Diabetes melitus bukan penyakit yang disebabkan oleh satu faktor, tetapi merupakan suatu sindrom yang disebabkan oleh banyak faktor (multifaktor). Diabetes melitus dikarakterisasi oleh hiperglikemia kronik karena penurunan kerja insulin pada jaringan target (disebabkan oleh kurangnya sekresi insulin, ressistensi insulin atau keduanya). Penurunan kerja insulin ini berhubungan dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein pada jaringan termasuk hati.1
Ulkus diabetika adalah salah satu bentuk komplikasi kronik
Diabetes mellitus berupa luka terbuka pada permukaan kulit yang dapat disertai adanya kematian jaringan setempat. Ulkus diabetika merupakan luka terbuka pada permukaan kulit karena adanya komplikasi makroangiopati sehingga terjadi vaskuler insusifiensi dan neuropati, yang lebih lanjut terdapat luka pada penderita yang sering tidak dirasakan, dan dapat berkembang menjadi infeksi disebabkan oleh bakteri aerob maupun anaerob.1
Faktor resiko terjadi ulkus diabetika usia ≥ 60 tahun, lama diabetes
≥10 tahun, obesitas, hipertensi, kadar glukosa darah yang tidak terkontrol, kebiasaan merokok, ketidakpatuhan diet diabetes, kurangnya aktivitas fisik, pengobatan yang tidak teratur dan perawatan kaki yang tidak teratur.1
Penalataksaan pada pasien ini pemberian cairan NaCl 0,9% 20
tetes permenit. Selain itu cairan NaCl 0.9% merupakan cairan fisiologis yang efektif untuk ulkus diabetes ataupun perawatan luka karena memiliki kadar yang sesuai dengan kandungan garam didalam tubuh.1 Terapi cairan initial/ awal dimaksudkan untuk memperbaiki volume cairan intra dan ekstravaskuler serta memperbaiki perfusi ginjal. Bila tidak ada kelainan / gangguan fungsi jantung, diberikan cairan isotonis NaCl 0,9 % dengan kecepatan 15 sampai 20 ml/kgBB/jam. Pada 1 jam pertama tetesan cairan dipercepat (1-1,5 liter). Pada jam berikutnya, terapi cairan tergantung derajat dehidrasi, kadar elektrolit serum dan diuresis (jumlah urin). Secara umum, infus 0,45% NaCl dengan dosis 4-14 ml/kgBB/jam dapat diberikan bila kadar Na serum normal atau meningkat. Bila kadar Na rendah, diberikan 0,9%NaCl dengan kecepatan yang sama.2
Pada kasus pasien ini, dengan berat badan 80 kg berarti
membutuhkan 55 tpm dengan penghitungan berikut:
Jumlah kebutuhan cairan x faktor tetes
Waktu (jam) x 60 menit
500 x 80 = 55 tpm 24 x 60
DAFTAR PUSTAKA
1. Hasan.B.T. Type 2 Diabetes Mellitus with Diabetic Ulcers on Plantaris
Pedis Sinistra. J.Agromed Unila. Volume 1. Nomor 2. Faculty of Medicine. Lampung.2014 2. Shahab Alwi. Krisis Hiperglikemik pada DM Penatalaksanaan Krisis Hiperglikemik pada Diabetes Melitus. Infomation of Medically. Fakultas Kedokteran Unsri. Palembang.2016.