Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

SEL DAN FISIOLOGI CAIRAN TUBUH

OLEH :
NAMA : UMU KALSUM

NPM : 12320151

KELAS :A

JURUSAN S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MALAHAYATI
2012
A. SEL

Pengertian

Sel yaitu bagian terkecil dari tubuh manusia, yang ukurannya sangat kecil sekali sehingga
hanya dapat dilihat dengan mikroskop.

Struktur Sel

Bagian – bagian sel

1. Dinding sel (selaput sel), berfungsi untuk memberikan kesempatan memasukkan zat
yang diperlukan dan mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan.
2. Protoplasma, berguna untuk pertumbuhan sel. Protoplasma dengan inti disebut
sitoplasma.
3. Inti sel (nucleus), merupakan pusat kegiatan kimiawi untuk hidupnya sel dalam
mengatur pertumbuhan, perkembangan dan pembelahan sel. Bagian – bagian dari
nucleus yaitu nucleolus, sentrosom, vakuola, Mitokondria dan badan golgi.

Fisiologi Sel

Bertambah tingginya kedudukan suatu jasad yang bernyawa, bertambah banyak pula
pembagian pekerjaan di antara sel-sel itu, sehingga pada makhluk hidup yang terdiri dari
beberapa sel. Jika hanya terdiri satu sel saja, maka semua pekerjaan dikerjakan oleh sel itu
sendiri, dan sel itu sendiri dapat membuat keturunannya.

Gambar Struktur sel


Uniselular

Merupakan makhluk hidup yang hanya terdiri dari satu sel, misalnya amuba. Pergerakan uni
selular melalui beberapa cara :

1. Kaki Palsu (Pseudopodia), mula-mula sebuah sel membuat tonjolan dari tubuhnya
makin lama makin besar, setelah cukup besar dipindahkan nukleusnya ke dalam
pseudopodia ini sehingga sel ini dapat berpindah tempat.
2. Bulu cambuk (Flagela), adalah semacam ekor yang dimiliki oleh sel, dengan gerakan
ekor ini maka sel dapat bergerak seperti berudu.
3. Bulu getar (silia), semacam bulu-bulu yang jumlahnya sangat banyak yang tumbuh di
permukaan sel membran. silia ini dapat digerakkan sehingga sel dapat berenang.

Reproduksi Sel (Perkembangbiakan Sel)

Sel memperbanyak diri dengan 3 (tiga) cara :

1. Amitosis, yaitu memperbanyak diri secara langsung dengan cara membelah diri satu
menjadi dua, dua menjadi empat, empat menjadi delapan dan seterusnya. prosesnya
badan sel menggenting di tengah nucleus, sitoplasma menjadi dua sel yang bebas tapi
mempunyai sifat yang sama seperti sifat induknya.
2. Mitosis, yaitu memperbanyak diri secara tidak langsung dengan cara membelah diri
melalui beberapa fase :
a. Interfase : Sel hanya beristirahat setelah aktivitas reproduktif, pada saat-saat
lain sel terus aktif. DNA dari masing- masing kromosom, membentuk dua
kromatid pada sentromer.
b. Fase I (Profase) : Fase ini nucleus mengalami tiga macam perubahan
sedangkan sitoplasma mengalami satu macam perubahan. perubahan yang
dialami nucleus yaitu bentuk promatik berubah menjadi benang, nucleus dan
membran nucleus menghilang. Perubahan yang terjadi pada protoplasma yaitu
sentrosom pecah menjadi dua sentriol muda yang masih terus bergerak saling
menjauhi.
c. Fase II (Metafase) : Dalam fase ini sentriol muda tadi saling mengeluarkan
sinar ke tengah sehingga di tengah tampak sebuah garis disebut equator sel, ini
terjadi karena adanya perubahan sinar yang dipancarkan oleh ke dua sentriol
muda.
d. Fase III (Anafase) : Fase ini tiap kromosom pecah manjadi dua kromosom.
Tiap sel manusia terdapat 46 kromosom. Jadi terdapat 92 kromosom, yang
terpisah menjadi dua kelompok sehingga masing-masing kelompok 46
kromosom muda ini bergerak saling menjauhi dan mengeluarkan equator sel.
e. Fase IV (Telofase) : Fase ini timbul nucleus baru yang menyelubungi
kromosom muda yang sudah terletak saling berjauhan lagi sehingga terjadi
lagi dua nucleus baru. keadaan ini segera diikuti oleh terbelahnya membran sel
sehingga akhirnya batang-batang kromosom berubah kembali menjadi bintik
kromatin dan timbullah nucleus baru dengan demikian terjadilah dua
membrane sel. Proses mitosis memakan waktu beberapa menit sampai
beberapa jam tergantung pada sel tersebut.

3. Memperbanyak diri dengan berjenis kelamin

Untuk ini diperlukan dua jenis sel yang berlawanan atau berlainan jenis yang terdiri dari
sel jantan (Spermatozoa) dan sel betina (Ovum). Jika kedua sel ini sudah cukup umur
satu sama lainnya bertemu, maka mereka akan bersenyawa menjadi sebuah sel,
persenyawaan ini akan segera mengalami mitosis sehingga dapat tumbuh menjadi
(embrio) janin.

Makanan Dan Asimilasi

Dari cairan interselular dan cairan interstisial yang mengelilinginya, sel memisahkan zat-zat
kimia seperti asam amino yang kemudian dibentuk menjadi bahan yang sangat komplek yaitu
protein yang membentuk protoplasma. Sel merupakan unit yang sangat aktif yang menyerap
makanan dan mengasimilasi bahan makanan yang kita makan. Bahan – bahan yang
diantarkan ke sel dapat digunakan untuk membentuk protoplasma baru sehingga sel menjadi
bertambah besar, bertumbuh dan berkembang, bahan itu juga dapat digunakan untuk
mengganti bagian-bagian dari sel yang telah rusak, kegiatan ini disebut fungsi anabolic atau
anabolisme.

Diagram Mitosis
Metabolisme

Untuk kegiatan-kegiatan sel beberapa bahan makanan yang diserap digunakan oleh sel
sebagai bahan bakar. Bila makanan dipecahkan (katabolisme), energi yang tersimpan
didalamnya keluar dan digunakan oleh sel sebagai panas, sekresi kelenjar, gerak dan
kegiatan saraf. Anabolisme dan katabolisme merupakan kegiatan keseluruhan dari sel, kedua
proses ini sekaligus disebut metabolisme.

Ekskresi

Bahan buangan hasil proses katabolisme dari sel masuk cairan interstisial, dan kemudian
diangkut oleh darah, darah mengangkut asam karbonat buangan ke paru-paru yang
dikeluarkan dari tubuh sebagai karbondioksida. Bahan buangan lainnya dikeluarkan melalui
ginjal.

Kepekaan Terhadap Rangsangan dan Kemampuan Menghantar

Bila sel dirangsang baik secara kimia, fisik, mekanik, maka sel akan bereaksi, sel dapat
mengerut seperti sel otot dan dapat menghasilkan sekret seperti sel pada lambung, pancreas
dan organ-organ kelenjar lainnya. Dapat menghantar sentuhan seperti sel saraf, merupakan
contoh terbaik daya hantar sel sebab impuls saraf yang dihasilkan oleh rangsangan terhadap
sel saraf dapat dihantarkan melalui jarak satu meter atau lebih tergantung pada panjang
serabut saraf, akan tetapi dalam semua hal rangsangan yang menggetarkan sel itu bereaksi
dari ujung yang satu ke ujung yang lain.
B. FISIOLOGI CAIRAN TUBUH

Pengertian

Air beserta unsure-unsur didalamnya yang diperlukan untuk kesehatan sel disebut cairan
tubuh, cairan ini sebagian berada di luar sel (ekstraselular) dan sebagian lagi berada di dalam
sel (intraselular).

Cairan tubuh terdiri dari :

a. Cairan intraselular (dalam sel)


50% dari berat badan letaknya di dalam sel dan mengandung elektrolit, kalium fosfat
dan bahan makanan seperti glukosa dan asam amino. Kerja enzim dalam sel adalah
konstan memecahkan dan membangun kembali sebagaimana dalam semua
metabolisme untuk mempertahankan keseimbangan cairan.
b. Cairan ekstraselular atau interstisial (luar sel)
Membentuk 30% dari cairan dalam tubuh + 12 liter. Air ini merupakan medium di
tengah-tengah sel hidup, sel menerima garam, makanan serta oksigen dan melepaskan
semua hasil buangannya ke dalam cairan itu juga.
c. Plasma Darah
5% dari berat tubuh (3 liter) merupakan system transport yang melayani semua sel
malalui medium cairan ekstraselular.

Pertukaran Cairan Dalam Jaringan

Cairan dalam plasma berada di bawah tekanan hidrostatik lebih besar daripada tekanan
interstisial. Oleh karena itu cairan itu cenderung untuk keluar dari pembuluh kapiler, akan
tetapi di dalam plasma ada protein. Protein plasma ini mengeluarkan tekanan osmotik yang
berusaha menghisap cairan masuk pembuluh kapiler.

Pada ujung pembuluh kapiler arteri, tekanan hidrostatik lebih besar dari tekanan osmotik,
maka imbangan kekuatan mendorong cairan masuk jaringan. Sedangkan pada ujung kapiler
vena tekanan hidrostatik kurang, tekanan osmotik mengatasinya dan menarik kembali cairan
masuk kapiler. Secara normal cairan yang meninggalkan kapiler lebih banyak dari pada
cairan yang kembali masuk kedalamnya, kelebihan ini disalurkan melalui limfe (getah
bening).

Pertukaran antara cairan intraselular dan ekstraselular juga tergantung pada tekanan osmotic,
akan tetapi membran sel mempunyai permeabilitas selektif dan dilalui oleh beberapa bahan
seperti oksigen, karbon dioksida dan ureum secara bebas, dan juga memompakan bahan lain
masuk atau ke luar mempertahankan perbedaan konsentrasi dalam cairan intraselular dan
ekstraselular, misalnya kalium dikonsentrasikan dalam cairan intraselular sedangkan natrium
dipompakan ke luar.
Edema dan Dehidrasi

Edema dalah tertimbunnya cairan dalam jaringan akibat adanya gangguan keseimbangan
cairan tubuh. Edema dapat terjadi karena :

a. Adanya tekanan hidrostatik yang sangat tinggi pada pembuluh kapiler, misalnya
apabila aliran darah vena tersumbat.
b. Tekanan osmotik terlalu rendah karena kadar protein plasma terutama albumin sangat
rendah.
c. Sumbatan pada pembuluh limfe, pembengkakan pada ketiak dan lipat paha.
d. Kerusakan pada dinding kapiler sehingga plasma darah dapat merembes ke luar dan
masuk ke dalam jaringan sehingga menimbulkan tekanan osmotic protein dalam
aliran darah.

Dehidrasi adalah kekurangan cairan atau pengurangan volume air yang terjadi pada tubuh
karena pengeluaran yang berlebihan atau penyusutan yang tidak diganti sehingga tidak
mempunyai persediaan yang cukup. Dehidrasi dapat terjadi karena :

a. Keringat yang berlebihan


b. Muntah-muntah dan berak-berak, gangguan penyerapan pada usus
c. Tidak mau/ tidak bisa minum dan makan, masuknya makanan berkurang
d. Luka bakar, pengeluaran cairan yang berlebihan melalui kulit
e. Suhu badan tinggi

Anda mungkin juga menyukai