e. Stres emosi
Depresi dan kecemasan seringkali mengganggu tidur. Seseorang yang
dipenuhi dengan masalah mungkin tidak bisa rileks untuk bisa tidur.
Kecemasan akan meningkatkan kadar norepinephrin dalam darah yang akan
merangsang sistem saraf simpatetik. Perubahan ini menyebabkan
berkurangnya tahap IV NREM dan tidur REM.
f. Obat-obatan dan alcohol
g. Beberapa obat-obatan berpengaruh terhadap kualitas tidur. Obat-obatan yang
mengandung diuretic menyebabkan insomnia, anti depresan akan memsupresi
REM. Orang yang minum alkohol terlalu banyak seringkali mengalami
gangguan tidur.
1..4 Macam-macam gangguan yang mungkin terjadi pada kebutuhan tidur dan
istirahat :
a. Insomnia
Adalah ketidakmampuan memperoleh secara cukup kualitas dan kuantitas
tidur. Gejala yg dialami oleh klien yg mengalami kesulitan kronis untuk tidur,
sering terbangun dari tidur, dan/ tidur singkat.
b. Hipersomnia
Berlebihan jam tidur pada malam hari, lebih dari 9 jam, biasanya di sebabkan
oleh depresi, kerusakan saraf tepi, beberapa penyakit ginjal, liver dan
metabolisme.
c. Parasomnia
Merupakan sekumpulan penyakit yang mengganggu tidur anak, Masalah
tidur yang lebih banyak terjadi pada anak-anak seperti Night terrors dan
mimpi buruk.
d. Narcolepsi
Narcolepsi merupakan keadaan tidak dapat mengendalikan diri untuk tidur,
misalnya tertidur dalam keadaan berdiri, mengemudikan kendaraan atau di
saat sedang membicarakan sesuatu.
e. Apnea Tidur
Apnea tidur adalah gangguan yang dicirikan dengan kurangnya aliran udara
melalui hidung dan mulut selama periode 10 detik atau lebih pada saat tidur.
Klien yang mengalami apnea tidur seringkali tidak memiliki tidur dalam yang
signifikan. Selain itu banyak juga terjadi keluhan mengantuk yang berlebihan
di siang hari.
f. Deprivasi Tidur
Adalah masalah yang dihadapi banyak klien sebagai akibat disomnia,
penyebabnya dapat mencakup penyakit ( mis. Demam, sulit bernapas atau
nyeri ), stres emosional, obat-obatan, gangguan lingkungan, dan
keanekaragaman waktu tidur yang terkait dengan waktu kerja. Dokter dan
perawat cenderung mengalami deprivasi tidur karena jadwal kerja yang
panjang dan rotasi jam dinas.
II. Rencana asuhan klien dengan gangguan kebutuhan istirahat dan tidur
2.1 Pengkajian
2.1.1 Riwayat keperawatan
a. Kebiasaan pola bangun tidur
b. Dampak pola tidur terhadap fungsi sehari-hari
c. Alat bantu tidur
d. Gangguan tidur / factor-faktor kontribusi
2.1.2 Pemeriksaan Fisik : Data Fokus
- Data subjektif
a. Klien merasa lesu, mengantuk sepanjang hari
b. Mengeluh susah tidur, kurang istirahat
c. Pandangan dirasa kabur, mata berkaca-kaca
d. Emosi meningkat, mudah marah/tersinggung
e. Kepala pusing, berat
f. Mengeluh sering terbangun
- Data objektif
a. Wajah nampak kurang bergairah (letih,lesu, lemah)
b Prestasi kerja menurun/kurang konsentrasi
c. Gelisah, sering menguap
d. Mudah tersinggung
e. Ada bayangan hitam di bawah mata
2.1.3 Pemeriksaan Penunjang
a. EEG (electroencephalongram)
b. EMG (electromyogram)
c. EOG (electroocologram)
2.2 Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul
Diagnosa I : Gangguan Pola Tidur
2.2.1 Definisi
Gangguan pola tidur adalah gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur
akibat faktor eksternal.