Lamp Mutu PDF
Lamp Mutu PDF
B. Klasifikasi II
Meliputi lapisan epidermis dan dermis atau keduanya
Sebagian ketebalan kulit hilang yang meliputi epidermis, dermis atau
keduanya. Luka permukaan dan secara klinis sebagai suatu abrasi,
blister atau lobang dangkal.
17
C. Klasifikasi III
Meliputi lapisan lemak subcutan
Hilangnya secara penuh ketebalan kulit meliputi kerusakan atau nekrosis
dari jaringan subkutan yang dapat meluas ke bagian bawah tetapi tdk
melewati fasia. Adanya luka secara klinis sebagai lubang dalam dengan
atau tanpa mengikis jaringan yang ada di sebelahnya.
D. Klasifikasi IV
Meliputi lapisan fascia dan otot dapat sampai tulang
Hilangnya secara penuh ketebalan kulit denga kerussakan yang luas,
nekrosis jaringan atau kerusakan otot, tulang atau struktur pendukung
(seperti tendon atau kapsul sendi). Rongga dan saluran sinus juga dapat
dikaitkan dengan luka tekan derajat IV.
Pasien yang berisiko terjadi dekubitus adalah pasien baru setelah dilakukan
pengkajian memiliki satu atau lebih faktor resiko sebagai berikut:
a. Usia lebih dari 75 tahun
b. Ketidakmampuan bergerak pada bagian tertentu dari tubuh tanpa
bantuan, seperti pada cidera medula spenalis atau cidera kepala atau
mengalami penyakit neuromuskular
c. Malnutrisi, obesitas
d. Berbaring lama ditempat tidur atau penggunaan kursi roda
e. Mengalami kondisi kronik seperti DM, Penyakit vaskuler
f. Inkontinen urine dan feses, yang dapat menyebabkan iritasi kulit akibat
kulit yang lembab
18
5. Trochanter
6. Malleolus
2. Pasien Jatuh
Pasien Jatuh adalah peristiwa jatuhnya pasien dari tempat tidur ke lantai atau
tempat lainnya yang lebih rendah pada saat istirahat maupun saat pasien
terjaga yang tidak disebabkan oleh penyakit stroke, epilepsy, seizure, bahaya
karena terlalu banyak aktivitas.
Pasien yang berisiko jatuh adalah pasien yang dikatagorikan mempunyai satu
atau lebih faktor resiko jatuh pada saat pengkajian keperawatan sebagai
berikut :
a. Pengkajian faktor resiko intrinsik
1) Karakteristik pasien dan fungsi fisik umum
Usia 65 tahun atau lebih
Gender: osteoporosis
Disability/immobility
Ketikseimbangan kemampuan gaya berjalan
Gangguan motorik
Ketidakmampuan aktivitas fisik
Menggunakan alat bantu (kursi roda, walker, cane)
Riwayat jatuh tiga bulan terakhir karena kondisi fisiknya
Gangguan sensori
Hambatan komunikasi
Slow reaction times
Defisit mental
Incontinensia alvi dan urin
2) Diagnosis/ Perubahan fisik
Defisit Mental
Penyakit Akut
Kondisi musculoskeletal dan neuromuscular
Ketidaknormalan gaya berjalan (fatigue, arthritis, parkinson,
osteoporosis)
Keterbatasan mobilitas karena problem pada kaki
TIA (vertigo, dizziness, fainting)
Seizure
Stroke
Penyakit serebral
Hipotensi ortostatik
3) Medikasi dan interaksi obat
Polifarmasi (lebih dari empat medikasi)
Diuretik dan laxative
Sedative, tranquilizer
Psychotropic
Antidepresan
Obat yang dapat meningkatkan injuri seperti antikoagulan,
antiaritmia
4) Kondisi mental/ penggunaan alcohol
Gangguan memori
19
Mental confusion
Impulsive
Kecemasan tinggi
Delirium
3. Restrain
Restrain adalah alat bantu yang digunakan untuk mobilisasi, terutama untuk
pasien bingung atan disorientasi. Restrain hanya digunakan bila metode lain
sudah tidak efektif.
20
c. Benar waktu pemberian
d. Benar dosis obat
e. Benar cara pemberian
f. Benar dokumentasi
Kejadian kesalahan pengobatan pasien yang dirawat inap dapat
mengakibatkan keadaan fatal atau kematian
Cara yang dilakukan perawat untuk membantu memenuhi perawatan diri pasien:
1. melakukan tindakan perawatan diri untuk pasien (makan, mandi, berpakaian
dan eliminasi sesuai pola normal)
2. membimbing pasien melakukan sebagian perawatan, memberikan informasi
dan sumber-sumber di komunitas
3. memberikan dukungan dan anjuran
4. memberikan lingkungan yang kondusif
5. mengajarkan pasien: pengetahuan atau keterampilan
Tindakan keperawatan:
1. membantu keseluruhan kebutuhan perawatan diri (wholly compensatory)
2. membantu sebagian kebutuhan perawatan diri (partly compensatory)
3. membantu dalam bentuk pendidikan (educative supportive)
21
C. KEPUASAN PASIEN
b. Penurunan kecemasan
Menurunnya tingkat kecemasan setelah dilakukan intervensi keperawatan:
1) Dapat tidur
2) Tenang
3) Mampu beraktivitas sesuai kondisi
4) Mampu berkomunikasi
f. Privacy terjaga
Suatu keadaan dimana perawat dalam melakukan tindakan dapat :
1) Melindungi pasien
2) menjaga kerahasiaan pasien
22
3) Mau mendengar keluhan pasien
4) Berkomunikasi dengan baik
5) Sopan
6) menghargai
D. KECEMASAN
Cemas adalah perasaan was-was, kuatir atau tidak nyaman seakan-akan terjadi
suatu yang dirasakan sebagai ancaman.
23
3) Merasa tidak mampu
4) Takut akan konsekuensi yang tidak spesifik
5) Khawatir akan terjad perubahan hidup
6) Berfokus pada diri sendiri
7) Peningkatan ketegangan
8) Pernafasan meningkat
9) Takut, gemetar, dan tremor
10)Ketakutan dan merasa tidak berdaya
11)Stimulasi saraf simpatik (cardio vaskuler meningkat)
12)Tidak bisa tidur
13)Sering berkemih
14)Persepsi menyempit
15)Murung, gugup, dan tertekan
16)Diare
17)Emosional
18)Pupil melebar
E. KENYAMANAN
Rasa nyaman (comfort) adalah bebas dari rasa nyeri atau nyeri terkontrol.Rasa
nyeri merupakan sebuah rasa/emosi yang tidak menyenangkan. Nyeri dapat
disebabkan oleh satu atau lebih penyebab atau bahkan tidak diketahui
penyebabnya. Keberadaan atau ketidakberadaan penyebab bukanlah suatu
indikator seseorang merasakan sakit. Penting untuk dipahami bahwa nyeri akan
ada ketika seseorang mengatakan nyeri itu dialaminya. Nyeri bisa mempengaruhi
sistem tubuh manusia, psikososial, ekonomi dan spiritual, menyebabkan suatu
kondisi bertambah parah.
Manajemen nyeri yang buruk merupakan suatu indikator dari kualitas asuhan
yang buruk. Semua manajemen nyeri berdasarkan kepada respon (pernyataan)
individu. Tujuan dari manajemen nyeri adalah memaksimalkan rasa nyaman dan
meningkatkan kualitas hidup pasien. Nyeri yang tidak dikenali dapat
dimanifestasikan sebagai gejala perilaku, depresi, cemas dan menurunnya
interaksi sosial.
Tiga faktor yang dapat menyebabkan tidak adekuatnya manajemen nyeri, yaitu:
1. Tidak adekuatnya pengkajian nyeri
2. Potensial resiko dari pengobatan nyeri
3. Penggunaan yang terbatas/sedikit dari intervensi non-farmakologi dalam
manajemen nyeri
24
Manajemen nyeri sebagai suatu pendekatan tim:
Pasien HHAs Familiy/caregiver
F. PENGETAHUAN
Indikator pengetahuan terdiri dari pengetahuan tentang penyakitnya dan dischard
planning.
25
Discharge Planning adalah suatu proses yang dipakai sebagai pengambilan
keputusan dalam hal memenuhi kebutuhan pasien untuk kesempurnaan
kepindahan pasien dari satu tempat perawatan ke tempat lainnya. Dalam
perencanaan pemulangan, pasien dapat dipindahkan kerumahnya sendiri atau
keluarga, fasilitas rehabilitasi, nursing home, hospice, home care atau tempat –
tempat lain diluar rumah sakit.
2) Kaji fungsi fisik dan mental yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan
sehari-hari.
a. Mobilitas:
kesiapan berjalan
Langkah-langkah untuk melakukan kegiatan duduk
ROM saat mandi
b. Persepsi, Kesadaran/status mental terhadap orientasi waktu:
Penglihatan
Pendengaran
Tidur
Nyeri
c. Aktivitas :
Transportasi
26
Merawat anak
Personal care
Makan
Belanja
3) Identifikasi kemungkinanan lama perawatan
4) Kaji dan kolaborasikan tingkat fasilitas perawatan yang berbeda yang
dibutuhkan oleh pasien
5) Kaji kondisi pasien dan perubahan-perubahan yang mungkin terjadi sebagai
hasil treatment.
6) Kaji tanda dan gejala, masalah atau perubahan-perubahan yang mungkin
terjadi pada pasien ketika berada dirumah
7) Kaji dampak potensial dari pemberi asuhan : tanda dari stress, teknik untuk
mengurangi stress
8) Identifikasi nomor tilphone petugas kesehatan yang bisa dihubungi
9) Cek jaminan biaya yang digunakan oleh pasien : Pribadi, jaminan perusahaan,
asuransi dll.
10)Identifikasi pelayanan home care yang akan digunakan jika ada
11)Identifikasi peralatan kesehatan yang dibutuhkan: Alat bantuan nafas, tempat
tidur, kursi roda, tongkat dan kebutuhan untuk memodifikasi tempat
perawatan dirumah
12)Identifikasi transportasi yang akan digunakan untuk pemindahan pasien
13)Identifikasi Jadwal perencanaan tindak lanjut pengecekan kesehatan pasien
14)Identifikasi kebutuhan belajar pasien dan keluarga tentang program
pengobatan atl : dosis, side efek, lama terapi
15)Identifikasi ketrampilan teknis yang dibutuhkan al, pemindahan pasien dari
tempat tidur ke kursi, prosedur – prosedur perawatan, pengunaan alat dan
monitoring, mengenal tanda dan gejala dan elemen-elemen lain perawatan
pasien.
16)Kaji lingkungan tempat tinggal, atl tidak aman, tinggal sendiri, tidak memiliki
tempat tinggal
27
LAMPIRAN II
No Variabel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Total
1 Jumlah
kejadian 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
dekubitus
2 Jumlah
pasien
beresiko 30 24 14 29 23 27 23 22 14 13 20 15 22 20 24 21 29 30 25 30 26 20 30 22 25 24 20 24 27 22 695
terjadi
dekubitus
Penanggung Jawab:
1. Monitoring dan pelaksanaan: Kepala Ruangan
2. Analisis/Evaluasi : Ka. Bidang Keperawatan
28
B. Angka Kejadian Kesalahan pada Pemberian Obat oleh Perawat
29
Contoh:
Angka KTD dalam pemberian obat pada tanggal 1 April 2008 ruang Anggrek =
1 x 100% = 3,33%
30
Angka KNC dalam pemberian obat pada tanggal 12 April 2008 ruang Anggrek =
2 x 100% = 7,41%
27
Penanggung Jawab:
1. Monitoring dan pelaksanaan : Kepala Ruangan
2. Analisis/Evaluasi : Ka. Bidang Keperawatan/ Komite Keperawatan Tim Pengendali Mutu
30
C. Angka Kejadian Pasien Jatuh
Contoh:
Angka kejadian pasien jatuh = 1 x 100% = 0,56%
178
Penanggung Jawab:
1. Monitoring dan pelaksanaan : Kepala Ruangan
2. Analisis/Evaluasi : Ka. Bidang Keperawatan/ Komite Keperawatan Tim Pengendali Mutu
31
D. Angka Kejadian Cidera Akibat Restrain
Contoh:
Angka kejadian cidera akibat restrain = 1 x 100% = 0,56%
180
Penanggung Jawab:
1. Monitoring dan pelaksanaan : Kepala Ruangan
2. Analisis/Evaluasi : Ka. Bidang Keperawatan/ Komite Keperawatan Tim Pengendali Mutu
32
II. PERAWATAN DIRI
No Variabel
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2 21 2 2 2 2 2 2 2 2 3
0 2 3 4 5 6 7 8 9 0
1 Makan * porsi diet
2 Mandi: *Gigi dan mulut
bersih pada *Mata
*Rambut
*Kulit
*Kuku
*Telinga
*Tidak bau
badan
*Perineal
3 Berpakaian *Baju bersih &
& kering
penampilan *wajah segar
4 Eliminasi *berkemih
*defekasi
Perawatan diri tdk terpenuhi *
Jumlah pasien dirawat dgn
ketergantungan total & partial
care **
Contoh:
Angka tidak terpenuhinya perawatan diri = n x 100% =
N
33
Contoh:
Angka keterbatasan perawatan diri = 5 x 100% = 3,33 %
150
Penanggung Jawab:
1. Monitoring dan pelaksanaan : Kepala Ruangan
2. Analisis/Evaluasi : Ka. Bidang Keperawatan/Komite Keperawatan Tim Pengendali Mutu
34
III. KEPUASAN PASIEN : Tingkat Kepuasan Pasien dan Keluarga terhadap pelayanan keperawatan
Contoh:
Angka kepuasan pasien & keluarga = 700 x 100% = 77,78%
900
35
Penanggung Jawab:
1. Monitoring dan pelaksanaan : Kepala Ruangan
2. Analisis/Evaluasi : Ka. Bidang Keperawatan/ Komite Keperawatan Tim Pengendali Mutu
36
IV. KENYAMANAN
Contoh:
Angka pasien dengan nyeri yang terdokumentasi dalam askep = 90 x 100% = 50%
180
37
Contoh:
Angka/persentase tatalaksana pasien nyeri = 90 x 100% = 50%
180
Penanggung Jawab:
1. Monitoring dan pelaksanaan : Kepala Ruangan
2. Analisis/Evaluasi : Ka. Bidang Keperawatan/ Komite Keperawatan Tim Pengendali Mutu
Contoh:
Angka kenyamanan pasien = 100 x 100% = 55,55%
180
Penanggung Jawab:
1. Monitoring dan pelaksanaan : Kepala Ruangan
2. Analisis/Evaluasi : Ka. Bidang Keperawatan/ Komite Keperawatan Tim Pengendali Mutu
38
V. KECEMASAN : Identifikasi kecemasan pasien
FORMAT LAPORAN
Ruangan: Bulan:
Tanggal
No Variabel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Total
1 Jumlah 2 1 - 2 - - 3 - - - 1 - - 1 - 2 - - 2 - - - 3 - 1 - 1 - - 1 20
pasien
cemas
2 Jumlah 20 20 20 15 25 20 20 15 20 20 20 25 15 20 20 20 20 25 20 15 20 20 20 15 25 20 20 20 20 25 600
pasien
yang
dirawat
No Variabel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Total
1 Jumlah 2 1 - 2 - - 3 - - - 1 - - 1 - 2 - - 2 - - - 3 - 1 - 1 - - 1 20
pasien
cemas:
Panik
Berat
Sedang
Ringan
2 Jumlah 20 20 20 15 25 20 20 15 20 20 20 25 15 20 20 20 20 25 20 15 20 20 20 15 25 20 20 20 20 25 600
pasien
yang
dirawat
39
Jumlah
Pada bulan April 2007 di Rumah Sakit Melati terdapat pasien cemas 20 orang . Jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit
Melati adalah 600 orang . Maka Angka Kejadian Pasien Cemas adalah : 20 x 100% = 33,33%
600
Penanggung Jawab:
1. Monitoring dan pelaksanaan : Kepala Ruangan
2. Analisis/Evaluasi : Ka. Bidang Keperawatan/ Komite Keperawatan Tim Pengendali Mutu
40
CONTOH FORMULA IDENTIFIKASI PASIEN CEMAS HARIAN
Tanggal : I April 2007
No MR Skala Jumlah Pasien : 20 pasien
No Pasien Deskripsi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata
1 08123 Materi pendidikan/penyuluhan kepada V
pasien yang diberikan
dan /review oleh pasien
Contoh:
Angka pengetahuan pasien tentang penyakitnya = 100 x 100% = 55,55%
180
Penanggung Jawab:
1. Monitoring dan pelaksanaan : Kepala Ruangan
2. Analisis/Evaluasi : Ka. Bidang Keperawatan/ Komite Keperawatan Tim Pengendali Mutu
42
B. Discharge Planning
Formula Jumlah pasien yang tidak dibuat discharge planning pada periode tertentu x 100%
Jumlah pasien yang dirawat pada periode tertentu
Contoh:
Angka discharge planning = 30 x 100% = 55,55%
180
Penanggung Jawab:
1. Monitoring dan pelaksanaan : Kepala Ruangan
2. Analisis/Evaluasi : Ka. Bidang Keperawatan/ Komite Keperawatan Tim Pengendali Mutu
43
44