Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang yang menjadi alasan mengapa studi perlu
dilakukan, perumusan masalah, tujuan, ruang lingkup baik ruang lingkup materi
maupun ruang lingkup wilayah.
“Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang
besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi
(pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr.”(Q.S.
34 : 16)
1
bertujuan untuk menjaga kelestarian, keserasian, dan keseimbangan ekosistem,
berlangsungnya fungsi ekologis alami dalam lingkungan secara seimbang dan
lestarikan membentuk suatu wilayah yang sehat.
Luas wilayah Kota Bandar Lampung sekitar 19.722 ha, jika berdasarkan
peraturan yang menaungi luas RTH suatu wilayah maka Kota Bandar Lampung
sekurang-kurangnya harus memiliki 5.916 ha untuk RTH dan lahan milik
Pemerintah sekurang-kurangnya 3.944 ha (20% dari luas wilayah Kota Bandar
Lampung). Sebagaimana diamanatkan pada UU Nomor 26 Tahun 2007 Pasal 29
ayat (3), bahwa proporsi ruang terbuka hijau publik pada wilayah perkotaan
paling sedikit dua puluh persen dari luas wilayah Kota, akan tetapi penyediaan
RTH di Kota Bandar Lampung saat ini belum mencapai 30% atau setidaknya
20% wilayah publik yang dikelola Pemerintah Kota. Berdasarkan data Bappeda
Kota Bandar Lampung pada tahun 2012 RTH publik di Kota Bandar Lampung
seluas +2.489,80 ha atau 12,62% dari total luas wilayah Kota Bandar Lampung.
Memasuki tahun 2014 luasan RTH publik di Kota Bandar Lampung mengalami
penurunan menjadi +2.185,59 ha. Luasan tersebut termasuk juga didalamnya
luasan sempadan sungai yang merupakan bagian dari RTH. Hal ini
mengambarkan bahwa sempadan sungai merupakan kawasan yang potensial
untuk meningkatkan luasan RTH di Kota Bandar Lampung.
Berdasarkan RTRW Kota Bandar Lampung 2011 – 2030, Kota Bandar
Lampung secara eksisting dilalui oleh 19 sungai (Way Kuala, Way Kuripan, Way
Awi, Way Penengahan, Way Simpur, Way Galih, Way Kupang, Way Lunik, Way
Kunyit, Way Kedamaian, Way Kemiling, Way Halim, Way Langkapura, Way
Sukamaju, Way Keteguhan, Way Simpang Kanan, Way Simpang Kiri, dan Way
Betung)yang masuk dalam Wilayah Sungai (WS) Way Seputih – Way
Sekampung yang merupakan wilayah sungai strategis nasional. Rencana
pengembangan wilayah sungai di Kota Bandar Lampung adalah:
2
4. Menetapkan wilayah sempadan sungai sebagai kawasan lindung
kota.
Tabel 1.2
Penetapan Sempadan Sungai di Kawasan Perkotaan
Kedalaman sungai Lebar Sempadan sungai
Kawasan
(meter) (meter)
Perkotaan
3
bertanggul
<3 10
Perkotaan tak
> 3 - 20 15
bertanggul
>20 30
Sumber : Permen PU Nomor 63 Tahun 1993 tentang Sempadan Sungai
3
Pelarangan pencemaran atau pembuangan sampah ke sempadan
sungai untuk pencegahan banjir dan kerusakan ekosistem.