Anda di halaman 1dari 2

A.

Pengertian
Tuberculosis paru adalah penyakit infeksi menular yang
disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Kuman batang aerobik dan
tahan asam ini, dapat merupakan organisme pathogen maupun saprofit.
Ada beberapa mikroorganisme pathogen tetapi hanya strain dovin dan
manusia yang patogenik terhadap manusia. Basil tuberkel ini, berukuran
0,3x 2 sampai 4 mm, ukuran ini lebih kecil daripada sel darah merah
(Price, 2012).
Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksius yang menyerang
paru-paru biasanya ditandai oleh pembentukan granuloma dan
menimbulkan nekrosis jaringan. Penyakit ini bersifat menahan dan dapat
menular dari penderita kepada orang lain (Santa, dkk, 2009).
B. Etiologi
Penyebab tuberkulosis adalah bakteri Mycobacterium
Tuberculosis, sejenis kuman berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-
4/µm dan tebal 0,3-0,6/ µm (Amin dan Asril, 2007). Mycobacterium
Tuberculosis merupakan bakteri yang bersifat aerob sehingga sebagian
besar kuman menyerang jaringan yang memiliki konsentrasi tinggi
oksigen seperti paru-paru. Kuman ini berbentuk batang, mempunyai sifat
khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan, oleh karena itu disebut
sebagai Basil Tahan Asam (BTA). Struktur kuman ini terdiri atas lipid
(lemak) yang membuat kuman lebih tahan terhadap asam dan juga lebih
tahan terhadap gangguan kimia dan fisik. Kuman ini juga dapat tahan
berada di udara kering dan keadaan dingin karena sifatnya yang dormant,
yaitu dapat bangkit kembali dan menjadi lebih aktif. Selain itu, kuman ini
bersifat aerob (Ardiansyah, 2012).
Mycobacterium Tuberculosis rentan atau cepat mati terhadap
paparan sinar matahari langsung, namun bertahan hidup sampai beberapa
jam ditempat yang gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini
bisa mnegalami dorman atau inaktif (tertidur lama) selama beberapa tahun.
Penyebarab Mycobacterium Tuberculosis yaitu melalui droplet nukleus,
kemudian dihirup oleh manusia melalui udara dan menginfeksi organ
tubuh terutama paru-paru. Diperkirakan, satu orang menderita TB paru
BTA positif yang tidak diobati akan menular 10-15 orang setiap tahunnya
(Depkes RI, 2002; Aditama, 2002).
C. Manifestasi klinis
Tanda-tanda klinis dari tuberculosis adalah terdapatnya keluhan-keluhan
berupa:
1. Batuk lebih dari dua minggu
2. Sputum mukoid atau purulent
3. Nyeri dada
4. Hemoptisis
5. Dispnea
6. Demam dan berkeringat terutama pada malam hari
7. Berat badan menurun
8. Anoreksia
9. Malaise
10. Ronki basah di apeks paru
11. Wheezing (mengi) yang terlokalisir

Gejala klinis yang tampak tergantung dari tipe infeksinya. Pada tipe
infeksi yang primer dapat tanda gejala dan sembuh sendiri atau dapat berupa
gejala pneumonia, yakni batuk dan panas ringan. Gejala tuberculosis paru, primer
dapat juga terdapat dalam bentuk pleuritis dengan efusi pleura atau dalam bentuk
yang lebih berat lagi, yakni berupa nyeri pleura dan sesak nafas. Tanpa
pengobatan tipe infeksi primer dapat menyembuh dengan sendirinya, hanya saja
tingkat kesembuhannya hanya berkisar sekitar 50% (Rab, 2010).

Pada tuberculosis postprimer terdapat gejala penurunan berat badan,


keringat dingin pada malam hari, temperatur subfebris, batuk berdahak lebih dari
dua minggu, sesak nafas, hemoptisis akibat dari terlukanya pembuluh darah
disekitar bronkus, sehingga menyebabkan bercak-bercak darah pada sputum,
sampai ke batuk darah yang masif. Tuberculosis postprimer dapat menyebar ke
berbagai organ sehingga menimbulkan gejala-gejala seperti meningitis,
tuberculosis milier, peritonitis dengan fenomena papan catur, tuberculosis ginjal,
sendi, dan tuberculosis pada kelenjar limfe dileher yakni berupa skrofuloderma
(Rab, 2010).

Anda mungkin juga menyukai