Anda di halaman 1dari 16

Makalah Administrasi dan Supervisi Pendidikan

“Supervisi Pendidikan”

Oleh:
Kelompok 9
Elia Rahmi (16029057)
XXX
XXXX
XXXX
XXX

Dosen Pengampu:
Drs. Syahril.,M.Pd.,P.Hd

MATA KULIAH DASAR KEPENDIDIKAN


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 14 April 2019

Penyusun

ii
Daftar Pustaka
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i
BAB 1 ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
A.LATAR BELAKANG ....................................................................................................... 1
B.RUMUSAN MASALAH ................................................................................................... 2
C.TUJUAN MAKALAH.......................................................................................................2

BAB 2 ........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
A.PENGERTIAN, RASIONAL, TUJUAN DAN FUNGSI SUPERVISI ............................ 3
a) PENGERTIAN SUPERVISI PENDIDIKAN ............................................................. 3
b) RASIONAL SUPERVISI PENDIDIKAN .................................................................. 4
c) FUNGSI SUPERVISI PENDIDIKAN........................................................................5
d) TUJUAN SUPERVISI PENDIDIKAN......................................................................7
B.RUANG LINGKUP SUPERVISI PENDIDIKAN ............................................................ 8
C.PRINSIP SUPERVISI PENDIDIKAN .............................................................................. 9
D.PERANAN SUPERVISI PENDIDIKAN ........................................................................ 10
BAB 3 ...................................................................................................................................... 12
PENUTUP................................................................................................................................ 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pelaksanaannya pendidikan memerlukan adanya pengawasan yang
bertujuan untuk mengawasi jalannya proses pendidikan baik dari segi kegiatan,
personalia, maupun sarana prasarana yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan
tersebut. Adanya kemungkinan terjai penyimpangan dalam pelaksanaannya menjadi
salah satu alasan diperlukannya pengawasan dalam pelaksanaan pendidikan. Dan
untuk mengawasi kegiatan tersebut diadakanlah orang yang bertugas untuk
mengawasi kegiatan tersebut. Merekalah yang berwenang untuk menyatakan adanya
penyimpangan dalam pelaksanaan pendidikan di suatu satuan pendidikan.
Pengawas tersebut dikenal juga dengan nama supervisor dengan tugas
mengawasi atau supervisi. Dalam perkembangannya, pengawas satuan pendidikan
lebih diarahkan untuk memiliki serta memahami bahkan dituntut untuk dapat
mengamalkan apa yang tertuang dalam peraturan menteri tentang kepengawasan.
Tuntutan tersebut salah satunya tentang kompetensi dalam memahami metode dan
teknik dalam supervisi. Seorang supervisor adalah orang yang profesional ketika
menjalankan tugasnya, ia bertindak atas dasar kaidah-kaidah ilmiah untuk
meningkatkan mutu pendidikan.
Guru adalah salah satu komponen sumber daya pendidikan memerlukan
pelayanan supervisi. Supervisi bagi guru dapat meningkatkan ketelatenan dan
kewaspadaannya agar tidak salah dalam bertindak. Adanya supervisi bagi guru juga
secara tidak langsung dapat meningkatkan mutu pendidikan karena jika terjadi suatu
penyimpangand dapat langsung diingatkan oleh supervisor, sehingga kesalahan yang
sama tidak terulang.
Seorang supervisor membina peningkatan mutu akademik yang berhubungan
dengan usaha-usaha mennciptakan kondisi belajar yang lebih baik berupa aspek
akademis, bukan masalah fisik material semata. Ketika supervisi dihadapkan pada
kinerja dan pengawasan mutu pendidikan, tentu memiliki misi yang berbeda dengan
supervisi oleh kepala sekolah. Hal ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada
kepala sekolah dalam mengembangkan mutu kelembagaan pendidikan dan
memfasilitasi kepala sekolah agar dapat melakukan pengelolaan kelembagaan secara
efektif dan efisien.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Supervisi, rasinal supervisi, fungsi serta tujuan
supervisi?
2. Dimana ruang lingkup supervisi pendidikan?
3. Apa prinsip supervisi pendidikan
4. Bagaimana perananan supervisi pendidikan?

C. Tujuan Makalah
Dari rumusan masalah diatas, makalah ini bertujuan untuk:
1. Mamberi infomasi kepada pembaca terkait pengertian supervisi, rasional fungsi
serta tujuannya
2. Memberi tahu kepada pembaca mengenai ruang lingkup supervisi pendidikan
3. Memberi informasi kepada pembaca mengenai prinsip supervisi pendidikan
4. Memberi informasi kepada pembaca mengenai peranan supervisi pendidikan

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian, Rasional, Fungsi dan Tujuan Supervisi Pendidikan
1. Pengertian
Secara morfologis, supervisi berasl dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super
dan vision. Super berarti diatas dan vison berarti melihat, masih serumpun dengan
inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan dan penilaian, dalam arti kegiatan yang
dilakukan oleh atasan yang berposisi diatas, pimpinan terhadap hal- hal yang
dibawahnya. Secara sematik , supervisi pendidikan adalah pembinaan yang
berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada
umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar pada khusunya. Secara
etimologi, supervisi diambil dalam perkataan bahasa Inggris “supervision” yang
berarti pengawasan di bidang pendidikan.(Daryanto:2015:21)
Ross (dalam Daryanto:2015:2) berpendapat supervisi adalah pelayanan
kepada guru-guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan pengajaran,
pembelajaran dan kurikulum. Ross memandangg supervisi sebagai pelayan
kepada guru-gur yang bertujuan menghasilkan perbaikan.
Mulyasa(dalam Daryanto:2015:2) mengemukakan bahwa supervisi dapat
dilaksanakan oleh kepala sekoolah yang berperan sebagai supervisor, tetapi dalam
sistem organisasi modern diperlukan supervisor khusus yang lebih independen,
dan dapat meningkatkan obyektivitas dalam pembinaan dan pelaksanaan tugas.
Dan purwanto berprndapat bahwa supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang
direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan
pekerjaan secara efektif.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa supervisi adalah
merupakan pengawasan yang sifatnya lebih human, dan manusiawi. Kegiatan
supervisi bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur
pembinaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahui
kekurangannya(bukan semata-mata kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian
yang perlu diperbaiki.
Supervisi dapat diartikan sebagai pembinaan. Yaitu kegiatan yang ditujukan
untuk memperbaiki dan meningkatkan proses dan prestasi pendidikan, atau
bantuan yang diberikan kepada guru dan seluruh staf untuk mengembangkan
situasi pembelajaran yang lebih baik. Tujuan supervisi adalah mengembangkan

3
situasi belajar yang lebih baik melalui pembinaan dan peningkatan proses beljar
yang baik yaitu dengan memberikan bimbingan agar guru yang disupervisi dapat
mengalami peningkatan dalam hal keterampilan mengajarnya.
2. Rasional
Pekerjaan menuntut adanya sikap profesional. Apalagi profesi guru yang
sehari-hari menangani makhluk hidup yang berupa anak-anak atau siswa dengan
berbagai karakteristik yang berbeda. Pekerjaan guru menjadi lebih berat tatkala
menyangkut peningkatan kemampuan anak didiknya, sedangkan kemampuan
dirinya mengalami stagnasi. Guru yang profesional adalah mereka yang memiliki
kemampuan profesional dengan berbagai kapasitasnya sebagai pendidik.
Akhir-akhir ini banyak guru, dengan berbagai alasan dan latar belakangnya
menjadi sangat sibuk sehingga mereka tidak dapat fokus mencapai tujuan
pengajaran. Seringkali kesejahteraan yang kurang atau gaji yang rendah menjadi
alasan bagi sebagian guru untuk menyepelekan tugas utamanya. Implikasinya
adalah banyak kegiatan pengajaran yang tidak sesuai dengan tujuan umum
pengajaran, kebutuhan siswa, dan tujuan sekolah.
Akhir-akhir ini banyak guru, dengan berbagai alasan dan latar belakangnya
menjadi sangat sibuk sehingga mereka tidak dapat fokus mencapai tujuan
pengajaran. Seringkali kesejahteraan yang kurang atau gaji yang rendah menjadi
alasan bagi sebagian guru untuk menyepelekan tugas utamanya. Implikasinya
adalah banyak kegiatan pengajaran yang tidak sesuai dengan tujuan umum
pengajaran, kebutuhan siswa, dan tujuan sekolah.
Memahami prinsip-Alasan rasional mengapa supervisi itu penting adalah
untuk perbaikan pengajaran/pembelajaran. Dalam konteks yang aplikatif, dengan
adanya supervisi pengajaran diharapkan para guru menguasai sepuluh kompetensi
sebagai berikut:

1) Menguasai bahan, meliputi:


a) menguasai bahan bidang studi (standar kompetensi dan kompetensi dasar
seperti digariskan dalam kurikulum,
b) menguasai bahan pengayaan/penunjang bidang studi atau pengembangan
bahan ajar yang lebih luas.
2) Mengelola program belajar-mengajar, meliputi:
a) merumuskan tujuan pembelajaran,

4
b) mengenal dan menggunakan prosedur pembelajaran yang tepat,
c) melaksanakan program belajar-mengajar,
d) mengenal kemampuan anak didik.
3) Mengelola kelas, meliputi:
a) mengatur tata ruang kelas untuk pelajaran,
b) menciptakan iklim belajar-mengajar yang serasi.
4) Penggunaan media atau sumber, meliputi:
a) mengenal, memilih dan menggunakan media,
b) membuat alat bantu yang sederhana,
c) menggunakan perpustakaan dalam proses belajar-mengajar,
d) menggunakan micro teaching untuk unit program pengenalan lapangan.
5) Menguasai landasan-landasan pendidikan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
pengajaran.
6) Mengelola interaksi-interaksi belajar-mengajar yang dapat menyentuh aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik.
7) Dapat mengevaluasi hasil belajar dan pengajaran yang menjadi bahan
pertimbangan untuk membenahi kepentingan pelajaran selanjutnya.
8) Mengenal fungsi layanan bimbingan dan konseling di sekolah, meliputi:
a) mengenal fungsi dan layanan program bimbingan dan konseling,
b) menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling.
9) Mengenal dan menyprinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna
keperluan pengajaran.
3. Fungsi Supervisi Pendidikan
Fungsi utama supervisi pendidikan ditujukan pada perbaikan dan
peningkatan kualitas pengajaran. Selain itu fungsi dari supervisi pendidikan
adalah untuk membina program pengajaran yang sebaik-baiknya sehingga selalu
ada usaha perbaikan. Sedangkan fungsi utama supervisi pendidikan modern ini
adalah untuk menilai dan meperbaiki faktor faktor yang mempengaruhi proses
pembelajaran peserta didik. Sedangkan Briggs( dalam Daryanto:2015:32)
mengemukan bahwa fungsi supervisi iyu tidak hanya pada perbaikan
pembelajaran saja, tapi untuk mengkoordinasi, menstimulasi, dan mendorong ke
arah pertumbuhan profesi guru.

5
Menurut Swearingen terdapat 8 fungsi supervisi sebagai berikut:
1. Mengkoordinasi semua usaha sekolah. Usaha-usaha sekolah meliputi:
a. Usaha tiap guru
Guru ingin mengemukakan ide dan menguraikan materi pelajaran
menurut pandanga-nnya ke arah peningkatan. Usaha-usaha yang bersifat
individu tersebut perlu di koordinasi. Itulah fungsi supervisi.
b. Usaha-usaha sekolah
Sekolah dalam menentukan kebijakan, merumuskan tujuan-tujuan
atas setiap kegiatan sekolah, termasuk program-program sepanjang tahun
ajaran, perlu ada koordinasi yang baik.
c. Usaha-usaha bagi pertumbuhan jabatan setiap guru ingin bertumbuh
dalam jabatan-nya. Oleh karena itu, guru selalu belajar terus menerus,
mengikuti seminar, workshop, dan lain-lain. Mereka berusaha
meningkatkan diri agar lebih baik. untuk itu, perlu ada koordinasi yang
merupakan tugas dari supervisi.
2. Memperlengkapi kepemimpinan sekolah. Kepemimpinan merupakan suatu
keterampilan yang harus dipelajari dan membutuhkan latihan yang terus-
menerus. Salah satu fungsi supervisi adalah melatih dan memperlengkapi
guru-guru agar mereka memiliki keteram-pilan dalam kepemimpinan
disekolah.
3. Memperluas pengalaman guru. Supervisi harus dapat memotivasi guru-guru
untuk mau belajar dari pengalaman nyata dilapangan. Melalui pengalaman
baru ini mereka dapat belajar untuk memperkaya pengetahuan mereka.
4. Menstimukasi usaha-usaha sekolah yang kreatif. Seorang supervisi harus bisa
memberi-kan stimulus agar guru-guru tidak hanya berdasarkan instruksi
atasan, tetapi mereka adalah pelaku aktif dalam proses belajar mengajar.
5. Memberi fasilitas dan penilaian yang terus menerus. Penilaian yang diberikan
harus bersifat menyeluruh dan kontinu. Mengadakan penilaian secara teratur
merupakan suatu fungsi utama dari supervisi pendidikan.
6. Menganalisis situuasi belajar mengajar. Tujuan dari supervisi adalah untuk
memperbaiki situasi belajar mengajar. Penganalisisan memberi pengalaman
baru dalam menyusun strategi dan usaha ke arah perbaikan.

6
7. Memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada setiap anggota staf
supervisi befungsi untuk memberikan dorongan stimulasi dan membantu guru
agar dapat mengembangkan pengetahuan dalam ketrampilan mengajar.
8. Memberi wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan tujuan-
tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.
4. Tujuan Supervisi Pendidikan
Secara operasional dapat dikemukakan beberapa tujuan supervisi
pendidikan yaitu:
a. Meningkatkan mutu kinerja guru dengan cara:
1) Membantu guru dalam memahami tujuan pendidikan dan apa peran
sekolah dalam mencapai tujuan tersebut.
2) Membantu keadaan guru dalam melihat secara lebih jelas dalam
memahami keadaan dan kebutuhan peserta didiknya.
3) Membentuk moral kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam
satu tim yang efektif, bekerjasama secara akrab dan bersahabat serta
saling menghargai satu dengan yang lainnya.
4) Meningkatkan kualitas pembelajaran yang pda akhirnya mengingkatkan
prestasi belajar peserta didik.
5) Meningkatkan kualitas pengajaran guru baik itu dari segi strategi,
keahlian, dan alat pengajaran
6) Menyediakan sebuah sistem yang berupa penggunaan tekhnologi yang
dapat membantu guru dalam pengajaran.
7) Sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan bagi kepala sekolah
untuk reposisi guru.
b. Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana
dengan baik.
c. Meningktakan keefektifan dan keefesienan sarana dan prasarana yang ada
untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu
mengoptimalkan keberhasilan peserta didik
d. Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam mendukung
terciptanya suasana kerja yang optimal yayng selanjutnya peserta didik dapat
mencapai prestasi belajar sebagaimana yang diharapkan.

7
e. Meningkatkan kulaitas situasi umum sekolah sehingga tercipta situasi yang
tenang dan tentram serta kondusif yang akan meningkatkan kualitas
pembelajaran yang menunjukkan keberhasilan lulusan.

B. Ruang Lingkup Supervisi Pendidikan\


Administrasi pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan supervisi pendidikan.
Rifai mengatakan, bahwa di mana ada administrasi harus ada supervisi, dan jika ada
supervisi tentu ada suatu yang dilaksanakan, ada administrasi tertentu. Dengan
demikian, kedudukan supervisi pendidikan sama pentingnya dengan administrasi
pendidikan. Supervisi merupakan salah satu fase atau tahap dari administrasi. Thomas
H Briggs dalam Rifai menegaskan, bahwa supervisi merupakan bagian atau aspek dari
administrasi. Khususnya yang mengenai usaha peningkatan guru sampai kepada taraf
penampilan tertentu. Sarwoto menjelaskan bahwa secara teoritis yang menjadi objek
supervisi ada dua aspek, yaitu:
1. Aspek manusianya, seperti sikap terhadap tugas, disiplin kerja, moral kerja,
kejujuran, ketaatan terhadap peraturan organisasi, kerajinan, kecakapan kerja,
kemampuan dalam bekerja sama, watak
2. Aspek kegiatannya, seperti cara bekerja (cara mengajar), metoda pendekatan
terhadap siswa, efisiensi kerja, dan hasil kerja.

Ruang lingkup supervisi pendidikan terdiri atas dua bagian. Pertama,


supervisi tidak langsung atau supervisi makro atau supervisi pengajaran. Kedua
supervisi yang bersifat langsung atau supervisi mikro yang sekarang dikenal dengan
supervisi klinis.
Supervisi makro adalah supervisi pengajaran, yang merupakan rangkaian
kegiatan pengawasan pendidikan yang ditujukan untuk memperbaiki kondisi-kondisi,
baik personil maupun material yang memungkinkan terciptanya situasi belajar
mengajar yang lebih baik demi tercapainya tujuan pendidikan. Harahap merinci ruang
lingkup supervisi pendidikan sebagai berikut:
1. Supervisi dalam administrasi personalia untuk melihat apakah ada kartu pegawai,
soal kenaikan pangkat, soal pembagian tugas dan lain-lain.
2. Supervisi dalam pemeliharaan gedung dan alat-alat seperti kursi, meja, ruang
belajar, papan tulis dan lain-lain.

8
3. Supervisi dalam penyelenggaraan perpustakaan, yaitu soal kondisi buku,
pelayanan, ketertiban, dan lain-lain.
4. Supervisi dalam administrasi keuangan, seperti ingin melihat apakah pengeluaran
sesuai dengan aturan, ketepatan pembayaran gaji atau honor lainnya kepada
pegawai dan guru.
5. Supervisi dalam pengelolaan kafetaria, yaitu soal kebersihan tempat dan makanan,
serta soal ketertiban siswa yang jangan sampai menjadi tempat bermain, bolos dan
merokok.
6. Supervisi dalam kegiatan ko kurikuler, apakah sampai mengganggu kegiatan
belajar siswa, kesehatan, dan keamanan.
C. Prinsip Supervisi Pendidikan
Kemampuan mengajar guru menjadi jaminan tinggi rendahnya kualitas
layanan belajar. Kegiatan supervisi menaruh perhatian utama para guru, kemampuan
supevisor membantu guru-guru tercerimin pada kemampuannya memberikan
bantuannya kepada guru. Sehingga terjadi perubahan perilaku akademik pada
muridnya yang pada gilirannya akan meningkatkan mutu hasil belajarnya.
Pelaksanaan supervisor, apakah yang melaksanakan adalah pengawas sekolah,
penilik, atau kepala sekolah seharusnya berlandaskan kepada prinsip-prinsip
supervisi. Prinsip-prinsip utama yang harus diperhatikan adalah:
a. Ilmiah, artinya kegiatan supervisi yang dikembangkan dan dilaksanakan harus
sistematis, obyektif, dan menggunakan instrumen atau sarana yang memberikan
informasi yang dapat dipercaya dan dapat menjadi bahan masukan dalam
mengadakan evaluasi terhadap situasi belajar mengajar.
b. Kooperatif, program supervisi pendidikan dikembangkan atas dasar kerjasama
antar supervisor dengan orang yang disupervisi. Dalam hal ini supervisor
hendaknya dapat bekerjasama dengan guru, peserta didik, dan masyarakat
sekolah yang berkepentingan dalam meningkatkan kualitas belajar mengajar.
c. Konstrukti dan kreatif, membina para guru untuk selalu mengambil inisiatif
sendiri dalam mengembangkan situasi belajar mengajar.
d. Realistik, pelakasanaan supervisi pendidikan harus memperhitungkan dan
memperhatikan segala sesuatu yang benar-benar ada di dalam situasi dan kondisi
yang obyektif.

9
e. Progresif, setiap kegiatan yang dilakukan tidak terlepas dari ukuran dan
perhatian. Artinya apakah yang dilakukan oleh guru dapat melahirkan
pembelajaran yang maju atau semakin lancaranya kegiatan belajar mengajar.
f. Inovatif, program supervisi pendidikan selalu melakukan perubahan dengan
penemuan-penemuan baru dalam rangka perbaikan dalam rangka perbaikan dan
peningkatan mutu pendidikan.
Secara sederhananya prinsip-prinsip supervisi adalah:
a. Supervisi hendaknya memberikan rasa aman kepada pihak yang disupervisi
b. Supervisi hendaknya bersifat konstruktif dan kreatif
c. Supervisi hendaknya realistis didasarkan pada keadaan dan kenyataan yang
sebenarnya
d. Kegiatan supervisi hendaknya terlaksana dengan sederhana
e. Dalam pelaksanaan supervisi hendaknya terjalin hubungan profesional, bukan
didasarkan atas hubungan pribadi
f. Supervisi hendaknya didasarkan pada kemampuan, kesanggupan, kondisi, dan
sikap pihak yang disuprvisi
g. Supervisi harus menolong guru agar senantiasa tumbuh sendiri tidak tergantung
pada kepala sekolah.
D. Peranan Supervisi Pendidikan
Menurut Rifai (1982) peranan supervisi ada 7 macam
1. Supervisi sebagai kepemimpinan
Supervisor sebagai pemimpin hendaklah mempunyai kemampuan
menggerakkan atau mempengaruhi guru agar mau meningkatkan kemampuan
profesionalnya,sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih baik dan efektif.
Tanpa adanyakepemimpinan dari supervisor, kegiatan supervisi tidak akan
efektif.
2. Supervisi sebagai inspeksi
Supervisi dapat diawali dengan inspeksi. Tujuan inspeksi dalam hal ini
adalah untukmendapatkan data/informasi mengenai pelaksanaan proses belajar
mengajar yangdilaksanakan guru. Berdasarkan data tersebut dapat ditentukan
tindak lanjut yangakan dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan
guru.
3. Supervisi sebagai penelitian

10
Supervisi berperan sebagai penelitian, terutama untuk mengetahui
objektivitas danrelevansi data dengan permasalahan yang ditemui pada waktu
inspeksi.
4. Supervisi sebagai latihan dan bimbingan
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh melalui penelitian dapat
ditentukantindakan-tindakan apa yang akan dilakukan untuk
pembinaan/peningkatankemampuan guru dalam mengelolaan proses belajar
mengajar. Peningkatankemampuan guru dilakukan melalui latihan-latihan atau
bimbingan agar menjadilebih efektif.
5. Supervisi sebagai sumber dan pelayanan
Dalam proses supervisi, supervisor dapat berperan sebagai sumber
informasi,sumber ide, sumber petunjuk dalam berbagai hal dalam rangka
peningkatankemampuan profesional guru.
6. Supervisi sebagai koordinasi
Kepala sekolah sebagai supervisor harus memimpin sejumlah guru/staf
yang masing-masingnya mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri-sendiri.
Supervisorharuslah memberikan bantuan dan pembinaan kepada guru dan tetap
menjaga agarsetiap guru dapat menjalankan tugasnya dengan baik dalam situasi
kerja yangkooperatif.
7. Supervisi sebagai evaluasi
Untuk mengetahui kemampuan guru yang akan dibina perlu dilakukan
evaluasisehingga program supervisi cocok dengan kebutuhan guru. Selain itu
melaluievaluasi dapat pula diketahui kemampuan guru setelah mendapatkan
bantuan danlatihan dari supervisor.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Supervisi yaitu sebagai upaya yang dilakukan oleh para pengawas untuk melihat
kinerja personalia dan melakukan perbaikan-perbaikan terhadap salah satu bagian
kerja yang tidak masksimal dalam menunjukkan kinerjanya. Berdasarkan
pendapat di atas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa supervisi merupakan
suatu layanan dan bantuan yang diberikan oleh supervisor kepda guru dalam
upaya memperbaiki pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan
efektif.
2. Tujuan supervisi pendidikan adalah Membantu guru agar dapat lebih mengerti/
menyadari tujuan-tujuan pendidikan di sekolah, dan fungsi sekolah dalam usaha
mencapai tujuan pendidikan itu.Tujuan utama supervisi adalah memperbaiki
pengajaran. Tujuan umum supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan
bimbingan kepada guru dan staf agar personil tersebut mampu meningkatkan
kwalitas kinerjanya, dalam melaksanakan tugas dan melaksanakan proses belajar
mengajar.
3. Fungsi supervisi pendidikan untuk meningkatkan mutu, menjadi pemicu
terjadinya perubahan dan berlaku untuk memimpin dan membimbing.

B. Saran
Supervisi haruslah ada pada setiap sekolah dan diberlakukan secara benar dan
baik serta tegas agar sekolah dapat berkembang dengan baik dan tujuan sekolah dapat
tercapai dengan baik pula.

12
Daftar Pustaka
Daryanto. 2015. Supervisi Pembelajaran. Malang : Java Media
Nawawi, Hadari. 1986. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Gunung Agung
Sagala, Syaiful. 2010. Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai