Anda di halaman 1dari 2

Pengujian Substantif atas Saldo Hutang Usaha

Pengujian Subtantif atas Saldo Hutang Usaha di Siklus Pengeluaran memiliki beberapa tujuan.
Dan untuk mencapai tujuan audit tersebut auditor seharus dapat menempuh berbagai prosedur
audit, yaitu :
- Penentuan Risiko Deteksi untuk Pengujian Rincian
Hutang usaha dipengaruhi baik oleh transaksi pembelian yang menambah saldo maupun oleh
transaksi pengeluaran kas yang menurunkan saldo tersebut. Jadi, risiko pengujian rincian untuk
asersi hutang usaha dipengaruhi oleh risiko inheren, risiko prosedur analitis, dan faktor-faktor
risiko pengendalian yang berkaitan dengan kedua kelompok transaksi.
- Prosedur Awal
Dalam prosedur audit awal, auditor membuktikan keandalan catatan akuntansi utang usaha
yang diselenggarakan oleh klien, dengan cara mengusut saldo utang usaha yang dicantumkan di
neraca ke dalam akun utang usaha yang diselenggarakan di dalam buku besar, membuktikan
ketelitian penghitungan saldo akun utang usaha di dalam buku besar, dan membuktikan sumber
pendebitan dan pengkreditan akun utang usaha di dalam buku besar ke dalam register bukti kas
keluar dan jurnal penerimaan kas.
- Prosedur Analitis
Dalam prosedur analitik, auditor menghitung berbagai ratio, yaitu tingkat perputaran utang
usaha, ratio utang usaha dengan utang lancar, kemudian dibandingkan dengan harapan auditor,
misalnya ratio tahun yang lalu, rerata ratio industri, atau ratio yang dianggarkan. Di samping itu,
dalam prosedur analitik, auditor membandingkan akun biaya sekarang dengan tahun lalu atau
biaya yang dianggarkan untuk mendapatkan indikasi kemungkinan adanya understatement utang
lancar. Pembandingan ini membantu auditor untuk mengungkapkan beberapa hal, yaitu
1. Peristiwa atau transaksi yang tidak biasa,
2. Perubahan akuntansi,
3. Perubahan usaha,
4. Fluktuasi acak atau
5. Salah saji.
- Pengujian Rincian Saldo
a. Konfirmasi hutang usaha.
Prosedur ini bersifat opsional karena konfirmasi ini tidak dapat menjamin bahwa hutang yang
belum dicatat akan dapat ditemukan dan bukti eksternal berupa faktur dan laporan bulanan
penjual harus tersedia untuk mendukung saldonya. Konfirmasi hutang usaha direkomendasikan
apabila risiko deteksi rendah, terdapat kreditor individual dengan saldo yang relative besar atau
perusahaan mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajibannya. Konfirmasi juga harus
dikirimkan kepada pemasok utama yang telah digunakan pada tahun sebelumnya tetapi tidak
dalam tahun berjalan dan tidak mengirimkan laporan bulanan.
b. Merekonsiliasi hutang yang belum dikonfirmasi dengan laporan pemasok.
Para pemasok biasanya mengirimkan laporan bulanan yang bias dijumpai dalam file klien.
Jumlah yang terhutang pada pemasok menurut daftar hutang klien dapat direkonsiliasi dalan
laporan tersebut. Bukti yang diperoleh dari prosedur ini kurang dapat diandalkan karena laporan
pemasok telah dikirimkan kepada klien dan bukan langsung kepada auditor. Selain itu laporan ini
mungkin tidak tersedia dari pemasok tertentu.
- Pembandingan Penyajian Laporan dengan GAAP
Hutang usaha harus diidentifikasi dan diklasifikasikan secara tepat sebagai kewajiban lancar.
Jika saldo hutang usaha mencakup pembayaran di muka yang material kepada beberapa pemasok
untuk pengiriman barang dan jasa di masa depan maka jumlah semacam itu harus di reklasifikasi
sebagai uang muka kepada pemasok dan dicatat sebagai aktiva. Pengungkapan juga perlu
dilakukan atas penjaminan dan hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa, komitmen
pembelian serta kewajiban kontinjen.

Anda mungkin juga menyukai