Anda di halaman 1dari 61

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

DINAS KETAHANAN PANGAN


Jln. Pahlawan Dalam Garut 44151
Telepon/Fax (0262) 2801757 email dkp.kabgarut@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN GARUT
NOMOR : .............................................

TENTANG
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN GARUT
TAHUN 2014 - 2019
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN GARUT

Mengingat : a. bahwa sebagai penjabaran lebih lanjut dari


Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Garut Tahun
2014 - 2019, perlu disusun dokumen Rencana
Strategis Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten
Garut Tahun 2014 - 2019;
b. bahwa Rencana Strategis (Renstra) Dinas
Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Tahun
2014 - 2019 disusun berpedoman dan
mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Garut
Tahun 2014 - 2019;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a dan
huruf b tersebut di atas, perlu menetapkan
Keputusan Kepala Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Garut tentang Rencana Strategis
(Renstra) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten
Garut tahun 2014 - 2019.
Menimbang : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten
Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat;
2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara;
3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah;
5. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional 2005 – 2025;
6. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

1
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara
Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi, dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008
tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
11. Peraturan Pemerintah nomor 26 Tahun 2008
tentang Tata Ruang Wilayah Nasional;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan daerah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54
tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian,
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27
Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja
Pembangunan Daerah Tahun 2015;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 7
Tahun 2005 Tentang Tata Cara Penyusunan
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Garut;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 14
Tahun 2008 Tentang Urusan Pemerintahan
Kabupaten Garut;
17. Peraturan Daerah nomor 4 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) Kabupaten Garut tahun 2005 -
2025;
18. Peraturan Daerah nomor 3 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Garut
tahun 2014 - 2019;

2
MEMUTUSKAN

Menetapkan : RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS


KETAHANAN PANGAN KABUPATEN GARUT
TAHUN 2014-2019

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Keputusan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut
ini, yang dimaksud dengan :
1. Kepala Dinas Ketahanan Pangan adalah Pejabat Perangkat Daerah
yang memimpin Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut
2. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten
Garut Tahun 2014 - 2019, yang selanjutnya disebut RENSTRA
DINAS KETAHANAN PANGAN adalah dokumen perencanaan Dinas
Ketahanan Pangan untuk periode 5 (lima) tahun sejak Tahun 2014
sampai dengan 2019.

BAB II
SISTEMATIKA RENSTRA
Pasal 2
Sistematika Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Tahun
2014 -2019 sebagaimana dimaksud terdiri dari :
Bab I Pendahuluan
Menjelaskan mengenai gambaran umum penyusunan
Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut yang
meliputi latar belakang, landasan hukum, maksud dan
tujuan serta sistematika penulisan
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Memuat tentang tugas, fungsi dan struktur Organisasi
SKPD; sumber daya SKPD, kinerja pelayanan SKPD serta
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Bab III Isu-isu Strategis berdasarkan Tugas dan Fungsi
Memuat Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
fungsi pelayanan SKPD, Telaahan Visi, Misi dan Program
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, Telaahan Renstra
dan Penentuan isu isu strategis
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategis dan Kebijakan
Memuat Visi dan Misi SKPD, Tujuan dan Sasaran Jangka
Menengah SKPD serta Strategi dan Kebijakan SKPD
Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja,
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
Bab VI Indikator Kinerja SKPD yang mengacu pada Tujuan dan
Sasaran RPJMD
Bab VII Penutup

3
BAB III
ISI DAN URAIAN RENJA
Pasal 3
Isi beserta uraian Renstra sebagaimana dimaksud pasal 2 Keputusan
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut tercantum dalam
lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan.

BAB IV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 4
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut
Tahun 2014 - 2019 dijadikan pedoman penyusunan Rencana Kegiatan
dan Anggaran (RKA) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Tahun
2014 - 2019.

BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 5
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Keputusan Kepala Dinas
Ketahanan Pangan Kabupaten Garut ini sepanjang mengenai teknis
pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Kepala Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten Garut.

Ditetapkan di : Garut
Pada tanggal :

Disahkan Oleh :
KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN
BUPATI GARUT, KABUPATEN GARUT,

H. RUDY GUNAWAN, SH., MH., MP. ENOK RIHAWATI


NIP. 19610731 198603 2 004

4
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami persembahkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
memberikan petunjuk dan kekuatan kepada kami, hingga mampu
menyelesaikan Penyusunan “Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Garut Tahun 2014 -2019”.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 9 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Garut, SKPD yang semula Badan Ketahanan Pangan berubah fungsi menjadi
Dinas Ketahanan Pangan. Konsekuensi dari Perda tersebut tentu harus
merubah Rencana Strategis Badan Ketahanan Pangan. Oleh sebab itu, kami
menyusun kembali Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan dengan
mengacu kepada kebijakan dan strategi pembangunan Pemerintah
Kabupaten Garut yangtertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun
2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Garut Tahun 2014 – 2019.
Rencana Strategis ini merupakan kebijakan dan strategi
pembangunan ketahanan pangan sebagai gambaran yang menyeluruh dari
kegiatan Dinas Ketahanan Kabupaten Garut yang dijadikan landasan
pemikiran dan pelaksanaan kegiatan selama 5 tahun. Materi dari Rencana
Strategis ini mengacu kepada Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Garut
Tahun 2014 – 2019.
Kami menyadari, bahwa Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan
ini masih perlu penyempurnaan. Oleh sebab itu, saran dan masukan guna
penyempurnaan Rencana Strategis ini sangat diharapkan.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan
Renstra ini kami sampaikan ucapan terima kasih, semoga Allah SWT
berkenan memberikan balasan.

Garut, Januari 2017


KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN
KABUPATEN GARUT

ENOK RIHAWATI
NIP. 19610731 198603 2 004
DAFTAR ISI

PENETAPAN RENSTRA (RENCANA STRATEGIS) DINAS


KETAHANAN PANGAN KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 - 2019

KATA PENGANTAR ................................................................................. i


DAFTAR ISI …………………………………………………………………… ii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………. iv
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………………. v

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………... 1


1.1. Latar Belakang ................................................................... 1
1.2. Landasan Hukum................................................................ 3
1.3. Maksud dan Tujuan ............................................................ 6
1.4. Sistematika Penulisan ........................................................ 6
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD ............................................. 8
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD ................... 8
2.2. Sumber Daya SKPD…........................................................ 9
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD .................................................... 11
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan 17
SKPD …………………………………………………………...
BAB III ISU – ISU STRATEGIS BERDASATKAN TUGAS DAN
FUNGSI……………………………………………………………… 18
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan SKPD ...................................................
18
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Terpilih.............................................
20
3.3. Telaahan Renstra .............................................................. 21
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis .............................................
26
3.5. Penentuan Isu – isu Strategis ........................................... 27
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGIS DAN
KEBIJAKAN ............................................................................... 28
4.1. Visi dan Misi SKPD ............................................................ 28
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD ................. 29
4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD ............................................ 31
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN
INDIKATIF................................................................................ 36

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 ii


BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ..........................................
44
BAB VII. PENUTUP …………….............................................................. 47
LAMPIRAN

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 iii


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan pada Dinas


Ketahanan Pangan Kabupaten Garut …………………... 10

Tabel 1.2. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan pada


Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut ................. 10

Tabel 2.3. Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan pada Dinas


Ketahanan Pangan Kabupaten Garut …………………... 10

Tabel 2.4. Sarana dan Prasarana Dinas Ketahanan Pangan


Kabupaten Garut ………………………………………….. 11

Tabel 2.5. Pagu dan Realisasi Anggaran Tahun 2016 Badan


Ketahanan Pangan Kabupatan Garut …………………... 15

Tabel 2.6. Rencana Pencapaian Kinerja Pelayanan dan


Kebutuhan Pendanaan Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Garut Tahun 2014-2019 …………………….. 16

Tabel 3.1. Matriks Analisis SWOT dalam menentukan Analisis


Pilihan Asumsi Stratejik (APAS) …………………………. 23

Tabel 3.2. Menetapkan Urutan Asumsi Pilihan Stratejik …………... 24

Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas


Ketahanan Pangan Kabupaten Garut …………………... 30

Tabel 4.2. Strategi dan Kebijakan Dinas Ketahanan Pangan


Kabupaten Garut ………………………………………….. 33

Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Target


Kinerja dan Pendanaan Indikatif Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten Garut ………………………………… 40

Tabel 6.1. Indokator Kinerja Dinas Ketahahan Pangan Kabupaten


Garut yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran
RPJMD ……………………………………………………... 46

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 iv


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Stratejik Tahun 2014-2019 Dinas Ketahanan


Pangan Kabupaten Garut ………………………………. 48

Lampiran 2 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja,


Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas
Ketahanan Pangan Kabupaten Garut .......................... 49

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 v


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan pembangunan ketahanan pangan adalah untuk menjamin


ketersediaan dan konsumsi pangan seluruh penduduk yang cukup,
aman, bermutu, dan bergizi seimbang, baik pada tingkat nasional,
provinsi, kabupaten/kota, desa, keluarga hingga peorangan. Ketahanan
pangan harus diwujudkan secara merata di seluruh wilayah sepanjang
waktu, yang didasarkan pada optimalisasi dan berbasis keragaman
sumberdaya, kelembagaan dan budaya lokal. Mengingat pangan juga
merupakan komoditas ekonomi, maka dalam pembangunannya
dikaitkan dengan peluang pasar dan peningkatan daya saing produk,
dengan memanfaatkan keunggulan komperatif dan kompetitif dan
memanfaatkan teknologi spesifik lokasi. Produksi pangan sebagian
besar dilaksanakan oleh petani/masyarakat dengan skala usaha kecil di
pedesaan, sehingga pembangunan ketahanan pangan sangat strategis
untuk memperkuat ekonomi pedesaan dan sekaligus mengentaskan
masyarakat dari kemiskinan dan kelaparan.
Ketahanan pangan, di samping sebagai prasyarat untuk memenuhi
hak azasi manusia, juga merupakan pilar bagi eksistensi dan
kedaulatan suatu bangsa. Oleh sebab itu, seluruh komponen bangsa
baik pemerintah, masyarakat dan pihak swasta, mulai dari Pusat,
Provinsi dan Kabupaten/Kota, sepakat untuk bersama-sama
membangun ketahanan pangan nasional maupun daerah. Dalam sistem
pemerintahan yang demokratis dan desentralistis saat ini, pelaku utama
pembangunan pangan mulai dari produksi, penyediaan, distribusi dan
konsumsi adalah masyarakat, sedangkan pemerintah lebih berperan
sebagai inisiator, fasilitator, serta regulator, agar kegiatan masyarakat
yang memanfaatkan sumber daya daerah dapat berjalan lancar, efisien,
berkeadilan dan bertanggungjawab.
Upaya memantapkan ketahanan pangan menuju kemandirian
pangan, menghadapi tantangan dan permasalahan yang berasal dari
dalam negeri maupun luar negeri. Pemenuhan kebutuhan pangan
pokok dari produksi dalam negeri, dihadapkan pada permasalahan

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 1|


antara lain: (i) konversi lahan pertanian yang terus berlanjut karena
perkembangan industri dan lokasi pemukiman; (ii) perluasan lahan yang
terkendala baik kualitas tanah maupun kepemilikan lahan di luar pulau
Jawa; (iii) perubahan iklim dan cuaca yang mempengaruhi produksi
pangan; dan (iv) agribisnis pangan yang belum optimal sangat
mempengaruhi tingkat kesejahteraan petani. Sementara itu, situasi
ekonomi dan perdagangan bebas di dunia internasional, berpengaruh
cukup kuat terhadap ketahanan pangan di dalam negeri, terutama harga
dan pasokan pangan yang begitu dinamis mempengaruhi ketersediaan
pangan di dalam negeri.
Pemerintah Kabupaten Garut telah menyatakan komitmen dan
berperan aktif dalam berbagai hal untuk melaksanakan aksi
kemanusiaan, terutama mengatasi masalah kekurangan dan kerawanan
pangan, kekurangan gizi serta kemiskinan.
Berdasar kerangka berfikir dan komitmen tersebut, Dinas
Ketahanan Pangan sebagai Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten
Garut, dengan tugas pokoknya yaitu menyelenggarakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan daerah di bidang ketahanan pangan mempunyai
peran strategis dalam mendorong perwujudan ketahanan pangan
daerah termasuk dalam mengurangi angka kemiskinan dan
membebaskan masyarakat dari kerawanan pangan.
Dalam rangka memelihara kesinambungan proses pembangunan
dan melanjutkan berbagai pencapaian pembangunan yang telah
dilaksanakan serta sebagai upaya untuk mewujudkan kondisi yang
diharapkan, maka diperlukan Rencana Strategis (Renstra) Dinas
Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Tahun 2014-2019. Renstra
tersebut merupakan dokumen perencanaan Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Garut untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat Visi, Misi,
Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan pokok
pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Penyusunan Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut
mengacu pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah serta mempedomani
Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 3 Tahun 2014 tentang

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 2|


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Garut Tahun 20014-2019. Pada peraturan perundang-
undangan tersebut diwajibkan bahwa setiap OPD Provinsi dan
Kabupaten/Kota menyusun Rencana Strategis yang memuat Visi, Misi,
Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Pokok
Pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Dengan terbitnya Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 9
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas
Daerah Kabupaten Garut, telah dilakukan penataan kelembagaan
dimana Badan Ketahanan Pangan dirubah menjadi Dinas Ketahanan
Pangan yang memiliki fungsi berbeda. Dengan diterbitkannya Peraturan
Bupati Garut Nomor 27 Tahun 2016 tentang Kedudukan dan Susunan
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Garut maka Dinas Ketahanan
Pangan menyusun kembali Rencana Strategis SKPD disesuaikan
dengan Peraturan Bupati Garut Nomor 54 Tahun 2016 tentang Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut.

1.2 Landasan Hukum

Dalam pelaksanaan kegiatannya Dinas Ketahanan Pangan


Kabupaten Garut mengacu kepada peraturan perundangan yang
berlaku, terdiri dari:
1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun
2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4700);

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 3|


5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4725);
6. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 227, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5360);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan
Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor
142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4254);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 69 tahun 1999 tentang Label dan
Iklan Pangan;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan,
Mutu dan Gizi Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 204 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4424);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4737);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4815);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4817);

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 4|


16. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 48,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan
Pangan dan Gizi (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 5680);
18. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2006 tentang Dewan
Ketahanan Pangan;
19. Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2009 tentang Kebijakan
Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis
Sumber Daya Lokal;
20. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan
Nasional Percepatan Perbaikan Gizi;
21. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Kebijakan
Perberasan;
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah jo. Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
24. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2013 tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Bagi Bangsa
Indonesia.
25. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 9 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Garut
Lembaran Daerah Kabupaten Garut Tahun 2016 Nomor 9);
26. Peraturan Bupati Garut Nomor 27 Tahun 2016 tentang Kedudukan
dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Garut
(Berita Daerah Kabupaten Garut Tahun 2016 Nomor 27);
27. Peraturan Bupati Garut Nomor 54 Tahun 2016 tentang Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut
(Berita Daerah Kabupaten Garut tahun 2016 Nomor 56).

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 5|


1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud disusunnya Rencana Startegis Dinas Ketahanan Pangan


Kabupaten Garut Tahun 2014-2019 ini adalah sebagai upaya
mengarahkan seluruh potensi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten
Garut melalui sinergitas antara sumber daya manusia yang ada dengan
sumber daya lainnya agar mampu menjawab tuntutan perkembangan
jaman dalam konteks pemantapan pembangunan ketahanan pangan di
Kabupaten Garut.
Sedangkan tujuannya adalah untuk mengantisipasi berbagai
perubahan yang terjadi, melaksanakan pelayanan prima dengan
memfasilitasi berbagai kepentingan yang berkaitan dengan peningkatan
manajemen ketahanan pangan untuk mencapai visi yang diharapkan.

1.4 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD


2.2 Sumber Daya SKPD
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
SKPD

BAB III ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN


FUNGSI
1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan SKPD
1.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Terpilih
1.3 Telaahan Renstra
1.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis
1.5 Penentuan Isu – isu Strategis

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 6|


BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGIS DAN
KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi SKPD
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
4.3 Strategis dan Kebijakan SKPD

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR


KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN
INDIKATIF

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA


TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VII PENUTUP

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 7|


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi

Dinas Ketahanan Pangan merupakan unsur pelaksana


Pemerintah Daerah di bidang Ketahanan Pangan yang dipimpin oleh
seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Peraturan Bupati Garut Nomor 54 Tahun 2016 tentang Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Dinas Ketahanan Kabupaten Garut dalam
pelaksanaannya Dinas Ketahanan Pangan mempunyai tugas pokok
melaksanakan kewenangan desentralisasi sesuai bidang dan lingkup
Ketahanan Pangan, sedangkan dalam melaksanakan tugas pokok,
dinas mempunyai fungsi :
1. Perumusan, pengaturan dan pelaksanaan kebijakan teknis
operasional di bidang ketahanan pangan.
2. Pengkoordinasian, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan tugas-
tugas yang meliputi kesekretariatan, ketersediaan dan kerawanan
pangan, distribusi dan cadangan pangan, konsumsi dan
penganekaragaman pangan dan keamanan pangan.
3. Pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, sarana dan
prasarana dinas.
4. Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka
penyelenggaraan bidang ketahanan pangan.
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dan Peraturan Bupati
Garut Nomor 27 Tahun 2016 tentang Kedudukan dan Susunan
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Garut, Struktur Organisasi
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut terdiri dari :

1. Kepala Dinas Ketahanan Pangan

2. Sekretaris, membawahi :
a. Sub Bagian Umum;

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 8|


b. Sub Bagian Keuangan dan BMD;
c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

3. Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, membawahi :


a. Seksi Ketersediaan Pangan;
b. Seksi Sumberdaya Pangan;
c. Seksi Kerawanan Pangan.

4. Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan, membawahi :


a. Seksi Distribusi Pangan;
b. Seksi Harga Pangan;
c. Seksi Cadangan Pangan.

5. Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan, membawahi :


a. Seksi Konsumsi Pangan;
b. Seksi Promosi Penganekaragaman Konsumsi Pangan;
c. Seksi Pengembangan Pangan Lokal.

6. Bidang Keamanan Pangan, membawahi :


a. Seksi Kelembagaan Keamanan Pangan;
b. Seksi Pengawasan Keamanan Pangan;
c. Seksi Kerjasama dan Informasi Keamanan Pangan.

2.2 Sumberdaya SKPD

a. Sumberdaya Aparatur

Dalam mendukung pembangunan ketahanan pangan, Dinas


Ketahanan Pangan memiliki sumberdaya manusia berupa pegawai
yang berjumlah 52 orang, yang terdiri dari 41 orang Pegawai
Negeri Sipil dan 11 orang Tenaga Kerja Kontrak. PNS sejumlah 41
orang terdiri dari 21 orang pejabat struktural dan 20 orang sebagai
pelaksana (JFU).
Berdasarkan jabatan, pegawai pada Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten Garut pada awal tahun 2017 dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 9|


Tabel 2.1.
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut

No Jabatan Jumlah (Orang)


1 Eselon II 1
2 Eselon III 5
3 Eselon IV 15
4 JFU/Pelaksana 20
5 TKK 11
Jumlah 52

Berdasarkan tingkat pendidikan, pegawai negeri sipil pada


Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut pada awal tahun 2017
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.2.
Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut

No Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang)


1 SMA 10
2 D3 3
3 S1 / D4 13
4 S2 15
Jumlah 41

Dari Tabel 2.2. di atas, dapat dilihat jumlah pegawai dengan


tingkat pendidikan S1 dan S2 mencapai 28 orang (68%) dan
tingkat pendidikan SMA dan D3 sebanyak 13 orang (32%).
Berdasarkan Golongan, pegawai negeri sipil pada Dinas
Ketahanan Pangan Kabupaten Garut pada awal tahun 2017 dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.3.
Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut

No Golongan Jumlah (Orang)


1 II 12
2 III 19
3 IV 10
Jumlah 41

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 10 |


Dari Tabel 2.3. di atas, dapat dilihat pegawai Golongan IV
sebanyak 10 orang (24%) Golongan III sebanyak 19 orang (46%)
dan Golongan II sebanyak 12 orang (29%).

b. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang dimilki oleh Dinas Ketahanan


Pangan Kabupaten Garut sampai dengan tahun 2017 dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.4.
Sarana dan Prasarana
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut

No Nama/Jenis Barang Volume


1 Gedung Kantor 1 Unit
2 Gudang Cadangan Pangan 1 Unit
2 Kendaraan roda 4 7 Unit
3 Kendaraan roda 2 18 Unit
4 Meja/kursi 51/69 Unit
5 Komputer 9 Unit
6 Laptop 20 Unit
7 Printer 10 Unit
8 Mesin Tik Manual 7 Unit
9 Mesin Tik Listrik 1 Unit

Dilihat pada Tabel 2.4. di atas, sarana dan prasarana Dinas


Ketahanan Pangan masih belum mencukupi untuk berjalannya
suatu SKPD, sehingga diperlukan tambahan untuk pengadaan
sarana dan prasarana perkantoran agar semua aktivitas dan
kegiatan dinas dapat berjalan dengan lancar dan optimal.

2.3 Kinerja Pelayanan SKPD

Kinerja Pelayanan merupakan segala bentuk pelayanan yang


diberikan oleh Pemerintah, dalam rangka pemenuhan kebutuhan
masyarakat dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut sebagai lembaga
penyelenggara urusan Pemerintahan Kabupaten di bidang ketahanan
pangan mempunyai fungsi sebagai inisiator, fasilitator dan regulator
atas penyelenggaraan ketahanan pangan di Kabupaten Garut sesuai
arah kebijakan, strategis dan sasaran ketahanan pangan nasional.

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 11 |


Kondisi pelayanan ini dapat digambarkan pada masing-masing
bidang sebagai berikut :

1. Sekretariat

Sekretariat dalam mendukung operasional Dinas Ketahanan


Pangan Kabupaten Garut memiliki peran yang sangat penting.
Diperlukan sumberdaya aparatur yang profesional dan sesuai
formasi yang dibutuhkan serta sarana dan prasarana yang
memadai. Peningkatan sumberdaya aparatur meliputi jumlah dan
kompetensinya baik untuk aparatur struktural maupun fungsional
tertentu maupun fungsional umum.
Sarana dan prasarana meliputi ruang gedung kantor dan
sarana transportasi seperti kendaraan roda empat dan roda dua
serta perlengkapan lainnya harus dioptimalkan agar pelayanan
bisa prima. Hal ini termasuk sarana dan prasarana perlengkapan
kantor lainnya.

2. Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan

Pada Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Kinerja


yang dapat dicapai sampai dengan tahun 2016, adalah sebagai
berikut :

1) Jumlah cadangan pangan masyarakat sampai dengan tahun


2013 adalah 312 ton setara gabah yang tersedia di beberapa
lumbung yang ada di daerah. Lumbung pangan yang ada di
daerah sampai dengan saat ini mencapai 123 Unit Lumbung
Pangan yang tersebar 39 Kecamatan. Jumlah tersebut masih
sangat jauh karena belum mencapai target yaitu 1 Lumbung
per 1 Desa sehingga di 1 RT minimal mempunyai 500 Kg
cadangan pangan sesuai dengan standar pelayanan minimal
ketahanan pangan.

2) Produksi komoditas pangan pokok di Kabupaten Garut rata-


rata mengalami surplus terutama beras yaitu pada tahun
2013 mengalami surplus sebanyak 401.130 ton dari total
produksi 668.760 ton dan Konsumsi Aktual yaitu 267.630 ton.

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 12 |


3) Jumlah Desa Mandiri Pangan di Kabupaten Garut sampai
dengan tahun 2013 adalah 48 Desa yang tersebar di
beberapa Kecamatan.

4) Jumlah Kecamatan yang beresiko rawan pangan tinggi di


Kabupaten Garut pada tahun 2010 yaitu ada 10 Kecamatan.

5) Jumlah Kecamatan yang beresiko rawan pangan tinggi pada


tahun 2013 tinggal 6 kecamatan, maka BKP Kabupaten
Garut berhasil menurunkan tingkat Resiko Rawan Pangan
menjadi 40% dari target yaitu 60% pada tahun 2014.

6) Sampai dengan tahun 2013 Pemetaan Sistem Kewaspadaan


Pangan dan Gizi (SKPG) baru dilaksanakan sampai dengan
tingkat kecamatan.

3. Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan

Kondisi Distribusi dan Cadangan Pangan di Kabupaten


Garut sampai dengan tahun 2016 dapat digambarkan sebagai
berikut :

1) Ketersediaan informasi, pasokan, harga dan akses pangan


di Kabupaten Garut belum mencapai target 2014 yaitu 85%
atau 36 Kecamatan karena data harga, pasokan dan akses
baru dipantau hanya di 15 Kecamatan (35%) disebabkan
keterbatasan anggaran.

2) Stabilitas harga dan pasokan pangan di Kabupaten Garut


menurut pantauan dan data yang dikumpulkan dari beberapa
pasar besar di Kabupaten Garut sudah mencapai target
tahun 2014 yaitu 85% karena harga komoditas pangan pokok
di Kabupaten Garut kenaikannya masih dibawah 25%.

3) Kabupaten Garut pada tahun 2013 sudah membuat aplikasi


akses pangan, sehingga akses pangan dapat terpantau
dengan baik.

4) Lembaga Akses Pangan/Distribusi Pangan Masyarakat


sampai dengan tahun 2013 yang ada di Kabupaten Garut
adalah 10 kelompok.

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 13 |


5) Jumlah Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Garut
sampai pada tahun 2013 yaitu sebanyak 50 ton beras
mencapai target 2014 yaitu 50% dari Cadangan Pemerintah
yang idealnya yaitu 100 ton/tahun. Cadangan pangan
pemerintah digunakan untuk menangani kekeringan dan
bencana alam di Kabupaten Garut.

4. Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan

Kondisi Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan di


Kabupaten Garut dapat digambarkan sebagai berikut :

1) Skor PPH di Kabupaten Garut sampai dengan tahun 2013


hanya mencapai 65,8 sehingga belum mencapai target yaitu
85% pada tahun 2014 dari Skor PPH ideal yaitu 100.

2) Angka Kecukupan Energi di Kabupaten Garut baru mencapai


1.347,2 Kkal/Kap/Hr (60,8 %) dari target 85% pada tahun
2014 (AKE Ideal adalah 2.200 Kkal/Kap/Hr).

3) Angka Kecukupan Protein sudah cukup baik yakni dapat


melebihi target yaitu mencapai 53,8 Gr/Kap/Hr (94,38 %) dari
target 85% pada tahun 2014 (AKP Ideal adalah 57
Gram/Kap/Hr).

4) Jumlah Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kabupaten Garut


dengan kegiatan berupa pemanfaatan lahan pekarangan,
sampai dengan tahun 2013 yaitu 48 lokasi.

5. Bidang Keamanan Pangan

Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan di


Kabupaten Garut sampai dengan tahun 2013 belum cukup
optimal karena belum semua kecamatan dapat terawasi dan
terbina dalam hal keamanan pangannya. Tetapi untuk sertifikasi
pangan segar sudah memfasilitasi penerbitan Sertifikasi Prima 3
sebanyak 21 komoditi pangan segar.
Pembangunan ketahanan pangan dengan hasil sebagaimana
disampaikan diatas, mendapat dukungan anggaran pada tahun 2016
yang dikelola Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut, sebesar

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 14 |


Rp.4.969.749.145,00 dengan rincian sebagaimana dalam tabel
berikut :
Tabel 2.5.
Pagu dan Realisasi Anggaran Tahun 2016
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut
Pagu Realisasi
Uraian Anggaran
Jumlah %
Belanja Daerah
Belanja Tidak Langsung 2.313.961.170 2.237.971.950 96,72
Belanja Langsung 2.655.787.975 2.607.677.969 98,19
Sumber : Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Kab. Garut Tahun 2016

Rencana pencapaian kinerja pelayanan dan kebutuhan dukungan


anggaran untuk mencapai target kinerja ketahanan pangan yang telah
ditetapkan untuk tahun 2014 sampai dengan tahun 2019,
sebagaimana tergambar pada tabel 2.6. berikut :

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 15 |


Tabel 2.6.
Rencana Pencapaian Kinerja Pelayanan dan Kebutuhan Pendanaan
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Tahun 2014-2019

Target Renstra SKPD Tahun Rencana Realisasi Capaian Tahun ke-


Indikator Kinerja Kondisi
2014 2015 2016 2017 2018 2019
No sesuai Tugas dan Kinerja Awal
FungsiSKPD (2013) Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 1 2 3 4 5 6
Target Target Target Target Target Target
(juta) (juta) (juta) (juta) (juta) (juta)

Stok Pangan di
1. Lumbung 3% 5% 500 7% 750 9% 1114 10% 797 12% 2510 14% 3100 5% 7% 9% 10% 12% 14%
Masyarakat (%)

Koefisien Variasi
2. Harga Pangan 25% 20% 300 19% 300 18% 195 17% 562 16% 1500 15% 1800 20% 19% 18% 17% 16% 15%
Pokok Srategis (CV)
Skor Pola Pangan
3. 61,5 62,1 50 66,7 75 69,37 47,5 73,12 150 75,97 800 78,87 1000 62,1 66,7 69,37 73,12 75,97 78,87
Harapan
Tingkat Kecukupan
4.
Konsumsi :
- Konsumsi Energi
1667 1798 50 1823 75 1848 47,5 1874 150 1899 800 1924 1000 1798 1823 1848 1874 1899 1924
(kkal/kap/hari)
- Konsumsi Protein
43,5 46,2 50 46,9 75 47,7 47,5 48,4 150 49,1 800 49,9 1000 46,2 46,9 47,7 48,4 49,1 49,9
(gram/kap/hari)

Persentase produk
5. pangan yang 3,5 4,78 50 7,18 75 11,96 43 13,88 179 18,66 1530 23,92 1400 4,78 7,18 11.96 13,88 18,66 23,92
bersertifikat (%)

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 16 |


2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Dinas Ketahan Pangan Kabupaten Garut dalam melaksanakan


pelayanan masih menemui tantangan, yaitu :
1. Lemahnya akses pangan masyarakat.
2. Rendahnya kualitas konsumsi pangan masyarakat.
3. Lemahnya koordinasi lintas sektor.
4. Tingginya prosentase penduduk rawan pangan.
5. Fluktuasi harga pangan pokok strategis.
6. Tingginya ketergantungan masyarakat terhadap pangan pokok
beras.
7. Ketersediaan pangan masih tergantung pada pangan impor/luar
negeri.
8. Masih ditemukannya kasus ketidakamanan pangan.
9. Pangan belum terdistribusikan dengan baik dan terjangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat.
10. Penganekaragaman / diversifikasi pangan masih terbatas.
11. Masih rendahnya ketahanan pangan rumah tangga di wilayah
rawan pangan.

Peluang untuk mengembangkan pelayanan yang ditemui Dinas


Ketahanan Pangan, sebagai berikut :
1. Tersedianya sumberdaya aparatur dengan jumlah yang cukup.
2. Adanya peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang
mendasari pembangunan ketahanan pangan.
3. Dukungan anggaran, sarana dan prasarana dari pemerintah
pusat, provinsi maupun pemerintah daerah.
4. Banyaknya jenis pangan lokal yang belum dimanfaatkan sebagai
sumber pangan alternatif (substitusi).
5. Adanya kelembagaan ketahanan pangan di masyarakat.
6. Adanya hasil kajian tentang ketahanan pangan.

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 17 |


BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi


Pelayanan SKPD

Permasalahan yang ada berdasarkan tugas dan fungsi


pelayanan pada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten garut adalah
sebagai berikut :
1. Lemahnya akses pangan masyarakat.
2. Rendahnya kualitas konsumsi pangan masyarakat.
3. Lemahnya koordinasi lintas sektor.
4. Tingginya prosentase penduduk rawan pangan.
5. Fluktuasi harga pangan pokok strategis.
6. Tingginya ketergantungan masyarakat terhadap pangan pokok
beras.
7. Ketersediaan pangan masih tergantung pada pangan impor/luar
negeri.
8. Masih ditemukannya kasus ketidakamanan pangan.
9. Pangan belum terdistribusikan dengan baik dan terjangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat.
10. Penganekaragaman / diversifikasi pangan masih terbatas.
11. Masih rendahnya ketahanan pangan rumah tangga di wilayah
rawan pangan.
12. Aksebilitas masyarakat terhadap pangan Beragam Bergizi
Seimbang dan Aman (B2SA) masih rendah .
13. Kerentanan daerah terhadap tingkat resiko Kerawanan pangan
cukup tinggi.
14. Alih fungsi lahan dan lajunya pertumbuhan penduduk lebih besar
dari laju pertambahan produksi dan ketersediaan pangan.
15. Masih merebaknya pangan yang mengandung bahan berbahaya.
16. Masih besarnya ketergantungan masyarakat terhadap beras.
17. Keterjangkauan distribusi yang belum optimal dan masih sering
terjadinya fluktuasi harga pangan.
18. Masih kurangnya kelembagaan ketahanan pangan di daerah.

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 18 |


Faktor-faktor penentu keberhasilan dari permasalahan ini,
adalah:
1. Terfasilitasinya sarana dan prasarana untuk meningkatkan
pembangunan ketahanan pangan.
2. Terfasilitasinya pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan
ketahanan pangan.
3. Peningkatan kemampuan dan fasilitasi kelompok ketahanan
pangan.
4. Terfasilitasinya pembinaan kelompok ketahanan pangan.
5. Terfasilitasinya peningkatan SDM, teknologi dan pemasaran hasil
bagi kelompok ketahanan pangan.
6. Terbangunnya sarana ketahanan pangan di masyarakat.
7. Terfasilitasinya penerapan teknologi bagi peningkatan
pembangunan ketahanan pangan.
Untuk memberi fokus dan memperkuat rencana yang
memperjelas antara visi, misi dan tujuan untuk memecahkan
permasalahan yang ada, maka Permasalahan yang ada berdasarkan
tugas dan fungsi pelayanan pada Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Garut adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan ketersediaan bahan pangan untuk pemenuhan
kebutuhan pangan masyarakat.
2. Peningkatan pembangunan ketahanan pangan melalui program
pusat sesuai dengan peraturan perundang-undangan
pembangunan sektor ketahanan pangan.
3. Peningkatan industri bahan baku pangan.
4. Peningkatan dana dan akses sumber pendanaan dalam
meningkatkan akses pangan masyarakat.
5. Peningkatan kuantitas dan percepatan penambahan SDM Dinas
Ketahanan Pangan melalui dukungan program pengangkatan
calon pegawai negeri sipil.
6. Peningkatan kualitas SDM Dinas Ketahanan Pangan melalui
penambahan SDM fungsional yang memiliki kompetensi analis
ketahanan pangan.
7. Peningkatan kualitas bahan pangan melalui pangan yang
berbasis B2SA (beragam, bergizi seimbang dan aman).

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 19 |


8. Peningkatan pemahaman tentang peraturan perundang-
undangan bidang ketahanan pangan.
9. Pengembangan dan pemanfaatan kelembagaan/kelompok
ketahanan pangan.
10. Optimalisasi sarana dan prasarana yang ada untuk meningkatkan
dan mengembangkan pangan lokal yang terjaga keamanan dan
mutunya.
11. Peningkatan kualitas SDM Dinas Ketahanan Pangan dalam
rangka percepatan pembinaan terhadap masyarakat dalam
pembangunan ketahanan pangan.
12. Optimalisasi sarana yang tersedia dalam upaya peningkatan
kualitas hasil pengolahan pangan loka.

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 3


Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Garut Tahun 2014-2019, dirumuskan Visi
Kabupaten Garut sebagai berikut :

“Terwujudnya Kabupaten Garut yang Bermartabat, Nyaman


dan Sejahtera”.

Untuk mencapai Visi tersebut, Pemerintah Kabupaten Garut


menetapkan 4 (empat) Misi, yaitu:

1. Meningkatkan tata kelola pelayanan pendidikan dan kesehatan


yang berkualitas, terjangkau, prima untuk mewujudkan kehidupan
masyarakat bermartabat dan agamis;

2. Mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis potensi


lokal;

3. Mewujudkan kualitas infrastruktur yang memadai serta lingkungan


yang sehat, aman dan nyaman;

4. Mewujudkan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang


profesional, amanah serta membangun kehidupan sosial politik
yang demokratis dan berbudaya luhur.

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 20 |


Dikaitkan dengan Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil, maka
sesuai dengan tugas dan fungsinya, maka Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Garut dalam mendukung RPJMD Kabupaten Garut Tahun
2014-2019, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan arah kebijakan yang
ditetapkan Dinas Ketahanan Pangan didasarkan pada Misi kedua,
yaitu : “Mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis
potensi lokal”.
Dengan demikian misi tersebut merupakan acuan untuk
menyelaraskan Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan arah kebijakan
pembangunan ketahan pangan yang dilaksanakan oleh Dinas
Ketahanan Pangan.

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Propinsi/Kabupaten /Kota

Untuk menentukan tujuan pembangunan ketahanan pangan


Kabupaten Garut tahun 2014-2019 perlu dilakukan pencermatan
lingkungan dengan mengidentifikasi lingkungan stratejik, baik
lingkungan internal maupun lingkungan eksternal, sebagai berikut :

1. Pencermatan Lingkungan

1) Pencermatan Lingkungan Internal (PLI)

Lingkungan Internal Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten


Garut meliputi kekuatan (Strengths) dan kelemahan
(Weakness), yaitu :

a. Kekuatan (Strengths) / S

(1) Tersedianya sumberdaya aparatur dengan jumlah


yang cukup.
(2) Adanya peraturan perundang-undangan yang
mendasari pembangunan ketahanan pangan.
(3) Adanya dukungan anggaran, sarana dan prasarana

b. kelemahan (Weakness) / W

(1) Rendahnya kompetensi dan profesionalitas


sumberdaya manusia.
(2) Lemahnya koordinasi lintas sektor dalam menangani
masalah ketahanan pangan.
(3) Terbatasnya sarana dan prasarana.

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 21 |


2) Pencermatan Lingkungan Eksternal (PLE)

Lingkungan Eksternal Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten


Garut meliputi Peluang (Opportunities) dan Tantangan
(Threats), sebagai berikut :

a. Peluang (Opportunities) / O

(1) Banyaknya jenis pangan lokal yang belum


dimanfaatkan sebagai sumber pangan alternatif.
(2) Tersedianya hasil kajian ketahanan pangan.
(3) Tersedianya kelembagaan/kelompok ketahanan
pangan di masyarakat.

b. Ancaman (Threats) / T

(1) Adanya KK miskin dan petani gurem yang beresiko


tinggi mengalami kerawanan pangan.
(2) Faktor alam yang kurang mendukung terhadap
pemantapan ketahanan pangan
(3) Arus globalisasi dan kompetisi yang berpengaruh
terhadap pemantapan ketahanan pangan.

2. Analisis Pilihan Asumsi Stratejik

Dalam menentukan asumsi-asumsi stratejik, digunakan matriks


analisis SWOT, sebagai berikut :

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 22 |


Tabel 3.1.
Matriks Analisis SWOT dalam menentukan Analisis Pilihan Asumsi Stratejik (APAS)

AFI Kekuatan (Strengths)/S Kelemahan (Weaknesses)/W


1) Tersedianya sumberdaya aparatur dengan jumlah 1) Rendahnya kompetensi dan profesionalitas
yangcukup sumberdaya manusia.
AFE 2) Adanya peraturan perundang-undangan yang 2) Lemahnya koordinasi lintas sektor dalam menangani
mendasari pembangunan ketahanan pangan. masalah ketahanan pangan.
3) Adanya Dukungan anggaran, sarana dan prasarana 3) Terbatasnya sarana dan prasarana.

Peluang (Opportunities)/O Asumsi strategi SO Menggunakan kekuatan untuk Asumsi strategi WO tanggulangi kelemahan dengan
1) Banyaknya jenis pangan lokal yang belum memanfaatkan peluang memanfaatkan peluang
dimanfaatkan sebagai sumber pangan alternatif. 1) Peningkatan penganekaragaman jenis pangan lokal 1) Peningkatan kompetensi dan profesionalitas
2) Tersedianya hasil kajian ketahanan pangan. sebagai sumber pangan alternatif. sumberdaya manusia untuk mengoptimalkan
3) Tersedianya kelembagaan/kelompok ketahanan 2) Implementasi hasil kajian ketahanan pangan. peningkatan ketahanan pangan masyarakat.
pangan di masyarakat. 3) Mengoptimalkan peran kelembagaan/kelompok 2) Peningkatan koordinasi lintas sektor dalam
ketahanan pangan masyarakat. menangani masalah ketahanan pangan.
3) Peningatan penyediaan sarana dan prasarana untuk
mengoptimalkan ketahanan pangan masyarakat

Ancaman (Threats)/T Asumsi strategi ST Menggunakan kekuatan untuk Asumsi strategi WT memperkecil kelemahan dan
1) Adanya KK miskin dan petani gurem yang beresiko menghadapi ancaman/mengubahnya jadi peluang menghindari ancaman
tinggi mengalami kerawanan pangan. 1) Peningkatan pemahaman Peraturan Perundang- 1) Peningkatan kompetensi dan profesionalitas
2) Faktor alam yang kurang mendukung terhadap undangan bidang ketahanan pangan untuk sumberdaya manusia dalam rangka dalam rangka
pemantapan ketahanan pangan penanganan kerawanan pangan dan pemantapan penanganan kerawanan pangan dan pemantapan
3) Arus globalisasi dan kompetisi yang berpengaruh ketahanan pangan ketahanan pangan
terhadap pemantapan ketahanan pangan. 2) Mengoptimalkan penggunaan anggaran, sarana dan 2) Peningkatan koordinasi lintas sektor dalam
prasarana untuk menangani faktor alam yang kurang menghadapi era globalisasi dan kompetisi sehingga
mendukung memantapkan ketahanan pangan
3) Peningkatan pemahaman Peraturan Perundang- 3) Peningkatan sarana dan prasarana untuk menangani
undangan dan optimalisasi penggunanaan anggaran, faktor alam yang kurang mendukung ketahanan
sarana dan prasarana untuk menghadapi arus pangan
globalisasi sehingga meningkatkan nilai kompetisi.

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 23 |


Tabel 3.2.
Menetapkan Urutan Asumsi Pilihan Stratejik
FAKTOR KETERKAITAN
NO B.F
KODE PENDORONG DAN NU ND NK NRK NBK TNB FKK RK
(n) % NBD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
PENGHAMBAT
I PENDORONG
A STRENGTH (S)
D1 1 Tersedianya 3 3 X 3 1 4 2 1 1 1 5 3 1 2 1 1 3 3 33
sumberdaya aparatur 27,27 0,82 3,00 0,82 1,64 1,64 II
dengan jumlah yang
cukup

D2 2 Adanya peraturan 5 5 4 X 3 3 2 3 3 5 1 1 1 2 1 3 1 1 34
perundang-undangan 45,45 2,27 3,09 1,40 3,68 3,68 I
bidang yang mendasari
pembangunan
ketahanan pangan

D3 3 Adanya dukungan 3 3 0,82 5 4 X 4 4 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 30 2,73 0,74 1,56 1,56 III


anggaran, sarana dan 27,27
prasarana

B OPPORTUNITES (O)
D4 4 Banyaknya jenis 4 44,44 4 1 3 2 3 X 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 2,18 2,75 2,75 I
pangan lokal yang 1,78 0,97
belum dimanfaatkan
sebagai sumber pangan
alternatif.
D5 5 Tersedianya hasil kajian 2 2 1 1 1 3 3 X 2 1 1 1 4 3 3 1 1 1 27 2,45 0,56 0,99 0,09 III
ketahanan pangan 22,22 0,44

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 24 |


FAKTOR KETERKAITAN
NO B.F
KODE PENDORONG DAN NU ND NK NRK NBK TNB FKK RK
(n) % NBD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
PENGHAMBAT
II PENGHAMBAT
A WEAKNESSES (W)
H1 7 Rendahnya kompetensi 5 55,56 5 3 1 1 3 1 1 1 1 X 1 1 1 1 1 3 3
dan profesionalitas 2,78 23 2,09 1,16 3,94 3,94 I
sumberdaya manusia.

H2 8 Lemahnya koordinasi 3 3 3 1 1 3 1 1 1 1 X 1 1 1 1 1 3 3
lintas sektor dalam 33,33 1,00 24 2,18 0,73 1,73 1,73 III
menangani masalah
ketahanan pangan.

H3 9 Terbatasnya sarana dan 4 4 3 1 1 3 3 1 1 1 1 X 1 1 1 1 3 2 24


prasarana 44,44 1,78 2,18 0,97 2,75 2,75 II

B THREAT (T)
H4 10 Adanya KK miskin dan 5 5 2 1 4 3 3 1 1 1 1 1 X 3 3 3 1 1 40
petani gurem yang 41,67 2,08 3,64 1,52 3,60 3,60 I
beresiko tinggi
mengalami kerawanan
pangan.

H5 11 Faktor alam yang 4 4 1,33 1 1 4 3 3 1 1 1 1 1 4 X 3 4 4 1 33


kurang mendukung 33,3 3,00 1,00 2,33 2,33 II
terhadap pemantapan
ketahanan pangan

H6 12 Arus globalisasi dan 3 3 1 1 3 3 3 4 2 1 1 1 1 3 X 1 1 4 29


kompetisi yang 25,00 0,75 2,64 0,66 1,41 1,41 III
berpengaruh terhadap
pemantapan ketahanan
pangan.

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 25 |


3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Stategis

Dengan diberlakukannya kebijakan nasional penataan ruang,


maka tidak ada lagi tata ruang wilayah yang tidak direncanakan. Tata
ruang menjadi produk dari rangkaian proses perencanaan tata ruang,
pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. Oleh
karena itu, penegasan sanksi atas pelanggaran tata ruang
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007
menuntut proses perencanaan tata ruang harus diselenggarakan
dengan baik agar penyimpangan pemanfaatan ruang bukan
disebabkan oleh rendahnya kualitas rencana tata ruang wilayah. Guna
membantu mengupayakan perbaikan kualitas rencana tata ruang
wilayah maka Kajian Lingkungan Hidup Strategis [KLHS] atau
Strategic Environmental Assessment [SEA] menjadi salah satu pilihan
alat bantu melalui perbaikan kerangka pikir [framework of thinking]
perencanaan tata ruang wilayah untuk mengatasi persoalan
lingkungan hidup. Jika tata ruang dapat dikendalikan secara tidak
langsung alih fungsi lahan akan tetap terkendali dan produksi pangan
akan meningkat.
Faktor-faktor penghambat dan pendorong yang mempengaruhi
permasalahan pelayanan Dinas Ketahanan Pangan ditinjau dari
implikasi RTRW dan KLHS, adalah :

1. Faktor Penghambat
Perencanaan tata runag dan pengembangan potensi ketahanan
pangan seyogyanya dilandasi oleh prinsip pembangunan yang
berkelanjutan selaras dengan kajian lingkungan hidup strategis.
Selain itu dengan pengembangan kawasan akan berdampak pada
peningkatan aksesibilitas akan meningkatkan persaingan terutama
sektor agribisnis dan pariwisata.

2. Faktor Pendorong
Berdasarkan RTRW Provinsi Jawa Barat, adanya pengembangan
jalur lintas selatan Jawa Barat akan mempengaruhi
perkembangan kawasan yang dilintasi jalur tersebut, karena
adanya peningkatan aksesibilitas diharapkan dapat mempercepat
dan memperlancar pengembangan potensi pangan yang ada

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 26 |


wilayan selatan Jawa Barat. Berdasarkan RTRW Provinsi Jawa
Barat dan Kabupaten Garut, adanya kebijakan penetapan
kawasan lindung 81,39% dari luas wilayah Kabupaten Garut
sangat mempengaruhi kebijakan ketahanan pangan di Kabupaten
Garut.

3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis

Dalam kerangka penetapan kebijakan program pembangunan


daerah yang akan dilaksanakan pada tahun 2014-2019, maka selain
berdasarkan pada evaluasi kinerja Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Garut tahun-tahun sebelumnya juga melihat beberapa hal
yang perlu mendapat fokus perhatian dan dikategorikan sebagai isu
strategis, sehingga penetapan kebijakan perencanaan program
pembangunan di Kabupaten Garut dapat tepat sasaran serta mampu
menjawab permasalahan yang terjadi dalam lingkup Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten Garut.
Adapun isu dan masalah strategis yang dihadapi Dinas
Ketahanan Pangan yang masih belum dapat ditanggulangi adalah :
1. Masih minimnya cadangan pangan dan lumbung pangan di
daerah;
2. Lemahnya akses pangan masyarakat.
3. Rendahnya kualitas konsumsi pangan masyarakat.
4. Lemahnya koordinasi lintas sektor.
5. Tingginya prosentase penduduk rawan pangan.
6. Fluktuasi harga pangan pokok strategis.
7. Tingginya ketergantungan masyarakat terhadap pangan pokok
beras.
8. Ketersediaan pangan masih tergantung pada pangan impor/luar
negeri.
9. Masih ditemukannya kasus ketidakamanan pangan.
10. Pangan belum terdistribusikan dengan baik dan terjangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat.
11. Penganekaragaman / diversifikasi pangan masih terbatas.
12. Masih rendahnya ketahanan pangan rumah tangga di wilayah
rawan pangan.

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 27 |


BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah


(RPJMD) Kabupaten Garut Tahun 2014-2019, Visi, Misi, Nilai-Nilai, Tujuan,
Sasaran, Strategi dan Kebijakan Pembangunan Ketahanan Pangan adalah
sebagai berikut :

4.1 Visi dan Misi

a. Visi
Visi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Tahun
2014-2019 telah dirumuskan sebagai berikut :
“Terwujudnya Ketahanan Pangan yang Handal dan
Berkelanjutan “.
Visi ini dimaksudkan bahwa pembangunan Ketahanan
Pangan Kabupaten Garut lima tahun mendatang, ingin
mewujudkan suatu kondisi ketersediaan pangan yang cukup bagi
setiap orang pada setiap saat dalam jumlah dan mutu yang aman,
bergizi seimbang dan setiap individu mempunyai akses untuk
memperolehnya baik secara fisik maupun ekonomi sehingga
mewujudkan masyarakat dan perseorangan/individu yang sehat,
aktif, dan produktif secara berkelanjutan. Kondisi ini diharapkan
akan menjadikan masyarakat Garut bermartabat, nyaman dan
sejahtera.

b. Misi

Untuk mewujudkan Visi Dinas Ketahanan Pangan


Kabupaten Garut tahun 2014-2019, dirumuskan kedalam Misi,
sebagai berikut:
1. Meningkatkan persediaan pangan, distribusi, stabilitas
pasokan dan harga pangan;
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas konsumsi pangan dan
keamanan pangan.

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 28 |


Dalam pelaksanaannya diharapkan masyarakat terlibat
secara langsung maupun tidak langsung sehingga turut
melaksanakan dan mengembangkan sehingga apa yang tersirat
dan tersurat dalam Visi dapat dicapai.

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD

Untuk mewujudkan Visi dan Misi Dinas Ketahanan Pangan


Kabupaten Garut maka ditetapkan tujuan, sasaran, strategi dan
kebijakan. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan misi dan tujuan sebagai hasil akhir yang akan dicapai atau
dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan
dengan mengacu kepada pernyataan Visi dan Misi sehingga
rumusannya harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin
dicapai di masa mendatang. Untuk itu tujuan disusun guna
memperjelas pencapaian sasaran yang ingin diraih dari masing-
masing Misi.
Tujuan pembangunan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten
Garut Tahun 2014-2019, sebagai berikut :
1. Meningkatkan persediaan pangan, distribusi, stabilitas pasokan
dan harga pangan.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas konsumsi pangan serta
keamanan pangan.
Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai dalam rumusan
yang spesifik, dalam kurun waktu tertentu secara berkesinambungan
sejalan dengan tujuan yang ditetapkan. Untuk mewujudkan tujuan
pembangunan Dinas Ketahanan Pangaan Kabupaten Garut Tahun
2017-2019, ditetapkan sasaran pembangunan ketahanan pangan,
sebagai berikut :
1. Meningkatnya ketersediaan pangan, distribusi, pasokan dan harga
pangan.
2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas konsumsi pangan serta
tingkat keamanan pangan.
Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas
Ketahanan Pangan beserta indikator kinerja disajikan pada Tabel 4.1.
dibawah ini.

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 29 |


Tabel 4.1.
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN


NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
2014 2015 2016 2017 2018 2019

1. Meningkatkan persediaan 1. Meningkatnya ketersediaan 1. Stok pangan di lumbung 5 7 9 10 12 14


pangan, distribusi, stabilitas pangan, distribusi, stabilitas masyarakat (%)
pasokan dan harga pangan pasokan dan harga pangan

2. Koefisien variasi harga pangan 20% 19% 18% 17% 16% 15%
pokok strategis (cv)

2. Meningkatkan kualitas dan 2. Meningkatnya kualitas dan 1. Skor Pola Pangan Harapan 62,1 66,7 69,37 73,12 75,97 78,87
kuantitas konsumsi pangan serta kuantitas konsumsi pangan, (PPH)
keamanan pangan serta tingkat keamanan
pangan 2. Tingkat Kecukupan Konsumsi :
- Konsumsi Energi 1798 1823 1848 1874 1899 1924
(kkal/kap/hari)
- Konsumsi Protein 46,2 46,9 47,7 48,4 49,1 49,9
(gram/kap/hari)

3. Persentase produk pangan yang 4,78 7,18 11,96 13,88 18,66 23,92
bersertifikat

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 30 |


4.3 Strategi dan Kebijakan

Strategi adalah keseluruhan cara atau langkah dengan


penghitungan yang pasti untuk mencapai tujuan atau mengatasi
persoalan. Cara atau langkah dirumuskan lebih bersifat makro
dibandingkan dengan “teknik” yang lebih sempit, dan merupakan
rangkaian kebijakan, sehingga strategi merupakan cara mencapai
tujuan dan sasaran yang dijabarkan ke dalam kebijakan-kebijakan dan
program-program. Strategi Dinas Ketahanan Pangan untuk mencapai
tujuan dirumuskan, sebagai berikut :
1. Meningkatkan stok pangan masyarakat.
2. Mengembangkan produksi pangan alternatif berbasis sumber daya
lokal.
3. Meningkatkan kelancaran distribusi pangan.
4. Menjaga stabilitas harga pangan.
5. Meningkatkan penanganan daerah rawan pangan.
6. Meningkatkan penganekaragaman konsumsi pangan dengan
merubah perilaku masyarakat dalam mengkonsumsi pangan yang
beragam, bergizi, seimbang dan aman.
7. Meningkatkan keamanan pangan.
Kebijakan adalah suatu arah tindakan yang diambil oleh
pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dan digunakan untuk
mencapai suatu tujuan, atau merealisasikan suatu sasaran atau maksud
tertentu. Oleh karena itu, kebijakan pada dasarnya merupakan
ketentuan-ketentuan untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk
dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan guna
tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran,
tujuan serta Visi dan Misi Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Dalam mencapai tujuan dan sasaran pembangunan ketahanan
pangan Kabupaten Garut Tahun 2014-2019, ditetapkan kebijakan
pembangunan ketahanan pangan, sebagai berikut :
1. Menguatkan kelembagaan ketersediaan pangan masyarakat.
2. Pengembangan cadangan pangan pemerintah untuk
mengantisipasi kondisi darurat bencana alam.

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 31


3. Pengembangan cadangan pangan hidup (optimalisasi
pekarangan).
4. Pengembangan produksi pangan pada daerah lahan kering.
5. Pengembangan ketersediaan pangan berbasis non beras.
6. Pengembangan kelembagaan distribusi pangan masyarakat.
7. Pengembangan buffer stock management (pembelian oleh
pemerintah pada waktu panen dan operasi pasar pada waktu
paceklik) pada komoditas pangan strategis.
8. Peningkatan peranan Lembaga pembeli gabah dan Penguatan
Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat.
9. Pengembangan sistem tunda jual.
10. Pengembangan sistem informasi harga, pasokan dan akses
pangan.
11. Penanganan daerah rawan pangan transien dan kronis.
12. Pengembangan Desa Mandiri Pangan.
13. Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi.
14. Peningkatan akses pangan masyarakat.
15. Meningkatkan peran kelembagaan local dalam penyuluhan
penganekaragaman pangan dan gizi.
16. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
diversifikasi pangan dengan melakukan kampanye/promosi
pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman.
17. Melakukan sosialisasi penganekaragaman pangan pada keluarga.
18. Meningkatkan pengetahuan pada anak sejak dini tentang
penganekaragaman pangan.
19. Mengembangkan dan menyediakan paket-paket teknologi
agroindustri pangan skala pedesaan.
20. Meningkatkan keterampilan masyarakat dengan melakukan
penyuluhan, pembinaan dan pengembangan agroindustri
pedesaan.
21. Mengembangkan agroindustri pangan untuk produksi pangan
pokok karbohidrat nonberas, non-terigu dan sumber protein
hewani, serta sayur dan buah.
22. Pengembangan pengawasan keamanan pangan.

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 32


Selanjutnya strategi dan arah kebijakan ketahanan pangan dapat
dilihat pada Tabel 4.2. berikut :

Tabel 4.2.
Strategi dan Kebijakan
Dinas Ketahanan PanganKabupaten Garut

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan


Meningkatkan Meningkatnya 1. Meningkatkan stok 1. Menguatkan
persediaan pangan, ketersediaan pangan kelembagaan
distribusi, stabilitas pangan, distribusi, masyarakat; ketersediaan
pasokan dan harga stabilitas pasokan 2. Mengembangkan pangan
pangan dan harga pangan produksi pangan masyarakat;
alternatif berbasis 2. Pengembangan
sumber daya lokal; cadangan pangan
3. Meningkatkan pemerintah untuk
kelancaran mengantisipasi
distribusi pangan; kondisi darurat
4. Menjaga stabilitas bencana alam;
harga pangan; 3. Pengembangan
5. Meningkatkan cadangan pangan
penanganan hidup (optimalisasi
daerah rawan pekarangan)
pangan. 4. Pengembangan
produksi pangan
pada daerah lahan
kering;
5. Pengembangan
ketersediaan
pangan berbasis
non beras;
6. Pengembangan
kelembagaan
distribusi pangan
masyarakat;
7. Pengembangan
Buffer stock
Management
(pembelian oleh
pemerintah pada
waktu panen dan
operasi pasar pada
waktu paceklik)
pada komoditas
pangan strategis;
8. Peningkatan
peranan Lembaga
pembeli gabah dan
Penguatan
Lembaga Distribusi
Pangan
Masyarakat;
9. Pengembangan
sistem tunda jual;
10. Pengembangan
sistem informasi
harga, pasokan
dan akses pangan
11. Penanganan
daerah rawan

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 33


Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
pangan transien
dan kronis;
12. Pengembangan
Desa Mandiri
Pangan;
13. Pengembangan
Sistem
Kewaspadaan
Pangan dan Gizi;
14. Peningkatan akses
pangan
masyarakat.
Meningkatkan Meningkatnya 1. Meningkatkan 1. Meningkatkan
kualitas dan kualitas dan penganekaragaman peran
kuantitas konsumsi kuantitas konsumsi pangan kelembagaan local
pangan serta konsumsi pangan, dengan merubah dalam penyuluhan
keamanan pangan serta tingkat perilaku masyarakat penganekaragama
keamanan dalam n pangan dan gizi;
pangan mengkonsumsi 2. Meningkatkan
pangan yang kesadaran
beragam, bergizi, masyarakat
seimbang dan aman tentang pentingnya
2. Meningkatkan diversifikasi
keamanan pangan pangan dengan
melakukan
kampanye/promosi
pangan beragam,
bergizi, seimbang
dan aman;
3. Melakukan
sosialisasi
penganekaragama
n pangan pada
keluarga;
4. Meningkatkan
pengetahuan pada
anak sejak dini
tentang
penganekaragama
n pangan;
5. Mengembangkan
dan menyediakan
paket-paket
teknologi
agroindustri
pangan skala
pedesaan;
6. Meningkatkan
keterampilan
masyarakat
dengan melakukan
penyuluhan,
pembinaan dan
pengembangan
agroindustri
pedesaan,
7. Mengembangkan
agroindustri
pangan untuk
produksi pangan
pokok karbohidrat
nonberas, non-

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 34


Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
terigu dan sumber
protein hewani,
serta sayur dan
buah
8. Pengembangan
pengawasan
keamanan pangan.

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 35


BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Sebagai perwujudan dari beberapa kebijakan dan strategi dalam


rangka mencapai setiap tujuan strategisnya, maka langkah operasionalnya
harus dituangkan ke dalam program dan kegiatan indikatif yang mengikuti
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan
memperhatikan dan mempertimbangkan tugas dan fungsi Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten Garut.
Program terdiri dari beberapa kegiatan yang berupa :
1. Kerangka regulasi yang bertujuan untuk memfasilitasi, mendorong,
maupun mengatur kegiatan pembangunan yang dilaksanakan sendiri
oleh masyarakat;
2. Kerangka anggaran yang bertujuan untuk menyediakan barang dan jasa
publik yang diperlukan masyarakat.
Pada dasarnya kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh Dinas
Ketahanan Pangan dalam mewujudkan Visi dijabarkan melalui 1 (satu)
program secara umum, sebagai berikut :

Misi 1 : Meningkatkan ketersediaan, distribusi, stabilitas


pasokan dan harga pangan

Tujuan : Meningkatkan persediaan pangan, distribusi,


stabilitas pasokan dan harga pangan

Sasaran : Meningkatnya ketersediaan pangan, distribusi,


stabilitas pasokan dan harga pangan

Indikator Sasaran : 1. Stok pangan di lumbung masyarakat (%).


2. Koefisien variasi pangan di tingkat konsumen
(CV) (%)

1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan

Kegiatan : 1. Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat;


2. Pengembangan Desa Mandiri Pangan;
3. Pengembangan Kawasan Mandiri Pangan;
4. Penanganan Daerah Rawan Pangan;

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 36


5. Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi
(SKPG);
6. Penyusunan Analisis Rasio Jumlah Penduduk Terhadap
Jumlah Kebutuhan Pangan;
7. Peningkatan Peranan Dewan Ketahanan Pangan;
8. Bank Pangan;
9. Pengembangan Sumberdaya Pangan;
10. Pengembangan Model Distribusi Pangan yang Efisien;
11. Pengembangan Cadangan Pangan Daerah;
12. Pemantauan dan Analisis Harga Pangan Pokok
Strategis;
13. Pemantauan dan Analisis Akses Pangan Masyarakat;
14. Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat;
15. Analisis Ketersediaan dan Kewaspadaan Pangan.

Misi 2 : Meningkatkan kualitas konsumsi dan keamanan


pangan

Tujuan : Meningkatkan kualitas dan kuantitas konsumsi


pangan serta keamanan pangan

Sasaran : Meningkatnya kualitas dan kuantitas konsumsi


pangan, serta tingkat keamanan pangan

Indikator Sasaran : 1. Skor Pola Pangan Harapan (PPH)

2. Tingkat Kecukupan Konsumsi :


- Konsumsi Energi (kkal/kapita/hari)
- Konsumsi Protein (gram/kapita/hari)
2. Persentase produk pangan yang bersertifikat.

1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan

Kegiatan : 1. Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif;


2. Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil
Pertanian;
3. Pemanfaatan Pekarangan Untuk Pengembangan
Pangan;
4. Analisis Penyusunan Pola Konsumsi dan Suplai Pangan;
5. Promosi Penganekaragaman Konsumsi Pangan;
6. Peringatan Hari Pangan Sedunia;

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 37


7. Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan;
8. Pemantauan dan Pengawasan Mutu dan Keamanan
Pangan;
9. Peningkatan Kerja Sama dan Informasi Keamanan
Pangan.
Adapun program dan kegiatan lain yang mendukung pembangunan
ketahanan pangan di Kabupaten Garut, sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran:


1) Penyediaan Jasa Surat Menyurat;
2) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional
3) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik;
4) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor;
5) Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja;
6) Penyediaan Alat Tulis Kantor;
7) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan;
8) Penyediaan Komponen Instalasi/Penerangan Bangunan Kantor;
9) Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor;
10) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan;
11) Penyediaan Makanan dan Minuman;
12) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah;
13) Penyediaan Jasa Pendukung Administrasi / Teknis;
14) Penyediaan Jasa Publikasi

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur :


1) Pembangunan rumah jabatan;
2) Pembangunan rumah dinas;
3) Pembangunan gedung kantor;
4) Pengadaan mobil jabatan;
5) Pengadaan kendaraan dinas/operasional;
6) Pengadaan perlengkapan rumah jabatan/dinas;
7) Pengadaan perlengkapan gedung kantor;
8) Pengadaan peralatan rumah jabatan/dinas;
9) Pengadaan peralatan gedung kantor;
10) Pengadaan meubeler;
11) Pemeliharaan rutin/berkala rumah tangga;

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 38


12) Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas;
13) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor;
14) Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan;
15) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional;
16) Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan rumah jabatan/dinas;
17) Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor;
18) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan rumah jabatan/dinas;
19) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor;
20) Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur;
21) Rehabilitasi sedang/berat rumah jabatan;
22) Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas;
23) Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor;
24) Rehabilitasi sedang/berat mobil jabatan;
25) Rehabilitasi sedang/berat kendaraan dinas/operasional.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur


1) Pengadaan mesin/kartu absensi;
2) Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya;
3) Pengadaan pakaian kerja lapangan;
4) Pengadaan pakaian KORPRI;
5) Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu.

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian


Kinerja dan Keuangan
1) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
SKPD;
2) Penyusunan pelaporan keuangan semesteran;
3) Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran;
4) Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun.

5. Program Peningkatan Perencanaan SKPD


1) Penyusunan Dokumen Perencanaan

6. Program Peningkatan Sistem Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan


SKPD
1) Monitoring, Evaluasi Kegiatan SKPD;

Adapun penyajian Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja,


Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat dalam Tabel 5.1.
dibawah ini.

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 39


Tabel 5.1.
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Target Kinerja dan Pendanaan Indikatif
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut
Data Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Capaian Kondisi Kinerja pada Unit Kerja
pada 2014 2015 2016 2017 2018 2019 akhir periode Renstra SKPD
Indikator Program dan
Tujuan Sasaran Kode Indikator Tahun SKPD Penang- Ket
Sasaran Kegiatan
Awal gung-
Perencan Target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp jawab
aan
Meningkatnya Meningkatnya
Persediaan ketersediaan
Stok pangan di
Pangan, pangan Program
lumbung
distribusi, distribusi, Peningkatan
pangan
stabilitas stabilitas Ketahanan Pangan
masyarakat
pasokan dan pasokan dan
harga pangan harga pangan
Terbina dan
Pengembangan terfasilitasinya
Lumbung Pangan kelembagaan 10 244.193.000 10 235.000.000 10 145.000.000 8 190.000.000 14 245.313.000 16 269.844.300 78 1.059.506.000 DKP
Masyarakat lumbung pangan
(kelompok)
Terbina dan
Pengembangan
terfasilitasinya
Desa Mandiri 18 1.188.871.324 6 204.000.000 3 130.200.000 5 85.000.000 5 153.180.000 6 168.498.000 43 1.761.251.324 DKP
desa mandiri
Pangan
pangan (desa)
Terbina dan
terfasilitasinya
Bank Pangan 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000 1 199.897.000 1 395.898.100 1 435.487.910 6 1.195.795.100 DKP
kelembagaan bank
pangan (unit)
Peningkatan Rapat koordinasi
Peranan Dewan Dewan Ketahanan 2 39.000.000 2 39.000.000 2 39.000.000 2 38.994.400 2 61.341.000 2 67.475.100 2 217.335.400 DKP
Ketahanan Pangan Pangan (kali)
Penyusunan Analisis Tersedianya data
Ketersediaan dan neraca bahan
1 100.000.000 1 75.000.000 1 25.000.000 1 25.000.000 1 124.579.000 1 137.036.900 6 349.579.000 DKP
Kewaspadaan makanan
Pangan (dokumen)
Tersedianya peta
kerawanan pangan 1 1 1 1 1 1 6
(dokumen)
Penghitungan skor
1 1 1 1 1 1 6
PPH (dokumen)
Terselenggaranya
penanganan
Penanganan Daerah daerah rawan
11 299.550.000 10 225.000.000 2 63.340.000 5 84.091.500 8 92.500.650 10 101.750.715 46 764.482.150 DKP
Rawan Pangan pangan (desa)

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 40


Data Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Capaian Kondisi Kinerja pada Unit Kerja
pada 2014 2015 2016 2017 2018 2019 akhir periode Renstra SKPD
Indikator Program dan
Tujuan Sasaran Kode Indikator Tahun SKPD Penang- Ket
Sasaran Kegiatan
Awal gung-
Perencan Target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp jawab
aan
Adanya laporan
Pengembangan Sistem
Sistem Kewaspadaan
1 1.350.000.000 1 202.632.500 1 45.000.000 1 75.000.000 1 82.500.000 1 90.750.000 1 1.755.132.500 DKP
Kewaspadaan Pangan dan Gizi
Pangan dan Gizi (SKPG) (laporan)

Adanya database
Pengembangan
potensi
Sumber Daya 1 100.000.000 1 100.000.000 1 100.000.000 1 99.127.000 1 109.039.700 1 119.943.670 1 508.166.700 DKP
sumberdaya
Pangan
pangan (laporan)
Berkembang dan
meningkatnya nilai
tambah 1 1 1 1 1 6
sumberdaya
pangan (komoditi)
Pengembangan Pemenuhan kuota
Cadangan Pangan ketersediaan stok 20 304.702.300 5 71.000.000 4 72.000.000 5 71.606.500 15 205.895.000 17 226.484.500 66 725.203.800 DKP
Daerah beras(ton)
Koefisien Pembinaan
Pengembangan
Variasi Harga manajemen
Usaha Pangan 2 180.000.000 2 180.000.000 2 180.000.000 2 180.000.000 2 216.250.000 4 237.875.000 14 936.250.000 DKP
Pangan Pokok kelompok PUPM
Masyarakat
Strategis (kelompok)
Pengembangan
Meningatnya
Model Distribusi
jumlah PUPM 10 290.000.000 1 200.000.000 2 50.200.000 2 416.405.250 18 458.045.775 20 503.850.353 53 1.414.651.025 DKP
Pangan yang
melalui TTI (unit)
Efesien
Tersedianya
Pemantauan Informasi Harga,
Analisis Harga Akses dan
8 97.808.300 15 326.000.000 9 150.200.000 10 73.526.000 12 80.878.600 15 88.966.460 69 728.412.900 DKP
Pangan Pokok Pasokan Pangan di
Strategis 42 Kecamatan
(komoditas)
Meningkatkan Meningkanya
Kualitas dan kualitas dan Meningkatnya
Kuantitas kuantitas Tingkat jumlah kelompok
Penyuluhan Sumber
Konsumsi konsumsi Kecukupan pengembangan 20 427.725.000 15 232.693.000 10 45.000.000 8 74.863.000 10 82.349.300 12 90.584.230 42 862.630.300 DKP
Pangan Alternatif
Pangan serta pangan, serta konsumsi pangan lokal
Keamanan keamanan (kelompok)
Pangan pangan
Terselenggaranya
promosi pangan
beragam, bergizi,
Konsumsi
Peringatan Hari seimbang dan
Energi 3 158.400.000 3 129.000.000 3 122.000.000 3 121.540.200 8 133.694.220 10 147.063.642 30 664.634.420 DKP
Pangan Sedunia aman (kali)
(kkal/kap/hari)

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 41


Data Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Capaian Kondisi Kinerja pada Unit Kerja
pada 2014 2015 2016 2017 2018 2019 akhir periode Renstra SKPD
Indikator Program dan
Tujuan Sasaran Kode Indikator Tahun SKPD Penang- Ket
Sasaran Kegiatan
Awal gung-
Perencan Target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp jawab
aan
Pemanfaatan Tumbuhnya
Konsumsi
Pekarangan untuk kawasan Rumah
Protein 15 400.000.000 2 146.405.000 4 78.000.000 4 77.192.000 8 200.707.600 10 220.778.360 43 902.304.600 DKP
Pengembangan Pangan Lestari
(gram/kap/hari)
Pangan (KRPL) (kelompok)
Peningkatan
keterampilan
Pengolahan
Penanganan Pasca
Pengolahan Hasil
Panen dan
Pertanian 5 37.000.000 5 37.000.000 5 37.000.000 5 36.550.000 10 154.365.950 10 169.802.545 40 301.915.950 DKP
Pengolahanan Hasil
(kelompok)
Pertanian

Terselenggaranya
Promosi
Promosi
Penganekaragaman 3 150.000.000 3 150.000.000 3 150.000.000 3 150.000.000 3 197.589.900 3 217.348.890 18
Penganekaragama
Pangan
n Pangan (kali)
Meningkatnya
Persentase Pemantauan dan Keamanan Pangan
Produk Pangan Pengawasan Mutu Masyarakat
10 55.000.000 10 60.000.000 10 66.000.000 8 65.892.000 16 172.402.500 18 189.642.750 42 419.294.500 DKP
yang dan Keamanan dengan pengujian
Bersertifikat Pangan dan sertifikasi
pangan (sertifikat)
Meningkatnya
Keamanan Pangan
Peningkatan Mutu Masyarakat
dan Keamanan dengan pengujian 5 270.000.000 5 185.000.000 21 45.000.000 10 63.960.000 16 156.030.200 18 171.633.220 42 719.990.200 DKP
Pangan dan sertifikasi
pangan
(kecamatan)
Adanya database
potensi
1 1 1 1 1 1 1
sumberdaya
pangan (laporan)
Meningkatnya
jumlah komoditas
pangan segar yang
aman berdasarkan
hasil pengujian
laboratorium
terakreditasi 5 5 6 8 8 8 40
-
(komoditas)

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 42


Data Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Capaian Kondisi Kinerja pada Unit Kerja
pada 2014 2015 2016 2017 2018 2019 akhir periode Renstra SKPD
Indikator Program dan
Tujuan Sasaran Kode Indikator Tahun SKPD Penang- Ket
Sasaran Kegiatan
Awal gung-
Perencan Target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp jawab
aan
Meningkatnya
Pengetahuan,
Peningkatan Sikap da
Kerjasama dan Keterampilan
2 45.000.000 2 45.000.000 2 49.000.000 2 48.220.000 2 53.042.000 2 58.346.200 12 240.262.000 DKP
Informasi Keamanan Masyarakat Dalam
Pangan Penanganan Mutu
dan Keamanan
Pangan (paket)

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 43


BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD
YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Sebagai bagian dari upaya mewujudkan transparansi dan


akuntabilitas, Dinas Ketahanan Pangan akan membuat laporan kinerja atas
pelaksanaan rencana kerja dan anggaran berupa keluaran kegiatan dan
indikator kinerja masing-masing kegiatan. Indikator kinerja dapat diartikan
sebagai suatu ukuran kuantitatif dan atau ukuran kualitatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang
ditetapkan.
Indikator kinerja dapat juga berfungsi :
1. Sebagai dasar untuk menilai tingkat kinerja dalam tahap perencanaan
(ex-ante), tahap pelaksanaan (on-going) atau setelah tahap kegiatan
selesai dan berfungsi (ex-post);
2. Sebagai ukuran yang digunakan untuk menunjukkan kemajuan yang
dicapai dalam perwujudan dari tujuan sasaran yang ditentukan.
Secara operasional, umumnya pada sektor publik, evaluasi dapat
dilakukan terhadap kegiatan, program, dan kebijakan. Terkait dengan
program ada beberapa indikator kinerja yang sering dipakai, yaitu:
1. Indikator masukan (inputs) adalah suatu yang dibutuhkan agar
pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran, baik
berupa dana, sumberdaya alam, sumber daya manusia, teknologi, dan
informasi;
2. Indikator keluaran (outputs) adalah suatu yang diharapkan langsung
dicapai dari suatu kegiatan baik berupa fisik dan non fisik;
3. Indikator hasil (outcomes) adalah suatu yang mencerminkan
berfungsinya keluaran pada jangka menengah;
4. Indikator manfaat (benefit) adalah sesuatu yang terkait dengan tujuan
akhir dari pelaksanaan kegiatan;
5. Indikator dampak (impacts) adalah pengaruh yang ditimbulkan baik
potisif maupun negatif pada setiap tingkatan indikator berdasarkan
asumsi yang telah ditetapkan.
Rencana Strategis 2014-2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten
Garut terdiri dari 2 sasaran, 4 indikator kinerja yang menjadi fokus acuan
kerja dalam meningkatkan pembangunan ketahanan pangan di Kabupaten

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 44 |


Garut sesuai dengan Visi dan Misi Pemerintahan Kabupaten Garut Periode
2014-2019 yang termaktub dalam Misi 2 yaitu Mewujudkan kemandirian
ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal.
Indikator Kinerja Utama Dinas Ketahanan Pangan adalah Skor Pola
Pangan Harapan (PPH).
Dua sasaran strategis Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut
yaitu :
1. Meningkatnya ketersediaan pangan, distribusi, stabilitas pasokan dan
harga pangan;
2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas konsumsi pangan, serta tingkat
keamanan pangan.
Adapun Indikator Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut
yaitu:
1. Stok pangan di lumbung pangan masyarakat (dalam prosentase);
2. Koefisien variasi harga pangan pokok strategis (CV) (dalam prosentase);
3. Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
4. Tingkat Kecukupan Konsumsi Energi (kkal/kapita/hari) dan Konsumsi
Protein (gram/kapita/hari); dan
5. Persentase produk pangan yang bersertifikat.

Indikator Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut yang


mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD dapat dilihat dari Tabel 6.1.
dibawah ini :

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 45 |


Tabel 6.1.
Indikator Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut yang mengacu
pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

Kondisi
Kondisi Target Capaian Setiap Tahun Kinerja
Indikator Kinerja Kinerja
pada
No sesuai Tugas dan Awal
akhir
FungsiSKPD (2013)
2014 2015 2016 2017 2018 2019 periode
RPJMD

1 Stok Pangan di
Lumbung 3 5 7 9 10 12 14 14
Masyarakat (%)

2 Koefisien Variasi
Harga Pangan
25% 20% 19% 18% 17% 16% 15% 15%
Pokok Srategis
(CV)

3 Skor Pola
Pangan Harapan 60 62,1 66,7 69,37 73,12 75,97 78,87 78,87
(PPH)

4 Tingkat
Kecukupan
Konsumsi :
- Konsumsi
Energi 1773 1798 1823 1848 1874 1899 1924 1924
(kkal/kap/hari)
- Konsumsi
Protein
(gram/kap/hari) 45 46,2 46,9 47,7 48,4 49,1 49,9 49,9

5 Persentase
produk pangan 3,5 4,78 7,18 11,96 13,88 18,66 23,92 34
yang bersertifikat

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 46 |


BAB VII
PENUTUP

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten


Garut tahun 2014-2019 merupakan perwujudan dan respon dalam rangka
turut serta mewujudkan visi Pemerintah Kabupaten Garut yaitu “Terwujudnya
Kabupaten Garut yang Bermartabat, Nyaman dan Sejahtera”. Sesuai dengan
tugas dan fungsinya Renstra ini ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Garut Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Garut dan Peraturan Bupati Garut
Nomor 27 Tahun 2016 tentang Kedudukan dan Susunan Organisasi
Perangkat Daerah Kabupaten Garut serta Peraturan Bupati Garut Nomor 54
Tahun 2016 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Garut.
Selanjutnya Renstra ini disusun berdasarkan faktor-faktor kekuatan
dan kelemahan (Faktor Internal) serta faktor-faktor peluang dan tantangan
(Faktor Eksternal) urusan ketahanan pangan yang ada di Kabupaten Garut
serta evaluasi pelaksanaan pembangunan ketahanan pangan tahun
sebelumnya dengan mempertimbangkan berbagai program prioritas saat ini
yang perlu diakomodasikan terutama menyangkut Ketersediaan dan
Kerawanan Pangan, Distribusi dan Cadangan Pangan, Konsumsi dan
Penganekaragaman Pangan serta Keamanan Pangan.
Renstra ini secara konsisten akan dijadikan acuan dalam
mengimplementasikan strategi dan kebijakan maupun program dan kegiatan
Pembangunan Ketahanan Pangan di Kabupaten Garut selama periode 5
(lima) tahun (2014-2019). Disamping itu Renstra ini diharapkan dapat
menjadi perekat segenap stakeholders sekaligus sebagai landasan
Pembangunan Ketahanan Pangan jangka panjang di Kabupaten Garut.

Garut, Januari 2017


KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN
KABUPATEN GARUT,

ENOK RIHAWATI
NIP. 19610731 198603 2 004

Renstra Dinas Ketahanan Pangan 2014-2019 47 |


Lampiran 1.
Rencana Stratejik Tahun 2014-2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut

Visi : Terwujudnya Ketahanan Pangan yang Handal dan Berkelanjutan"


Misi : 1. Meningkatkan persediaan pangan, distribusi, stabilitas pasokan dan harga pangan;
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas konsumsi pangan dan keamanan pangan;

SASARAN Strategi
TUJUAN Target Target Target Target Target Target Ket.
Uraian Indikator Kebijakan Program
2014 2015 2016 2017 2018 2019

1. Meningkatkan persediaan 1. Meningkatnya 1. Stok pangan di lumbung 5 7 9 10 12 14 1. Meningkatkan stok pangan masyarakat 1. Peningkatan Ketahanan
pangan, distribusi, stabilitas ketersediaan pangan, masyarakat (%) 2. Mengembangkan produksi pangan Pangan
pasokan dan harga pangan distribusi, pasokan dan alternatif berbasis sumber daya lokal
harga pangan
3. Meningkatkan penanganan daerah
rawan pangan

2. Koefisien variasi harga pangan 20% 19% 18% 17% 16% 15% 1. Meningkatkan kelancaran distribusi 1. Peningkatan Ketahanan
pokok strategis (cv) pangan Pangan
2. Menjaga stabilitas harga pangan

2. Meningkatkan kualitas dan 1. Meningkatnya kualitas 1. Skor Pola Pangan Harapan 62,1 66,7 69,37 73,12 75,97 78,87 1. Meningkatkan penganekaragaman 1. Peningkatan Ketahanan
kuantitas konsumsi pangan dan kuantitas konsumsi (PPH) konsumsi pangan dengan merubah Pangan
serta keamanan pangan pangan serta tingkat 2. Tingkat Kecukupan Konsumsi : perilaku masyarakat dalam
keamanan pangan mengkonsumsi pangan yang beragam,
- Konsumsi Energi 1798 1.823 1.848 1.874 1.899 1.924
bergizi, seimbang dan aman
(kkal/kap/hari)
- Konsumsi Protein 46,2 46,9 47,7 48,4 49,1 49,9
(gram/kap/hari)

3. Prosentase produk pangan 15 17 20 22 28 34 1. Meningkatkan keamanan pangan 1. Peningkatan Ketahanan


yang bersertifikat Pangan

Garut, Januari 2017

KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN


KABUPATEN GARUT,

ENOK RIHAWATI
NIP. 19610631 198603 2 004
Lampiran 2
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut
Tahun 2014-2019
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kondisi Kinerja pada akhir


Data Capaian 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Unit Kerja
periode Renstra SKPD
Indikator Program dan pada Tahun SKPD
Tujuan Sasaran Indikator Lokasi
Sasaran Kegiatan Awal Penang-
Perencanaan gung-jawab
Target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp

Program DKP Garut


Peningkatan
Ketahanan
Pangan

Meningkatnya Meningkatnya Stok pangan di Pengembangan Terbina dan 10 kelompok 244.193.000 10 235.000.000 10 kelompok 145.000.000 8 kelompok 190.000.000 14 kelompok 245.313.000 16 kelompok 269.844.300 78 kelompok 1.059.506.000
Persediaan persediaan lumbung pangan Lumbung Pangan terfasilitasinya kelompok
Pangan, pangan distribusi, masyarakat Masyarakat kelembagaan
distribusi, stabilitas lumbung pangan
stabilitas pasokan dan
pasokan dan harga pangan
harga pangan

Pengembangan Terbina dan 18 desa 1.188.871.324 6 desa 204.000.000 3 desa 130.200.000 5 desa 85.000.000 5 desa 153.180.000 6 desa 168.498.000 43 1.761.251.324
Desa Mandiri terfasilitasinya
Pangan desa mandiri
pangan
Bank Pangan Terbina dan 1 unit 200.000.000 1 unit 200.000.000 1 unit 200.000.000 1 unit 199.897.000 1 unit 395.898.100 1 unit 435.487.910 6 unit 1.195.795.100
terfasilitasinya
kelembagaan bank
pangan

Peningkatan Rapat koordinasi 2 kali 39.000.000 2 kali 39.000.000 2 kali 39.000.000 2 kali 38.994.400 2 kali 61.341.000 2 kali 67.475.100 12 kali 217.335.400
Peranan Dewan Dewan Ketahanan
Ketahanan Pangan Pangan

Penyusunan Tersedianya data 1 dokumen 100.000.000 1 dokumen 75.000.000 1 dokumen 25.000.000 1 dokumen 25.000.000 1 dokumen 124.579.000 1 dokumen 137.036.900 6 dokumen 349.579.000
Analisis neraca bahan
Ketersediaan dan makanan
Kewaspadaan
Pangan

Tersedianya peta 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 6 dokumen


kerawanan pangan

Penghitungan skor 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 6 dokumen


PPH

Penanganan Terselenggaranya 11 paket 299.550.000 10 paket 225.000.000 2 paket 63.340.000 5 paket 84.091.500 8 paket 92.500.650 10 paket 101.750.715 46 764.482.150
Daerah Rawan penanganan
Pangan daerah rawan
pangan

Pengembangan Adanya laporan 1 laporan 1.350.000.000 1 laporan 202.632.500 1 laporan 45.000.000 1 laporan 75.000.000 1 lapoaran 82.500.000 1 laporan 90.750.000 6 laporan 1.755.132.500
Sistem Sistem
Kewaspadaan Kewaspadaan
Pangan dan Gizi Pangan dan Gizi
(SKPG)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kondisi Kinerja pada akhir


Data Capaian 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Unit Kerja
periode Renstra SKPD
Indikator Program dan pada Tahun SKPD
Tujuan Sasaran Indikator Lokasi
Sasaran Kegiatan Awal Penang-
Perencanaan gung-jawab
Target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp

Pengembangan Adanya database 1 laporan 100.000.000 1 laporan 100.000.000 1 laporan 100.000.000 1 laporan 99.127.000 1 lapoaran 109.039.700 1 laporan 119.943.670 6 laporan 508.166.700
Sumber Daya potensi
Pangan sumberdaya
pangan
Berkembang dan 1 1 1 1 1 - 6 -
meningkatnya nilai
tambah
sumberdaya
pangan

Pengembangan Pemenuhan kuota 20 ton 304702300 5 ton 71.000.000 4 ton 72.000.000 5 ton 71.606.500 15 ton 205.895.000 17 ton 226.484.500 66 ton 725.203.800
Cadangan Pangan ketersediaan stok
Daerah beras

Koefisien Pengembangan Pembinaan 2 kelompok 180.000.000 2 kelompok 180.000.000 2 kelompok 180.000.000 2 kelompok 180.000.000 2 kelompok 216.250.000 4 kelompok 237.875.000 14 kelompok 936.250.000
Variasi Harga Usaha Pangan manajemen
Pangan Pokok Masyarakat kelompok PUPM
Strategis

Pengembangan Meningatnya 10 unit 290.000.000 1 unit 200.000.000 2 unit 50.200.000 2 unit 416.405.250 18 unit 458.045.775 20 unit 503.850.353 53 unit 1.414.651.025
Model Distribusi jumlah PUPM
Pangan yang melalui TTI (unit)
Efesien

Pemantauan Tersedianya 8 komoditas 97.808.300 15 326.000.000 9 komoditas 150.200.000 10 73.526.000 12 komoditas 80.878.600 15 komoditas 88.966.460 69 komoditas 728.412.900
Analisis Harga Informasi Harga, komoditas komoditas
Pangan Pokok Akses dan
Strategis Pasokan Pangan
di 42 Kecamatan.
Meningkatkan Meningkanya Tingkat Penyuluhan Meningkatnya 20 427.725.000 15 232.693.000 10 45.000.000 8 Kec 74.863.000 10 Kec 82.349.300 12 kecamatan 90.584.230 42 Kecamatan 862.630.300
Kualitas dan kualitas dan Kecukupan Sumber Pangan jumlah kelompok kecamatan kecamatan kecamatan
Kuantitas kuantitas konsumsi Alternatif pengembangan
Konsumsi konsumsi pangan lokal
Pangan serta pangan, serta
Keamanan keamanan pangan
Pangan

Konsumsi Peringatan Hari Terselenggaranya 3 kali 158.400.000 3 kali 129.000.000 3 kali 122.000.000 3 kali 121.540.200 8 kali 133.694.220 10 kali 147.063.642 30 kali 664.634.420
Energi Pangan Sedunia promosi pangan
(kkal/kap/hari) beragam, bergizi,
seimbang dan
aman

Konsumsi Pemanfaatan Tumbuhnya 15 kelompok 400.000.000 2 kelompok 146.405.000 4 Kelompok 78.000.000 4 kelompok 77.192.000 8 kelompok 200.707.600 10 kelompok 220.778.360 43 kelompok 902.304.600
Protein Pekarangan untuk kawasan Rumah
(gram/kap/hari) Pengembangan Pangan Lestari
Pangan (KRPL) (kelompok)

Penanganan Peningkatan 5 Kec 37.000.000 5 Kec 37.000.000 5 Kec 37.000.000 5 kecamatan 36.550.000 10 154.365.950 10 kecamatan 169.802.545 42 Kecamatan 301.915.950
Pasca Panen dan keterampilan kecamatan
Pengolahanan Pengolahan
Hasil Pertanian Pengolahan Hasil
Pertanian
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kondisi Kinerja pada akhir


Data Capaian 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Unit Kerja
periode Renstra SKPD
Indikator Program dan pada Tahun SKPD
Tujuan Sasaran Indikator Lokasi
Sasaran Kegiatan Awal Penang-
Perencanaan gung-jawab
Target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp

Promosi Terselenggaranya 3 kali 150.000.000 3 kali 150.000.000 3 kali 150.000.000 3 kali 150.000.000 3 kali 197.589.900 3 kali 217.348.890 18 kali
Penganekaragama Promosi
n Pangan Penganekaragama
n Pangan

Persentase Pemantauan dan Meningkatnya 10 sertifika 55.000.000 10 sertifika 60.000.000 10 sertifika 66.000.000 8 sertifikat 65.892.000 16 sertifikat 172.402.500 18 sertifikat 189.642.750 42 sertifikat 419.294.500
Produk Pangan Pengawasan Mutu Keamanan Pangan
yang Bersertifikat dan Keamanan Masyarakat
Pangan dengan pengujian
dan sertifikasi
pangan
Peningkatan Mutu Meningkatnya 5 kecamatan 270.000.000 5 185.000.000 21 45.000.000 10 63.960.000 16 156.030.200 18 kecamata 171.633.220 42 Kecamatan 719.990.200
dan Keamanan Keamanan Pangan kecamatan kecamatan kecamatan Kecamatan
Pangan Masyarakat
dengan pengujian
dan sertifikasi
pangan
Adanya database 1 laporan 1 laporan 1 laporan 1 laporan 1 lapoaran - 1 laporan 1 laporan -
potensi
sumberdaya
pangan

Meningkatnya 20 10 6 komoditas 10 10 komoditas - 10 komoditas 32 komoditas -


jumlah komoditas komoditas komoditas komoditas
pangan segar yang
aman berdasarkan
hasil pengujian
laboratorium
terakreditasi

Peningkatan Meningkatnya 2 paket 45.000.000 2 paket 45.000.000 2 paket 49.000.000 10 paket 48.220.000 5 paket 53.042.000 7 paket 58.346.200 12 paket 240.262.000
Kerjasama dan Pengetahuan,
Informasi Sikap da
Keamanan Pangan Keterampilan
Masyarakat Dalam
Penanganan Mutu
dan Keamanan
Pangan

Garut, Januari 2017

KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN


KABUPATEN GARUT,

ENOK RIHAWATI
NIP. 19610631 198603 2 004
PEMERINTAH KABUPATEN GARUT
DINAS KETAHANAN PANGAN
Jln. Pahlawan Dalam Garut 44151
Telp./Fax (0262) 2801757 email dkp.kabgarut@gmail.com

PENETAPAN RENSTRA (RENCANA STRATEGIS)


DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN GARUT
TAHUN 2014-2019

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,


transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, dengan ini kami
menetapkan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Garut yang merupakan rencana kinerja yang akan dicapai
pada jangka waktu 5 (lima) tahun.
Penetapan Rencana Strategis (Renstra) ini merupakan tolok ukur
pelaksanaan kinerja organisasi dan menjadi dasar penilaian dalam
evaluasi Akuntabilitas Kinerja pada akhir tahun anggaran sampai akhir
tahun 2019.
Demikian kami tetapkan Rencana Strategis (Renstra) Dinas
Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Tahun 2014-2019.

Garut, Januari 2017

KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN


KABUPATEN GARUT

ENOK RIHAWATI
NIP. 19610731 198603 2 004

Anda mungkin juga menyukai