asumsi yang dipertimbangkan dalam penelitian.

4) Rumusan Masalah.
 Merupakan pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui penelitian.
Masalah dirumuskan secara spesifik, tidak boleh terlalu luas, terlalu banyak,
atau sudah diteliti orang lain. Perumusan masalah dinyatakan dengan kalimat
tanya.

5) Tujuan Penelitian.
 Uraian yang menunjukkan usaha untuk menemukan jawaban masalah
penelitian.
 Tujuan harus ada hubungan dengan rumusan masalah. Tujuan penelitian
dinyatakan dengan kalimat deklaratif.

6) Kegunaan Penelitian.
 Uraian tentang kegunaan penelitian bagi masyarakat dan pengembangan ilmu
pengetahuan (teoritis dan praktis)

7) Tinjauan Pustaka.
 Uraian tentang alur pikir (kerangka berpikir).
 Perkembangan keilmuan topik kajian terhadap hasil-hasil penelitian terdahulu
berupa kajian induktif, bersumber pada hasil penelitian seperti disertasi, tesis,
skripsi, jurnal dan prosiding.
 Penguasaan ilmu pengetaahuan yang mendasari, terkait dengan permasalahan
yang dikaji berupa uraian tentang konsep-konsep teori yang digunakan, dan
merupakan kajian deduktif bersumber pada buku-buku teks, ensiklopedi.
 Tidak menuliskan teori yang tidak perlu yang tidak ada kaitannya dengan
tujuan penelitian.
 Sebaiknya teori yang ditulis merupakan teori yang berkaitan dengan variable
penelitian, contruct, kaitan antara contruct dan teori yang mengarah pada
hipotesis.

8) Metode Penelitian.
 Menjelaskan pendekatan dan metode penelitian yang akan dikerjakan.

Metode penelitian 34
 Meliputi desain penelitian, sumber data, horizon waktu, analisis data, metode
pengumpulan data, pemilihan data, variable dan pengukurannya, definisi
operasional variable.
 Uraian tentang subyek penelitian: populasi dan sampel, teknik sampling, serta
bahan penelitian yang menguraikan tentang jenis, karakteristik, dan spesifikasi
bahan.

9) Metode Penelitian.
 Disusun dalam bentuk matriks, menunjukkan waktu pelaksanaan setiap butir
kegiatan penelitian.
 Buku catatan penelitian (log book) yang terdiri dari :
Buku catatan penelitian (BCP) bagi setiap peneliti adalah sebagai bukti telah
melakukan penelitian yang menghasilkan kekayaan intelektual yang
dimintakan perlindungannya.
Cara penggunaan dan pengisian BCP harus mengikuti standar yang berlaku.

C. Cara Penulisan
Bagian-bagian dari cara penulisan proposal penelitian adalah:
 Abstrak
 Tubuh utama penelitian
 Daftar pustaka
 Lampiran
Adapun yang dimaksud masing-masing bagian dapat dijelaskan seperti berikut:

1. Abstrak
a. Meliputi 500 – 800 kata.
b. Memuat permasalahan yang dikaji, tinjauan pustaka, metode yang digunakan,
ulasan singkat, serta penjelasan hasil dan kesimpulan yang diperoleh.
c. Di dalam abstrak tidak boleh ada referensi.
d. Di lengkapi identitas peneliti (NPM dan/atau identitas lainnya)
e. Diakhiri dengan daftar kata kunci.
f. Dalam mdua bahasa.

2. Tubuh Utama Penelitian

Metode penelitian 35
a. Pendahuluan
Materi proposal sedikitnya berisi memuat hal-hal sebagai berikut:
1) Deskripsi topik kajian dan latar belakang, antara lain: berupa ulasan mengapa
permasalahan dipandang menarik, penting dan menunjukkan orisinilitas serta
sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
2) Perumusan masalah dan tinjauan penelitian.
3) Rumusan batasan masalah atau ruang lingkup.

b. Tinjauan Pustaka
1) Berisi uraian tentang alur pikir dan perkembangan keilmuan topic kajian.
2) Mengelaborasikan hasil penelitian terdahulu berkaitan dengan masalah yang
dikaji sedemikian rupa sehingga memberikan gambaran perkembangan
pengetahuan yang mendasari penelitian.
3) Tinjauan pustaka menunjukkan penguasaan materi bagi peneliti dalam hal ilmu
pengetahuan yang mendasari terkait dengan permasalahan yang dikaji.

c. Tubuh Utama
1) Uraian secara rinci cara dan pelaksanaan kerja (metode penelitian)
2) Hasil pengamatan percobaab atau pengumpulan data dan informasi lapangan.
3) Pengolahan data dan informasi, analisis dan pembahasan data dan informasi
tersebut serta pembahasan hasil (discussion)
4) Metode penelitian
Masalah yang dikaji (statement of the problem), tujuan, dan lingkup permasa-
lahannya.
Cara pendekatan dan metode penelitian yang digunakan, misalnya:
 Populasi dan sampel.
 Variable.
 Bahan dan materi.
 Alat / instrument untuk mengumpulkan data.
 Prosedur pengambilan dan pengumpulan data.
 Cara serta teknis analisis.

d. Kesimpulan
Memuat hal-hal sebagai berikut:
Metode penelitian 36
1) Rincian kesimpulan hasil penelitian
2) Saran untuk kajian lanjutan, serta
3) Practical implication.

e. Daftar Pustaka
Mencerminkan hal sebagai berikut:
1) Bukanlah bab tersendiri
2) Semua pustaka yang tercantum pada daftar pustaka harus benar-benar dirujuk
dalam penulisan laporan penelitian.
3) Disusun berurutan secara urut abjad menurut nama pengarangnya, misalnya:
DAFTAR PUSTAKA
1. Baker, A.A., Sosro, K., Suditomo, B. (19980, Pembakaran hutan di
Kalimantan, Majalah Kehutanan, 5, 23-25.
2. Cotton, F.A. (1998). Kinetics of gasification of brown coal, J. Amm.
Chem. Soc. 54, 38-43.
3. Hill, R. (1997), The Mathematical Theory of Plasticity, Oxford Press,
Oxford, 545-547.
4. Stark, H. (1998), The Dynamics of surface adsorption, Proceedings of the
International Congress on Current Aspects of Quantum Chemistry,
London, U.K., Carbo R., Editor, Prentice Hall, 24-25.
5. Thomas, J. (1998), Preteratment of lanthanide, dalam Transition Elements,
Bab 2, Scott, A.I, Editor, Oxford, 56-98.
6. Wijaya, R. (1996), Diagnosis Penyakit Tipus dengan Metode PCR,
Disertasi Program Doktor, Institut Teknologi Bandung, 25-29.
Catatan:
Daftar di atas menunjukkan cara penulisan majalah ( 1 dan 2), buku (3), prosiding
(4), buku yang tiap babnya ditulis oleh penulis yang berlainan disertasi editor (5),
disertasi program doktor (6).

3. Cara Merujuk dan Menulis Daftar Rujukan


Ada beberapa cara untuk menulis rujukan (kutiban), antara lain:
a. Kutiban langsung < 40 kata.
 Ditulis diantara tanda kutib (“ “), diikuti nama penulis, tahun dan halaman.
 Contoh: Soebronto (1990:1230 menyimpulkan “ada hubungan erat antara
faktor sosial dengan kemajuan belajar”.
Metode penelitian 37
b. Kutiban langsung > 40 kata.
 Ditulis tanda kutib (“ “) secara terpisah dari teks yang mendahului.
 Ditulis 1,2 cm dari tepi kiri dan kanan.
 Diketik dengan spasi tunggal.
 Contoh: Smith (1990:276) menarik kesimpulan sebagai berikut. The ‘placebo
effect, wich had been verified in previous studies, ….

c. Kutiban yang sebagian dihilangkan


 Kata yang dibuang, dapat diganti dengan tiga titik
 Kalimat yang dibuang, dapat diganti dengan empat titik

d. Kutiban tidak langsung


 Dikemukakan dengan bahasa penulis
 Contoh: Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahasiswa tahun
keempat (Salimin,1990:13)

e. Daftar Rujukan
 Meliputi:
(1) Nama penulis ditulis dengan urutan nama akhir, nama awal dan nama
tengah, yanpa gelar akademik.
(2) Tahun penerbitan buku sumber rujukan.
(3) Judul termasuk anak judul.
(4) Kota tempat penerbitan buku rujukan.
(5) Nama penerbit.
 Contoh:
Strunk, W.Jr, 1979, The Elements of Style (3rd ed), New York: Macmillan.

4. LAMPIRAN
Lampiran untuk lebih jelasnya, supaya:
 Memuat keterangan tambahan, penurunan rumus, contoh perhitungan, data
mentah penelitian dan sebagainya, kalau dimasukkan ke dalam tubuh laporan
penelitian akan mengganggu kelancaran pengutaraan laporan penelitian.
 Dapat berupa tabel, gambar, dan sebagainya yang dianggap tidak merupakan
bagian tubuh utama laporan penelitian.

Metode penelitian 38
5. TATA LAKSANA
Tata laksana penyusunan menjadi suatu karya tulis ilmiah berbentuk buku, adalah:
a. Kertas
 Kertas HVS berukuran A4 (210 mm x 297 mm) dan berat 80 g/m2 (80 GSM).
 Dicetak dengan batas 4 cm dari tepi kiri dan tepi atas kertas, serta 3 cm dari
tepi kanan dan tepi bawah kertas.
 File PDF yang disimpan dalam dua keeping CD.
b. Cetak
 Huruf jenis Arial, dengan ukuran Font 11
 Satu muka halaman
 Jarak satu setengah spasi
 Laporan final tidak boleh mengandung kesalahan, ataupun perbaikan kesalahan
c. Tata bahasa
 Kata ganti orang pertama (saya dan kami) tidak digunakan
 Halaman-halaman bagian persiapan diberi nomor dengan angka Romawi i, ii,
iii, iv ……, …. x, xi, … untuk membedakan dari nomor halaman tubuh utama
laporan menggunakan angka huruf Arab.
 Nomor halaman di tuliskan di kanan atas, 1,5 cm di bawah tepi atas kertas,
khusus untuk halaman pertama bahasan bab baru, nomor halaman dituliskan di
tengah bagian bawah, yaitu 1,5 cm di atas tepi bawah kertas.

6. SISTEMATIKA PENULISAN
a. Penulisan Bab.
Ditulis dengan angka Romawi menunjukkan nomor bab, angka huruf Arab
pertama menunjukkan nomor urut anak-bab dalam bab, sedangkan angka Arab
yang kedua menunjukkan nomor urut anak pada anak-bab. Urutannya adalah:
 Peringkat 1 : sama dengan alternatif pertama.
 Peringkat 2 : dengan huruf besar (A, B, C, dst) memakai titik dan ditulis
dengan huruf besar kecil dab bold.
 Peringkat 3 : sama dengan peringkat 2, tapi dengan urutan angka (1, 2, 3, dst)
 Peringkat 4 : sama dengan peringkat 2, dengan urutan huruf kecil (a, b, c, dst)
 Peringkat 5 : sama dengan peringkat 2, tapi dengan urutan angka (1, 2, 3, dst)
memakai kurung tutup tanpa titik.

Metode penelitian 39
 Butir uraian atau contoh:
- Butir hierarkis, dengan angka dan huruf dalam kurung, seperti (1) dan (a)
- Butir non-hierarkis, dinyatakan dengan built, seperti ● dan ■

 Contoh:
BAB II
PERINGKAT SATU
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

A. Peringkat Dua
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………….
1. Peringkat Tiga
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………….
a. Peringkat Empat
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………….
1) Peringkat Lima.
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………….

b. Gambar/Tabel.
 Yang dimaksud gambar mencakup gambar, ilustrasi, grafik, digram, denah,
peta, bagan, monogram, diagram alir, dan potret (gambar TIDAK DITERIMA
bila berupa tempelan, yaitu: dibuat pada kertas lain yang ditempel pada kertas
nasakah)
 Nomor dan judul gambar diletaakkan di bawah, untuk Tabel diletakkan di atas
tabel, artinya: angka pertama yang ditulis dengan angka Romawi menunjukkan
bab tempat gambar tersebut dimuat, sedangkan angka kedua yang ditulis
dengan angka Arab menunjukkan nomor urut gmbar dalam bab).
 Gambar/tabel yng dikutip dari sumber lain dijelaskan dengan mencantumkan
nama penulis dan tahun penerbitannya.
 Setiap rumus diberi nomor.

Metode penelitian 40
1) Prinsip Penyajian Tabel:
- Tampilan sederhana dan jelas
- > ½ halaman disajikan pada halaman tersendiri.
- < ½ halaman diintegrasikan dengan teks
- Diberikan identitas (nomor dan nama)
- > 1 halaman, bagian kepala tabel diulang pada halaman berikutnya
- Setiap huruf pertama nama tabel ditulis kapital kecuali kata hubung
- Kata tabel ditulis, diikiuti nomor dan nama tabel
- Jika nama leboih dari satu baris, baris kedua dst dimulai sejajar dengan
huruf-huruf awal baru
- Judul tabel tidak diakhiri dengan titik (.)
- Jarak tiga spasi antara teks sebelum dan sesudah tabel
- Dibuat hanya garis horisontal saja, vertikal tidak tampak
- Ditulis sumbernya bila tabel kutipan
- Contoh penyajian tabel:

Tabel 1.1 Prosentase Siswa yantg Belum MenguasaiTujuh Subkonsep


Pecahan

No. Subkonsep Ujung Pandang *) Kabupaten Sinjai


1. Part-group, congruent parts 31,2 42,4
2. Part-whole, congruent parts 39,3 41,4
3. … dst
Sumber: Suradi, 1998:249
*) Wilayah Kotamadya

2) Penyajian Gambar:
Tujuan Penyajian Gambar
- Visuali data/pernyataan kualitatif
- Visualisasi hubungan antar variasi
- Penyajian data statistik dengan grafik
- Yang termasuk gambar: foto, grafik, peta, sketsa, dan diagram
Prinsip penyajian gambar:
- Judul gambar di bawah presentasi gambar
- Cara peenulisannya sama dengan penulisan tabel
- Gambar harus jelas dan komunikatif
- Penggunaan gambar proporsional
Metode penelitian 41
- Gambar > 1 halaman disajikan pada halaman tersendiri
- Penyebutan adanya gambar seharusnya sebelum sajian gambar
- Gambar diacu dengan nomor dan nama gambar
- Penomoran gambar dengan angka Arab
- Contoh penyajian gambar:

Gambar 1.1 Konsep Motivasi

c. Tanda Baca
1) Titik (.)
 Mengakhiri bukan kalimat Tanya/seru/judul/alamat
 Di belakang nomor bab/sub-bab/anak sub-bab
 Pembeda detik dengan menit
 Pemisah ribuan (bukan jumlah)
2) Koma (,)
 Perincian
 Tetapi, melainkan
 Pemisah induk dan anak kalimat
 Oki, jd, oh, hati-hati
 Pemisah tanda petik
 Pemisah tanggal dan tempat
 Pemisah nama dan gelar
 Bilangan pecahan
3) Titik koma (;)
 Setara

Metode penelitian 42
4) Titik dua (:)
 Adalah
 Pemerian (pemisalan, perumpamaan, penggambaran)
5) Tanda hubung (-)
 Penghubung suku kata/ulang
 Penghubung tgl/bulan/th
 Ke-2
 Bhs Inggris
6) Ellipsis (…)
 Bagian kalimat yang dihilangkan
7) Tanda tanya (?)
 Bertanya atau mempertanyakan
8) Tanda seru (!)
 Perintah, tidak percaya, emosi
9) Tanda kurung ( )
 Apit keterangan
 Koreksi [kurung siku]
10) Tanda petik (“ “ )
 Ungkapan langsung
 Istilah
11) Tanda petik tunggal ( “ )
 Petikan dalam petikan
 Terjemahan
12) Garis miring / Garing ( / )
 Per
 Pemisah
13) Garis miring / Garing ( / )
 Per
14) Apostrof ( ' )
 Tanda penyingkat '15
15) Kapital ( K )
 Awal kalimat (huruf besar, mis: A, B, K … dsb)
 Petikan berhubungan dengan tahun / kitab suci
 Nama
Metode penelitian 43
 Keturunan / gelar / jabatan
 Suku
 Bulan
 Nama tempat
 Judul
 Sapaan

Metode penelitian 44
7. PANDUAN LOMBA PENELITIAN
Merupakan contoh panduan lomba penelitian yang menggunakan sistematika
penulisan sebuah karya penelitian atau desain suatu konstruksi teknik sipil pada
SIPIL Expo 2015 yang diselenggarakan Universitas Mercu Buana Jakarta.

Panduan Lomba

“ Desain untuk mengatasi sedimentasi transport pada Bendung tetap untuk mirigasi”

A. Latar Belakang
Swasembada pangan yang merupakan salah satu program yang sedang diupayakan
oleh pemerintah memerlukan perhatian besar untuk mewujudkannya. Irigasi yang
merupakan faktor penting dalam sistem pengairan persawahan mendapatkan kendala
serius akibat kurangnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan. Hal ini
mengakibatkan sistem irigasi yang membawa berbagai sedimen yang mengganggu sistem
kerja para petani. Berangkat dari permasalahan yang terjadi dengan sistem irigasi, yang
meendapatkan kendala dalam hal ini melalui berbagai sedimen transport diharapkan
mahasiswa sebagai tulang punggung pembangunan nasional dapat memberikan solusi
terhadap permasalahan sistem irigasi dalam mengurai sedimen transport baik sedimen
apung, melayang maupun dasar.

B. Tujuan Kegiatan
1. Mendorong dan menumbuhkan kreatifitas mahasiswa Tekni Sipil dalam bidang desain
metode dan material ramah lingkungan.
2. Melahirkan ide dan gagasan baru mengenai sistem irigasi yang dapt mengurai
berbagai sedimen transport.
3. Ikut serta dalam program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan dalam
hal ini tentang sistem irigasi.
4. Membudayakan iklim kompetisi di lingkungan Perguruan Tinggi.

C. Tema Kegiatan
“Desain Metode dan Material Ramah Lingklungan”

D. Ketentuan Peserta Lomba


1. Mahasiswa S1/D3/D4 aktif perguruan tinggi negeri/swasta se-Indonesia yang tercatat
aktif sebagai mahasiswa.
2. Setiap tim terdiri dari 2-3 orang yang wajib dibimbing oleh 1 orang dosen
pembimbing dari universitas yang sama.
3. Peserta dalam satu tim yang berasal dari universitas yang sama.
4. Peserta wajib menggunakan nama asli sesuai dengan identitas resmi (KTP/KTM/SIM)
5. Peserta wajib mencantumkan nomor telfon yang dapat dihubungi.
6. Peserta yang lolos seleksi proposal diwajibkan untuk melanjutkan ke tahapan
presentasi desain metode dan material ramh lingkungan yang akan dilaksanakan di
Universitas Mercu Buana. Apabila peserta tidak bisa hadir atau belum
mengkonfirmasi sebelum batas yang sudah ditentukan peserta dianggap gugur.

E. Sistem Lomba
1. Peserta mendesain Metode dan Material Desain untuk mengatasi sedimen transport
pada Bendung tetap untuk irigasi.
2. Peserta terlebih dahulu melakukan pendaftaran sesuaai dengan ketentuan panitia.
3. Peserta selanjutnya melakukan pembuatan proposal, dimana proposal tersebut
diterima panitia paling lambat tanggal 16-Maret-2015 berupa soft copy via email ke
aalamat email pnitia SIPIL EXPO 2015-01-10
4. Proposal yang dditerima panitia akan diseleksi
Metode penelitian 45
5. Peserta yang dinyatakan “lolos” akan mengikuti ke tahap selanjutnya, yaitu presentasi
metode dan material Desain untuk mengatasi sedimen transport pada Bendung tetap
untuk irigasi, yang akan dilaksanakan di Universitas Mercu Buana Jakarta.
Pengumuman Peserta yng lolos 18-Maret-2015.
6. Bagi peserta yang lolos tahap proposal dan administrasi, harap melakukan konfirmasi
/ daftar ulang paling lambat 19-Maret-2015. Peserta yang tidak melakukan konfrimasi
dinyatakan gugur dan dapat digaantikan oleh peserta cadangan yang akan diumumkan
pada tanggal 20-Maret-2015 dan diharuskan melakukan konfirmasi pada tnggal 21-
Maret-2015.

F. Pendaftaran
1. Peserta lomba dikenakn biaya Rp. 150.00,00 per karya untuk setiap tim. Biaya
pendaftaran dikirim ke rekening SIPIL EKPO 2015 Bank BCA rek 2671639326 a.n
Zam Zam Rama Putra
2. Kelengkapan administrasi pendaftaran:
a. Formulir pendaftaran yang telah diisi. Formulir dapat diunduh melalui websit
SIPIL EXPO 2015 umbsipilexpo.blogspot.com.
b. File copy digital (scan) bukti pendaftaran dalam format (*jpg/*jpeg)
c. Soft copy foto formal berwarna berukuran 3x4 masing-masing anggota dan dosen
pembimbing.
d. File copy digital (scan) Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)
3. Seluruh administrasi pendaftaran dikirimkan kepada panitia ke alamat email
himpunansipil.mercu@gmail.com paling lambat tnggal 15-Maret-2015.
4. Subyek email ditulis dengan formt
LOMBA DESAIN METODE DAN MATERIAL SISTEM IRIGASI UNTUK
IRIGASI – NAMA TIM – ASAL INSTITUSI
5. Setelah melakukan pengiriman email, peserta diharapkan melakukan konfirmasi
kepada panitia melaui contact person yang sudah ditentukan.

G. Pengumpulan Proposal
Pada saat pengumpulan proposal persert menyertakan pula :
 Proposal Metode dan Material Sistem Irigasi
 Fotocopy KTM
 Surat Rekomendasi dari institusi
 Surat rekomendasi dari Himpunan
 Fotocopy Kartu Hasil Studi
 Gambar denah dalam 1 halaman A4

Berkas tersebut dalam bentuk hard copy dan soft copy. Pengiriman berkas proposal
diterima panitin pling lmbat 16 Maret 2015. Berkas proposal dikirim ke:

Skretaris SIPIL EXPO 2015


HIMPUNAN MAHASISWA SIPIL
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Gd. E Lt.3 Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana
Gedung E, Jakarta Barat Kode Pos 11650.

Peserta mengirimkan berkas proposal dalam bentuk softcopy ke alamat email:


Himpunansipil.mercu@gmail.com

H. Kriteria Penilaian
 Orisinilitas
 Sistematika penulisan
 Substansi penulisan
 Presentasi
 Biaya rendah
Metode penelitian 46
I. Sitematika dan Persyaratan Penulisan
 Makalah Desain untuk mengatasi sedimen transport pada Bendung tetap untuk irigasi
Sipil Expo 2015 ditulis dengan format yang telah ditentukan oleh panitia, diketik pada
kertas berukuran A4 (297x210mm), spasi 1,5 pitch, font time new roman 12 point.
 Makalah menggunakan margin kiri 3.5 cm, kanan 3 cm, atas 3 cm, bawah 3 cm.
 Makalah ditulis menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD) dan tidak menggunakan singkatan, seperti: yg, dsb, tsb, dll
dan lain sebagainya.
 Format makalah Lomba Desain Sistem Irigasi Expo UMB 2015 disusun berdasarkan
format sistematika sebagai berikut:
1. Judul
2. Halaman judul
3. Lembar Pengesahan
4. Data diri peserta
5. Kata Pengantar
6. Daftar Isi
7. Abstrak
8. Bab I, Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan
d. Mnfaat
9. Bab III. Pembahasan
10. Bab IV. Penutup
a. Kesimpulan
b. Saran
11. Lampiran-lampiran
a. Konsep desain sistem Irigasi (menggunakan software AutoCAD, Sketchup,
3D Max, ataupun software desain yang umum digunakan lainnya).
b. Jarak Pengetikan, Sub-Bab dan Perinciannya
1) Jarak pengetikan bab ke sub-bab adalah 3 spasi, sub-bab ke kalimat adlah
2 spasi.
2) Judul di ketik Central dengan huruf kapital dan cetak tebal dengan jarak 3
cm dari tepi atas tnpa garis bawah.
c. Penandaan Halaman
1) Bagian pendahuluan meliputi halaman judul, kata pengantar dan daftar isi
memakai angka Romawi kecil dan diketik di sebelah kanan bawah (I, ii, iii
dan seterusnya)
2) Bagian isi karya tulis (Pendahuluan sampai Penutup) diketik di sebelah
kanan bawah dengan menggunakan angka Arab (1, 2, 3 dan seterusnya)
3) Nomor halaman pertama dari tiap bab tidak ditulis tetapi tetap
diperhitungkan.

 Makalah dijilid dengan kertas buffalo warna merah.

Metode penelitian 47
Panduan Lomba Desain Metode dan Material Ramah Lingkungan

“ RSS JOINTFILE (Rumah Sangat Sederhana)”

A. Latar Belakang
Makin pesatnya perkembangan infrastruktur pembangunan baik di kota besar maupun
kota kecil menghadapi permasalahan terhadap lingkungan, karena desain yang sudah ada
adalah standart hanya untuk mendesain sutu konstruksi. Serta aktivitas masyarakat
Indonesia yang belum banyak yang peduli terhadap masalah lingkungan mnjadi
permasalahan serius semakin pesatnya perkembaangn infrastruktur Indonesia. HMS
Universitas Mercu Buana dalam acara SIPIL EXPO 2015 “Menuju Pembangunan
Berwawasan Lingkungan” berkeinginan melahirkan ide dan rancangn desain konstruksi
yang ramah lingkungan, efisien serta memanfaatkan bahan-bahan ramah lingkungan serta
dengan harga terjangkau.

B. Tujuian Kegiatan
1. Mendorong dan menumbuhkan kreatifitas mahasiswa Teknik Sipil dalam bidang
desain metode dan material ramh lingkungan.
2. Menggali rasa ingin tahu mahasiswa tentang desain metode dan material ramah
lingkungan melalui perlombaan RSS JOINTFILE.
3. Terciptanya arus informasi mengenai bidang keteknik-sipilan dari berbagai perguruan
tinggi.
4. Membudayakan iklim kompetensi di lingkungan Perguruan Tinggi.

C. Tema Kegiatan
“Desain Metode dan Material Ramah Lingkungan RSS Jointfile”

D. Ketentuan Lomba
1. Mahasiswa S1/D3/D4 aktif perguruan tinggi negeri/swasta se-Indonesia yang tercatat
aktif sebagai mahasiswa.
2. Setiap tim terdiri dari 2-3 orang yang wajib dibimbing oleh 1 orang dosen
pembimbing dari universitas yang sama.
3. Peserta dalam satu tim yang berasal dari universitas yang sama.
4. Peserta wajib menggunakan nama asli sesuai dengan identitas resmi (KTP/KTM/SIM)
5. Peserta wajib mencantumkan nomor telfon yang dapat dihubungi.
6. Peserta yang lolos seleksi proposal diwajibkan untuk melanjutkan ke tahapan
presentasi desain metode dan material ramh lingkungan yang akan dilaksanakan di
Universitas Mercu Buana. Apabila peserta tidak bisa hadir atau belum mengkonfir-
masi sebelum batas yang sudah ditentukan peserta dianggap gugur.

E. Sistem Lomba
1. Peserta mendesain Metode dan Material Ramah Lingkungan RSS Jointfile dengan
ukuran luas tanah yang sudah ditentukan oleh panitia. Dengan mempertimbangkan
hal-hal sebagai berikut:
a. Pengoptimalan Penggunaan Tanah.
b. Luas Lahan 60 m2.
c. Desain yang dibuat inovatif dan efisien yang belum pernah dipergunakan
sebelumnya.
d. Ramah lingkungan dari segi material yang dipakai.
e. Harga terjaangkau (RAB).
2. Pesert terlebih dahulu melakukan pendaftaran sesua dengan ketentuan panitia.
3. Peserta melanjutkan melakukan pembuatan pembuatan proposal, dimana proposal
tersebut diterima panitia paling lambat tanggal 16-Maret-2015 berupa soft copy via
email ke alamat email panitia SIPIL EXPO 2015-01-10.
4. Proposal yang diterima panitia akan diseleksi.

Metode penelitian 48
5. Peserta yang dinyatakan “lolos” akan mengikuti ke tahap selanjutnya, yaitu presentasi
metode dan material RSS Jointfile yang akan dilaksanakan di Universitas Mercu
Buana Jakarta. Pengumuman peserta yang lolos tanggal 18-Maret-2015.
6. Bagi peserta yang lolos tahap proposal dan administrasi, harap melakukan konfirmasi
/ daftar ulang paling lambat 19-Maret-2015. Peserta yang tidak melakukan konfrimasi
dinyatakan gugur dan dapat digaantikan oleh peserta cadangan yang akan diumumkan
pada tanggal 20-Maret-2015 dan diharuskan melakukan konfirmasi pada tnggal 21-
Maret-2015.

F. Kriteria Penelitian
 Orisinilitas
 Sistematika penulisan
 Substansi penulisan
 Metode dan material tipe konstruksi yng ranah lingkungan
 Biaya rendah

G. Sistematika dan Persyaratan Penulisan Proposal


 Makalah Lomba Desain RSS Jointfile Sipil Expo UMB 2015 ditulis dengan format
yang telah ditentukan oleh panitia, diketik pada kertas berukuran A4 (297x210mm),
spasi 1,5 pitch, font time new roman 12 point.
 Makalah menggunakan margin kiri 3.5 cm, kanan 3 cm, atas 3 cm, bawah 3 cm.
 Makalah ditulis menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD) dan tidak menggunakan singkatan, seperti: yg, dsb, tsb, dll
dan lain sebagainya.
 Format makalah Lomba Desain Sistem Irigasi Expo UMB 2015 disusun berdasarkan
format sistematika sebagai berikut:
1. Judul
2. Halaman judul
3. Lembar Pengesahan
4. Data diri peserta
5. Kata Pengantar
6. Daftar Isi
7. Abstrak
8. Bab I. Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan
d. Manfaat
9. Bab III. Pembahasan
10. Bab IV. Rencana Anggaran Biaya dan Harga Jual Satuan Rumah Hunian.
11. Bab V. Penutup
a. Kesimpulan
b. Saran
12. Lampiran-lampiran
a. Konsep desain RSS Jointfile (menggunakan software AutoCAD, Sketchup,
3D Max, ataupun software desain yang umum digunakan lainnya).
b. Detail rumah (tampak, potongan), detail drainase, dll.

Makalah dijilid dengan kertas buffalo warna merah.

Metode penelitian 49
8. PANDUAN LPPM UNIVERSITAS GRESIK
Panduan Penulisan Artikel Jurnal Ilmiah Universitas Gresik merupakan standar dan
pedoman bagi mahasiswa dan dosen untuk menyusun karya tulis ilmiahnya. Namun,
disini dikutib teknik penulisannya saja untuk memudahkan bagi mahasiswa yang
melaksanakan Proposal tugas Akhir dan melanjutkan ke Tugas Akhir. Teknik
Penulisan Naskah Artikel, sebagai berikut:

8.1. Artikel Jurnal


1. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
2. Artikel ditulis pada kertas berukuran A4 (210 mm x 297 mm) dengan margin atas 3,5 cm
dan margin bawah 2,5 cm, serta margin kiri 4 cm dan kanan 2,5 cm.
3. Bentuk naskah berupa 2 kolom kecuali abstrak, dengan jarak antar kolom 1 cm.
4. Setiap halaman diberi nomor halaman yang diletakkan dipojok kanan bawah.
5. Penulisan artikel menggunakan font/huruf Times New Roman, font ukuran 10 dan judul
14, Abstrak font ukuran 12 dengan jarak 1,5 spasi kecuali abstrak (1 spasi).

8.2. Judul dan Nama Penulis.


1. Judul ditulis dengan huruf besar semua, tebal, ditengah, dengan ukuran 14, sebaiknya
tidak lebih dari 12 kata.
2. Jika ada anak judul maka ditulis dengan huruf besar didepan dengan ukuran 12 pt.
3. Nama penulis dan institusi ditulis dengan huruf 12 pt.
Contoh:
Huruf besar,
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUASAN tebal, dengan
huruf Times
MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PERIJINAN USAHA New Roman,
INDUSTRI DI KABUPATEN GRESIK ukuran font
14 pt

Muhammad Ali Nama penulis


ditulis tebal (bold)
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gresik ukuran huruf 12 pt

8.3. Abstrak
1. Abstrak dalam bahasa Indonesia atau Inggris (maksimum 150 kata atau 8 – 12 baris) dan
disusun dalam satu paragraph.
2. Jarak tulisan 1 spasi dengan ukuran huruf 10 dengan tulis miring (italic).
3. Kata kunci (keywords) 3 – 5 kata ditulis dengan ukuran huruf 10 pt.
Contoh:

ABSTRAK
(kosong satu spasi tunggal, 12 pt)

Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dengan huruf jenis Times New Roman,
ukuran 10 pt, italic, spasi tunggal. Abstrak bukanlah penggabungan beberapa paragraph, tetapi
merupakan ringkasan yang utuh dan lengkap yang menggambarkan isi tulisan. Sebaiknya abstrak
mencakup latar belakang, tujuan, metode, hasil, serta kesimpulan dari penelitian. Abstrakl tidak berisi
acuan atau tidak menampilkan persamaan matematika, dan singkatan yang tidak umum. Abstrak terdiri
dari satu paragraph dengan jumlah kata paling banyak 150 kata dalam bahasa Indonesia dan 150 kata
dalam bahasa Inggris.

Kata kunci: 3 – 5 kata kunci (Times New Roman, 10 pt dan diketik bold/tebal)
(kosong satu spasi tunggal 10 pt)

Metode penelitian 50
8.4. Isi Naskah Jurnal
1. Naskah disusun dalam beberapa bab, yaitu:
a. Pendahuluan
b. Tinjauan Pustaka
c. Metode Penelitian
d. Hasil dan Pembahasan
e. Kesimpulan dan Saran

2. Sub judul / Bab ditulis dengan huruf besar diawali dengan angka Romawi, apabila
diperlukan diberi nomor bertingkat dengan angka Arab.
Contoh:

I. PENDAHULUAN (12 pt, bold)


(kosong satu spasi tunggal, 10 pt)
1.1 Latar Belakang Masalah (10 pt, bold)
(kosong satu spasi tunggal, 10 pt)
1.2 Rumusan Masalah (10 pt, bold)
(kosong satu spasi tunggal, 10 pt)

3. Tabel ditulis dengan Times New Roman ukuran 10 pt dan berjarak satu spasi dibawah
judul tabel. Judul tabel ditulis dengan huruf berukuran 10 pt, bold dan ditempatkan diatas
tabel. Penomoran tabel menggunakan angka Arab (1, 2, ….). tabel diletakkan segera
setelah disebutkan di dalam naskah.
Contoh:

Tabel 1. Tabel Prosesi Gerhana untuk Daerah Lampung


(kosong satu spasi tunggal, 10 pt)

4. Pengetikan naskah artikel jurnal sebagaimana contoh pada lampiran 1.

8.5. Daftar Pustaka


1. Daftar pustaka bukan termasuk dalam bab sehingga penulisannya diawali dengan angka
Romawi, ditulis dengan huruf balok dengan ditebalkan (bold).
2. Urutan daftar pustaka yaitu: nama, tahun penerbitan, judul (ditulis dalam bentuk italic /
miring), tempat kota penerbit dan nama penerbit.
3. Cantumkan nama semua penulis bila tidak lebih dari 6 orang, bila lebih dari 6 orang
penulis, tuliskan nama 6 penulis pertama dan selanjutnya et al.

Contoh:

1. Pengarang tunggal:
Goldschmidt, W, 1992, The Human Career The Self in the Synbolic World. Cambridge
: Balack Well.
2. Pengarang bersama:
Corcoran K, & Fischer,1. 1987, Measure for Clinical Practice : a Source Book. New
York : The free Press.
3. Editor dan Penyunting:
Koentjaraningrat (ed). 1983, Metode – Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : Penerbit
PT Gramedia.
4. Terjemahan :

Metode penelitian 51
Scott, J.C. 2000, Senjatanya Orang-Orang Yang Kalah. Terjemahan A. Rahman
Zainuddin, Sayogyo dan Mien Jochbaar. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.
5. Jurnal :
Person, G.A. 2002, Isolated Islanders or Indigenous People: The Political Discourse and
its Effects on Siberut (Mentawai Archipelago, West – Sumatra).
Antropologi Indonesia 68:25-39.
6. Rujukan electronik:
Boon, J. (tanpa tahun), Anthropology of Religion. Melalui http://www.indiana.edu/-
wathro/religion.htm[10/5/03]
Kawasaki, Jodee L., and Matt R.Raven. 1995. “Computer – Administered Surveys in
Extensions”. Journal of Extension 33 (June). E-Journal on-line.
Melalui <ttp:??www.joe.org/june33/95.html>[06/17/00]

Metode penelitian 52
Contoh artikel dari Lampiran 1: Contoh Naskah Artikel Jurnal

3,5 cm

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF DAN IKLIM


ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SDN SE KECAMATAN
TAMBAK KABUPATEN GRESIK
Rochman Achmad
Program Studi Administrasi Pendidikan, FKIP, Universitas Gresik

ABSTRAK

Kepemimpinan Guru di dalam kelas pada umumnya dalam bentuk Praktek dan belum mendapat teori
kepemimpinan secara mendalam, sebagai seorang Guru terutama yang langsung berhadapan dengan siswa.
Rumusan masalah yang penulis tentukan adalah 1) sejauh mana pelaksanaan model belajar langsung SD Negeri
3 Tambak Kabupaten Gresik Kecamatan Tambak, 2) sejauh mana kualitas hasil belajar IPS siswa SD Negeri 3
Tambak Kecamatan Tambak Kabupaten Gresik. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas Tahun Pelajaran
2006-2007. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari
hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III
yaitu, siklus I (71,09) siklus II (73,56) siklus III (83,9). Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode model
belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar Siswa Kelas ^ tahun pelajaran 2006-2007, serta metode
pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran bahas.

Kata kunci : Model Belajar Langsung, Prestasi Belajar.

4 cm 2,5 cm
a. PENDAHULUAN d. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
1.1. Latar Belakang

1 cm 4.1. Dst ………


Model model pembelajaran yang dapat
diterapkan di ilhami oleh teori. Dengan
e. KESIMPULAN DAN SARAN
berlakuknya Kurikulum Dewasa ini
perkembangan ilmu pengetahuan dan
2.1. Dst ……
teknologi laju sangat cepat cenderung tidak
terkendali, belajar mengajar adalah suatu DAFTAR PUSTAKA
kegiatan yang bernilai pendidikan (Aswan
Zain dkk,1995:1) …… Asker,1991,Business to Business Brand Management:
The Ory, Research and excecutive
1.2. Perumusan Masalah case, Black Well Publishing.

Dst …. Koentjaraningrat (ed), 1983. Metode – metode


Penelitian Masyarakat. Jakarta :
b. TINJAUAN PUSTAKA
Penerbit PT Gramedia.

2.1. Dst …… 2,5 cm Nomor halaman: 1, dst…..

c. METODE PENELITIAN

2.1. Dst ……

Metode penelitian 53
Contoh Halaman Judul dan Lembar Pengesahan
Program Studi Teknik Sipil – Fakultas Teknik – Universitas Gresik.

Halaman pengesahan
"JUDUL PROPOSAL TUGAS AKHIR"

Oleh

diterima dan disyahkan


pada tanggal………….

Pembimbing I Pembimbing II

( ) ( )

Mengetahui :

Dekan, Ketua Program studi

( ) ( )

Metode penelitian 54
Halaman pengujian

"JUDUL PROPOSAL TUGAS AKHIR"

Telah dipertahankan didepan penguji


Pada tanggal …………..

Dewan penguji

Penguji I : ................................................ 1. ...........................

Penguji II : ................................................ 2 ...........................

Dekan Ketua Program Studi

( ) ( )

Metode penelitian 55
TUGAS AKHIR

PENGENDALIAN WAKTU & BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN


RUKO PETEMON SURABAYA DENGAN METODE NILAI HASIL
(EARNED VALUE METHODE)

Oleh :

SAMPURNO
NPM : 2010050004

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GRESIK
2014

Metode penelitian 56
PERNYATAAN

Judul Tugas Aklhir : PENGENDALIAN WAKTU & BIAYA PADA PROYEK


PEMBANGUNAN RUKO PETEMON SURABAYA DENGAN
METODE NILAI HASIL (EARNED VALUE METHODE)

Nama Mahasiswa : SAMPURNO


No. Induk Mahasiswa : 2010050004
Program Studi : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Gresik
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat karya dan / atau studi
strata satu yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar sarjana teknik sipil suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis
atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
disebutkan dalam daftar pustaka.

Gresik, 23 Juni 2014.

Meterai
Rp. 6.000,-
SAMPURNO

Metode penelitian 57
TUGAS AKHIR

PENGENDALIAN WAKTU & BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN


RUKO PETEMON SURABAYA DENGAN METODE NILAI HASIL
(EARNED VALUE METHODE)

Oleh :

SAMPURNO
NPM : 2010050004

diterima dan disahkan


pada tanggal 23 Juni 2014

FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS GRESIK


Mengetahui:
Pembimbing I Pembimbing II

Eddy Priyanto, ST,MT. Ir. Bowo Leksono, MT.

Mengetahui :
Dekan, Ketua Program Studi Teknik Sipil

Ir. Sunarto, MT. Ir. Bowo Leksono, MT.

Metode penelitian 58
TUGAS AKHIR

PENGENDALIAN WAKTU & BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN


RUKO PETEMON SURABAYA DENGAN METODE NILAI HASIL
(EARNED VALUE METHODE)

Oleh :
SAMPURNO
NPM : 2010050004

Telah dipertahankan di depan penguji.


Pada tanggal 23 Juni 2014.

Dewan Penguji:
Penguji I Penguji II

Ir. Bowo Leksono, MT. Eddy Priyanto, ST,MT.

Tugas Akhit ini telah diterima sebagai


salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana

FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS GRESIK


Mengetahui:
Dekan, Ketua Program Studi Teknik Sipil

Ir. Sunarto, MT. Ir. Bowo Leksono, MT.

Metode penelitian 59
Contoh Halaman Lembar Persiapan
Program Studi Teknik Sipil – Fakultas Teknik – Universitas Gresik.

DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Persetujuan........................................................................... i
Lembar Tim Penguji.......................................................................... ii
Kata Pengantar................................................................................... iii
Abstraksi............................................................................................ iv
Abstract.............................................................................................. v
Daftar Isi............................................................................................ vi
Daftar Tabel....................................................................................... vii
Daftar Gambar................................................................................... viii
Daftar Lampiran................................................................................. ix

BAB 1 PENDAHULUAN.
1.1. Latar Belakang.................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah............................................... 5
1.3. Tujuan Penelitian................................................ 6
1.4. Manfaat Penelitian.............................................. 6
1.5. Batasan Masalah................................................. 6

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA


2.1. Penelitian Terdahulu........................................... 7
2.2. Pelaksanaan Proyek Konstruksi......................... 9
2.3. Unsur-unsur Dalam Proyek Kontruksi ............. 11
2.3.1. Unsur Biaya (cost)........................................... 11
2.3.2. Unsur Waktu (Schedule)................................. 12
2.3.3. Unsur Mutu (Quality)...................................... 13
2.4. Analisis Varians.................................................. 16
2.4.1. Varians dengan Grafik “S”.............................. 17
2.4.2. Kombinasi Bagan Balok dan Grafik “S”......... 17
2.5. Konsep Nilai Hasil (Earned Value).................... 18
2.6. Pelaksanaan Proyek Menggunakan Konsep
Earned Value...................................................... 22

Metode penelitian 60
2.7. Perkiraan Terhadap Biaya dan waktu
Selesai Proyek............................................ 26

BAB 3 METODE PENELITIAN


3.1. Rancangan Penelitian.......................................... 28
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian.............................. 30
3.3. Prosedur Pengumpulan Data............................... 30
3.4. Teknik Analisa Data........................................... 30
3.4.1. Analisa Perhitungan Manual Data Proyek...... 31

BAB 4 HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN


4.1. Profil Kontraktor................................................. 33
4.2. Pembiayaan dan Penjadwalan Proyek Ruko....... 34
4.3. Anggaran Biaya Menurut Jadwal Proyek........... 35
4.4. Biaya Aktual (Actual Cost)................................. 37
4.5. Nilai Hasil (Earned Value)................................ 38
4.6. Identifikasi Varians............................................. 39
4.7. Kondisi Kinerja Proyek Saat Pelaporan............. 43
4.8. Pengendalian Kinerja Proyek Saat Pelaporan..... 45
4.9. Perkiraan Biaya dan Waktu Penyelesaian Proyek 47
4.10. Hasil Dan Pembahasan....................................... 49

BAB 5 PENUTUP
5.1. Kesimpulan......................................................... 53
5.2. Saran................................................................... 54

Daftar Pustaka.................................................................................... 55

Metode penelitian 61
ABSTRAK

Unsur input dari proyek konstruksi diantaranya tenaga kerja, biaya, metode, peralatan,
bahan dan pasar , semua unsur tersebut perlu diatur sedemikian rupa sehingga proporsi unsur
unsur yang menjadi kebutuhan dalam proyek konstruksi tersebut dapat tepat dalam
penggunaanya dan proyek dapat berjalan secara efisien. Ketepatan perhitungan kebutuhan
tersebut sangat dibutuhkan dalam perencanaan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa dan
mengetahui pengendalian proyek berdasarkan konsep jadwal dan biaya serta menganalisa
perkiraan hasil akhir pelaksanaan pembangunan Ruko Petemon yang dilaksanakan oleh CV.D-
Plan berdasarkan konsep jadwal dan biaya.
Metode pengendalian proyek yang digunakan adalah Metode Pengendalian Biaya dan
Jadual Terpadu (Earned Value). Metode ini mengkaji kecenderungan Varian Jadwal dan
Varian Biaya pada suatu periode waktu selama proyek berlangsung. Dari hasil penelitian
diperoleh bahwa 1) Kinerja pelaksanaan proyek pada hari ke-26 dari aspek biaya
menunjukan pelaksanaan proyek CV. D-Plan mendapat keuntungan, hal ini ditunjukkan dari
indikator Cost Varian bernilai positif (Rp. 898.000 rupiah ) atau nilai Indek Kinerja Biaya
(CPI) = 1,02 >1. Sedangkan dari aspek jadual pelaksanaan proyek lebih cepat pada atau
Indeks Kinerja Jadual (SPI) = 0,98 <1. 2) Jika kinerja pelaksanan proyek pada pelaporan
hari ke-26 berjalan tetap sama sampai proyek selesai, perkiraan biaya yang dibutuhkan
sebesar Rp. 2.620.000 yang berarti akan mendapatkan keuntungan, karena masih dibawah
rencana anggaran sebesar Rp. 65.500.000. Sedangkan dari aspek jadual, perkiraan untuk
menyelesaikan proyek adalah 2 hari akan lebih cepat dari jadual yang telah ditetapkan dalam
kontrak selama 30 hari.

Kata kunci: Biaya dan Waktu, Pengendalian, Nilai Hasil.

Metode penelitian 62
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor konstruksi mempunyai kontribusi dan pengaruh yang cukup penting terhadap

pembangunan. Sektor ini mempengaruhi hampir seluruh sektor di bidang perekonomian. Jalan,

bendungan, pekerjaan irigasi, perumahan, sekolah, dan pekerjaan konstruksi lain adalah landasan

fisik dimana usaha pengembangan dan peningkatan standar hidup dibentuk. Pada sebagian besar

negara berkembang, meningkatkan kapasitas dan kapabilitas konstruksi adalah penting,

termasuk meningkatkan efisiensi biaya, waktu, dan kualitas pekerjaan konstruksi.

Kemudian untuk melaksanakan suatu proyek kontruksi tidak lepas dari.................dst.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah pengendalian proyek berdasarkan konsep jadwal dan biaya pada pemba-

ngunan Ruko Petemon yang dilaksanakan oleh CV. D-Plan ?

2. Bagaimanakah analisa perkiraan hasil akhir pelaksanaan pembangunan Ruko Petemon yang

dilaksanakan oleh CV. D-Plan berdasarkan konsep jadwal dan biaya ?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengendalian proyek berdasarkan konsep jadwal dan biaya pada

pembangunan Ruko Petemon yang dilaksanakan oleh CV.D-Plan.

2. Mengetahui analisa perkiraan hasil akhir pelaksanaan pembangunan Ruko Petemon yang

dilaksanakan oleh CV.D-Plan berdasarkan konsep jadwal dan biaya.

1.4. Manfaat Penelitian

Metode penelitian 63
1. Manfaat akademis, adalah sebagai penambah khasanah wawasan ilmiah dan upaya

pembuktian teori –teori yang berkaitan dengan pengendalian proyek pada lingkup akademis.

2. Manfaat pada perusahaan jasa kontruksi, adalah penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

pedoman bagi Perusahaan Jasa Kontruksi dalam mengendalikan jadwal dan biaya pada

proyek kontruksi

1.5. Batasan Masalah

Dalam penelitian pengendalian jadwal dan biaya pada proyek pembangunan Ruko yang

dilaksanakan oleh CV. D-Plan dengan earned value method (EVM) mempunyai batasan masalah

sebagai berikut :

1. Penelitian hanya dilakukan pada pekerjaan lantai I saja dengan pekerjaan hanya pondasi,

pasangan bata, cor lantai atas, plesteran sampai cat finishing.

2. Analisis pekerjaan tersebut dilaksanakan pada PT. D-Plan selama kurun waktu 2 Mei 2014

sampai 30 Mei 2014

Metode penelitian 64
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Pada Pembangunan Gedung Instalasi Rehabilitasi Medik RS. Sanglah Denpasar,

informasi yang didapat saat pelaporan pada hari ke-91 adalah ..............dst .

Djunaedi Lily S., 2002. Dengan penelitiannya ..................................dst.

2.2. Pelaksanaan Proyek Konstruksi

Proyek adalah merupakan suatu rangkaian kegiatan dan kejadian yang ...................dst.

Secara sistematis fungsi manajemen menggunakan sumber daya yang ada secara efektif

dan efisien untuk.......dst..

Syarat tercapaianya optimalisasi nilai keuntungan pada suatu proyek konstruksi adalah

penyedia jasa sebagai.........dst.

2.3. Unsur-Unsur Dalam Proyek Kontruksi

Selain berbentuk bangunan, diatas telah disebutkan bahwa tiap proyek memiliki tujuan

khusus, didalam................dst.

2.3.1. Unsur Biaya (Cost)

Manajemen biaya proyek (project cost management) melibatkan semua proses yang

diperlukan dalam pengelolaan proyek untuk memastikan penyelesaian proyek sesuai dengan

anggaran biaya yang telah disetujui. Hal utama yang sangat diperhatikan dalam manajemen

biaya proyek adalah biaya dari sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek,

sebagai berikut:

Metode penelitian 65
1. Perencanaan Sumber Daya. Perencanaan ..........dst.

2. Estimasi Biaya. Estimasi biaya adalah ..............dst.

3. Penganggaran Biaya. Penganggaran biaya adalah .......dst.

4. Pengendalian Biaya. Pengendalian biaya ......................dst.

Dalam menentukan besar biaya suatu pekerjaan..................dst.

2.3.2. Unsur Waktu (Schedule)

Manajemen waktu pada suatu proyek (Project Time Management) memasukkan semua

proses yang dibutuhkan dalam upaya untuk memastikan waktu penyelesaian proyek (PMI,2000).

Ada lima proses utama dalam manajemen waktu proyek, yaitu:

1. Pendefinisian Aktivitas. Merupakan proses identifikasi...........dst.

2. Urutan Aktivitas. Proses pengurutan aktivitas ........................dst.

3. Estimasi Durasi Aktivitas. Estimasi durasi aktivitas................dst.

4. Pengembangan Jadwal. Pengembangan jadwal berarti ...........dst

5. Pengendalian Jadwal. Pengendalian jadwal merupakan proses ................dalam pengendalian

jadwal adalah:

a. Pengaruh dari faktor-faktor ..........dst.

b. Menentukan perubahan.................dst.

c. Melakukan tindakan .....................dst

2.5. Konsep Nilai Hasil (Earned Value)

Konsep Nilai Hasil merupakan perkembangan dari Konsep ...............................atau

proyeksi keadaan masa depan proyek, seperti:

a) Dapatkah proyek diselesaikan dengan sisa dan yang ada.

b) Berapa besar perkiraan biaya untuk menyelesaikan proyek.

Metode penelitian 66
Sebaliknya, konsep earned value memberikan dimensi yang ketiga selain biaya aktual

dan biaya rencana. Dimensi yang ketiga ini .................................................................yang telah

dikeluarkan (Gambar 2.2).

JUTA RUPIAH

1.2

0.8 RENCANA

0.6

0.4 ACTUAL

0.2

0 WAKTU
0 1 2 3 4 5

Gambar 2.1. Manajemen Biaya Tradisional

2.6. Pelaksanaan Proyek Menggunakan Konsep Earned Value

Penggunaan konsep earned value dalam penilaian kinerja proyek dijelaskan ............dst.

2.7. Perkiraan Terhadap Biaya dan waktu Selesai Proyek

Membuat prakiraan biaya atau jadual penyelesaian proyek berdasarkan ............dst.

Metode penelitian 67
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penyelenggaraan proyek konstruksi suatu bangunan dilaksanakan melalui sistem

manajemen proyek tertentu. Tingkat keberhasilan ..................dst.

. Secara sistematis alur pikir penelitian akan dijelaskan pada gambar 3.1 sebagai berikut :

Permasalahan
Pengendalian dan Perkiraan
Hasil Proyek

Tujuan Penelitian

Pengumpulan Data
Observasi pada Proyek

INPUT :
1. Laporan Mingguan Proyek
2. Data Biaya dan jadwal
3. Kurva S Proyek

PROSES ANALISA DATA :


1. Nilai deviasi
2. Nilai CV, SV, CPI dan SPI
3. ETC,EAC, ETS, EAS

OUTPUT :
1. Pengendalian Proyek
2. Kondisi Progres Proyek pada Akhir Proyek

Hasil/ Kesimpulan

Gambar 3.1. Alur Penelitian

Metode penelitian 68
3.2. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada pelaksanaan proyek pembuatan Ruko milik Bapak Mariono

Jalan Petemon Kali No. 84 Surabaya. Sedangkan waktu penelitian sendiri dilaksanakan mulai

bulan 2 Mei- 30 Mei 2014.

3.3. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data primer yang dilakukan pada penelitian ini................................dst.

Adapun data primer yang diperlukan meliputi

- Data kemajuan proyek pada laporan mingguan

- Data biaya dan jadwal proyek

Data yang disebutkan diatas ..................................................dst.

3.4. Teknik Analisa Data

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini .............dst

3.4.1 Analisa Perhitungan Manual Data Proyek

a. Perhitungan Untuk Deviasi Proyek

Dst.

b. Perhitungan Pembiayaan Proyek Berdasarkan Kemajuan Proyek

Dst.

c. Perhitungan BCWP, BCWS, dan ACWP

Dst.

d. Perhitungan Varians Biaya dan Jadwal

Metode penelitian 69
Dst.

e. Perhitungan Indeks Produktivitas dan Kinerja

Dst.

BAB IV

HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1. Profil Kontraktor

CV. D-Plan adalah perusahaan ...............................................................dst.

4.2 Pembiayaan Dan Penjadwalan Proyek Ruko

Telah disebutkan ……………………………………………………….dst.

Gambar 4.1: Kurva S Proyek Ruko Petemon Surabaya

4.3 Anggaran Biaya Menurut Jadwal proyek

Anggaran biaya proyek konstruksi ……………………………………dst

Metode penelitian 70
4.4 Biaya Aktual (Actual Cost)

Anggaran biaya suatu proyek bangunan ialah ………………………..dst

4.5 Nilai Hasil (Earned Value)

Nilai hasil (Earned Value) adalah ………………………………………..dst.

4.6. Identifikasi Varians

4.7 Kondisi Kinerja Proyek Saat Pelaporan.

Status proyek saat pelaporan ……………………………………..dst.

4.8 Pengendalian Kinerja Proyek Saat Pelaporan


Penyimpangan dapat diketahui ……………………………………..dst.

Metode penelitian 71
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Hasil analisa dengan meggunakan metode Pengendalian Biaya dan Jadual terpadu

(Earned Value Concept) pada pelaksanaan Proyek pembangunan Ruko Petemon Surabay

adalah :

1. Kinerja pelaksanaan proyek ……………………dst.

2. Jika kinerja pelaksanan ………………………….dst

5.2. Saran

Hal-hal yang dapat disarankan dari uraian kesimpulan diatas adalah:

1. Hasil pengendalian ……………………………….dst..

2. Perlu dirancang alternatif ……………………….dst.

Metode penelitian 72
DAFTAR PUSTAKA

Bachtiar, H.I. 1993. Rencana Dan Estimate Real Of Cost, Bumi Aksara, Jakarta.

Badri, S. 1997. Dasar – Dasar Network Planning (Dasar – Dasar Perencanaan Jaringan
Kerja), Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Barrie, D.S. dan Paulson, Jr. B.C. 1987. Manajemen Konstruksi Profesional Edisi Kedua,
Erlangga, Jakarta.

Dipohusodo, I. 1996. Manajemen Proyek Dan Konstruksi Jilid I, Kanesius, Jakarta.

--------------, I. 1996. Manajemen Proyek Dan Konstruksi Jilid II, Kanesius Jakarta.

Ketut Sudarsana, 2008. Pengendalian Biaya Dan Jadual Terpadu Pada Proyek Kontruksi.
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 12, No. 2, Juli 2008

Mahadewi, A.A.S.A. 2006. Evaluasi Proyek dengan Konsep Nilai Hasi (Earned Value)
pada Proyek Pembangunan Gedung Instalasi Rehabilitas Medik RS Sanglah
Denpasar, Teknik Sipil Unud.

Nugraha, P., Natan, I., dan Sutjipto, R 1985. Manajemen Konstruksi 1, 2 Kartika Yuda,
Surabaya.

Soeharto, I. 1997. Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional Erlangga,


Jakarta.

Syafriandi. 2003. Aplikasi Microsoft Project 2000 Untuk Penjadwalan Kerja Dalam Proyek
Teknik Sipil, Dinastindo, Jakarta.

Wulfram,E.I. 2002. Manajemen Proyek Konstruksi, Andi, Yogjakarta.

.---------- 2004. A Guide to the Project Management Body of Knowledge, Project


Management Institute, 3rd edition, Pennsyvalnea USA.

Metode penelitian 73
BERITA ACARA BIMBINGAN TUGAS AKHIR
1. Nama Mahasiswa : Dudik Dwi Sanjaya
2. N.I.M / NPM : 2012050012
3. Program Studi : Teknik Sipil
4. Judul Tugas Akhir : Perencanaan Tebal Paving untuk jalan Pabrik Baja
PT. Ispat Panca Putera, Kabupaten Gresik
5. Tanggal Pengajuan Tugas Akhir : _______________________________
6. Pembimbing : 1. Eddy Priyanto, ST, MT
2. Ir. Bowo Leksono, MT

Tanggal Materi Konsultasi Saran Pembimbing Paraf

7. Tanggal selesai penulisan Tugas Akhir : .........................................


8. Keterangan : BIMBINGAN TELAH SELESAI

Gresik, ............................

Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,

Metode penelitian 74
( Eddy Priyanto, ST, MT ) ( Ir. Bowo Leksono, MT )

Metode penelitian 75

Anda mungkin juga menyukai