Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nabila Oktaviani

NPM : 1610631160096
Kelas : D 2016 Teknik Elektro

LATAR BELAKANG

Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi yang semakin pesat, maka tingkat
ekonomi masyarakat akan kebutuhan rumah yang aman dan nyaman semakin tinggi, serta
penggunaan internet tanpa kita sadari hadir pada kehidupan kita sehari-hari menjadikan kita
sebagai masyarakat yang ada dalam putaran IOE (Internet of Everything). Untuk menjawab
kebutuhan masyarakat tersebut maka, saat ini sistem Smart Home mampu menjadi solusi untuk
menjaga keamanan dan kenyamanan rumah.

Sistem rumah cerdas (Smart Home) adalah sistem aplikasi yang merupakan gabungan
antara teknologi dan pelayanan yang dikhususkan pada lingkungan rumah dengan fungsi
tertentu yang bertujuan meningkatkan efesiensi, kenyamanan dan keamanan penghuninya.
Sistem rumah cerdas biasanya terdiri dari perangkat kontrol, monitoring dan otomasi beberapa
perangkat atau peralatan rumah yang dapat diakses melalui sebuah perangkat komputer atau
telepon. Karena sistem ini dapat dikontrol dengan perangkat, sistem Smart Home pada sisi
kendali dan pemantauan masih belum mendukung multiple platform dan masih dalam
jangkauan jarak pendek. Agar sistem dapat dikendalikan atau dimonitoring dengan jarak jauh,
maka dibutuhkan suatu konsep yang biasa disebut Internet of Things (IoT).

Jaringan perangkat ini dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan sensor, elektronik,
perangkat lunak, dan konektivitas disebut Internet of Things (Stojkoska and Trivodaliev, 2017).
Internet of Things (IoT) merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat
dari konektivitas internet, IoT sendiri sudah diperkenalkan pertama kali oleh Kevin Ashton
dalam presentasinya “cofounder and executive director of the Auto-ID Center” di MIT pada
tahun 1999. Dalam hal ini Internet of Things (IoT) adalah sistem yang dapat mengakses atau
mengendalikan perangkat dengan akses dimana saja.

Dalam perancangan desain Smart Home berbasis IoT ini, komponen yang biasa
dibutuhkan antara lain seperti Arduino, Raspberry Pi, NodeMCU, sensor PIR, dan aplikasi yang
mendukung untuk pengontrolan Smart Home tersebut.

Namun, dibalik beragam manfaat dari sistem Smart Home berbasis IoT tersebut,
pengguna harus menerima resiko yang kemungkinan terjadi saat menjalakan sistem ini. Seperti
sambungan internet yang tiba-tiba terputus, pembajakan (hacker), dan jika kehilangan
smartphone alat yang digunakan untuk mengendalikan dan memonitoring.
Dari uraian di atas, maka penulis menguraikan lebih lanjut mengenai keuntungan dan
resiko bagi masyarakat pengguna sistem smarthome ini. Apa saja keuntungan yang didapatkan
oleh masyarakat jika menggunakan sistem smarthome ini, dan apa saja resiko yang harus
ditanggung jika menggunakan sistem ini.
LAMPIRAN

Tugas Akhir 1: APLIKASI RUMAH PINTAR (SMART HOME) PENGENDALI


PERALATAN ELEKTRONIK RUMAH TANGGA BERBASIS WEB

Teknologi berkembang dengan pesat pada era sekarang, dengan seiring perkembangan
teknologi tersebut maka ada dampak yang ditimbulkan. Kontrol peralatan elektronik dapat
dilakukan dengan aplikasi rumah pintar (smart home) pengendali peralatan elektronik rumah
tangga berbasis web dan dapat di control dengan jarak jauh. Aplikasi rumah pintar (smart home)
ini dapat mempermudah pengguna dalam mengontrol peralatan elektronik rumah tangga seperti
lampu, ac dan televisi sehingga dapat mengurangi adanya pemborosan listrik ketika pengguna
lupa untuk mematikan peralatan elektronik rumah tangga ketika keadaan diluar rumah atau
dimanapun pengguna berada. Aplikasi ini menggunakan Raspberry Pi
yang berfungsi sebagai server yang akan menghubungkn antara hardware dan software yang
dikontrol melalui web sebagai interface yang digunakan pengguna untuk memasukan input dan
menghasilkan output. Pembuatan web ini menggunakan sistem operasi Rasbian dimana
software yang digunakan adalah PHP5. Fitur yang ada pada web ini adalah berupa 6 tombol,
dimana 3 tombol berwarna biru sebagai aturan on dan 3 tombol berwarna merah sebagai aturan
off.

Tugas Akhir 2: SISTEM KEAMANAN RUMAH BERBASIS


TEKNOLOGI INTERNET OF THINGS (IoT)

Sistem keamanan rumah ini mengamankan rumah dari dua hal yaitu kemalingan dan kebakaran,
karena pada dasarnya dua hal ini pula sebagai musibah yang sering menimpa di masyarakat.
Sistem keamanan ini menggunakan sensor PIR untuk mendeteksi gerak atau adanya
kemalingan, sensor gas MQ-2 untuk untuk mendeteksi gas atau kebakaran, Modul Camera yang
terkoneksi dengan Ranspberry Pi dan mikrokontroller Arduino Uno sebagai pengendali, serta
mikro komputer Ransberry pi 3 sebagai monitoring dan server, sehingga keadaan rumah dapat
dimonitor dan dikendalikan oleh operator keamanan dari jarak jauh melalui pemanfaatan
konektifitas internet yang tersambung secara terus menerus melalui konsep teknologi Internet
of Things (IoT).

Tugas Akhir 3: PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF


THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUINO BERBASIS WEB

Seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya ekonomi masyarakat permintaan


akan kebutuhan rumah yang aman dan nyaman kian meningkat, serta penggunaan internet
yang tanpa kita sadari hadir pada kehidupan kita sehari hari menjadikan kita sebagai
masyarakat yang berada dalam putaran IoE (Internet of Everything) sehingga saya tertarik
untuk mengembangkan smart home dengan konsep Internet of Thing sebagai sekala yang
lebih kecil dari Internet of Everything Laporan ini adalah hasil dari pembuatan karya
prototype smart home dengan konsep internet of thing menggunakan arduino dan web
browser, membahas mengenai cara kerja dari hubungan arduino yang di control melalui
website sebagai langkah penerapan internet of thing tanpa menggunakan ip public,
menggunakan device komputer sebagai perantara dan dibantu dengan aplikasi ngrok sebagai
penerapan konsep tunnneling antara VPS, komputer direct dan arduino. Dengan adanya
prototype ini diharapkan para pengembang selanjutnya baik dari akademisi maupun non-
akademisi dapat mengetahui dan memepelajari konsep gabungan antara smart home dan
internet of thing secara lebih interaktif, walaupun penulis menyadari masih banyak yang
harus diperbaiki dan dikembangkan dari prototype yang penulis buat ini.

Jurnal 1: A review of Internet of Things for smart home: Challenges and solutions

Although Internet of Things (IoT) brings significant advantages over traditional communication
technologies for smart grid and smart home applications, these implementations are still very
rare. Relying on a comprehensive literature review, this paper aims to contribute towards
narrowing the gap between the existing state-of-the-art smart home applications and the
prospect of their integration into an IoT enabled environment. We propose a holistic framework
which incorporates different components from IoT architectures/frameworks proposed in the
literature, in order to efficiently integrate smart home objects in a cloud-centric IoT based
solution. We identify a smart home management model for the proposed framework and the
main tasks that should be performed at each level. We additionally discuss practical design
challenges with emphasis on data processing, as well as smart home communication protocols
and their interoperability. We believe that the holistic framework ascertained in this paper can
be used as a solid base for the future developers of Internet of Things based smart home
solutions.

Jurnal 2: Benefits and Risks of Smart Home Technologies


Smart homes are a priority area of strategic energy planning and national policy. The market
adoption of smart home technologies (SHTs) relies on prospective users perceiving clear
benefits with acceptable levels of risk. This paper characterises the perceived benefits and risks
of SHTs from multiple perspectives. A representative national survey of UK homeowners
(n=1025) finds prospective users have positive perceptions of the multiple functionality of
SHTs including energy management. Ceding autonomy and independence in the home for
increased technological control are the main perceived risks. An additional survey of actual
SHT users (n=42) participating in a smart home field trial identifies the key role of early
adopters in lowering perceived SHT risks for the mass market. Content analysis of SHT
marketing material (n=62) finds the SHT industry are insufficiently emphasising measures to
build consumer confidence on data security and privacy.
Policymakers can play an important role in mitigating perceived risks, and supporting the
energymanagement potential of a smart-home future. Policy measures to support SHT market
development include design and operating standards, guidelines on data and privacy, quality
control, and in situ research programmes. Policy experiences with domestic energy efficiency
technologies and with national smart meter roll-outs offer useful precedents.

Anda mungkin juga menyukai