Dibuat oleh :
Kelompok 1
Email: unikawidyamandala@yahoo.co.id
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya
kami sekelompok dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Kami
menyadari bahwa tanpa berkat Tuhan dan bimbingan serta partisipasi berbagai pihak kami
tidak akan bisa menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Kepemimpinan dan Memimpin
Tim”. Makalah ini ditulis sebagai tugas mata kuliah Pengantar Manajemen.
Kelompok kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi materi maupun cara penulisan, karena kami menyadari keterbatasan waktu yang ada.
Namun demikian kami telah berupaya dengan waktu yang ada, sumber informasi dan
pengetahuan yang kami miliki untuk menyelesaikan makalah pengantar manajemen ini.
Untuk itu kami dengan terbuka menerima segala kritik dan saran dari pembaca.
Akhir kata kami selaku penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi
pembaca.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Cover...........................................................................................................................................i
Kata Pengantar...........................................................................................................................ii
Daftar Isi...............................................................................................................................iii-iv
BAB I : PENDAHULUAN
1.4 Tujuan...................................................................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN
iv
2.9 Dilema Tim………………………………………………………………………………...7
2.16.4 Negosiasi……………………………………………………………………………...16
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................18
3.2 Saran...................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................19
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 TUJUAN
iv
BAB II
PEMBAHASAN
Teknologi, kondisi ekonomi, kondisi tenaga kerja, serta nilai-nilai social dan budaya
sepanjang masa semuanya memainkan peranan. Hal menarik tentang kepemimpinan masa
kini adalah “ pendekatan postheroic “ yang mengutamakan tindakan-tindakan subtil, tidak
kasat mata, dan sering tanpa pamrih dilakukan ssetiap hari oleh para pemimpin, bukan
prestasi hebat para pahlawan bisnis kenamaan. Kerendahan Hati (humility) berarti bersikap
rendah hati dan tidak berpura-pura.
iv
Kualitas Kualitas
Manajer Pemimpin
PIKIRAN JIWA
Rasional Visioner
Siap Berbagi
Bergairah
Saran
Gigih Kreatif
Pemecah
Fleksibel
Masalah
Teguh Menginspirasi
Analitis Inovatif
Terstruktur Berani
Waspada Imajinatif
Berwibawa Eksperimental
Memulai
Menstabilkan
Perubahan
Kekuatan Kekuatan
Posisi Pribadi
iv
2.4 KARAKTER KEPEMIMPINAN
Dua perilaku kepemimpinan utama yang dianggap penting bagi kepemimpinan adalah
perilaku berorientasi tugas dan perilaku berorientasi manusia. Kedua metakategori ini, atau
kategori perilaku secara luas, terbukti berhubungan dengan kepemimpinan efektif di berbagai
situasi dan waktu. Meski keduanya tidak hanya penting bagi perilaku kepemimpinan ,
perhatian akan tugas dan manusia sedikit banyak harus diperlihatkan. Oleh karena itu, banyak
upaya untuk memahami kepemimpinan menggunakan kedua metakategori ini sebagai dasar
penelitian dan perbandingan. Program penelitian penting terhadap perilaku kepemimpinan
dilakukan di Ochio State University, University of Michigan, dan University of Texas.
Para peneliti di the Ochio State University menyurvei para pemimpin untuk meneliti
ratusan dimensi perilaku pemimpin. Mereka mengidentifikasi dua perilaku utama :
pertimbangan dan struktur permulaan.
Struktur permulaan (initiating structure) adalah kadar perilaku tugas, yaitu sejauh
mana sang pemimpin berorientasi tugas dan mengarahkan pekerjaan bawahannya untuk
iv
mencapai tujuan. Para pemimpin dengan gaya ini biasanya memberikan instruksi,
menggunakan waktu untuk perencanaan, menekankan tenggat waktu, dan memberikan
jadwal pekerjaan yang tegas. Pertimbangan dan struktur permulaan saling terpisah, yaitu
yang berarti seorang pemimpin dengan pertimbangan tinggi dapat memiliki struktur
permulaan tinggi atau rendah.
Kekuasaan (power) adalah potensi untuk memengaruhi perilaku orang lain. Pengaruh
(influence) adalah dampak tindakan seseorang terhadap sikap, nilai, keyakinan, atau perilaku
lain
a. Kekuasaan sah (legitimate power) adalah kekuasaan yang muncul dari posisi
manajemen formal di organisasi dan kewenangan yang diberikan kepadanya.
b. Kekuasaan imbalan (reward power) adalah kekuasaan yang berasal dari
kewenangan unntuk memberikan imbalan kepada orang lain.
c. Kekuasaan hukuman (coercive power) adalah kewenangan untuk menghukum
atau merekomendasikan hukuman.
iv
2.6.2 KEKUASAAN PRIBADI
Kebalikan dari sumber kekuasaan posisi eksternal, kekuasaan pribadi banyak muncul
dari sumber-sumber internal, misalnya pengetahuan khusus atau karekteristik pribadi
seseorang. Kekuasaan pribadi adalah senjata utama pemimpin, serta menjadi makin penting
ketika bisnis makin banyak dijalankan oleh tim pegawai yang kurang toleran terhadap
manajemen yang otoriter. Dua jenis kekuasaan pribadi adalah kekuasaan ahli dan kekuasaan
rujukan.
a. Kekuasaan ahli (expert power) adalah kekuasan yang berasal dari pengetahuan
atau keahlian khusus seseorang tentang tugas yang sedang dikerjakan tersebut.
b. Kekuasaan rujukan (referent power) adalah kekuasaan yang berasal dari
karateristik pribadi seseorang yang membuat orang lain memihak,
menghormati, dan mengagumi hingga menirunya.
a. Kepemimpinan Abdi
Pemimpin abdi adalah pemimpin yang bekerja untuk memenuhi tujuan dan kebutuhan
bawahan mereka, dan mewujudkan tujuan atau misi lebih besar dari organisasi mereka.
Konsep kepemimpinan abdi yang digagas pertama kali oleh Robert Greenleaf di tahun 1970
ini kembali menerima sorotan selama beberapa tahun belakanan dengan banyaknya
perusahaan yang bangkit dari skandal etika dan bersaing untuk menarik dan mempertahankan
bakat-bakat terbaik. Pemimpin abdi melampaui kepentingan diri mereka sendiri untuk
melayani orang lain dari organisasi.
iv
Mereka bekerja pada dua tingkat : untuk pemenuhan tujuan dan kebutuhan bawahan
mereka, dan perwujudan tujuan atau misi lebih besar dari organisassi mereka. Pemimpin abdi
banyak bekerja di organisasi nonprofit karena memberikan cara alamiah bagi mereka
menerapkan dorongan kepemimpinan dan keahlian untuk melayani orang lain.
b. Kepemimpinan moral
Kepemimpinan moral melakukan hal yang benar. Ini berarti memperlihatkan perilaku
adil, jujur, baik, dan patut dalam melaksanakan kepemimpinan. Jelas bahwa kepemimpinan
moral memerlukan keberanian, yaitu kemampuan untuk menghadapi rasa takut dan bertindak
menurut nilai-nilai dan nurani. Kepemimpinan moral terkait dengan membedakan yang benar
dari yang salah dan memilih melakukan hal yang benar dalam melaksanakan kepemimpinan.
Tim adalah unit dari dua atau lebih orang yang berinteraksi dan mebgoordinasikan
kerja mereka untuk mencapai tujuan tertentu. Definisi tim memiliki tiga komponen. Pertama,
diperlukan dua orang atau lebih. Kedua, orang - orang dalam sebuah tim akan melakhkan
ubteraksi secara rutin. Ketiga, orang - orang dalam tim memilikj tujjan kerja, baik itu
merancang alat penghitung yang dapat digenggam, membangun sebuah mesin, atau
mengerjakan proyek kelas. Konsep tim membawa makna bahwa adanya misi yang sama dan
tanggung jawab bersama.
Sebagian orang sangat menyukai ide kerja tim, sebagian lainnya sangat tidak suka,
dan banyak orang memiliki emosi yang positif maupun negatif terhadapat kerja tim. Ada tiga
alasan utama mengapa tim memberikan dilema pada sebagian besar orang
Kelompok Tim
Memiliki orang yang ditugasi Berbagi atau menggilirkan peran
sebagai pemimpin pemimpin
Menempatkan tanggung jawab di Menempatkan tanggung jawab
tangan individu bersama pada tim
Memiliki tujuan yang serupa untuk Menentukan visi atau tujuan spesifik
kelompok dan organisasi untuk tim
Memiliki hasil kerja individu Memiliki hasil kerja kolektif
iv
Menjalankan rapat yang efisien Menjalankan rapat yang mendorong
terciptanya diskusi terbuka dan
penyelesaian masalah
Mengukur keefektifan secara tidam Mengukur keefektifan secara
langsung dengan hal - hal langsung dengan menilaj kerja
menmpengaruhi bisnis (seperti kolektif
kinerja keuangan)
Mendiskusikan, memutuskan, dan Mendiskusikan, memutuskan, dan
mendelegasikan kerja pada individu membagi pekerjaan
Ketika seseorang menjadi bagian dari sebuah tim, kesuksesannya bergantung pada
kesuksesan tim : karenanya, ia akan bergantung pada seberapa baik kinerja orang lain, tidak
hanya bergantung pada inisiatif dan tindakannya sendiri. Idenya adalah setiap orang harus
mendahulukan kepentingan tim, bahkan jika pada keadaan tertentu situasi ink menyakiti
individu tersebut.
Beberapa perusahaan memperoleh kesuksesan besar lewat kerja tim, tetapi ada juga banyak
contoh betapa tim di organisasi - organisasi telah gagal total.
iv
setuju sengan orang lain hanya demi merasa nyaman dalam ketidaksepakatan
keharmonisan, tidak menunjukkan opini dan nyaman dalam mendebat orang lain
yang bertentangan dengan tujuan untuk menemukan solusi
terbaik
Kurangnya komitmen, jika orang - orang Komitmen, karena semua ide
takut mengungkapkan opini mereka diutarakan. Orang - orang dapat
yang sebenarnya, akan sulit untuk mencapai tujuan dan menbuat keputusan
mendapatkan kesungguhan komitmen
mereka pada keputusan bersama
Penghindaran akuntabilitas, orang - Akuntabilitas, anggota - anggota saling
orang tidak mah bertanggung jawab atas bertanggung jawa daripada
hasil, saling tunjuk - menunjuk ketika mengandalkan manajer sebagai sumber
ada hal yang tidak beres akuntabilitas
Kurangnya perhatian pada hasil, para Orientasi pada hasil, anggota - anggota
anggota lebih mendahulukan ambisi atau mengesampingkan agenda pribadi, dan
kebutuhan sendiri dsripada hasil berfokus pada apa yang terbaik bagi tim.
bersama
Keefektifan sebuah tim kerja didasarkan pada tiga hasil yaitu: keluaran produktif,
kepuasan diri, dan kemampuan untuk beradaptasi dan belajar. Kepuasaan berhubungan
dengan kemampuan tim untuk membutuhi kebutuhan pribadi dari anggota-anggotanya, dan
pada akhirnya dapat menjaga keanggotaan dan komitmen mereka.
Keluaran produktif berhubungan dengan kualitas dan kuantitas dari keluaran tugas
seperti yang ditentukan oleh tujuan-tujuan tim. Kemampuan untuk beradaptasi dan belajar
mengacu pada kemampuan tim untuk membawa pengetahuan dan keterampilan yang lebih
besar ke tugas-tugas yang dikerjakan tim tersebut, serta meningkatkan potensi organisasi
untuk merespons ancaman atau peluang baru di lingkungan.
iv
strategi, lingkungan, budaya, dan sistem pemberian penghargaan. Karakteristik-karakteristik
penting dari sebuah tim adalah jenis timnya, struktur timnya, dan komposisi timnya. Manajer
harus memutuskan kapan ia menciptakan tim permanen dalam struktur formal dan kapan
menciptakan sebuah tim yang akan mengerjakan tugas sementara. Karakteristik-karakteristik
tim memengaruhi proses-proses yang ada di dalam tim, yang pada akhirnya, akan
memengaruhi keluaran, kepuasan, dan kontribusi tim pada adaptabilitas organisasi.
Pemimpin tim yang baik harus dapat memahami dan mengelola tahap-tahap
perkembangan tim, kepaduan, norma-norma, dan konflik demi terciptanya tim yang baik.
Proses-proses ini dipengaruhi oleh karakteristik tim dan organisasi serta oleh kemampuan
anggota dan pemimpin tim untuk mengarahkan proses ini dengan cara yang positif.
iv
2.11 JENIS – JENIS TIM
Organisasi-organisasi menggunakan berbagai jenis tim. Ada tim yang diciptakan untuk
menjadi bagian dari struktur formal suatu organisasi, ada juga yang dirancang untuk
meningkatkan partisipasi pegawai.
a. Tim Formal
Diciptakan oleh suatu organisasi sebagai bagian dari struktur formal di organisasi
tersebut.Dua jenis tim formal yang biasa dibentuk adalah vertikal dan horizontal, yang
biasanya mewakili hubungan struktur vertikal dan horizontal.
b. Tim Vertical
Terdiri atas manajer dan bawahannya dalam rantai perintah formal. Vertikal tim
sering kali disebut sebagai tim fungsional atau tim perintah. Biasanya tim vertikal dapat
berupa departemen dalam sebuah organisasi. Tiap-tiap tim dibentuk oleh organisasinya untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu melalui interaksi dan aktivitas bersama yang dilakukan para
anggota-anggotanya.
c. Tim Horizontal
Terdiri atas karyawan – karyawan dari tingkat hierarkis yang hamper sama, tetapi dari
bidang keahlian yang berbeda. Anggota-anggota terdiri dari beberapa departemen, diberikan
tugas khusus, dan timnya mungkin akan dibubarkan setelah tugas tersebut selesai. Tim
horizontal terdiri atas tim lintas fungsi, komite, dan tim dengan tujuan khusus.
Tim bertujuan khusus terkadang disebut tim proyek, diciptkan di luar struktur formal
organisasi untuk menjalankan suatu proyek penting yang memerlukan kreativitas tersendiri.
Tim bertujuan khusus masih menjadi bagian formal dari organisasi dan memiliki struktur
pelaporan sendiri, tetapi anggotanya-angotanya menggap diri mereka masing-masing sebagai
kesatuan yang terpisah.
Terdapat sebuah tim yang dibentuk untuk meningkatkan partisipasi pekerja dalam
melakukan pengambilan keputusan dan melaksanakan pekerjaan mereka, dengan tujuan
meningkatkan kinerja. Secara bertahap, perusahaan-perusahaan makin memberikan otonomi
bagi para pegawainya, dengan membentuk tim penyelesaian masalah, yaitu tim yang
iv
melakukan diskusi mengenai cara-cara meningkatkan kualitas, eifisiensi, dan lingkungan
kerja. Seiring dengan makin matangnya suatu perusahaan, tim penyelesaian masalah biasanya
akan berkembang menjadi tim yang diarahkan sendiri yang merepresentasikan perubahan
mendasar dalam cara pengorganisasian kerja.
Dua jenis tim yang makin sering digunakan adalah tim virtual dan tim global.
Tim Virtual
Tim virtual adalah tim yang terdiri atas anggota-anggota yang terpisah secara geografi
atau organisasi dan berhubungan melalui teknologi informasi dan telekomunikasi yang maju.
Dalam tim virtual keanggotaan mungkin cepat berubah, bergantung pada tugas yang harus
dijalankan. Salah satu kelebihan utama dari tim virtul adalah kemampuan untuk secara cepat
membentuk kelompok orang-orang yang paling cocok untuk menjalankan proyek yang rumit,
menyelesaikan masalah tertentu , atau memanfaatkan peluang sstrategis tertentu.
Tim virtual memberikan tantangan yang unik. Berikut akan dijelaskan mengenai area-
area penting yang harus disentuh oleh manajer ketika memimpin sebuah tim virtual, yaitu
menggunakan teknologi untuk menjalin hubungan, membentuk budaya melalui teknologi,
dan mengawasi progress dan memberikan penghargaan pada para anggotanya.
Tim Global
Tim virtual terkadang merupakan tim global. Tim global adalah tim kerja lintas batas
yang terdiri atas anggota-anggota dari bangsa yang berbeda dan memiliki aktivitas yang
mencakup banyak negara. Beberapa tim global terdiri atas anggota-anggota yang berasal dari
negara atau budaya berbeda, dan melakukan pertemuan tatap muka. Akan tetapi, sebagian
besar tim virtual adalah tim yang anggota-anggotanya berada ditempat-tempat terpisah
diseluruh dunia dan melakukan pekerjaan secara elektronik.
iv
Tim global memberikan banyak tantangan bagi pemimpin tim, karena harus
menjembatani perbedaan waktu, jarak, dan budaya. Dalam beberapa kasus, para anggota
menggunakan Bahasa yang berbeda-beda teknologi berbeda, dan keyakinan yang berbeda
mengenai wewenang, komunikasi, pengambilan keputusan, dan orientasi waktu.
Agar tim global dapat bekerja dengan efektif, semua anggota tim harus rela
melakukan sedikit penyimpangan dari nilai-nilai norma yang mereka anut, dan membangun
norma baru untuk timnya. Seperti halnya tim virtual, penyeleksian anggota secara hati-hati,
pembangunan rasa percaya, dan pembagian informasi adalah hal-hal penting bagi kesuksesan
tim global.
Tim proses berhubungan dengan dinamika yang berubah sepanjang waktu dan dapat
dipengaruhi oleh pemimpin tim.
Setelah sebuah tim dibentuk, tim akan berkembang melalui tahap-tahap yang berbeda.
Seiring berjalannya waktu, tim mengalami perbuahan. Tiap tahap memberikan permasalahan
dan tantangan yang berbeda pada pemimpin dan anggota tim.
a. Forming
Dalam proses perkembangan tim adalah masa orientasi dan pengenalan. Para anggota
tim saling bercampur dan saling mengetes satu sama lain tentang kemungkinan terciptanya
pertemanan dan orientasi tugas. Tahap ini memiliki tingkat ketidakpastian tinggi, anggota
menerima kuasa atau wewenang apapun yang diberikan kepada merekadari pemimpin resmi
atau tidak resmi.
iv
b. Storming
Dalam tahap ini, kepribadian individu mulai tampak. Para anggota menjadi lebih
tegas dalam menjelaskan peran mereka dana pa yang diharapkan dari mereka. Tahap ini
ditandai dengan timbulnya konflik dan ketidaksepakatan. Pekerjaan mungkin tidak mencapai
kinerja tinggi sampai timdapat berhasil melalui tahap ini.
c. Norming
Selama tahap ini, konflik diselesaikan dan keselarasan tim dan kesatuan akan muncul.
Consensus akan menentukan siapa yang yang memegang kuasa, siapa yang menjadi
pemimpin, dan siapa yang menjadi anggota. Para anggota sudah dapat menerima satu sama
lain. Selama tahap ini pemimpin tim harus menekankan kesatuan dalam tim dan membantu
menjelaskan norma dan nilai yang dianut tim.
d. Performing
Selama tahap ini, penekanan yang besar ditempatkan pada pemecahan masalah dan
pencapaian tugas. Para anggota berkomitmen pada misi tim. Mereka saling berkoordinasi
satu sama lain dan menangani ketidakpastian dengan cara yang lebih dewasa. Mereka
menghadapi dan menyelesaikan masalah untuk menyelesaikan tugas tim. Selama tahap ini,
pemimpin harus berkonsentrasi pada pengelolaan kinerja tinggi untuk mengerjakan tugas tim.
e. Adjourning
Tahap perkembangan tim di mana para anggota bersiap untuk pembubaran tim
Standar perilaku informal yang dianut oleh semua anggota tim dan dijadikan acuan
dalam berperilaku.
iv
2.16 MENGELOLA KONFLIK TIM
Konflik (conflict) adalah interaksi yang bersifat bermusuhan di mana satu pihak
berupaya menghalangi niat / tujuan pihak lain.
Adanya persaingan untuk mendapatkan sumber daya, seperti : uang, informasi dan
pasokan
Orang-orang mengejar tujuan yang berbeda
Gangguan Komunikasi
Persoalan rasa percaya dan merasa tidak disertakan dalam interaksi komunikasi yang
penting
iv
Menyelesaikan Konflik di antara orang-orang / departemen
Tujuan-tujuan Superordinat adalah Tujuan yang tidak dapat dicapai oleh salah satu
pihak
Mediasi adalah Proses penggunaan pihak ketiga untuk menyelesaikan sebuah
sengketa
2.16.4 NEGOSIASI
Keluaran Produktif
iv
Kepuasaan Anggota
Kapasitas untuk Beradaptasi dan Belajar
iv
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam memimpin seorang pemimpin harus memahami teori, gaya dan lingkungan
tempat mereka memimpin. Kepemimpinan juga dapat dikatakan penting apabila
memanfaatkan dan mengelola potensi setiap anggota dengan cara yang tepat. Seorang
pemimpin dalam mengendalikan kepemimpinannya harus mendorong perilaku positif dan
meminimalisir semua yang negatif, mencari pemecahan masalah, mempelajari perubahan di
sekitarnya, serta merencanakan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-sumber
yang lebih banyak dan tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
iv
DAFTAR PUSTAKA
Daft, Richard L. 2010. Era Baru Manajemen. Edisi 9 - Buku 2. Jakarta: Salemba
Empat.
iv