(KONSERVASI I)
OLEH :
EVI NOVITASARI
(PO.713261171010)
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan
hidayaNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul” klasifikasi karies,
Diagnosa karies dan tahap-tahap Preparasi Gigi”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata
kuliah Konservasi 1
saya mengucapkan terimah kasih pada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan
wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kami semua.
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ...........................................................................................................
B. Saran .....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB l
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Karies gigi adalah penyakit kronis yang prosesnya berlangsung cukup lama, berupa
hilangnya ion-ion mineral secara kronis dan terus menerus dari permukaan email pada
mahkota atau permukaan akar gigi yang disebabkan oleh bakteri dan produk-produk yang
dihasilkannya. Kerusakan ini pada awalnya hanya terlihat secara mikroskopis, tetapi lama-
kelamaan akan terlihat pada email berupa lesi bercak putih (white spot lesion) atau
melunaknya semen pada akar gigi.
Perjalanan karies gigi adalah sebagai berikut. Email gigi dirusak oleh asam laktat
yang terbentuk, sedangkan ragam Ca dari email dilarutkan sehingga bahan interprismatik
melepaskan prisma-prismanya.ini terjadi karena gerakan mulut dan tekanan pada waktu
mengunyah dan dilarutkan oleh ludah. Mikroorganisme tidak menemukan bahan makanan
di email tetapi jika jalan melalui email gigi telah terbuka, Mikroorganisme akan sampai
pada dentin dan mendapatkan dalam protoplasma berupa protein. Melalui pencernaan
bahan-bahan ini hanya akan tertinggal suatu massa lunak berwarna cokelat muda sampai
kehitam-hitaman.
Klasifikasi karies adalah satu alasan yang memudahkan indikasi yang tepat dari
tindakan perawatan tersebut. Klasifikas ini dapat digunakan untuk menandai untuk
menandai suatu kasus tertentu kerusakan gigi agar lebih akurat mewakili kondisi kepada
orang lain dan juga menunjukkan tingkat keparahan gigi kehancuran.
BAB ll
PEMBAHASAN
1. Pengertian karies
Karies gigi adalah penyakit kronis yang prosesnya berlangsung cukup lama, berupa
hilangnya ion-ion mineral secara kronis dan terus menerus dari permukaan email pada
mahkota atau permukaan akar gigi yang disebabkan oleh bakteri dan produk-produk yang
dihasilkannya. Kerusakan ini pada awalnya hanya terlihat secara mikroskopis, tetapi lama-
kelamaan akan terlihat pada email berupa lesi bercak putih (white spot lesion) atau
melunaknya semen pada akar gigi.
Deteksi dini lesi karies karies yang kecil dapat dilakukan dengan beberapa
pendekatan, pada lesi karies yang mengenai pit atau fisura dapat menggunakan kaca mulut
dan eksplorer, dengan tekanan ringan dapat terasa, ujung sonde yang tersangkut dan pada
tekanan yang lebih besar akan teraba daerah lebih lunak, opak, warna dan lebih buram jika
dibandingkan dengan gigi sebelahnya.23
Diagnosis karies diperlukan untuk mengetahui kerentanan seseorang terhadap
karies, aktivitas karies , dan risiko karies dan untuk menentukan jenis terapi.4
a. Karies Dini/karies email tanpa kavitas yaitu karies yang pertama terlihat secara klinis,
berupa bercak putih setempat pada email. Anamnesis pada karies email tanpa kavitas
adanya bintik putih pada gigi. Terapi yang dilakukan dengan pembersihan gigi, diulas
dengan flour, edukasi pasien.
b. Karies dini/karies email dengan kavitas yaitu karies yang terjadi pada email sebagai
lanjutan dari karies dini. Anamnesa pada pasien dirasakannya gigi yang terasa ngilu.
Terapi dengan penambalan.
e. Pulpitis irreversibel yaitu radang pulpa ringan yang baru dapat juga yang sudah
berlangsung lama.Pulpitis irreversibel terbagi :
~ Pulpitis irreversibel akut yaitu peradangan pulpa lama atau baru yang ditandai dengan
rasa nyeri akut yang hebat. Anamnesa nyeri tajam spontan yang berlangsung terus-
menerus menjalar kebelakang telinga, biasanya penderita tidak dapat menunjukkan gigi
yang sakit. Terapi bertujuan untuk menghilangkan rasa sakit dengan perawatan saluran
akar .
~ Pulpitis irreversibel kronis yaitu Peradangan pulpa yang berlangsung lama. Anamnesa,
gigi sebelumnya pernah sakit, rasa sakit dapat hilang timbul secara spontan, nyeri tajam
menyengat, bila ada rangsangan seperti panas, dingin, asam, manis, dan penderita masih
bisa menunjukkan gigi yang sakit.
3. Klasifikasi karies
Kelasifikasi karies menurut G. V. Black (1924) dibagi menjadi 5 kelas yang diuraikan
dibawah ini.
Berikut ini adalah klasifikasi karies gigi G.V. Black:Kelas I karies pada permukaan
occlusal yaitu pada 2/3 occlusal, baik pada permukaan labial/lingual/palatal dari gigi-geligi
dan juga karies yang terdapat pada permukaan lingual gigi-geligidepan.KelasIIkaries yang
terdapat pada permukaan proximal dari gigi-geligi belakang temasuk karies yang menjalar ke
permukan occlusalnya. KelasIVkaries pada permukaan proximal gigi-geligi depan dan telah
mengenai incisal edge. KelasVkaries yang terdapat pada 1/3 cervical dari permukaan
buccal/labial atau lingual palatinal dari seluruh gigi-geligi.kelas VI karies yang terdapat pada
daerah incisal edge gigi depan atau pada ujung cups dari gigi belakang
Membuat bentuk yang dapat dilihat diluar dengan dengan menggunakan bor fissure.
membentuk kavitas dengan bur fissure dan membersihkan batasan terluar yang
berdekatan dengan karies; tempat yang terinfeksi karies harus ikut serta dibersihkan,
kecuali cuspid jika perlu; jangan menyisakan email terlalu tipis ;kavitas harus agak
dilebarkan agar mengantisipasi kerusakan lebih lanjut ;pit dan fissure harus ikut serta ;
batas kavita tidak boleh terlalu lebih dari pit dan fissure ; outline harus lebih halus, tidak
boleh tajam.
- proses ini membutuhkan tingakt ketelitian yang lebih dominant, agar hasil preparasi
lebih
- menyelesaikan preparasi kavita, kita menghaluskan bagian yang belum atau kurang
halus,kavita disterilkan.
- tahap akhir dimana operator harus dituntut untuk lebih teliti, dan kompleks dalam
bekerja. seperti; menghaluskan bagian-bagian yang masih kasar dan melakukan proses
sterilisasi pada kavita.
- kavita harus di cek ulang jika terdapat sisa-sisa kotoranatau hal lainnya.
- sterilisaisi kavita
BAB lll
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Karies gigi adalah penyakit kronis yang prosesnya berlangsung cukup lama, berupa
hilangnya ion-ion mineral secara kronis dan terus menerus dari permukaan email pada
mahkota atau permukaan akar gigi yang disebabkan oleh bakteri dan produk-produk yang
dihasilkannya. Kerusakan ini pada awalnya hanya terlihat secara mikroskopis, tetapi lama-
Penetapan diagnosis yang tepat sangat dibutuhkan untuk kesuksesan perawatan lesi pada
karies, baik dengan pemeriksaan klinis maupun dengan pemeriksaan penunjang seperti
radiografi. Diagnosis yang dilakukan pada tahap dini telah dianggap seebagai sesuatu yang
sangat penting, sejak karies diketahui dapat dihentikan dan remineralisasi dapat terjadi.
Deteksi lesi awal merupakan perpaduan diagnosis yang penting karena hal ini mengacu
kepada jenis pencegahan dan perawatan yang dibutuhkan. Beberapa karies awal dapat
dideteksi oleh alat diagnosa klinis yang lebih teliti dan pemeriksaan radiografi.1
kelamaan akan terlihat pada email berupa lesi bercak putih (white spot lesion) atau
melunaknya semen pada akar gigi.
Penetapan diagnosis yang tepat sangat dibutuhkan untuk kesuksesan perawatan lesi
pada karies, baik dengan pemeriksaan klinis maupun dengan pemeriksaan penunjang
seperti radiografi. Diagnosis yang dilakukan pada tahap dini telah dianggap seebagai
sesuatu yang sangat penting, sejak karies diketahui dapat dihentikan dan remineralisasi
dapat terjadi. Deteksi lesi awal merupakan perpaduan diagnosis yang penting karena hal
ini mengacu kepada jenis pencegahan dan perawatan yang dibutuhkan. Beberapa karies
awal dapat dideteksi oleh alat diagnosa klinis yang lebih teliti dan pemeriksaan radiografi.1
Klasifikasi karies adalah satu alasan yang memudahkan indikasi yang tepat dari tindakan
perawatan tersebut. Klasifikas ini dapat digunakan untuk menandai untuk menandai suatu
kasus tertentu kerusakan gigi agar lebih akurat mewakili kondisi kepada orang lain dan
juga menunjukkan tingkat keparahan gigi kehancuran.
DAFTAR PUSTAKA
1. drg. Hj. Saluna Deynilisa, M.Pd. ILMU KONSERVASI GIGI , EGC, 2013
2. http://eprints.undip.ac.id/44896/3/Uun_22010110110089_bab2KTI.pdf
3. https://www.academia.edu/34730888/ALAT_ALAT_KONSERVASI_and_TAHAP-
TAHAP_PREPARASI_KAVITA_MENURUT