PENDAHULUAN
Lansia merupakan tahap akhir siklus kehidupan. Lansia juga merupakan tahap
perkembangan normal yang akan dialami oleh setiap individu yang mencapai usia
lanjut dan merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari. Lansia adalah kelompok
orang yang sedang mengalami suatu proses perubahan yang bertahap dalam jangka
Jumlah populasi lansia 60 tahun keatas di dunia terus bertambah, pada tahun
1950 terdapat sebanyak 130 juta lansia (4% dari total populasi), pada tahun 2000
terdapat sebanyak 16 juta lansia (7,2% dari total populasi) dan terus bertambah
berkisar 8 juta setiap tahunnya, diperkiraan pada tahun 2025 akan menjadi 41,5 juta
lansia (13,6%), dan pada tahun 2050 jumlah lansia akan terus bertambah sebanyak
79,6 juta (23,7%) (US. Census Bureau, 2002).WHO menyebutkan bahwa pada tahun
2010 jumlah lansia didunia diestimasi 9,11% dari jumlah penduduk dunia (BPS,
2009).
jumlah lansia di Indonesia tahun 2005-2010 terdapat 19,9 juta. Pada tahun 2020
jumlah lansia di Indonesia di perkirakan menjadi 28,8 juta atau 11,34% dari seluruh
jumlah lansia diperkirakan diikuti dengan peningkatan usia harapan hidup dari usia
59,8 tahun pada tahun 1990 menjadi 67,4 tahun pada tahun 2005, dan pada tahun
1
2
untuk meningkatkan derajat kesehatan lansia untuk mencapai masa tua bahagia. Salah
satu yang dilakukan yaitu memberikan pelayanan kesehatan berupa program yang
dikhususkan untuk para lanjut usia (Lansia) yaitu berupa pelayanan kesehatan
posyandu lansia (Agustina, 2012). Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu
(Fatma, 2008).
Posyandu lansia ternyata hanya ramai pada awal pendirian saja, selanjutnya
Tingkat partisipasi dan pemanfaatan layanan oleh lansia dalam kegiatan posyandu
lansia di Indonesia masih sangat rendah, hal ini dibuktikan dari beberapa penelitian
tentang posyandu lansia, seperti penelitian yang dilakukan oleh Mahyuliansyah pada
2012) bahwa pemanfaatan posyandu lansia sangat rendah. Partisipasi oleh lansia
sakitterdapat sebanyak 17,9% dan lansia tidak sakit 2,1%. Penelitian Nurhayati (2007)
dalam satu tahun terakhir yaitu terbanyak 7 kali kunjungan dengan jumlah lansia yang
berkunjung 62 orang lansia dan paling sedikit memanfaatkan posyandu lansia yaitu
kurang dari 5 kali kunjungan dengan jumlah lansia yang berkunjung 15 orang lansia
hal yang sama yaitu jumlah lansia yang aktif setiap bulannya mengikuti kegiatan
posyandu hanya terdapat 15 orang lansia dan sisanya berjumlah 33 orang lansia tidak
aktif mengikuti kegiatan posyandu setiap bulannya, padahal jumlah lansia yang
3
terdaftar dalam register posyandu terdapat sebanyak 238 orang lansia, dengan rata-
dalam menampilkan peranan untuk terlibat secara aktif dalam berpartisipasi dan
memanfaatkan posyandu lansia, hal ini dikarenakan pada umumnya lansia selalu
kelompok lansia seperti: gangguan pembuluh darah dari hipertensi sampai stroke,
encok dan terjatuh, gangguan psikososial yaitu kurang penyesuaian diri dan merasa
tidak berfungsi lagi. Mengingat kondisi dan permasalahan lansia tersebut, maka
penanganan masalah lansia harus menjadi prioritas, karena permasalahannya terus ada
sasaran kegiatan yang akan dilaksanakan, seperti halnya dalam pelaksanaan posyandu
lansia, rendahnya tingkat partisipasi dan pemanfaatan layanan oleh lansia di posyandu
pengetahuan lokasi seperti tempat dan waktu kegiatan yang akan dilaksanakan,
4
kurangnya pengetahuan kegiatan-kegiatan apa saja yang ada di posyandu lansia, dan
kurangya pengetahuan lansia bahwa sasaran posyandu lansia adalah di tujukan untuk
mereka. Sehingga sosialisasi sangat penting dalam setiap kegiatan yang akan
diri sendiri (Maulana, 2009). Sosialisasi yang optimal akan menyebakan pelaksanaan
kegiatan berjalan dengan baik, seperti dalam kegiatan posyandu lansia jika sosialisasi
terhadap para lansia optimal maka partisipasi dan pemanfaatan layanan oleh lansia
dalam kegiatan posyandu lansia akan meningkat. Berbagai kegiatan dan program
posyandu lansia tersebut sangat baik dan banyak memberikan manfaat bagi para
posyandu lansia tersebut sebaik mungkin agar kesehatan para lansia dapat terpelihara
Merjosari tidak berjalan degan baik dan lancar ini terbukti dari data kehadiran lansia
lansia saja dan yang tidak datang ke posyandu terdapat 56 orang lansia. Lansia merasa
enggan datang ke posyandu lantaran lebih memilih untuk ke ladang, dan ketakutan
akan diagnosa penyakitnya yang selanjutnya akan dirujuk ke Puskesmas atau Rumah
5
Sakit, selain itu jarak posyandu yang jauh dari rumah juga menjadi alasan para lansia
untuk tidak ikut berpartisipasi dalam kegiatan posyandu dan memanfaatkan layanan
Jumat dan diumumkan melalui masjid bahwa posyandu lansia akan di laksanakan
tanggal 3 Oktober 2013 dengan berkunjung ke rumah lansia yang berada diwilayah
lansia dari wawancara yang peneliti lakukan, 13,3% lansia yang menjawab“ letak
posyandunya lumayan jauh mbak”, 33,3% lansia yang menjawab “saya takut
lebih baik saya kesawah saja, lagian saya merasa sehat-sehat saja”. Dari hasil
berkunjung ke posyandu lansia belum menjadi sebuah kebutuhan bagi mereka untuk
dan reumatik.
Upaya yang dapat dilakukan agar lansia berkunjung ke posyandu lansia yaitu
yang berisi tentang pelayanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan oleh para lansia
serta manfaat dari posyandu lansia tersebut, upaya ini dipilih oleh peneliti karena
berdasarkan dari hasil Need Assesment yang dilakukan dengan melakukan wawancara
terhadap 5 sampai 10 orang lansia tentang posyandu seperti apa yang mereka
6
inginkan, dan didapatkan jawaban dari para lansia bahwa mereka ingin di undang
secara pribadi karena mereka merasa enggan untuk datang ke posyandu karena
berpikir mungkin saja bukan mereka yang diundang. Sehingga dengan diadakannya
memberikan pengetahuan kepada para lansia tentang posyandu, dan media yang
dapat di gunakan dalam promosi kesehatan untuk para lansia tersebut adalah media
cetak leafletagar dapat digunakan oleh para lansia sebagai pengingat pesan dan dapat
Malang.
Kota Malang.
7
Malang.
yang optimal kepada lansia agar lansia ikut berpartisipasi dan memanfaatkan
Kota Malang.
1.5.1 Penelitian yang dilakukan oleh Urip Widjajono (2009) dengan judul
posyandu plus salah satu sasarannya adalah lansia (umur diatas 60 tahun)
4.00. Hasil dari penelitian tingkat partisiasi lansia cukup tinggi dalam kegiatan
1.5.2 Penelitian yang dilakukan oleh Sumiati dkk (2012) dengan judul Pemanfaatan
yaitu tingkat partisipasi dan pemanfaatan layanan, dan tidak meneliti variabel
lain.
1.6.2 Responden adalah lansia yang berusia 45 tahun keatas dan bertempat tinggal