Anda di halaman 1dari 4

Pajanan psikososial

Faktor psikologis sangat mempengarui terjadinya kecelakaan kerja. Psikologis seseorang sangat
berpengaruh pada konsentrasi dalam melakukan suatu pekerjaan. Bila kosentrasi sudah terganggu
makan akan mempengaruhi tindakan-tindakan yang akan dilakukan ketika kerja. Sehingga
kecelakaan kerja sangat mungkin terjadi. Antara faktor psikologis yang yang dapat mempengaruhi
konsentrasi seperti masalah-masalah dirumah yang terbawa ke tempat kerja, sussana kerja yang
tidak kondusif dan selesa serta adanya pertengkaran dengan teman kertja atau hubungan yang tidak
baik antara pihak atasan. Potensi bahaya psikologi adalah bahaya potensi bahaya yang berasal atau
ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek psikologis ketenagakerjaan yang kurang baik atau kurang
mendapatkan perhatian seperti penempatan pekerja yang tidak sesuai dengan bakat, minat,
keperibadian, motivasi, temperamen, pendidikan, sistem seleksi dan klasifikasi terhadap pekerja
yang tidak sesuai, berkurangnya keterampilan pekerja dalam melakukan pekerjaannya serta
hubungan antara individu yang tidak harmonis dan tidak serasi dalam organisasi.

Salah satu sumber penyebab kecelakaan kerja akibat pajanan psikologis adalah stress kerja.
Menurut penelitian Baker, stress kerja dapat menurunkan daya tahan tubuh terhadap serangan
penyakit, akibat nya pekeja cenderung sering dan mudah terserang penyakit sehingga kurang
berkonsentrasi dengan pekerjaannya. Pengertian stress dengan stress kerja hamper sama, hanya
saja ruang lingkup untuk pengertian stress jauh lebuh luas, karenan bisa terjadi dan disebabkan
oleh lingkungan kerja maupun luar lingkungan kerja, sedangkan stress kerja hanya terjadi di
lingkungan kerja. Hubungan antara stress kerja dengan resiko kecelakaan kerja bersifat positif.
Terbukti bahawa semakin stress berkaitan dengan pekerjaan maka resiko kecelkaan semakin
tinggi. Pekerja yang mengalami stress dalam pekerjaannya akan cenderung bersikap negative
seperti cemas, was-was, sulit tidur dan gangguan pola makan. Stress yang tidak cepat diatasi oleh
pekerja menyebabkan pekerja tidak konsentrasi dalam melakukan dan melaksanakan tugas dan
merasi frustasi dalam menyelesaikan tanggungjawab kerja sehingga pekerja melakukan kesalahan
ketika sedang bekerja. Banyaknya kasus kecelakaan kerja pada perusahaan di Indonesia
dilatarbelakangi oleh adanya faktor penyebab kecelkaaan kerja yang disebut dengan Incident
Caucation Model yang terdiri dari kurang kontrol, sebab dasar seperti manusia dan pekrjaanya,
sebab langsung, kejadian, dan kerugian.
Dukungan sosial yang baik akan membantu pekrja ketika terjadi masalah dalam pekerjaan dan
memberikan dukungan emosi, namun pekerja yang tidak menfdapat dukungan sosial menjadi
depresi, mudah marah, dan gelisah. Sedikitnya dukungan dari atasan dimana mereka kurang
mengontrol pekerja mengakibatkan pekerja bertindak salah. Keterlibatan kerja menjadi predictor
langsung padatindakan selamat, tindakan selamat akan menhasilkan sedikit luka/ kerugian, begitu
juga sebaliknya.

Perbahasan

Meskipun tidak diketahui secara pasti, pekerja-pekerja bisa saja mendapatkan stressor dari
segi fisik atau ergonominya sehingga membuatnya semakin stress. Namun, didapatkan bahawa
hampir semua pekerja di pabrik ini menyatakan tidak sebarang masalah dan hambatan dengan
pekerjaan mereka kecuali masalah hasil produksi yang bergantung pada cuaca yang berdampak
pada penghasilan karena para pekerja dibayar sesuai dengan jumlah genteng yang diproduksi.
Selain itu, ada beberapa pekerja mengeluh hasil yang didapatkan dari pekerjaan ini tidak
mencukupi untuk kebutuhan keluarganya sehingga mereka terpaksa melakukan pekerjaan lain
seperti menjadi pemulung pada sore hari. Beban kerja berat yang ditanggung oleh pkerja ini
menyebabkan mereka tidak bisa konsentrasi dan sering cepat lelah karena kurang istirahat. Pola
kerja yang tidak sehat ini akan menganggu kesehatan tubuh dan mental mereka.

Gambar 1. Kondisi rumah pekerja pabrik yang juga seorang pemulung.


Selain itu, pekerjaan dan pergerakan yang dilakukan ketika bekerja yang sama atau monoton bisa
menyebabkan pekerja di pabrik ini menjadi cepat bosan dan tidak serius dalam melakukan
pekerjaan mereka. Buktinya banyak pekerja disini tidak menggunakan alat pelindung diri ketika
melakukan kerja mereka karena dianggap tidak ada manfaat dari pemakaain APD. Stressor ini jika
tidak diatasi dengan sedini mungkin akan menimbulkan stress pada pekerja itu sendiri. Mengingat
faktor psikologis ( stress ) kerja dapat mengakibatkan gangguan pada kesehatan bahkan kecelakaan
kerja, perlu adanya solusi untuk menanggulangi permasalah tersbut diantaranya dengan
melakukan penatalaksanaan untuk para pekerja supaya menciptakan lingkungan kerja yang aman
dan nyaman.

Anamnesis
Ibu muslimah,
 51 tahun
 Pemilik salah satu pabrik disini
 Sudah mulai bekerja mulai tahun 1996
 Mempunyai suami, supir struk
 Mempunyai 3 orang anak
 Tidak ada keluhan yang dialami kecuali kadar kolesterol yang tinggi
 Tidak mempunyai masalah dan keluhan dengan pekerjaan yang dilakukan.
 Pola makan yang baik dan keluarga yang harmonis
 Bahagia di tempat kerja.
Gambar 2. Lampiran self-reporting questionnaire.

Anda mungkin juga menyukai