DISUSUN OLEH :
(PARALEL E)
1. Teguh Agung Prabowo (15031010062)
2. Diny Angelia (18031010176)
3. Ilham Rahmat Hidayat (18031010177)
4. Dio Irsyad Kamil (18031010178)
5. Adinda Nurkholisha (18031010185)
6. Geby Prestasindi W. P. (18031010193)
7. Muh. Faiz Rohman (18031010194)
8. Selvia (18031010197)
9. Kevyn John Lobo (18031010200)
10. Maylinda Puspita Dewi (18031010212)
11. R.A Elisa Eka Purnamasari (18031010215)
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Ir. Dyah Suci Perwitasari,MT
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
SURABAYA
2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, penyusun panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penyusun, sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Aldehid dan Keton”
dengan baik.
Penyusun berharap semoga apa yang di sajikan dalam makalah ini dapat
diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan edukasi terhadap
pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
karbonilnya dihubungkan dengan dua karbon lainnya. Keton tidak mengandung
atom hidrogen yang terikat pada gugus karbonil.
I.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari senyawa aldehid dan keton.
2. Untuk mengetahui tata nama senyawa aldehid dan keton.
3. Untuk mengetahui sifat-sifat dari senyawa aldehid dan keton.
4. Untuk mengetahui reaksi-reaksi senyawa aldehid dan keton.
5. Untuk mengetahui cara pembuatan senyawa aldehid dan keton.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Contoh tata nama IUPAC aldehid berikut ini:
Contoh lain:
4
Menurut sistem TRIVIAL, Aldehid diberi nama menurut nama trivial
asam karboksilat induknya dengan mengubah imbuhan asam -oat atau asam -
at menjadi akhiran –aldehida. Contoh tata nama trivial aldehid berikut ini:
5
Contoh penamaan yang benar :
2. Keton
Menurut sistem IUPAC, Nama keton diturunkan dari alkana induknya.
Bila perlu digunakan nomor. Penomoran dilakukan sehingga gugus karbonil
mendapat nomor kecil. Nama IUPAC keton diturunkan dari alkana induknya,
dengan aturan sebagai berikut:
1. Mengubah akhiran -a menjadi –on
2. Rantai pokok adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi –CO.
3. Penomoran dimulai dari C ujung yang terdekat dengan gugus fungsi.
4. Pemberian nama dimulai dengan nama cabang-cabang yang disusun
menurut abjad, kemudian nama rantai pokok.
Contoh tata nama IUPAC keton berikut ini:
6
Menurut sistem TRIVIAL, tata nama trivial keton dilakukan dengan cara
memberikan nama pada gugus alkil atau aril yang terikat pada rantai karbonil
kemudian diikuti dengan kata keton. Kecuali: aseton. Contoh tata nama trivial
keton berikut ini:
Contoh lain:
Propanon ( IUPAC ) 2 – Pentanon ( IUPAC )
7
Contoh langkah penamaan:
1. Rantai induk / utama adalah rantai terpanjang yang mengikat gugus
karbonil.
2. Gugus karbonil harus mendapatkan nomor terendah walaupun terdapat
gugus alkil yang lebih dekat ke salah satu ujung rantai induk.
3. Jika terdapat gugus alkil, tata nama senyawa alkanon / keton sama dengan
tata nama alkana pada umumnya.
4. Rumus umum tata nama senyawa alkanon / keton: posisi alkil-nama alkil-
posisi gugus karbonil-rantai induk alkanon / keton.
8
II.3 Sifat, reaksi Aldehid dan Keton
1. Sifat-sifat Aldehid
a. Pada molekul aldehid terdapat gugus karbonil (-CHO) sebagai gugus
fungsi. C dan O berikatan rangkap dua yang terdiri atas satu ikatan sigma
dan satu ikatan fi. Karena O bersifat elektronegatif, sehingga elektron yang
dipakai bersama dengan C akan lebih tertarik ke arah O. Hal ini
mengakibatkan timbulnya kutub sehingga senyawa aldehid bersifat polar.
b. Karena bersifat polar, antara sesama molekulnya dapat melakukan
interaksi tarik menarik dipol dipol sehingga aldehid mendidih pada suhu
yang lebih tinggi dibandingkan senyawa nonpolar lain yang sebobot.
c. Karena bersifat polar, sesama molekul aldehid juga dapat membentuk
ikatan hidrogen. Akibatnya aldehida dapat larut dalam air terutama
aldehida dengan bobot yang ringan. Semakin besar molekul, maka
kemampuannya dalam membentuk ikatan hidrogen berkurang sehingga
akan semakin sukar larut dalam air.
2. Reaksi Aldehid
a. Hidrogenasi
Aldehid dapat mengalami reaksi adisi oleh hidrogen menjadi alkohol
primer.
Reaksi Umum :
O. H
|| |
R - C - H + H2 ===> R - C - OH
|
H
Aldehid. Alkohol primer
9
b. Adisi oleh NaHSO3
Adisi aldehid dengan natrium bisulfit (NaHSO3) akan menghasilkan
senyawa berwujud padat dan sukar larut.
Reaksi Umum :
O OH
|| |
R - C - H + NaHSO3 ==> R - C - H
|
OSO2Na
10
Oksidasi aldehid oleh pereaksi Tollens akan menghasilkan endapan cermin
perak yang menempel di dinding tabung reaksi.
Reaksi Umum :
RCHO + 2[Ag(NH3)2]+ + 2OH- => RCOOH + H2O + 2Ag + 4NH4
3. Sifat-sifat Keton
Keton memiliki beberapa sifat khusus, yaitu:
A. Sifat Fisis
a. Bersifat polar karena adanya gugus karbonil.
b. Lebih mudah menguap dibandingkan alkohol dan asam karboksilat.
B. Sifat Kimia
a. Merupakan reduktor yang lebih lemah dari aldehid.
b. Dapat menghasilkan alkohol sekunder.
4. Reaksi Keton
a. Reduksi keton dengan hidrogen
Reduksi keton oleh hidrogen akan menghasilkan alkohol sekunder.
Reaksi Umum :
11
b. Mengalirkan uap alkohol primer di atas tembaga panas
Uap alkohol primer teroksidasi menghasilkan suatu aldehida dengan
katalis tembaga panas.
Contoh :
12
b. Asetaldehid
Asetaldehid digunakan sebagai bantuan awal untuk penyiapan berbagai
senyawa organik lain, seperti asam asetat, etil assetat, dan kloral.
13
3. Pembuatan Keton
a. Oksidasi alkohol sekunder
Keton dibuat dengan cara mengoksidasi alkohol sekunder. Oksidasi
alkohol sekunder dengan katalis natrium bikromat dan asam sulfat akan
menghasilkan keton dan air.
Contoh :
14
3) Isobutil metil keton / hekson digunakan sebagai pelarut nitroselulosa
dan getah.
4) Keton siklik digunakan sebagai bahan untuk membuat parfum.
15
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
III . 1 Kesimpulan
Dari penjabaran yang sudah dipaparkan di makalah ini dapat ditarik
kesimpulan bahwa:
1. Aldehid dan Keton merupakan keluarga besar dari gugus fungsi senyawa
organik yang ada dalam kehidupan sehari-hari
2. Aldehid memiliki sifat polar, bertitik didih tinggi dan dapat membentuk ikatan
hidrogen. Sedangkan keton memiliki sifat polar, mudah menguap, reduktor
yang kurang baik, dan dapat membentuk alkohol sekunder
3. Keton dalam wujud aseton dimanfaatkan sebagai pelarut kutek, pembersih
kaca, bahan pembuatan plastik, pelarut getah, dan dalam bentuk siklik sebagai
bahan pembuatan parfum. Sedangkan aldehid dalam wujud formaldehid
dimanfaatkan sebagai pereaksi pembuatan senyawa organik lain, pengawet
spesimen biologi, antiseptik dan pensteril sarung tangan serta alat-alat bedah di
rumah sakit, dan sebagai pelarut bahan campuran parfum
III . 2 Saran
1. Agar kedepannya dapat menyusun makalah dengan lebih baik lagi
2. Agar kedepannya dapat membahas sesuatu dengan lebih detail lagi
3. Agar kedepannya dapat menggunakan bahasa yang lebih mudah dimengerti
16
DAFTAR PUSTAKA
https://www.avkimia.com/2017/02/sifat-pembuatan-dan-kegunaan-
aldehid.html?m=1
https://konsep-kimia.blogspot.com/2016/09/pembuatan-kegunaan-
dan-keisomeran-aldehid.html
https://sherchemistry.wordpress.com/kimia-xii-2/senyawa-
karbon/aldehid/
https://aldehida-keton.blogspot.com/2016/08/pembuatan-dan-
kegunaan-keton.html
https://usaha321.net/kegunaan-aldehida-dan-keton.html
https://www.ilmukimia.org/2013/03/reaksi-reduksi-oksidasi-aldehida-
dan-keton.html
https://materikimia.com/tata-nama-aldehid-dan-keton/
https://slamanto.wordpress.com/2012/03/29/aldehid-dan-keton/
https://www.jejaringkimia.web.id/2017/10/tata-nama-senyawa-
karbon-turunan-alkana.html
17