Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kabupaten Gresik merupakan salah satu Kota Industri yang ada di

Propinsi Jawa Timur. Dengan adanya industri ini secara tidak langsung akan

menyebabkan semakin berkembang dan bertambahnya penduduk. Serta akan

menumbuhkan perkembangan, baik dalam bidang ekonomi, budaya , sosial,

pendidikan, dan lain-lain yang cukup tinggi. Dengan adanya perkembangan ini

tentunya masyarakat juga menuntut tersedianya sarana dan prasarana

yang mendukung serta memadai, sehingga dapat memacu lebih cepat lagi

tingkat perkembangan Kota G r e s i k . Dalam perkembangan Kota Gresik

tentunya akan menimbulkan dampak-dampak sosial ekonomi, baik itu positif

maupun negatif. Dampak yang positif antara lain seperti semakin majunya

pendidikan serta semakin meningkatnya taraf hidup masyarakat. Sedangkan

dampak negatifnya antara lain, seperti semakin meningkatnya pencemaran,

baik udara, air, maupun darat.

Salah satu contoh sarana dan prasarana yang dibutuhkan

dalam perkembangan Kota G r e s i k saat ini s a l a h s a t u n y a adalah dalam

bidang kesehatan. Dengan adanya perkembangan Kota Gresik yang

d i ikuti oleh pertumbuhan penduduk, maka akan menuntut tersedianya

sarana pelayanan kesehatan, khususnya akhir-akhir ini cukup banyak

berbagai penyakit yang tentunya akan berpengaruh terhadap kinerja dari

1
2

penduduk itu sendiri. Berdasarkan hal ini maka kebutuhan sarana-sarana

kesehatan akan meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan akan sarana kesehatan

serta untuk membantu pemerintah di bidang kesehatan, maka Dinas

Kesehatan Kabupaten Gresik membangun gedung Puskesmas Dapet yang

terletak di Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik. Gedung Puskesmas

ini dibangun dengan ukuran 16 m x 30 m. Disini penulis hanya menghitung

struktur atap dari gedung Puskesmas Dapet. Struktur atap pada bangunan

sangatlah penting, karena atap pada bangunan gedung berfungsi sebagai penutup

seluruh ruangan yang ada dibawahnya terhadap pengaruh panas, debu, hujan,

angin, dan untuk keperluan perlindungan.

Atap dapat dikatakan berkualitas jika strukturnya kuat/kokoh dan

awet/tahan lama. Faktor iklim menjadi bahan pertimbangan penting dalam

merancang bentuk dan konstruksi atap/bangunan. Atap terdiri dari beberapa jenis

dan bentuk atap sehingga akan berpengaruh terhadap keindahan suatu bangunan.

Pemilihan tipe atap hendaknya memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan,

yaitu persyaratan keselamatan dan kelayakan. Persyaratan keselamatan meliputi

persyaratan kemampuan struktur atap gedung untuk mendukung beban muatan.

Strukturnya harus direncanakan kuat dan kokoh serta stabil dalam memikul beban

dan kombinasi beban. Juga memenuhi persyaratan kelayakan selama umur

layanan yang direncanakan dengan mempertimbangkan fungsi bangunan gedung,

lokasi, keawetan, dan kemungkinan pelaksanaan konstruksinya. Kemampuan

memikul beban diperhitungkan terhadap pengaruh-pengaruh aksi sebagai akibat

dari beban-beban yang mungkin bekerja selama layanan struktur. Struktur atap
3

gedung harus dilaksanakan secara daktail sehingga pada kondisi pembebanan

maksimum yang direncanakan, apabila terjadi keruntuhan kondisi strukturnya

masih dapat memungkinkan pengguna bangunan menyelamatkan diri.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat diambil kesimpulan

mengenai rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana merencanakan Gording pada struktur atap gedung Puskesmas

Dapet yang sesuai dengan peraturan pembebanan di Indonesia?

2. Bagaimana merencanakan Kuda-Kuda pada struktur atap gedung Puskesmas

Dapet yang sesuai dengan peraturan pembebanan di Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Dengan adanya tugas akhir ini diharapkan :

1. Mengetahui apakah perencanaan gording pada struktur atap gedung

Puskesmas Dapet sudah sesuai dengan peraturan pembebanan yang berlaku di

Indonesia.

2. Mengetahui apakah perencanaan kuda-kuda pada struktur atap gedung sudah

sesuai dengan peraturan pembebanan yang berlaku di Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang di dapat dalam penulisan tugas akhir ini baik bagi

mahasiswa atau pihak-pihak yang lain, adalah :


4

1. Bagi mahasiswa tugas akhir ini dapat meningkatkan keterampilan dalam

merencanakan struktur atap sebuah gedung.

2. Juga dapat mengembangkan daya kreatifitasnya dalam memecahkan suatu

masalah yang dihadapi dalam perencanaan struktur atap suatu gedung.

3. Sebagai referensi untuk perencanaan struktur atap gedung yang baik dan

sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia.

1.5 Batasan Masalah

Sedangkan batasan masalah pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Perhitungan pembebanan akan menggunakan peraturan pembebanan yang

berlaku di Indonesia.

2. Pembahasan hanya pada struktur atap gedung terutama Gording dan Kuda-

Kuda.

3. Analisa struktur menggunakan program bantu Staad Pro 2014.

Anda mungkin juga menyukai