Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kampus bukan hanya merupakan sarana proses belajar mengajar, pewarisan ilmu,
pendewasaan, dan pemberdayaan manusia, namun lebih dari itu kampus menjadi sebuah pusat
kebudayaan di antara berbagai kebudayaan yang ada dalam masyarakat. Kebudayaan memiliki arti
penting dalam kehidupan masyarakat (manusia). Tanpa kebudayaan manusia berada di persimpangan
jalan, ada dalam kebingungan, tak ubahnya sebuah patung yang tak pernah berkata dan tertawa serta
terkunci bibirnya.
Manusia menjadi pencipta sekaligus pengguna dan pelestari kebudayaan. Manusia sebagai
pencipta kebudayaan mencipta melalui budi dan dayanya, sebagai pengguna manusia menggunakan
kebudayaan menjadi piranti pemenuhan kebutuhan, dan pemecah problema yang dihadapi dalam
kehidupan karena hidup manusia tidak dapat lepas dari kebutuhan dan permasalahan. Manusia
sebagai pelestari kebudayaan manusia yang menjadi pencipta dan pengguna dituntut untuk terus
membina, menjaga dan menumbuhkembangkan kebudayaan. Itulah kedudukan berharga bagi
manusia dalam bidang kebudayaan.
Kedudukan berharga tersebut belum dipahami oleh kebanyakan manusia, kampus merupakan
salah satu pusat kebudayaan belum dipahami sebagian besar manusia, padahal bila dicermati arti
pentingnya kebudayaan telah teraktualisasi didalam kampus sebagai salah satu produsen yang telah
melahirkan kompleksitas ide/gagasan, aktivitas prilaku, dan nilai-nilai insani yang bersumber dari
budinya, yang diramu dengan ilmu pengetahuan dan pengalamannya.
Kebudayaan lahir dan hidup bersama masyarakat manusia, masyarakat menjadi wadahnya
dan manusia yang melahirkannya. Kampus merupakan bagian dari kehidupan masyarakat luas yang
memiliki kekhasan dalam budayanya, dan mengalami tumbuhkembang seperti halnya masyarakat
yang secara fitrahnya berkembang menuju pada kemajuan dan kebaikan.
Manusia dalam mengarungi bahtera kehidupan ingin selalu dapat memenuhi keinginannya
atau mewujudkan harapannya yang jauh hari telah dicanangkan, dan tidak mengalami kegagalan, dan
dililit berbagai permasalahan hidup, karena kegagalan menjadi penghambat manusia dalam
menggapai kesuksesan. Untuk itu manusia berjuang keras dengan berbagai aktifitas budinya untuk
meraih harapannya dengan melahirkan sesuatu apa yang dinamakan kebudayaan. Karena pada
hakikatnya kebudayaan yang merupakan hasil budi manusia merupakan sebuah piranti/alat yang
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, dan mengatasi masalah-masalah
kehidupan.
Kampus dalam realitasnnya menjadi pusat aktifitas para anggota masyarakatnya yang
menghasilkan berbagai aneka hasil budinya seperti: ide-ide/gagasan-gagasan, pola pikir, pola rasa,
pola prilaku, norma-norma, adat kebiasaan dan nilai-nilai insani yang mendewasakan dan
memberdayakan anggota masyarakatnya untuk lebih berkualitas dan lebih mengerti tentang
kehidupan yang selalu menyertai. Kampus bila kita cermati lebih jauh sebenarnya merupakan sebuah
kolam yang menampung air budaya dari banyak pihak, penjuru daerah melalui persebaran orang-
orang yang masuk menjadi anggotanya, dan menjadi sumber air keilmuan yang dapat memancar dan
mengairi sawah dan ladang di dalam dan di luar kampus, bahkan menjadi sumber kawah
Candradimuka yang menggodok dan melahirkan manusia berkualitas dan berbudaya serta beradab
dengan karakteristik tersendiri, yang pada gilirannya masyarakat kampus menjadi pembina dan
pemasok kebudayaan pada masyarakat luas.
Kampus yang dihuni orang-orang pilihan bila dicermati memiliki dua kebudayaan yakni:
kebudayaan kampus yang umum/universal dan kebudayaan kampus yang khusus/sempit. Adapun
kebudayaan kampus yang universal yaitu:
Sedang budaya kampus yang khusus: kebudayaan yang dilahirkan sesuai dengan visi, misi,
dan karakteristik kampus yang diperjuangkan. Gazalba (1973: 60) mengatakan, bahwa ruang dan
waktu menentukan kebudayaan. Berbeda ruang berbeda kebudyaannya. Berlainan waktu berlainan
kebudayaannya. Dengan demikian sebuah kampus yang memiliki visi, misi, dan karakteristik serta
lingkungan yang berbeda dengan kampus lain maka akan melahirkan budaya kampus yang berbeda,
karena perbedaan ruang akan melahirkan perbedaan budayanya dari kampus-kampus yang ada.
Kampus bukan saja sebuah wahana dan sarana pewarisan ilmu pengetahuan dan aktifitas
mendewasakan dan atau memberdayakan anggota masyarakatnya. Kampus pada hakikatnya
merupakan sebuah pusat kebudayaan di antara banyak kebudayaan yang ada di tengah masyarakat.
Kampus melahirkan kompleksitas ide/gagasan dan aktivitas, serta nilai-nilai insani yang bersumber
dari budinya, yang diramu dengan ilmu pengetahuan dan pengalamannya.