Disusun Oleh:
Vira Ramalia Putri 220110170128
Muntiq Jannatunna’im 220110170129
Fathi Dieni Hanifah 220110170130
Muhammad Musthafa Rasyid N. 220110170131
Firmansyah Danukusumah 220110170132
Annisa Nur Syafitri 220110170133
Liza Rizki Amalia 220110170134
Hilwah Nurul Arafah 220110170135
Salsa Syifa 220110170136
Irny Fredlia 220110170137
Gerald Betharayoga G. 220110170138
Istikomah 220110170139
Khalishah Salsabila 220110170140
Rosdiana Sari 220110170141
Aliffa Azwadina 220110170142
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Makalah Kasus Hirschsprung Disease” ini dengan baik. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada dosen Keperawatan Anak yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak dan diajukan untuk
memenuhi standar proses pembelajaran pada mata kuliah Keperawatan Anak.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan dari semua pihak demi
perbaikan di hari kemudian. Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
dan memberikan inspirasi bagi para pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui definisi hirschsprung disease.
b. Untuk mengetahui etiologi hirschsprung disease.
c. Untuk mengetahui manifestasi klinis hirschsprung disease.
d. Untuk mengetahui patofisiologi serta patomekanisme hirschsprung disease.
e. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostic yang bisa dilakukan pada hirschsprung
disease.
f. Untuk mengetahui penatalaksanaan dari hirschsprung disease.
g. Untuk mengetahui pengkajian fokus pada anak dengan hirschsprung disease.
h. Untuk mengetahui masalah keperawatan pada kasus diatas.
i. Untuk mengetahui perencanaan intervensi keperawatan pada kasus diatas dengan
mengaplikasikan EBP.
j. Untuk mengetahui peran perawat terkait permasalahan pada kasus diatas terutama
sebagai advokator, konselor, dan edukator.
1.4 Manfaat
a. Menambah wawasan mengenai Hirschsprung Disease.
b. Menjadi sumber analisa kasus Hirschsprung Disease.
BAB II
PEMBAHASAN
Berada di sigmoid dan rectum. Menurut wong, merupakan anomali kongenital yang
mengakibatkan obtruksi. Gangneon tidak terebentuk. Penyakit ini ketidakadaan, jika ada
hanya sedikit.
Intinya kelainan kongenital saat masa kehamilan , yang dijelasin acid diatas ya karena
ada kelainan kongenital. Jadi ETIOLOGInya = kelainan kongenital - irny
https://www.ouh.nhs.uk/patient-guide/leaflets/files/110718hirschsprung.pdf
“We do not know what caused this to happen”
Distensi dan penebalan dinding usus → obstruksi usus → ↑ Risiko iskemik → ↑ Risiko
invasi bakteri → ↑ risiko enterokolitis akut
DO : -
DO : -
Diagnosa Keperawatan :
1. Konstipasi berhubungan dengan obstruksi pada usus
2. Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan muntah
3. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan keluarga mengenai penyakit,
pengobatan dan perawatan
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Kolaborasi interdisiplin dalam pelayanan kesehatan menjadi prioritas untuk terus
ditingkatkan guna menciptakan pelayanan terpadu pencegahan dan penanganan kasus
Hirschsprung Disease pada anak, terutama usaha bersama yang sesuai dan tepat dalam
pengkajian diagnosa yang bersumber dari berbagai macam etiologi, perawatan dan
pengobatan maksimal, serta edukasi kesehatan bagi orang tua sang anak dan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, Gloria M., Buthcer Howard K., Dochterman, Joanne M., Wagner, Cheryl M. 2016.
Nursing Intervension Classification (NIC), Ed. 6. Yogyakarta: Moco Media.
Moohead, Sue., Johnson, Marion., Maas, Meridean L., Swanson, Elizabeth. 2016. Nursing
Outcomes Classification (NOC), Ed. 5. Yogyakarta: Moco Media.
Ridha, H. Nabiel. 2014. Buku Ajar Keperawatan Anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tanto, C., Liwang, F., Hanifati, S., Pradipta, Eka A. 2014. Kapita Selekta Kedokteran, Ed. 4.
Jakarta: Media Aesculapius.