Anda di halaman 1dari 2

Terapi Farmakologi

1. Infus Nacl 0.9%


Diabetes melitus bukan penyakit yang disebabkan oleh satu faktor,
tetapi merupakan suatu sindrom yang disebabkan oleh banyak faktor
(multifaktor). Diabetes melitus dikarakterisasi oleh hiperglikemia kronik
karena penurunan kerja insulin pada jaringan target (disebabkan oleh
kurangnya sekresi insulin, ressistensi insulin atau keduanya). Penurunan
kerja insulin ini berhubungan dengan gangguan metabolisme karbohidrat,
lemak dan protein pada jaringan termasuk hati.1

Ulkus diabetika adalah salah satu bentuk komplikasi kronik


Diabetes mellitus berupa luka terbuka pada permukaan kulit yang dapat
disertai adanya kematian jaringan setempat. Ulkus diabetika merupakan
luka terbuka pada permukaan kulit karena adanya komplikasi
makroangiopati sehingga terjadi vaskuler insusifiensi dan neuropati, yang
lebih lanjut terdapat luka pada penderita yang sering tidak dirasakan, dan
dapat berkembang menjadi infeksi disebabkan oleh bakteri aerob maupun
anaerob.1

Faktor resiko terjadi ulkus diabetika usia ≥ 60 tahun, lama diabetes


≥10 tahun, obesitas, hipertensi, kadar glukosa darah yang tidak terkontrol,
kebiasaan merokok, ketidakpatuhan diet diabetes, kurangnya aktivitas
fisik, pengobatan yang tidak teratur dan perawatan kaki yang tidak teratur.1

Penalataksaan pada pasien ini pemberian cairan NaCl 0,9% 20


tetes permenit. Selain itu cairan NaCl 0.9% merupakan cairan fisiologis
yang efektif untuk ulkus diabetes ataupun perawatan luka karena memiliki
kadar yang sesuai dengan kandungan garam didalam tubuh.1 Terapi cairan
initial/ awal dimaksudkan untuk memperbaiki volume cairan intra dan
ekstravaskuler serta memperbaiki perfusi ginjal. Bila tidak ada kelainan /
gangguan fungsi jantung, diberikan cairan isotonis NaCl 0,9 % dengan
kecepatan 15 sampai 20 ml/kgBB/jam. Pada 1 jam pertama tetesan cairan
dipercepat (1-1,5 liter). Pada jam berikutnya, terapi cairan tergantung
derajat dehidrasi, kadar elektrolit serum dan diuresis (jumlah urin). Secara
umum, infus 0,45% NaCl dengan dosis 4-14 ml/kgBB/jam dapat diberikan
bila kadar Na serum normal atau meningkat. Bila kadar Na rendah,
diberikan 0,9%NaCl dengan kecepatan yang sama.2

Pada kasus pasien ini, dengan berat badan 80 kg berarti


membutuhkan 55 tpm dengan penghitungan berikut:

Jumlah kebutuhan cairan x faktor tetes

Waktu (jam) x 60 menit

500 x 80
= 55 tpm
24 x 60

DAFTAR PUSTAKA

1. Hasan.B.T. Type 2 Diabetes Mellitus with Diabetic Ulcers on Plantaris


Pedis Sinistra. J.Agromed Unila. Volume 1. Nomor 2. Faculty of
Medicine. Lampung.2014
2. Shahab Alwi. Krisis Hiperglikemik pada DM Penatalaksanaan Krisis
Hiperglikemik pada Diabetes Melitus. Infomation of Medically. Fakultas
Kedokteran Unsri. Palembang.2016.

Anda mungkin juga menyukai