Oleh:
MARTIN SIMBOLON
CCA 110 023
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat tuhan yang maha esa atas segala
Hutan sebagai salah satu tugas dari mata kuliah pembukaan wilayah hutan ini dapat
penulis selesaikan dengan baik dan beberapa pihak yang telah membantu penulis
penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2. Tujuan ................................................................................................. 2
II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 3
2.1 Konsep / Strategi PWH ........................................................................ 3
2.2 Perananaan dan Fungsi PWH ................................................................ 3
2.3 Tingkat – tingkat PWH.......................................................................... 4
2.4 Parameter Penilai PWH ......................................................................... 5
2.5 Pola Jaringan Jalan dan Tipe Jalan Hutan ............................................ 10
III. PEMBAHASAN ....................................................................................... 13
3.1 Perencanaan dan Pembuatan Jalan Hutan ............................................ 13
3.2 Tikungan / Belokan .............................................................................. 14
3.3 Teknik Pembuatan Jalan pada Tanah dengan Daya Dukung Rendah .. 15
3.4 Perkerasan Jalan .................................................................................. 17
3.5 Jaringan Jalan di Daerah Berbatu ........................................................ 18
IV. PENUTUP ................................................................................................. 19
4.1 Kesimpulan .......................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
I. PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai tugas mata
kuliah Pembukaan Wilayah Hutan.
Pada tahun 1970-an, PWH merupakan suatu kegiatan pembukaan jalan untuk
mengeluarkan kayu dari hutan, dimana pada saat itu :
Belum ada usaha untuk mengusahakan agar hutan dapat lestari
Menghasilkan kayu sebanyak-banyaknya dengan biaya sekecil-kecilnya
sehingga terjadi kerusakan hutan.
2.2. Perananan dan Fungsi PWH
Perananan PWH :
PWH secara keseluruhan merupakan persyaratan bagi kelancaran pelaksanaan
dan pengawasan dalam produksi hutan dan PWH bertugas menciptakan kondisi
yang lebih baik dalam pengelolaan hutan serta meningkatkan fungsi sosial dan
ekonomi dari hutan.
Fungsi PWH :
1. Mempermudah penataan hutan
Membuat tata batas dalam dan luar hutan
Tata batas dalam membagi areal hutan ke dalam blok-blok.
2. Mempermudah pengukuran pekerja, peralatan dan bahan-bahan keluar masuk
hutan.
3. Mempermudah kegiatan pembinaan hutan.
4. Mempermudah kegiatan pemanenan hasil hutan ) penebangan, penyaradan,
pengumpulan, pengnagkutan dan penimbunan)
5. Mempermudah pengawasan hutan.
Kerapatan jalan (WD) adalah panjang jalan rata-rata pada suatu areal
tertentu (m/ha).
Dimana :
L = jumlah panjang jalan yang terdapat pada suatu areal (m)
F = luas areal produktif dalam suatu areal (ha)
2. Spasi/Jarak Jalan
Spasi jalan (WA) adalah jarak rata-rata antar jalan angkutan yang dibangun
dalam suatu areal (m, hm).
2. Jalan-jalan angkutan sejajar menuju kesatu jalan induk dengan sudut antara
jalan induk dengan jalan cabang 350
2. Jika lereng sempit, maka teknik pembukaan wilayah hutan dua jalan yaitu jalan
punggung dan jalan lembah.
4. Pola jaringan acak dengan jarak dan arah yang tidak teratur/tak terencanakan
5. Pola jaringan jalan cincin. Bisa digunung atau cekungan besar yang dikelilingi
gunung-gunung/sungai, danau.
2. Tikungan/Belokan
Rute jalan hutan biasanya mengikuti keadaan daerahnya, menelusuri
sejajar kontur. Untuk mengikuti kontur tersebut tentu akan mengakibatkan jalan
sangat panjang dan tidak ekonomis. Dengan demikian jalan dapan melintasi
lembah ataupun puncak bukit agar jalan tidak terlalu panjan dan dapat menghemat
biaya/ekonomis. Hal ini menyebabkan jalan terlalu terjal atau curam, maka pada
lembah yang dilalui perlu dilaksanakan pengurungan atau penimbunan yang
bahannya dapat diperoleh dari puncak bukit yang digali karena terlalu tinggi.
Tikungan merupakan suatu busur lingkaran untuk menghilangkan
tajamnya sudut pertemuan antara dua garis lurus. Titik pertemuan antara dua garis
lurus di lapangan, ada yang bisa dicapai dan ada yang tidak. Titik yang bias
dicapai dilapangan sangat mempermudah pembuatan busur lingkaran tikungannya
karena dengan membagi dua sama besar sudut yang terbentuk dan menarik garis
baginya, pada garis inilah terletak titik pusat lingkaran dengan jarijari yang sangat
bervariasi besarnya.
Pembuatan tikungan/belokan (curve) harus direncanakan sesuai dengan
keperluan pemakai tikungan tersebut, yaitu menjamin keselamatannya. Terdapat
tiga (3) masalah yang perlu diperhatikan pada saat menikung:
a. Kestabilan kendaraan pada saat menikung,
b. Jarak pandang di tikungan,
c. Kemampuan kendaraan/pengemudi menghadapi tikungan.