Anda di halaman 1dari 10

KEPUTUSAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT ISLAM CAHAYA GIRI


NOMOR :1.A/DIR/046/RSI.CG-2018
TENTANG
KEBIJAKAN TENTANG PENGINTEGRASIAN DAN KOORDINASI AKTIVITAS ASUHAN
PASIEN
Menimbang : a. Bahwa dalam meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit
Islam Cahaya Giri, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan
yang bermutu tinggi
b. Bahwa agar pelayanan di Rumah Sakit Islam Cahaya Giri dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya Peraturan Direktur tentang
Kebijakan Tentang Pengintegrasian dan Koordinasi aktivitas
Asuha Pasien Rumah Sakit Islam Cahaya Giri sebagai landasan
bagi penyelenggaraan seluruh pelayanan di Rumah Sakit Islam
Cahaya Giri
Mengingat :

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM
CAHAYA GIRI SAKINA IDAMAN TENTANG
KEBIJAKAN TENTANG PENGINTEGRASIAN DAN
KOORDINASI AKTIVITAS ASUHA PASIEN RUMAH
SAKIT ISKAM CAHAYA GIRI
KESATU : Memberlakukan kebijakan tentang pengintegrasian dan
koordinasi aktifitas asuhan pasien seperti dalam lampiran Surat
Keputusan ini.
KEDUA : Kebijakan Tentang dapat dilaksanakan dan digunakan sebagai
acuan pelaksanaan kegiatan

KETIGA : Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya Surat


Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Biaya Rumah Sakit
Islam Cahaya Giri

KEEMPAT : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan


ketentuan bahwa apabila di kemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan dalam penetapanya, akan dilakukan perbaikan
kembali sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Gresik

Pada Tanggal : 24 Januari 2018

RSI CAHAYA GIRI

DIREKTUR

Dian Kania Sari,dr.,M.Kes


DAFTAR ISI

BAB I DEFINISI.............................................................................................................1
BAB II RUANG LINGKUP.............................................................................................
BAB III TATA LAKSANA...............................................................................................
BAB IV DOKUMENTASI...............................................................................................
BAB V PENUTUP...........................................................................................................
Lampiran : Peraturan Direktur Rumah Sakit Islam Cahaya Giri
Nomor :
Tanggal : 24 Januari 2018

Panduan Pengintegrasian dan Koordinasi aktivitas Asuhan Pasien


Rumah Sakit Islam Cahaya Giri

BAB I
DEFINISI
A.DEFINISI

Asuhan pasien terintegrasi dan pelayanan berfokus pada pasien (Patient Centered Care-PCC) adalah istilah yang
terkait, yang mengandung aspek pasien merupakan pusat pelayanan, Profesional Pemberi Asuhan memberikan
asuhan sebagai tim interdisplin/klinis dengan DPJP sebagai ketua tim klinis - Clinical leader,PPA dengan kompetensi
dan kewenangan yang memadai, yang antra lain terdiri dari dokter,perawat,bidan
,nutrisionist/dietsien,apoteker,penata anestesi terapis fisik dsb.

Panduan pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien suatu bentuk acuan di Rumah Sentra Medika
merupakan salah sayu layanan dan koordinasi aktivitas administrasi asuhan pasien adalah proses asuhan pasien
bersifat dinamis dan melibatkan banyak praktisi pelayanan kesehatan yang dapat melibatkan berbagai unit kerja
dan pelayanan.Pengintegrasian dan koordniasi aktivitas asuhan pasien menjadi tujuan agar menghasilakan proses
proses asuhan yang efisien penggunaan yang lebih efektif sumber daya lain dan dengan hasil asuhan pasien akan
lebih baik di Rumah Sakit Islam Cahaya Giri

B.TUJUAN

Tujuan umum dari penyususnan Panduan Pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien adalah agar para
pimpinan menggunakan perangkat dan teknik agar dapat mengintegrasikan dan mengkoordinasi lebih baik asuhan
pasien di Rumah Sakit Islam Cahaya Giri

Tujuan Khusus dari pedoman ini adalah:

1.Meningkatkan Pencatatan observasi dan pengobatan praktisi kesehatan

C.RUANG LINGKUP

Panduan pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien dilakukan di pelayanan yang memberikan asuhan
pelayanan di Rumah Sakit Sentra Islam Cahaya Giri yang aplikasikan didalam lembar rekam medis.

D.SASARAN

Dokter dan perawat serta tenaga kesehatan lainya yang memberikan asuhan pelayanan terhadap pasien.
BAB II

RUANG LINGKUP

Asuhan pasien dalam standar akreditasi rumah sakit versi 2012 harus dilaksanakan berdasarkan pola
Pelayanan berfokus pada pasien (Patient Centered Care), asuhan di berikan berbasis kebutuhan pelayanan pasien.
Pasien adalah pusat pelayanan dan Profesional Pemberi Asuhan (PPA) diposisikan mengelilingi pasien.

Pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien adalah rencana pelayanan di integrasikan dan
dikoordinasikan diantara berbagai unit kerja dan pelayanan di rumah sakit. Pelaksanan pelayanan terintegrasi dan
terkoordinasi antar unit kerja,depertemen dan pelayanan yang dilakukan di Rumah Sakit Islam Cahaya Giri dengan
hasil atau kesimpulan rapat dari tim asuhan diskusi lain tentang kolaborasi dicatat dalam rekam medis pasien yang
ada di Rumah Sakit Islam Cahaya Giri.

Asuahn pasien terintegrasi dan pelayanan /asuhan berfokus pada pasien (patient centered care) adalah
elemen penting dan sentral dalam asuhan pasien di rumah sakit. Data dan informasi assessment pasien dianalisis
dan terintegrasi oleh PPA. Mereka yang bertanggung jawab atas pelayanan pasien diikut sertakan dalam proses
pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien.

Konsep ini ( care concept) asuhan berfokus pada pasien terbagi dalam 2 perspektif :

a. Persektif Pasien:

1. Martabat dan Respek

a) Profesional pemberi asuhan mendengarkan,menghormati dan menghargai pandangan serta pilihan pasien
– keluarga.

b) Pengetahuan, nilai-nilai Kepercayaan, latar belakang kultural pasien dan keluarga dimasukan dalam
perencanaan pelayanan dan pemberian pelayanan kesehatan.

2. Berbagi informasi

a) Profesional pemberi asuhan mengkomunikasikan berbagai informasi secara lengkap kepada pasien-
keluarga.

b) Pasien- keluarga menerima informasi tepat waktu,lengkap dan akurat.

3. Partisipasi

a) Pasien – keluarga didorong dan didukung untuk berpartisipasi dalam asuhan ,pengambilan,keputusan dan
pilihan mereka.

4. Kolaborasi/ kerjasama
b) Rumah sakit berkerja sama dengan pasien- keluarga dalam pengembangan,implementasi dan evaluasi
kebijakan dab program paisen –keluarga adalah mitra PPA.

b. Persektif PPA:

1. Tim Interdisiplin

a) Profesional pemberi asuhan diposisikan mengelilingi pasien

b) Kompetensi yang memadai

c) Berkontribusi setara dalam fungsi profesinya.

d) Tugas mandiri,kolaboratif,delegatif, bekerja satu kesatuan memberikan asuhan yang terintegrasi.

2. Interprofesionalitas

a) Kolaborasi interprofesional

b) Kompetensi pada praktik kolaborasi interprofessional

c) Termasuk bermitra dengan pasien

3. DPJP adalah ketua tim klinis clinical leader

a) DPJP melakukan koordinasi, kolaborasi, interpretasi, review dan mengintegrasikan asuhan pasien.

4. Personalized Care

a) Keputusan klinis selalu dip roses berdasarkan juga nilai-nilai pasien.

b) Setiap dokter memperlakukan pasiennya sebagimana ia sendiri ingin diperlakukan.


BAB III

TATA LAKSANA

Tata laksana pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien:

1. Rencana pelayanan di integrasikan dan dikoordinasikan diantara berbagai unit kerja dan pelayanan dengan
berkoordinasi antar unit tim kerja dan pelayanan terkait di rumah sakit:

a. Rumah Sakit Islam Cahaya Giri merencanakan membuat asuhan pasien yang terintegrasi dan terkoordinasi
dalam satu lembar rekam medis pasien.

b. Semua pasien yang mendapat pelayanan di rumah sakit dibuat pengintegrasikan dan koordinasi system
pelaporan asuhan pasien menjadi tujuan untuk menghasilkan proses asuhan yang efisien, dan lebih efektif sumber
daya manusia dan sumber lainya.

c. Semua unit pelayanan yang memberikan asuhan pasien telah meyedikan rekam medis pasien yang
terintegrasi.

2. Pelaksanan pelayanan terintegrasi dan terkoordinasi antar unit kerja departemen dan pelayanan.

a. Pimpinan menggunkaan perangkat dan teknik agar dapat mengintegrasikan dan mengkoordinasikan
asuhan pasien.

b. Pelaksanaan terintegrasi anatar unit kerja,departemen dan pelayanan di rumah sakit.

c. Membuat asuhan secar tim,ronde pasien multi departemen,dan kombinasi bentuk perencanaan asuhan,
rekam medis pasien terintegrasi.

d. Proses asuhan pasien bersifat dinamis dan melibatkan banyak praktisi pelayanan kesehtan dan dapat
melibatkan berbagai unit kerja dan pelayanan.

e. Hasil rekam medis merupakan data yang akan di tindaklanjuti untuk dapat melakukan asuhan pasien pada
tahap selanjutnya.

f. Hasil rekam medis ini sebagai acuan dalam melakukan tindakan asuhan pada pasien.

3. Hasil atau kesimpulan rapat dari tim asuhan diskusi lain tentang kolaborasi di catat dalam rekam medis
pasien yang ada di Rumah Sakit Islam Cahaya Giri.

a. Hasil rekam medis pasien dapat menjadi fasilitas dan menggambarkan integrasi dan koordinasi asuhan.

b. Hasil rekam medis pasien merupakan data milik Rumah Sakit Islam cahaya Giri hanya dapat di buka jika di
minta pengadilan.
BAB IV

DOKUMENTASI

Dokumentasi prosedur mengenai pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien ini meliputi:

1. Pembuatan asuhan pasien secara tim yang berkesinambungan antara medis, keperawatan dan tenaga
kesehatan lain.

2. Melakukan ronde pasien dengan multi departemen agar dapat mengetahui keadaan pasien serta dapat
membantu asuhan yang berkesinambungan.

3. Melakukan kombinasi bentuk perencanaan asuhan yang di berikan pada pasien.

4. Membuat rekam medis pasien yang terintegrasi dalam satu laporan.

Anda mungkin juga menyukai