Adiwiyata
Adiwiyata
Disusun oleh
KELOMPOK : 4
ANGGOTA :
A. Latar Belakang
Secara umum jaringan berarti gabungan atau koordinasi antar beberapa sel yang
mempunyai fungsi yang sama. Pada awal perkembangan tumbuhan, semua sel melakukan
pembelahan diri. Akan tetapi, pada pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya, pembelahan
sel menjadi terbatas hanya di bagian khusus dari tumbuhan. Pada proses pembelahan, sel-sel
meristem akan tumbuh dan mengalami spesialisasi membentuk berbagai macam jaringan yang
tidak lagi mempunyai kemampuan membelah diri. Jaringan inilah jaringan dewasa. Dalam
jaringan tumbuhan, terdapat jaringan meristem yang di dalamnya terdapat meristem primer dan
meristem sekunder. Jaringan kedua yaitu jaringan dewasa yang terdapat di dalamnya jaringan
epidermis, jaringan parenkim, jaringan penguat, jaringan pengangkut dan jaringan gabus.
B. Rumusan Masalah.
Membahas beberapa pokok materi mengenai sistem jaringan pada tumbuhan dan apa
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk memahami tentang sistem
jaringan pada tumbuhan. Disamping itu juga untuk menambah wawasan kita tentang berbagai
jaringan pada tumbuhan. Sehingga kita lebih mengerti bagaimana tumbuhan itu hidup di alam.
BAB II
PEMBAHASAN
Histologi adalah ilmu tentang jaringan. Jaringan adalah sekelompok sel yang
mempunyai asal, struktur, dan fungsi yang sama. Pada awal perkembangan tumbuhan semua
sel melakukan pembelahan diri. Akan tetapi, pada pertumbuhan dan perkembangan lebih
lanjut, pembelahan sel menjadi terbatas hanya di bagian khusus tumbuhan. Jaringan khusus
tersebut tetap bersifat embrionik dan selalu membelah diri. Jaringan embrionik ini disebut
meristem. Pada dasarnya pembelahan sel dapat pula berlangsung pada korteks batang, tetapi
jumlah pembelahannya sangat terbatas. Sel- sel meristem akan tumbuh dan mengalami
spesialisasi membentuk berbagai macam jaringan yang tidak lagi mempunyai kemampuan
Jaringan-jaringan tumbuhan secara umum dapat dibagi menjadi jaringan meristem dan
jaringan dewasa.
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem / jaringan muda terdiri dari sekelompok sel yang tetap berada dalam
fase pembelahan. bentuknya menunjukkan bentuk yang teratur, antara segiempat dan
kubus, sedangkan ruang sel masih penuh dengan protoplas serta vakuola yang kecil-
kecil. Dalam kondisi demikian ini sifat khusus dari jaringan muda yaitu sel-sel yang
istilah lainnya disebut meristematis. Ciri ciri jaringan meristem antara lain :
a. Meristem apikal, terdapat di ujung pucuk utama dan pucuk lateral serta ujung akar
meristem sekunder
a. Meristem primer, sel -selnya berkembang langsung dari sel – sel embrionik (
meristem apikal ). Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar
primer
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah mengalami diferensiasi. Sifat – sifat
b. Mempunyai ukuran yang relative lebih besar disbanding sel – sel meristem
Menurut asal meristem, jaringan dewasa dibedakan menjadi jaringan primer dan
jaringan sekunder. Jaringan primer adalah jaringan yang dibentuk oleh sel – sel
yang berasal dari meristem primer. Jaringan sekunder adalah jaringan yang
dibentuk oleh sel – sel yang berasal dari meristem sekunder. Jaringan dewasa
penyusun organ tingkat tinggi antara lain jaringan pelindung ( epidermis ), Jaringan
), jaringan gabus.
Jaringan epidermis adalah lapisan sel yang berada paling luar, yaitu pada
Sel – sel epidermis dapat berkembang menjadi alat tambahan atau derivate
epidermis misalnya stomata, trikoma, sel kipas, sistolit, sel silica, dan sel gabus
.
1. Stomata
Stomata adalah lubang atau celah yang terdapat pada epidermis organ
tumbuhan yang dibatasi oleh sel – sel khusus yang disebut sel penutup. Sel
penutup dikelilingi oleh sel – sel yang bentuknya sama atau berbeda dengan
sel – sel epidermis lainnya, dan diisebut sel tetangga. Sel tetangga berperan
2. Trikoma
Trikoma berasal dari sel – sel epidermis, biasanya berbentuk rambut. Ada
juga trikoma yang berbentuk sisik dan duri. Fungsi trikoma bagi tumbuhan
Mengurangi penguapan
Meneruskan rangsang
Sel kipas tersusun dari beberapa sel berdunding tipis dengan ukuran yang
4. Epidermis ganda
malvaceae terdapat lebih dari satu lapis sel dibawah epidermis. Epidermis
ganda pada akar anggrek disebut velamen. Pada epidermis daun beringin (
membentuk bangunan seperti saarang lebah yang disebut sistolit. Sel yang
tumbuhan di bagian batang. Spina asli Dibentuk oleh jaringan dari dalam
6. Velamen
Lapisan sel mati di bagian dalam jaringan epidermis pada akar gantung
Terdapat diantara sel – sel epidermis. Yang memanjang yang disbut sel
panjang terdapat juga yang dinamakan sel pendek. Sel pendek terdiri atas
dua tipe sel : sel silika dan sel gabus kedua macam sel ini sering dibentuk
silika ( SiO2 ) yang berbentuk bulatan , elips ,halter ( pelana ) ada yang
berbentuk bulatan , elips hater atau pelana. Dijumpai jga pada tanaman
Sel gabus : dinding selnya disisipi suberin ( gabus ) fungsi sel gabus dan
melindungi jaringan lan agar tidak kehilangan banyak air, atau mengingat
nangka. Sementara lapisan lilin dapat ditemukan pada epidermis awah daun.
Jarigan parenkim merupakan suatu jaringan yang terbentuk sel- sel hidup,
dan pembuluh angkut pada akar dan batang sebatang korteks. Parenkim
Parenkim juga dijumpai sebagai penyimpan cadangan makanan pada buah dan
biji
Fungsi parenkim :
3. Banyak vakuola
jaringan penguat :
tegak.
3. Melindungi biji/embrio.
a. Jaringan Kolenkim
Jaringan kolenkim terdiri dari sel-sel hidup yang bagian sudut dindingnya
penebalan dibagian dinding sel yang tangensial atau menjalar saja. Jaringan
ini menopang kekuatan lapisan luar struktur tanaman, seperti pada batang
dan daun.
menebal dan rata, macam jaringan kolenkim yang satu ini merupakan jenis
yang paling langka. Kita hanya dapat menjumpainya pada daun wortel dan
sel skelerenkim yang elastis tersusun atas selulosa dan lignin. Lignin atau
zat kayu yaitu salah satu zat komponen penyusun tumbuhan yang memiliki
sklerenkim bersifat lebih kaku, kuat, dan keras daripada kolenkim. Jaringan
a. Serabut (serat)
b. Sklereid
D jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut adalah jaringan yang berguna untuk transportasi hasil asimilasi
dari daun ke seluruh bagian tumbuhan dan pengangkutan air serta garam-garam mineral
Jaringan pengangkut dibagi menjadi dua yaitu xilem dan floem, xilem merupakan jaringan
kompleks yang terdiri dari sel mati maupun hidup. Floem merupakan jaringan kompleks yang
tediri dari berbagai unsur dengan tipe berbeda yaitu pembuluh lapisan, parenkim serabut, dan
kloroid. Sel-sel terpenting di dalam floem adalah tabung tapis. Jaringan pengangkut pada
tanaman sering disebut jaringan vascular. Disebut jaringan vascular karena sarana transportasi
atau pengangkutannya berupa pembuluh pembuluh (vasculer). Pembuluh (vasculer) itu untuk
membawa air dan larutan ke seluruh tanaman. Pembuluh itu meliputi Xylem atau pembuluh
kayu berfungsi untuk membawa air sedangkan floem pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu
membawa hasil fotosintesis berupa larutan organik. Baik xylem maupun floem terdiri dari
beberapa tipe sel. Pada batang primer jaringan ini terletak pada berkas pengangkut dimana
floem di bagian luar dan xylem di bagian dalam. Floem dan xylem dipisah oleh beberapa baris
A. Xylem
Pada dasarnya xilem merupakan jaringan kompleks karena terdiri dari beberapa tipe sel
yang berbeda, baik yang hidup maupun tidak hidup. Penyusun utamanya adalah trakeid dan
trakea sebagai saluran transpor dan penyokong. Xilem juga dapat mempunyai serabut
sklerenkim sebagai jaringan penguat, serta sel-sel parenkim yang hidup dan berfungsi dalam
Pada awalnya xilem merupakan hasil aktivitas meristem apikal lewat pembentukan
prokambium. Xilem yang terbentuk dari prokambium dinamakan xilem primer. Bila tumbuhan
ini setelah pertumbuhan primernya lengkap, kemudian membentuk jaringan sekunder sebagai
hasil aktivitas kambium, maka xilem yang terbentuk itu dinamakan xilem sekunder. Meskipun
xilem primer dan xilem sekunder itu tidak berbeda bentuknya, tetapi keduanya akan berbaur
Bila xilem primer diamati secara seksama akan ditemukan perbedaan perkembangan
dan struktur xilem yang dibentuk pertama kali (protoxilem) dengan xilem yang dibentuk
kemudian (metaxilem). Protoxilem menduduki tempat yang khas dalam struktur jaringan
pengangkut primer. Pada tumbuhan tingkat tinggi, protoxilem batang letaknya paling dekat
dengan empulur (di tengah, disebut xilem endarch) sedang di akar letaknya di sebelah luar
berikut :
Telah menjadi anggapan umum bahwa trakeid merupakan unsur xilem yang lebih
Spermatophyta fosil hanya mempunyai trakeid. Trakea dianggap berasal dari trakeid.
Keduanya dalam keadaan dewasa berbentuk bulat panjang, berdinding sekunder terdiri dari
lignin dan tidak mengandung kloroplas. Perbedaan pokok antara keduanya adalah bahwa pada
trakeid tidak terdapat perforasi (lubang-lubang) sedangkan pada trakea ujung-ujungnya penuh
lubang-lubang. Transpor air dan zat hara dalam trakea dapat berlangsung antara sel yang satu
dengan sel lain secara bebas lewar perforasi, sedangkan dalam trakeid peristiwa itu berlangsung
lewat noktah antara sel-selnya. Sel-sel pembentuk trakea tersusun sedemikian sehingga
merupakan deretan memanjang (ujung bertemu ujung) dan perforasi pada ujung sel itu sangat
sempurna atau bahkan dinding selnya hilang sehingga membentuk pipa panjang. Setelah
terbentuk pipa ini, dinding yang tidak mengalami perfoasi mengadakan penebalan sekunder.
Bentuk penebalan tersebut dapat seperti cincin, spiral atau jala. Tidak selalu ketiga bentuk itu
b. Serabut Xilem
Serabut ini strukturnya serupa serabut sklerenkim meskipun asalnya dari trakeid yang
berdiferensiasi lebih lanjut dengan dinding yang tebal dan noktah sederhana. Serabut dan
trakeid saling melekat sehingga sulit dipisahkan, tetapi umunya sel serabut lebih panjang dari
trakeid karena ujungnya yang runcing dapat masuk di antara sel-sel sewaktu memanjang.
Serabut xilem ini terlihat jelas pada xilem yang unsurnya terdiri dari trakeid dan trakea, sedang
xilem yang hanya terdiri dari trakeid, serabut itu tidak jelas adanya.
c. Parenkim Xilem
Seperti halnya parenkim di tempat lain, sel-sel ini merupakan sel hidup, terdapat baik
pada xilem primer maupun sekunder. Pada xilem sekunder, parenkim itu berasal dari kambium
yang berbentuk fusiform atau bentuk sel jari-jari, sehingga diperoleh sel-sel yang sumbu
panjangnya mengikuti arah jari-jari organ. Sel-sel parenkim ini mengandung berbagai senyawa
umumnya tepung atau lipid, karena parenkim berfungsi sebagai penimbun cadangan makanan.
B. Floem
Floem juga merupakan jaringan kompleks, terdiri dari beberapa unsur dengan tipe yang
berbeda, yaitu buluh tapisan, sel pengiring, parenkim, serabut dan sklereid. Kadang-
kadang ada sel atau jaringan sekretori yang bergabung di dalamnya, misalnya kelenjar
getah. Fungsi floem sebagai jaringan translokasi bahan organik (asimilat) yang
terutama berisi karbohidrat. Dalam jumlah kecil ditemukan juga asam amino dan
hormon.
Seperti halnya pada xilem, floem yang berasal dari perkembangan prokambium disebut
floem primer dan yang merupakan hasil perkembangan kambium disebut floem
sekunder. Harus diperhatikan di sini bahwa floem dan xilem yang strukutur dan
fungsinya berbeda itu pada pertumbuhan sekundernya berasal dari sel yang sama.
Jaringan Floem terdapat pada bagian kulit kayu. Jaringan Floem terdiri atas unsur-unsur
sebagai berikut :
a. Pembuluh
Unsur penyusun pembuluh terdiri dari dua bentuk yaitu sel tapisan yang merupakan sel
tunggal dan bentuknya memanjang dengan bidang tapisan terletak di samping atau
ujung sel, terdapat pada tumbuhan Pteridophyta dan Gymnospermae. Bentuk kedua
adalah buluh tapisan, terdapat pada Angiospermae, berupa berkas sel-sel memanjang
yang masing-masing merupakan bagian dari buluh itu dan dihubungkan oleh satu atau
Sifat khas unsur pembuluh adalah adanya bidang tapisan pada dinding selnya, serta
terdapatnya modifikasi protoplas yaitu tanpa nukleus. Bidang tapisan itu merupakan
itu (semacam plasmodesma pada saluran noktah). Lubang-lubang tapisan itu biasanya
dilapisi oleh kalose yaitu semacam polimer glukose, sehingga lubangnya menjadi kecil.
Kalose ini akan menipis (sehingga lubangnya membesar) bila pembuluh sedang aktif
menyalurkan asimilat.
Jumlah bidang tapisan yang terdapat pada pembuluh berbeda-beda tergantung pada jenis
tumbuhannya. Selain itu besarnya lubang tapisan juga bervariasi, umumnya yang besar
penebalan lignin. Nukleus tidak terdapat pada sel yang telah dewasa, dan hilangnya
nukleus itu terjadi pada saat diferensiasi. Pada awalnya sel pembuluh itu serupa sel
prokambium yang lain, mempunyai banyak vakuola dan intinya tegas. Kemudian inti
itu mengalami disintegrasi ke dalam plasma dan plasma itu sendiri kemudian
b. Sel Pengiring
sel parenkim khusus yang disebut sel pengiring. Sel itu terbentuk dari sel induk yang
sama dengan sel pembuluh. Sel intuk itu membelah satu atau dua kali secara
memanjang serta tidak sama besar, menghasilkan sel pembuluh yang besar dan sel
pengiring yang kecil. Dinding bersama antara sel pengiring dan sel pembuluh biasanya
tipis, penuh dengan plasmodesmata. Berbeda dengan sel pembuluh, sel pengiring ini
tetap mempunyai nukleus pada waktu dewasa. Sel pengiring tidak dijumpai pada
tumbuhan Gymnospermae dan Pteridophyta dan juga tidak ada pata protofloem
Dicotyledoneae.
c. Parenkim Floem
Selain terdiri dari pembuluh dan selpengiring, floem juga mengandung sejumlah sel
parenkim yang fungsinya serupa sel parenkim lainnya, misalnya sebagai penimbun
lemak dan tepung. Sel parenkim ini secara fungsional berintegrasi dengan sel pengiring.
Bentuk sel parenkim ini memanjang dan sumbu panjangnya sejajar dengan sumbu
berkas pengangkut.
Seperti halnya pada parenkim xilem, floem sekunder juga mempunyai dua macam
bentuk parenkim sesuai dengan bentuk sel kambium yang membentuknya (fusiform
atau jari-jari). Pada saat floem masih aktif, sel parenkim ini tidak mengalami penebalan
dinding. Kemudian bila floem itu tidak berfungsi lagi, parenkim ini akan berubah
d. Serabut Floem
Serabut floem terdapat baik pada floem primer maupun sekunder. Serabut ini segera
penebalan itu berupa lignin, ada yang selulose. Noktah yang terjadi sederhana. Serabut
ini berfungsi sebagai penguat sejak awal atau terjadi dari parenkim floem setelah sel
A. Kolateral
1) Kolateral Tertutup
Tipe kolateral tertutup terbentuk bila antara xilem dan floem tidak terdapat kambium,
melainkan terdapat parenkim. Berkas pengangkut tipe kolateral tertutup ini kadang dikelilingi
jaringan sklerenkim yang sering disebut sebagai seludang berkas pengangkut. Berkas
pengangkut tipe kolateral tertutup ini dapat dijumpai pada tumbuhan golongan Monokotil.
2) Kolateral Terbuka
Pada tipe ini antara xilem dan floem terdapat kambium, misalnya pada tumbuhan
dikotil dan Gymnospermae. Pada tipe kolateral terbuka, kambium merupakan penghubung
antara xilem dan floem. Berdasarkan letaknya pada tipe ini, kambium dibedakan menjadi dua
yaitu kambium fasikuler, bila kambiumnya terletak dalam berkas pengangkut dan kambium
berperan dalam pembentukan floem ke arah luar dan xilem ke arah dalam.
3) Bikolateral
Bikolateral merupakan tipe ikatan pembuluh dimana xilem diapit oleh floem luar dan
Disebut tipe konsentris, yaitu bila jaringan pengangkut yang ada terletak di tengah-
tengah, sedangkan unsur jaringan pengangkut lainnya mengelilingi unsur yang berada di
tengah itu. Pada tipe konsentris letak xilem dikelilingi floem atau sebaliknya.
1) Konsentris amphikribral
Pada tipe ini letak xilem berada di tengah-tengah, dan floem mengelilingi xilem
2) Konsentris amphivasal
Pada tipe ini letak amphivasal floem berada di tengah-tengah, sedangkan xilem
mengelilingi floem tersebut. Contohnya pada Cirdyline sp. dan rhizoma Jeringau (Acorus
calamus) .
C. Radial
Tipe radial terjadi bila xilem dan floem bergantian menurut arah jari-jari lingkaran.
Contoh terdapat pada akar primer dikotil dan akar tumbuhan monokotil.
E. Jaringam feloderm
batang tumbuhan dikotil dan Gymnospermae berkayu. Jaringan ini terdiri atas
feloderm. Felem dapat dijumpai pada bagian luar batang atau akar tumbuhan
mengndung suberin. Pada saat matang, sel-sel gabus merupakan sel-sel mati
tumbuhan dari pengaruh suhu yang ekstrem, mengurangi kehilangan air, dan
a. Jaringan gabus
2. Mencegah penguapan
PENUTUP
A. KESIMPULAN
meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional ; artinya mampu
membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh. Ciri-ciri sel meristem adalah
berdinding tipis, banyak mengandung protoplasma, inti besar, dan plastida belum
tumbuhan, ada tiga macam meristem, yaitu : meristem apikal, lateral, dan interkalar.
meristem primer dan meristem sekunder. Jaringan Dewasa adalah jaringan yang sudah
B. SARAN
Pembuatan makalah ini dibuat dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah Botani
Farmasi . Makalah ini berisikan uraian singkat mengenai pengertian, ciri-ciri, fungsi, jenis, dan
lain sebagainya mengenai “Jaringan tumbuhan ”. Namun kami menyadari bahwa penyusunan
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami siap untuk diberikan kritik yang
tentunya kritikan yang membangun dan positif, juga diikuti dengan saran yang positif pul
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/fiveti/jaringan-tumbuhan-29522593
http://www.slideshare.net/elsadwihermiati/jaringan-tumbuhan-4