Berikut ini ditampilkan cash turnover para emiten yang menjadi sampel
penelitian:
Tabel 4.1
CASH TURNOVER
PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN
YANG TERDAFTAR DI BEI 2009-2012
NAMA RATA-
2009 2010 2011 2012
PERUSAHAAN RATA
ADES 3.1 3.2 18.8 13.3 9.6
AISA 24.8 38.2 45.9 4.4 28.3
CEKA 153.4 61.6 86.4 48.9 87.6
DLTA 1.6 1.2 1.9 2.1 1.7
INDF 6.8 5.3 3.0 2.9 4.5
MLBI 5.3 3.7 3.3 5.7 4.5
MYOR 13.9 22.8 23.4 14.6 18.7
PSDN 7.8 11.2 28.2 17.4 16.1
SKLT 16.6 29.9 49.6 25.4 30.4
STTP 51.1 38.3 115.4 113.4 79.5
ULTJ 6.7 4.6 4.5 6.1 5.5
Sumber: Hasil Penelitian (Data Diolah)
Pada tabel 4.1 rata-rata perputaran kas yang paling besar adalah PT Cahaya
Kalbar, Tbk (CEKA) yaitu sebesar 87,6 kemudian PT Siantar Top, Tbk (STTP)
sebesar 79,5. Sedangkan perputaran kas yang paling kecil yaitu PT Indofood, Tbk
dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk yaitu sebesar 4,5. Pada tahun 2009 cash
turnover terbesar terjadi pada CEKA. CEKA mengalami perputaran kas sangat
tinggi yaitu sebesar 153,4 kali. Sedangkan perputaran kas yang paling kecil pada
tahun 2009 terjadi pada DLTA hanya 1,6 kali perusahaan melakukan perputaran
kas. pada tahun 2010 CEKA masih mendominasi untuk perputaran kas yang
paling tinggi namun mengalami penurunan dari tahun 2009 yaitu sebesar 61,6
sedangkan perputaran kas terkecil masih terjadi pada DLTA sebesar 1,2, nilai ini
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2011 perputaran kas
tertinggi bergeser ke Siantar Top, Tbk (STTP) sebesar 115,4 sedangkan DLTA
masih menjadi perusahaan dengan perputaran kas terkecil yaitu sebesar 2,1.
Tahun 2012 perputaran kas STTP sebesar 113,4 yang kembali menjadi perusahaan
dengan perputaran kas tertinggi sedangkan DLTA tetap menjadi yang terkecil
Tbk (CEKA) dan Siantar Top, Tbk (STTP) sedangkan perusahaan yang
Berikut ini ditampilkan cash turnover industri makanan dan minuman di BEI
tahun 2009-2012 :
Tabel 4.2
CASH TURNOVER
INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN
DI BEI 2009-2012
NAMA
PERUSAHAAN 2009 2010 2011 2012
ADES 3.1 3.2 18.8 13.3
AISA 24.8 38.2 45.9 4.4
CEKA 153.4 61.6 86.4 48.9
DLTA 1.6 1.2 1.9 2.1
INDF 6.8 5.3 3 2.9
MLBI 5.3 3.7 3.3 5.7
MYOR 13.9 22.8 23.4 14.6
PSDN 7.8 11.2 28.2 17.4
SKLT 16.6 29.9 49.6 25.4
STTP 51.1 38.3 115.4 113.4
ULTJ 6.7 4.6 4.5 6.1
RATA-RATA 26.4 20 34.6 23.1
Dari tahun 2009 – 2012 perputaran kas yang paling tinggi terjadi pada tahun 2011
sebesar 34,6 sedangkan yang paling kecil terjadi pada tahun 2010 sebesar 20,0.
Rata-rata perputaran kas mengalami penurunan pada tahun 2010 yang pada tahun
2009 sebesar 26,4 kemudian terjadi kenaikan di tahun 2011 namun kembali turun
di tahun 2012 menjadi 23,1. Terjadinya kenaikan dan penurunan perputaran kas
perputaran kas ini yaitu Cahaya Kalbar, Tbk dan Siantar Top, Tbk.
4.1.1.c Inventory Turnover Perusahaan Makanan dan Minuman
Tabel 4.3
INVENTORY TURNOVER
PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN
YANG TERDAFTAR DI BEI 2009-2012
NAMA RATA-
2009 2010 2011 2012
PERUSAHAAN RATA
ADES 8.5 6.7 3.7 2.5 5.3
AISA 1.6 1.2 2.6 2.9 2.1
CEKA 10.3 1.0 2.0 1.9 3.8
DLTA 4.6 1.8 1.4 1.4 2.3
INDF 3.7 3.8 3.7 3.6 3.7
MLBI 6.9 3.7 4.8 4.7 5.0
MYOR 5.5 6.0 4.2 3.3 4.8
PSDN 3.2 5.2 6.9 3.7 4.8
SKLT 3.7 4.4 4.1 3.7 4.0
STTP 2.1 2.1 3.9 3.2 2.8
ULTJ 2.5 2.9 2.9 4.1 3.1
Sumber: Hasil Penelitian (Data Diolah)
Pada tabel 4.3 rata-rata perputaran persediaan yang paling besar adalah PT
Akasha Wira international, Tbk (ADES) yaitu sebesar 5,3 kemudian PT Multi
yang paling kecil yaitu PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk (AISA) sebesar 2,1.
Pada tahun 2009 Inventory turnover terbesar terjadi pada CEKA. CEKA memiliki
paling kecil pada tahun 2009 terjadi pada AISA sebesar 1,6. Pada tahun 2010
perusahaan yang melakukan inventory turnover terbesar yaitu ADES sebesar 6,7
kali sedangkan perputaran persediaan terkecil terjadi pada CEKA sebesar 1,0.
Pada tahun 2011 perputaran persediaan tertinggi bergeser ke PSDN sebesar 6,9
sebesar 1,4. Perputaran persediaan MLBI sebesar 4,7 menjadi yang terbesar di
persediaan sebesar 1,4. Dari hasil diatas diketahui bahwa perusahaan terkadang
persediaannya.
Berikut ini ditampilkan inventory turnover industri makanan dan minuman di BEI
tahun 2009-2012 :
Tabel 4.4
INVENTORY TURNOVER
INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN
DI BEI 2009-2012
NAMA
PERUSAHAAN 2009 2010 2011 2012
ADES 8.5 6.7 3.7 2.5
AISA 1.6 1.2 2.6 2.9
CEKA 10.3 1 2 1.9
DLTA 4.6 1.8 1.4 1.4
INDF 3.7 3.8 3.7 3.6
MLBI 6.9 3.7 4.8 4.7
MYOR 5.5 6 4.2 3.3
PSDN 3.2 5.2 6.9 3.7
SKLT 3.7 4.4 4.1 3.7
STTP 2.1 2.1 3.9 3.2
ULTJ 2.5 2.9 2.9 4.1
RATA-RATA 4.8 3.5 3.7 3.2
dimana terjadi penurunan di tahun 2010 yang pada tahun 2009 sebesar 4,8
menjadi 3,5, kemudian terjadi kenaikan di 2011 sebesar 3,7 dan kembali turun di
Tabel 4.5
RECEIVABLE TURNOVER
PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN
YANG TERDAFTAR DI BEI 2009-2012
NAMA RATA-
2009 2010 2011 2012
PERUSAHAAN RATA
ADES 194.6 195.8 7.3 3.1 100.2
AISA 99.2 365.0 270.0 270.0 251.0
CEKA 21.7 49.5 45.4 46.3 40.7
DLTA 47.6 95.2 118.3 74.3 83.9
INDF 20.0 21.4 20.7 19.2 20.3
MLBI 20.7 28.7 50.5 29.3 32.3
MYOR 55.9 45.8 20.8 17.5 35.0
PSDN 14.8 16.0 17.0 16.5 16.1
SKLT 47.9 45.1 48.8 39.7 45.4
STTP 13.5 32.2 20.4 25.0 22.8
ULTJ 42.9 34.5 45.6 41.3 41.1
Sumber: Hasil Penelitian (Data Diolah)
Pada tabel 4.5 rata-rata perputaran piutang pada perusahaan makanan dan
perusahaan, dimana perputaran piutang yang paling besar adalah PT Tiga Pilar
Sejahtera Food, Tbk (AISA) yaitu sebesar 251 kemudian PT Akasha Wira
International, Tbk (ADES) sebesar 100,2. Sedangkan rata – rata perputaran
piutang yang paling kecil terjadi pada PT Prasidha Aneka Niaga, Tbk (PSDN)
sebesar 16,1.
Pada tahun 2009 Receivable Turnover terbesar terjadi pada ADES yang memiliki
paling kecil pada tahun 2009 terjadi pada STTP sebesar 13,5. Pada tahun 2010
perusahaan yang melakukan receivable turnover terbesar yaitu AISA sebesar 365
kali sedangkan perputaran persediaan terkecil terjadi pada PSDN sebesar 16,0.
Pada tahun 2011 perputaran piutang tertinggi masih terjadi pada AISA walaupun
terjadi penurunan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 270,0 sedangkan ADES
Perputaran piutang AISA di tahun 2012 tetap sebesar 270,0 dan masih menjadi
Dari hasil diatas diketahui bahwa ada 3 perusahaan yang melakukan kebijakan
Tbk (ADES), PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk (AISA), PT Delta Djakarta, Tbk
(DLTA).
NAMA
PERUSAHAAN 2009 2010 2011 2012
ADES 194.6 195.8 7.3 3.1
AISA 99.2 365 270 270
CEKA 21.7 49.5 45.4 46.3
DLTA 47.6 95.2 118.3 74.3
INDF 20 21.4 20.7 19.2
MLBI 20.7 28.7 50.5 29.3
MYOR 55.9 45.8 20.8 17.5
PSDN 14.8 16 17 16.5
SKLT 47.9 45.1 48.8 39.7
STTP 13.5 32.2 20.4 25
ULTJ 42.9 34.5 45.6 41.3
RATA-RATA 52.6 84.5 60.4 52.9
Sumber: Hasil Penelitian (Data Diolah)
Rata-rata perputaran piutang dilihat dari rata-rata per tahun hanya satu kali
mengalami kenaikan yaitu pada tahun 2010 yang naik secara signifikan dari 52,6
menjadi 84,5 dan turun pada tahun 2011 menjadi 60,4 dan di tahun 2012 menjadi
perputaran piutang yang signifikan pada PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk
(ADES).
4.1.1.g Return On Investment Perusahaan Makanan dan Minuman
Tabel 4.7
RETURN ON INVESTMENT
PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN
YANG TERDAFTAR DI BEI 2009-2012
NAMA RATA-
2009 2010 2011 2012
PERUSAHAAN RATA
ADES 2.4 5.5 3.4 17.1 7.1
AISA 34.0 4.1 2.2 7.8 12.0
CEKA 8.2 3.3 7.1 4.9 5.9
DLTA 10.8 14.0 14.5 22.3 15.4
INDF 3.9 5.2 6.9 6.7 5.7
MLBI 34.3 25.7 20.4 35.0 28.8
MYOR 8.4 8.8 3.9 6.7 7.0
PSDN 11.0 4.1 5.7 5.3 6.5
SKLT 6.5 2.8 2.1 2.9 3.6
STTP 2.5 1.2 3.1 5.3 3.0
ULTJ 2.8 4.8 5.0 7.6 5.0
Sumber: Hasil Penelitian (Data Diolah)
Pada tabel 4.7 rata-rata ROI yang paling tinggi adalah PT Multi Bintang
Indonesia, Tbk (MLBI) sebesar 28,8. Sedangkan PT Siantar Top memiliki ROI
yang paling rendah yaitu sebesar 3,0. Pada tahun 2009 ROI tertinggi didapatkan
MLBI yaitu sebesar 34,3, sedangkan ROI yang paling kecil pada tahun 2009
terjadi pada STTP sebesar 2,5. Pada tahun 2010 MLBI masih menjadi perusahaan
yang memiliki ROI terbesar yaitu sebesar 25,7 sedangkan ROI terkecil terjadi
pada STTP sebesar 1,2. Pada tahun 2011 MLBI tetap menjadi yang terbesar dalam
perolehan ROI walaupun terjadi penurunan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar
20,4 sedangkan SKLT menjadi perusahaan dengan ROI terkecil yaitu sebesar 2,1.
ROI MLBI di tahun 2012 sebesar 35,0 masih menjadi yang tertinggi, sedangkan
Dari hasil diatas diketahui bahwa PT Multi Bintang Indonesia, Tbk (MLBI)
meraih ROI yang terbesar dari tahun 2009-2012 sedangkan ROI terendah dimiliki
oleh PT Siantar Top, Tbk (STTP) dan PT Sekar Laut , Tbk (SKLT).
Tabel 4.8
RETURN ON INVESTMENT
INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN
DI BEI 2009-2012
NAMA
PERUSAHAAN 2009 2010 2011 2012
ADES 2.4 5.5 3.4 17.1
AISA 34 4.1 2.2 7.8
CEKA 8.2 3.3 7.1 4.9
DLTA 10.8 14 14.5 22.3
INDF 3.9 5.2 6.9 6.7
MLBI 34.3 25.7 20.4 35
MYOR 8.4 8.8 3.9 6.7
PSDN 11 4.1 5.7 5.3
SKLT 6.5 2.8 2.1 2.9
STTP 2.5 1.2 3.1 5.3
ULTJ 2.8 4.8 5 7.6
RATA-RATA 11.3 7.2 6.7 11.1
Sumber: Hasil Penelitian (Data Diolah)
Dilihat dari rata-rata per tahun nilai ROI yang paling tinggi terjadi pada tahun
2009 sebesar 11,3 dan mengalami penurunan pada tahun 2010 menjadi 7,2 dan
kembali turun di tahun 2011 menjadi 6,7 kemudian naik lagi pada tahun 2012
menjadi 11,1.
4.1.2 Pembahasan
Kas merupakan unsur modal kerja yang tingkat likuiditasnya paling tinggi. Ini
berarti semakin besar jumlah kas yang dimiliki perusahaan berarti besar
kecil jumlah kas yang dimiliki perusahaan berarti besar kemungkinan semakin
dengan ROI.
Tabel 4.9
CASH TURNOVER DAN RETURN ON INVESTMENT
PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN
YANG TERDAFTAR DI BEI 2009-2012
CASH TURNOVER RETURN ON INVESTMENT
NAMA
PERUSAHAAN RATA- RATA-
2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012
RATA RATA
ADES 3.1 3.2 18.8 13.3 9.6 2.4 5.5 3.4 17.1 7.1
AISA 24.8 38.2 45.9 4.4 28.3 34.0 4.1 2.2 7.8 12.0
CEKA 153.4 61.6 86.4 48.9 87.6 8.2 3.3 7.1 4.9 5.9
DLTA 1.6 1.2 1.9 2.1 1.7 10.8 14.0 14.5 22.3 15.4
INDF 6.8 5.3 3.0 2.9 4.5 3.9 5.2 6.9 6.7 5.7
MLBI 5.3 3.7 3.3 5.7 4.5 34.3 25.7 20.4 35.0 28.8
MYOR 13.9 22.8 23.4 14.6 18.7 8.4 8.8 3.9 6.7 7.0
PSDN 7.8 11.2 28.2 17.4 16.1 11.0 4.1 5.7 5.3 6.5
SKLT 16.6 29.9 49.6 25.4 30.4 6.5 2.8 2.1 2.9 3.6
STTP 51.1 38.3 115.4 113.4 79.5 2.5 1.2 3.1 5.3 3.0
ULTJ 6.7 4.6 4.5 6.1 5.5 2.8 4.8 5.0 7.6 5.0
RATA-RATA 26.4 20.0 34.6 23.1 26.0 11.3 7.2 6.7 11.1 9.1
Pada tabel 4.9 dapat dilihat bahwa terjadi penurunan rata-rata CT pada tahun 2010
dari 26,4 menjadi 20. Penurunan CT tersebut diikuti juga dengan penurunan ROI
pada tahun yang sama dimana dari 11,3 menjadi 7,2. Pada tahun 2011 rata-rata
CT mengalami kenaikan signifikan menjadi 34,6 sedangkan ROI turun lagi sedikit
menjadi 23,1 namun justru ROI mengalami kenaikan menjadi 11,1. Pada tabel 4.5
tersebut juga dapat dilihat dimana perusahaan CEKA tercatat memiliki nilai CT
paling tinggi yaitu 87,6 sedangkan nilai ROI nya justru rendah hanya 5,9. Hasil ini
berbanding terbalik dengan perusahaan MLBI yang memiliki nilai ROI paling
tinggi yaitu 28,8 namun nilai CT nya hanya 4,5 diikuti dengan DLTA yang
tercatat memiliki nilai CT paling rendah yaitu 1,7dengan ROI nya sebesar 15,4.
Dari penjelasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa nilai CT yang tinggi
kas, yang akan berdampak pada ROI yang rendah dan sebaliknya dimana
operasional pendanaannya pada kas yang berakibat pada ROI yang tinggi.
4.1.2.2 Hubungan Antara Inventory Turnover (IT) dengan ROI
Tabel 4.10
INVENTORY TURNOVER DAN RETURN ON INVESTMENT
PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN
YANG TERDAFTAR DI BEI 2009-2012
Inventory atau pesediaan barang merupakan elemen yang utama dari modal kerja
yang merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan berputar, dimana secara terus –
Dari tabel 4.10 digambarkan bahwa terjadi penurunan rata-rata IT pada tahun
2010 dari 4,8 menjadi 3,5. Penurunan IT tersebut diikuti juga dengan penurunan
ROI pada tahun yang sama dimana dari 11,3 menjadi 7,2. Pada tahun 2011 rata-
rata IT mengalami kenaikan sedikit menjadi 3,7 sedangkan ROI justru turun lagi
sedikit menjadi 6,7. Pada tahun 2012 rata-rata IT kembali mengalami penurunan
menjadi 3,2 namun justru ROI mengalami kenaikan menjadi 11,1. Pada tabel 4.6
tersebut juga dapat dilihat dimana ADES tercatat memiliki nilai IT paling tinggi
yaitu 5,3, sedangkan nilai ROI nya hanya 7,1 dibawah rata-rata ROI yaitu 9,1.
Hasil ini berbanding terbalik dengan AISA yang memiliki nilai IT paling rendah
yaitu 2,1 yang memiliki ROI sebesar 12,0 diatas rata-rata ROI. Kebijakan
keuangan yang berbeda dimiliki MLBI dimana tercatat memiliki rata-rata IT 5,0
diata rata-rata IT 3,8 namun memiliki ROI yang paling tinggi yaitu sebesar 28,8.
Tabel 4.11
RECEIVABLE TURNOVER DAN RETURN ON INVESTMENT
PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN
YANG TERDAFTAR DI BEI 2009-2012
dari 52,6 menjadi 84,5. Penurunan ROI terjadi pada tahun yang sama yaitu dari
sedangkan ROI mengalami kenaikan sekali pada tahun 2012 dari 6,7 menjadi
11,1. Pada tabel 4.7 tersebut juga dapat dilihat dimana AISA memiliki nilai RT
paling tinggi yaitu 251dan nilai ROI nya 12,0 diatas rata-rata ROI yaitu 9,1. Rata
– rata RT paling rendah dimiliki PSDN sebesar 16,1 dengan ROI sebesar 6,5.
Tabel 4.12
RATA-RATA RT, IT DAN RT DENGAN RATA-RATA ROI
PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN
YANG TERDAFTAR DI BEI 2009-2012
Dari tabel 4.12 dapat dilihat ada 2 perusahaan yang mendominasi Cash Turnover
yaitu CEKA dan STTP. Rata – rata Inventory Turnover didominasi oleh ADES
dan MLBI. Rata – rata Receivable Turnover didominasi oleh AISA dan ADES.
keuangan terbaik adalah PT Multi Bintang Indonesia, Tbk (MLBI) dimana meraih
ROI paling tinggi dengan rata – rata IT tinggi, ini berarti manajemen perusahaan
Kinerja keuangan terbaik selanjutnya dicatat oleh PT Delta Djakarta, Tbk (DLTA)
dimana meraih ROI tinggi sebesar 15,4. Aspek keuangan yang menjadi perhatian
keuangan perusahaan.
Dilihat dari kinerja keuangan PT Siantar Top, Tbk tercatat sebagai perusahaan
paling rendah diantara perusahaan yang lain. Perusahaan ini menggunakan kas
5.1. Kesimpulan
kesimpulan bahwa :
Sebagai implikasi dari hasil penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran
sebagai berikut :
2. Bagi para peneliti yang tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut
dengan penelitian ini, seperti risiko pasar, nilai tukar rupiah terhadap dolar