Anda di halaman 1dari 4

ACARA 6 VARIASI TEGANGAN

Putri Suci Ramdani (K1C016002)


Asisten: Anastasia Nina Arvina
Tanggal Percobaan: 28/05/2018
PAF15211P-Praktikum Elektronika Dasar II
Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unsoed

Abstrak
Pada praktikum Elektronika Dasar 2 acara 6 mengenai Rangkaian pembagi tegangan merupakan
variasi tegangan memiliki tujuan agar mahasiswa dapat rangkaian yang cara kerjanya berdasarkan Hukum
memahami berbagai variasi yang dapat dikerjakan dengan Kirchoff. Hukum Kirchoff adalah suatu peraturan
tegangan, diantaranya membuat rangkaian pembagi tegangan atau hukum yang mengatur tentang jalannya arus
dan pelipat tegangan. Pada praktikum ini dilakukan dua dan jumlah tegangan dalam suatu rangkaian arus
percobaan yaitu untuk rangkaian pembagi tegangan listrik yang mempunyai lebih dari satu sumber
berdasarkan konsep Hukum Kirchhoff dan rangkaian pelipat gaya gerak listrik yang berbeda kekuatannya.
tegangan yang komponen penyusunnya berupa dioda. Pada Hukum Kirchoff ada dua, yaitu:
rangkaian pelipat tegangan perbandingan antara tegangan a. Hukum I Kirchoff
keluaran dan tegangan masukan dinamakan faktor kelipatan Hukum pertama ini disebut juga dengan
Hukum Arus Kirchoff yang berbunyi:
Kata kunci: variasi tegangan, pembagi tegangan,
“Jumlah arus yang menuju titik percabangan sama
pelipat tegangan.
dengan jumlah kuat arus yang meninggalkan titik
1. PENDAHULUAN percabangan tersebut.”
Praktikum Variasi Tegangan merupakan Artinya jumlah kuat arus pada semua
praktikum yang dilakukan dengan membuat cabang yang bertemu pada satu titiksama dengan
rangkaian pembagi tegangan dan rangkaian nol. Hukum ini adalah konsekuensi dari hukum
pelipat tegangan. Rangkaian pembagi tegangan kekekalan muatan. Muatan yang masuk kesebuah
merupakan rangkaian yang cara kerjanya simpul harus meninggalkan simpul tersebut
berdasarkan Hukum Kirchoff. Hukum Kirchoff karena muatan tisak dapat terakumulasi pada
adalah suatu peraturan atau hukum yang sebuah simpul.
mengatur tentang jalannya arus dan jumlah Secara matematis Hukum I Kirchoff dapat
tegangan dalam suatu rangkaian arus listrik yang dituliskan sebagai berikut.
mempunyai lebih dari satu sumber gaya gerak I = I1 + I2 + I3 + ... (1)
listrik yang berbeda kekuatannya. b. Hukum II Kirchoff
Sedangkan rangkaian pelipat tegangan Hukum ini disebut juga Hukum tegangan
adalah rangkaian yang dapat menghasilkan Kirchoff yang berbunyi:
tegangan DC beberapa kali lebih besar dari “Jumlah tegangan yang mengelilingi lintasan
tegangan puncak sinyal input. Dengan kata lain, tertutup sama dengan nol.”
sinyal DC yang dihasilkan dapat sebesar 2x, 3x, 4x, Hukum ini merupakan konsekuensi
dan seterusnya dari besarnya sinyal AC yang kekekalan energi dan sufat konservatif rangkaian
masuk rangkaian. Nilai kelipatan yang dihasilkan listrik. Hukum tegangan Kirchoff dapat diterapkan
disebut faktor kelipatan. pada rangkaian dengan beberapa cara yang
Berdasarkan rangkaian tersebut akan dicari berbeda [1].
nilai tegangan pada resistor dan nilai tegangan Secara matematis hukum tegangan
pada rangkaian pembagi tegangan serta faktor Kirchoff dapat dituliskan sebagai berikut.
kelipatan pada rangkaian pelipat tegangan. V = 0 atau + IR = 0 (2)
Pada rangkaian tidak bercabang, umumnya
2. STUDI PUSTAKA
besarnya arus listrik yang mengalir pada setiap titik
2.1 RANGKAIAN PEMBAGI TEGANGAN
dalam rangkaian besarnya sama. Sedangkan pada
rangkaian bercabang maka besarnya arus yang masuk
percabangan akan sama dengan besarnya arus listrik
yang keluar dari percabangan. Hal inilah yang
mendasari Hukum I Kirchoff [2].

Gambar 2.1.1 Rangkaian Pembagi Tegangan


Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 1
2.2 RANGKAIAN PELIPAT TEGANGAN 3. METODOLOGI
3.1 ALAT DAN BAHAN
Peralatan
- CRO
- Generator Isyarat
- Breadboard
- MMD
Bahan
Gambar 2.2.1 Rangkaian Pelipat Tegangan - Resistor 10 kΩ, 20 kΩ
- VR 100 kΩ
Rangkaian pelipat tegangan adalah - Dioda
rangkaian yang dapat menghasilkan tegangan DC - Kapasitor 1000 pF/100 V
beberapa kali lebih besar dari tegangan puncak 3.2 CARA KERJA
sinyal input. Dengan kata lain, sinyal DC yang 3.2.1 Rangkaian Pembagi Tegangan
dihasilkan dapat sebesar 2x, 3x, 4x, dan seterusnya
dari besarnya sinyal AC yang masuk rangkaian [3].
Rangkaian dibuat
Nilai kelipatan sinyal DC yang dihasilkan disebut pada breadboard
faktor kelipatan. dengan R1 20 kΩ dan
Rangkaian pelipat tegangan dapat dibuat R2 10kΩ. Bagian
dengan komponen dasar dioda dan kapasitor, masukan rangkaian
dengan konfigurasi setengah gelombang dan dihubungkan dengan
gelombang penuh. Rangkaian ini banyak generator isyarat.
digunakan pada pembangkit tegangan tinggi. generator isyatrat
diatur dengan
Namun, dengan arus yang kecil seperti pada catu frekuensi 1 kHz dan
daya tabung gambar [4]. Rangkaian pelipat tegangan 20 Vpp.
tegangan juga digunakan pada rangkaian pencatu
tabung sinar katoda [3].

2.3 KARAKTERISTIK DIODA


Tegangan pada
R1 dan R2 diukur
dengan
Osciloskop. R1
diganti dengan
VR 100 kΩ.

Gambar 2.3.1 Dioda


VR diatur agar
Dioda merupakan komponen aktif yang terbuat tegangan pada R2
dari unsur semikonduktor. Karakteristik dioda (V2) bervariasi dari
dapat diketahui dengan cara memasang dioda seri minimum sampai
maksimum. Nilai
dengan sebuah catu daya DC dan sebuah resitor. VR diukur pada
Dengan menggunakan rangkaian tersebut maka setiap variasi
akan dapat diketahui tegangan dioda dengan tegangan
variasi sumber tegangan dioda dengan variasi
sumber tegangan yang diberikan. Karakteristik
utama dari sebuah dioda yaitu pada keadaan bias
maju dioda akan menghantarkan arus listrik Gambar 3.2.1 Cara Kerja Rangkaian Pembagi
namun jika dalam keadaan bias mundur dioda Tegangan
akan menghambat arus yang melewatinya.

Gambar 2.3.2 Karakteristik Dioda


Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 2
3.2.2 Rangkaian Pelipat Tegangan 4.2 Analisis

Rangkaian dibuat
pada breadboard.
Bagian masukan
rangkaian
dihubungkan
dengan generator
isyarat.

generator
isyatrat diatur
dengan Gambar 4.2.1 Rangkaian Pembagi Tegangan
frekuensi 1 kHz
dan tegangan 2
Vpp.

Tegangan pada
titik A,B,C dan
seterusnya dengan
osciloskop.

Gambar 4.2.2 Rangkaian Pelipat Tegangan

Gambar 3.2.2 Cara Kerja Rangkaian Pelipat Berdasarkan tabel 4.1.1 dapat dilihat bahwa
Tegangan yang diukur hanyalah nilai tegangan. Hal ini
dikarenakan rangkaian yang digunakan yaitu
4. HASIL DAN ANALISIS rangkaian pembagi tegangan. Rangkaian pembagi
tegangan merupakan rangkaian yang cara kerjanya
4.1 Hasil berdasarkan Hukum Kirchoff. Hukum Kirchoff
adalah suatu peraturan atau hukum yang mengatur
A. Rangkaian Pembagi Tegangan
tentang jalannya arus dan jumlah tegangan dalam
Tabel 4.1.1 Data Rangkaian Pembagi Tegangan suatu rangkaian arus listrik yang mempunyai lebih
dari satu sumber gaya gerak listrik yang berbeda
R1 (kΩ) R2 (kΩ) V1 (V) V2 (V) VG (V) kekuatannya. Pada rangkaian bercabang, maka
20 10 16 7 20 besarnya arus yang masuk percabangan akan sama
dengan besarnya arus listrik yang keluar dari
percabangan [2] sehingga nilai I1 akan sama dengan
No R2 (kΩ) V2 (V) V1 (V) VG (V) nilai I2. Idealnya V1+V2 =VG ,namun bila dilihat dari
1. 10 20 0 20 tabel hasil pengukuran rata-rata V1+V2 tidak sama
2. 10 14 2 20 dengan VG. Hal ini disebabkan dari resistor yang
3. 10 8 4 20 menghambat, semakin besar nilai resistor maka
semakin besar pula tegangannya.
Pada rangkaian pelipat tegangan terdiri dari
B. Rangkaian Pelipat Tegangan komponen kapasitor dan dioda dimana dioda
memiliki kharakteristik pada keadaan bias maju
Tabel 4.1.2 Data Rangkaian Pelipat Tegangan dioda akan menghantarkan arus listrik namun jika
VG Faktor dalam keadaan bias mundur dioda akan
Posisi Tegangan(V) menghambat arus yang melewatinya. Terdapat
(V) Kelipatan
A 16 20 0,8 faktor pelipat tegangan. Faktor pelipat tegangan
B 0,2 20 0,01 yaitu nilai kelipatan sinyal DC yang dihasilkan oleh
C 14 20 0,7 rangkaian pelipat tegangan [3]. Berdasarkan tabel
4.1.2, diperoleh faktor kelipatan tegangan sebesar

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 3


0,81 volt pada titik B, 0,80 volt pada titik C, dan 0,83
volt pada titik D.

5. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah
dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Rangkaian pembagi tegangan, yaitu rangkaian
yang cara kerjanya berdasarkan Hukum
Kirchoff;
2. Rangkaian pelipat tegangan, yaitu rangkaian
yang dapat menghasilkan tegangan DC
beberapa kali lebih besar dari tegangan puncak
sinyal input.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Novitasari, Desy, dkk., Hukum Kirchoff,
Universitas Lambung Mangkurat,
Banjarmasin, 2015.
[2] Tim Dosen Pendidikan Fisika, Modul
FisikaDasar II, UNLAM, Banjarmasin, 2015.
[3] http://fshamouzcier.blogspot.co.id/2012/03
/clamper-cliper-dan-pelipat-tegangan.html, 1
Juni 2018, 14.42 WIB.
[4] Sari, Mutiara Indah, Elektronika Dasar I,
Institut Agama Islam Negeri Raden Intan
Lampung, Bandar Lampung, 2013.

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 4

Anda mungkin juga menyukai