Anda di halaman 1dari 4

PENDAHULUAN

Sebelum membahas APAR, sebaiknya mengenal dahulu cara tradisional memadamkam api, yaitu
menggunakan kain goni. Kain goni yang bisa untuk dipakai memadamkan api harus dalam keadaan
basah / dibasahi dulu. Cara memakai : basahi dahulu kain goni secara merata dan pastikan kain goni
berukuran lebar/ lebih lebar dari obyek yang terbakar,pastikan obyek yang terbakar masih dalam kondisi
terkontrol (ukuran api,kondisi tidak membahayakan/tidak menimbulkan ledakan) setelah itu memegang
kain goni dengan cara punggung tangan terlindungi /tertutup kain goni. Lakukan penutupan/menutup
obyek dengan perlahan yang terbakar secara sempurna /tertutup rapat hingga bisa dipastikan aliran
oksigen terputus hingga api padam, setelah dipastikan api padam angkat kain goni perlahan dan segera
lakukan pendinginan dengan air pada obyek yang terbakar jika diperlukan.

APAR

Bagian bagian APAR

Valve/Tuas

Selang Jarum Penunjuk Tekanan

Tabung

Nozle

Apakah APAR itu?


APAR merupakan akronim dari Alat Pemadam Api Ringan
Definisi Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah alat yang ringan serta mudah dilayani/digunakan
untuk satu orang guna memadamkan api/kebakaran pada mula terjadi kebakaran.

APAR merupakan sebuah alat safety (perlindungan) kebakaran aktif yang dipergunakan untuk
memadamkan kebakaran atau mengendalikan kebakaran kecil, biasanya dalam situasi darurat. Alat
pemadam api ini tidak dirancang untuk digunakan pada kebakaran yang sudah tidak terkontrol, misalnya
ketika api sudah membakar langit-langit. Alat pemadam api ini terdiri dari sebuah tabung bertekanan
tinggi yang berisi bahan pemadam api.

Alat pemadam api ringan (APAR) adalah alat pemadam kebakaran portable karena bentuknya yang kecil
dan praktis sehingga mudah dipindahkan dan dibawa ke mana-mana. Fungsi APAR atau alat pemadam
kebakaran portable itu sendiri adalah mengatasi suatu titik api atau kebakaran yang masih dapat
terkontrol.

Alat Pemadam Api Ringan (Fire Extinguisher) yang biasanya disingkat dengan APAR adalah alat yang
digunakan untuk memadamkan api atau mengendalikan kebakaran kecil. Alat Pemadam Api Ringan
(APAR) pada umumnya berbentuk tabung yang diisikan dengan bahan pemadam api yang bertekanan
tinggi. APAR atau alat pemadam kebakaran portable biasanya berbentuk tabung pemadam api yang
berukuran 1 (satu) Kg sampai dengan ukuran 9 (Sembilan) Kg sehingga kita bisa dengan mudah dapat
menyesuaikan ukuran / jenis alat pemadam kebakaran untuk dipergunakan dimana atau luas area
berapa ? Misalnya untuk ukuran 1 (satu) s/d 2 (dua) Kg biasanya dipergunakan untuk kendaraan pribadi
atau kendaraan berat lainnya sedangkan untuk ukuran 3 (tiga) s/d 9 (Sembilan) Kg biasanya
dipergunakan untuk ruangan yang tidak lebih dari 15 meter,kecuali ditetapkan oleh ahli K3 atas
pertimbangan tertentu.APAR sebaiknya dipasang menempel di dinding pada bangunan dengan
ketinggian kurang lebih 1-1,20 meter dari lantai sampai leher APAR (manometer jarum penunjuk
presure) dan sebaiknya dipasang ditempat yang tidak terkena sinar matahari dan hujan secara langsung.
Dalam hal Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), APAR merupakan peralatan wajib yang harus
dilengkapi oleh setiap bangunan /kantor Negeri dan swasta dalam mencegah terjadinya kebakaran yang
dapat mengancam keselamatan pekerja dan asset.

JENIS-JENIS ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)


Berdasarkan Bahan pemadam api yang digunakan, APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dapat
digolongkan menjadi beberapa Jenis. Diantaranya terdapat 4 jenis APAR yang paling umum digunakan,
yaitu :
1. Alat Pemadam Api (APAR) Jenis Cairan(Gas cair)/Water
APAR Jenis Air (Water) adalah Jenis APAR yang disikan oleh Air dengan tekanan tinggi. APAR
Jenis Air ini merupakan jenis APAR yang paling Ekonomis dan cocok untuk memadamkan api yang
dikarenakan oleh bahan-bahan padat non-logam seperti Kertas, Kain, Karet, Plastik dan lain
sebagainya (Kebakaran Kelas A).Kelebihan APAR jenis ini (gas cair)jika disemprotkan ke objek yg
terbakar tidak meninggalkan residu /kotor karena langsung menguap keudara. Kelemahannya
kurang efektif dipakai untuk diluar ruangan, berbahaya jika dipergunakan pada kebakaran yang
dikarenakan Instalasi Listrik yang bertegangan (Kebakaran Kelas C) dan harus dipakai dalam sekali
waktu.
2. Alat Pemadam Api (APAR) Jenis Busa/Foam (AFFF)
APAR Jenis Busa ini adalah Jenis APAR yang terdiri dari bahan kimia yang dapat membentuk busa.
Busa AFFF (Aqueous Film Forming Foam) yang disembur keluar akan menutupi bahan yang
terbakar sehingga Oksigen tidak dapat masuk untuk proses kebakaran. APAR Jenis Busa AFFF ini
efektif untuk memadamkan api yang ditimbulkan oleh bahan-bahan padat non-logam seperti Kertas,
Kain, Karet dan lain sebagainya (Kebakaran Kelas A) serta kebakaran yang dikarenakan oleh
bahan-bahan cair yang mudah terbakar seperti Minyak, Alkohol, Solvent dan lain sebagainya
(Kebakaran Jenis B). Kelebihan APAR jenis ini efektif dipakai didalam ruangan dan luar ruangan .
Kekurangannya APAR ini membuat kotor dan meninggalkan residu dan berbahaya pada kebakaran
instalasi listrik (kebakaran kelas C) dan harus dipakai dalam sekali waktu.
3. Alat Pemadam Api (APAR) Jenis Serbuk Kimia/Dry Chemical Powder
APAR Jenis Serbuk Kimia atau Dry Chemical Powder Fire Extinguisher terdiri dari serbuk kering
kimia yang merupakan kombinasi dari Mono-amonium dan ammonium sulphate. Serbuk kering
Kimia yang dikeluarkan akan menyelimuti bahan yang terbakar sehingga memisahkan Oksigen
yang merupakan unsur penting terjadinya kebakaran. APAR Jenis Dry Chemical Powder ini
merupakan Alat pemadam api yang serbaguna karena efektif untuk memadamkan kebakaran di
hampir semua kelas kebakaran seperti Kelas A, B dan C.
APAR Jenis Dry Chemical Powder tidak disarankan untuk digunakan dalam Industri karena akan
mengotori dan merusak peralatan produksi di sekitarnya. APAR Dry Chemical Powder umumnya
digunakan pada mobil. Kelebihan APAR jenis ini efektif dipakai didalam dan luar ruangan dan efektif
untuk kebakaran tipe A,B, dan C. Kekurangannya APAR jenis ini meninggalkan residu/kotor dan
harus dipakai dalam sekali waktu
4. Alat Pemadam Api (APAR) Jenis Karbon Dioksida/Carbon Dioxide (CO2)
APAR Jenis Karbon Dioksida (CO2) adalah Jenis APAR yang menggunakan bahan Karbon
Dioksida (Carbon Dioxide / CO2) sebagai bahan pemadamnya. APAR Karbon Dioksida sangat
cocok untuk Kebakaran Kelas B (bahan cair yang mudah terbakar) dan Kelas C (Instalasi Listrik
yang bertegangan).
Kelebihan APAR jenis ini tidak meninggalkan residu dan bisa disimpan (jika belum habis) sampai
masa berlaku habis. Kekurangan APAR jenis ini kurang efektif di luar ruangan karena akan
langsung menguap di udara dan pemakaian di dalam ruangan harus memperhatian sirkulasi udara.

JENIS-JENIS ATAU KELAS-KELAS KEBAKARAN


Kita perlu mengetahui kelas-kelas kebakaran atau penyebab terjadinya api supaya jenis APAR yang
dipergunakan efektif dalam mengendalikan kebakaran tersebut.
Berikut ini adalah Kelas-kelas Kebakaran :
Kebakaran Kelas A
Kebakaran Kelas A merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-bahan padat non-logam
seperti Kertas, Plastik, Kain, Kayu, Karet dan lain sebagainya. Jenis APAR yang cocok untuk
memadamkan kebakaran Kelas A adalah APAR jenis Cairan (Gas cair/Water), APAR jenis Busa (Foam)
dan APAR jenis Tepung Kimia (Dry Powder).
Kebakaran Kelas B
Kebakaran Kelas B merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-bahan cair yang mudah
terbakar seperti Minyak (Bensin, Solar, Oli), Alkohol, Cat, Solvent, Methanol dan lain sebagainya. Jenis
APAR yang cocok untuk memadamkan kebakaran Kelas B adalah APAR jenis Karbon Diokside (CO2),
APAR jenis Busa (Foam) dan APAR jenis Tepung Kimia (Dry Powder).
Kebakaran Kelas C
Kebakaran Kelas C merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh Instalasi Listrik yang
bertegangan. Jenis APAR yang cocok untuk memadamkan kebakaran Kelas C adalah APAR jenis
Karbon Diokside (CO2) dan APAR jenis Tepung Kimia (Dry Powder).
Kebakaran Kelas D
Kebakaran Kelas D merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-bahan logam yang
mudah terbakar seperti sodium, magnesium, aluminium, lithium dan potassium. Kebakaran Jenis ini
perlu APAR khusus dalam memadamkannya. Biasanya jika keadaan darurat bisa menggunakan APAR
berbahan pasir yang kering dalam jumlah banyak
Kebakaran Kelas K
Kebakaran Kelas K merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh minyak masak (minyak sayur,
minyak hewan) ataupun lemak yang biasanya dipergunakan dalam dapur masak. Jenis APAR yang
cocok untuk memadamkan Kebakaran Kelas K adalah APAR jenis Busa (Foam) dan APAR jenis Karbon
Diokside (CO2).
CARA MENGGUNAKAN APAR (ALAT PEMADAM API RINGAN)
Sebelum menggunakan APAR sebaiknya periksa presure /gas pendorong dengan cara :
1. Periksa jarum penunjuk dalam manometer, jarum harus normal diarea hijau (tengah)
2. Pencet satu kali valve/tuas dengan cepat, selang diarahkan keatas,jika semprotan kuat maka
presure/gas pendorong normal dan APAR siap digunakan, sebaliknya jika gas pendorong
lemah/kurang usahakan jangan memakai APAR tersebut karena akan kurang maksimal dalam
penanganan api, ganti APAR yang lain.
3. Setelah pemakaian apar, kembalikan apar keposisi semula (pen kunci , selang ) dan letakkan apar
ke tempat semula
Untuk mempermudah dalam mengingat proses ataupun cara penggunaan Alat Pemadam Api, kita dapat
menggunakan singkatan T.A.T.A. yaitu :
TARIK Pin Pengaman (Safety Pin) APAR
ARAHKAN Nozzle atau ujung selang ke sumber api (area kebakaran)
TEKAN Pemicu / tuas valve untuk menyemprot
AYUNKAN / ratakan ke seluruh sumber api (area kebakaran)
Dalam bahasa Inggris, singkatan T.A.T.A ini disebut juga dengan P.A.S.S yaitu PULL, AIM, SQUEEZE
dan SWEEP.
Jika sudah menggunakan APAR dan api padam,kembalikan APAR keposisi dan tempat semula untuk
selanjutnya di isi ulang. Segera lakukan pendinginan menggunakan air (water cooling) jika diperlukan.
Tetapi jika api tidak mampu di atasi dengan APAR segera hubungi petugas Pemadam Kebakaran
setempat.
CARA MERAWAT APAR:
1 Selalu bersihkan semua bagian APAR dengan kain agar tidak berdebu dan selalu cek kondisi APAR
secara berkala, pemeriksaan dalam jangka 6 bulan sekali dan 12 bulan sekali
2 Untuk jenis APAR powder sering dibolak balik secara berkala minimal 1-2 bulan sekali setelah itu
kembalikan ke posisi dan tempat semula
3 Segera lakukan pengisian ulang (refill) bila masa berlaku habis,jenis powder/bahan kimia diisi ulang
setahun sekali, utk jenis gas hydrocarbondan sejenisnya diisi ulang 2-3 tahun sekali ( contoh apar
jenis powder bila masa berlaku habis segera isi ulang agar powder tidak membeku/menggumpal
didalam tabung dan tabung tidak korosi)
Saran dari kami untuk instansi negeri/swasta segera miliki APAR dan alat tanda bahaya/ deteksi dini
kebakaran (alarm /sirine kebakaran,cctv dan Alat Perlindungan Diri /APD kebakaran untuk para
petugas/tim kebakaran) serta pasang rambu evakuasi. Kita manusia harus selalu untuk berikhtiar dan
bertawakal selebihnya kita pasrahkan pada Tuhan YME. Mudah mudahan bisa berguna bagi kita semua
dan tetap utamakan kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Mohon maaf kalau ada kekurangan. (APAR
selalu ada perkembangan)
SALAM SAFETY FIRST.

Referensi: Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor: Per-04/Men/1980 serta
berbagai sumber lain

Anda mungkin juga menyukai