Anda di halaman 1dari 18

PPNS-ITS

Metodologi Penelitian

Pengumpulan
Data
Widiartini, SE, MT
Alat/Instrumen pengumpulan data
• Observasi Langsung
• Tes / Soal Tes
• Kuesioner / angket
• Wawancara
• Dokumentasi
Observasi Langsung
• Cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada
pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut.
• Pengamatan baru tergolong sebagai teknik pengumpulan data,
jika :
a. Pengamatan digunakan untuk penelitian dan telah
direncanakan secara sistematik.
b. Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian.
c. Pengamatan harus dicatat secara sistematis
d. Pengamatan dapat di cek dan di kontrol
Observasi Langsung
• Secara umum penamatan langsung dapat dibagi 2 :
a. Pengamatan tidak berstruktur
b. Pengamatan berstruktur

Untuk menentukan apakah akan digunakan pengamatan


berstruktur atau tidak berstruktur, maka ada 4 pertanyaan
yang harus dijawab oleh peneliti :
a. Apa yang akan diamati?
b. Bagaimana pengamatan tersebut dicatat
c. Prosedur apa yang digunakan untuk memperoleh
pengamatan yang akurat?
d. Bagaimana hubungan antara pengamat dengan yang
diamati dan bagaimana hubungan tersebut dibina?
Observasi Langsung
Pengamatan tidak berstruktur
– Peneliti tidak mengetahui aspek-aspek apa dari kegiatan
yang ingin diamati relevan dengan tujuan penelitiannya.
– Peneliti tidak mempunyai rencana tentang cara-cara
pencatatan dari pengamatannya, sebelum ia memulai kerja
mengumpulkan data.
Contoh : penelitian antropologi dan penelitian yang sifatnya
eksploratori.
Pengamatan berstruktur
– Peneliti mengetahui aspek-aspek apa dari kegiatan yang
ingin diamati relevan dengan tujuan penelitiannya.
– Pengamatan bisa saja di lapangan, laboratorium, terhadap
hewan, manusia dan tumbuhan.
Tes / Soal Tes
• Sekumpulan pertanyaan/latihan/alat lain yang
digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan,
intelegensi, kemampuan/bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok.
Kuesioner
• Daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden
yang secara logis berhubungan dengan masalah
penelitian dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-
jawaban yang mempunyai makna dalam menguji
hipotesis.
• Tujuan penyebaran angket untuk mencari informasi
yang lengkap mengenai suatu masalah dan peneliti
tidak merasa kuatir jika responden memberi jawaban
tidak sesuai dengan kenyataan.
Kuesioner
Isi Kuesioner
• Kuesioner harus mempunyai pusat perhatian, yaitu
masalah yang ingin dipecahkan.
• Tiap pertanyaan harus merupakan bagian dari hipotesa
yang ingin diuji.
• Dalam memperoleh keterangan yang berkisar pada
masalah yang ingin dipecahkan, maka secara umum isi
dari kuesioner dapat berupa :
1. Pertanyaan tentang fakta
2. Pertanyaan tentang pendapat
3. Pertanyaan tentang persepsi diri
Kuesioner
Cara mengungkapkan pertanyaan
Petunjuk penting :
1. Jangan gunakan kata-kata sulit
2. Jangan gunakan pertanyaan yang bersifat terlalu umum.
3. Hindarkan pertanyaan yang mendua arti (ambigu)
4. Jangan gunakan kata-kata yang samar
5. Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti
6. Hindarkan pertanyaan yang berdasarkan presumasi
7. Jangan membuat pertanyaan yang membuat responden malu
8. Hindarkan pertanyaan yang menghendaki ingatan
Kuesioner
Jenis pertanyaan
1. Pertanyaan berstruktur
Pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa, sehingga responden
dibatasi dalam memberi jawaban kepada beberapa alternatif
saja ataupun kepada satu jawaban saja. Contoh : Ya-Tidak,
Sangat Setuju-Setuju-Kurang Setuju-Tidak Setuju.
Jika pertanyaan tidak dapat dibuat berstruktur karena kita tidak
mengetahui jawaban apa yang harus diberikan, maka
pertanyaan dapt dibuat menjadi semi struktur. Contoh “
Mangapa anda tidak ikut pelatihan?
___ tidak tahu jika ada pelatihan
___ mahal
___ tidak punya waktu
___ alasan lain : ………………………….
Kuesioner Jenis pertanyaan
Pertanyaan berstruktur hanya baik digunakan untuk mengetahui hal-hal yang mempunyai
sedikit alternatif jawaban, dan alternatif tersebut nyata sekali perbedaannya.

Kebaikan Kelemahan
Mudah dianalisis Mendorong responden untuk memberikan
jawaban, padahal responden tidak tahu
akan hal itu
Responden sendiri memberikan penilaian Jawaban dapat menimbulkan bias, karena
sendiri terhadap jawaban sehingga si jawaban yang diinginkan tidak termasuk
penganalisis nantinya tidak perlu lagi dalam alternatif jawaban yang ada
memberikan penilaian
Menutup kemungkinan ada jawaban lain
yang lebih relevan yang sebelumnya tidak
dipikirkan oleh si pembuat pertanyaan
Kuesioner
Jenis pertanyaan
2. Pertanyaan terbuka
Pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa dan jawaban serta cara
pengungkapannya dapat bermacam-macam.
Contoh : Berapa kalikah anda menonton berita dalam 1 minggu?

Kebaikan Kelemahan
Kebebasan bagi responden untuk Sulit dianalisis
menjawab
Jawaban dapat saja berada di luar
kerangka analisis yang diinginkan.
Kuesioner
Hubungan pertanyaan dengan Masalah
Pokok
 Pertanyaan yang dibuat harus mempunyai hubungan dengan
permasalahan pokok dan harus dapat menguji hipotesa yang
telah dirumuskan.
 Pertanyaan seyogyanya dapat dijawab oleh responden dalam
waktu singkat.
 Pikirkan (1) isi dari tiap item (2) hubungan antar item dengan
item keseluruhan dalam kuesioner.
 Item dari pertanyaan harus padat, jelas dan harus merupakan
bagian dari hipoesa yang ingin diuji.
 Peneliti harus dapat membuat sebanyak mungkin keterangan
yang diinginkan untuk dicari jawabannya.
 Susun pertanyaan menurut kelompok kerangka pemikiran
tertentu.
Kuesioner
Membuat kuesioner agar mendapat
respon
 Nyatakan permohonan yang menonjol tentang perlunya
jawaban dari responden.
 Nyatakan siapa yang melakukan penelitian
 Nyatakan mengapa studi harus dilaksanakan
 Nyatakan bahwa tanpa partisipasi responden, penelitian tersebut tidak
dapat dilaksanakan
 Berikan cara mengisi kuesioner dengan jelas.
 Berikan jaminan bahwa kerahasiaan jawaban dan identitas
responden akan dijamin.
Wawancara
Definisi

 Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan


cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara
dengan responden.
 Wawancara adalah suatu proses pengumpulan data untuk
penelitian.
 Wawancara sebagai proses interaksi
Wawancara
Sasaran Isi Wawancara

 Isi untuk memperoleh atau memastikan suatu fakta.


 Isi mempunyai sasaran untuk memastikan kepercayaan tentang
keadaan fakta.
 Isi mempunyai sasaran untuk memastikan perasaan.
 Isi mempunyai sasaran untuk menemukan suatu standar
kegiatan.
 Isi mempunyai sasaran untuk mengetahui perilaku sekarang
atau perilaku terdahulu.
 Isi mempunyai sasaran mengetahui alasan-alasan.
Wawancara
Melaksanakan Wawancara

 Pewawancara harus dapat menggali keterangan dari responden


dan dapat membawa responden untuk memberi informasi yang
baik.
 Urutan prosedur dalam memulai wawancara sebagai berikut :
 Menerangkan kegunaan serta tujuan dari penelitian.
 Menjelaskan mengapa responden terpilih untuk diwawancarai.
 Menjelaskan institusi apa yang melaksanakan penelitian tersebut.
 Menerangkan bahwa wawancara tersebut merupakan sesuatu yang
confidential.
 Sikap pewawancara :
 Netral
 Adil
 Ramah
Daftar Pustaka
• Nazir, Moh (2009). Metode Penelitian.
Ghalia Indonesia

Anda mungkin juga menyukai