Anda di halaman 1dari 10

PERJANJIAN KERJA

ANTARA
RUMAH SAKIT PRIMA TERNATE DENGAN DOKTER SPESIALIS

Perjanjian Kerja ini dibuat dan dan ditandatangani pada hari ini Kamis, tanggal 27 Desember
2018, oleh :
I. RUMAH SAKIT PRIMA TERNATE, yang dalam hal ini diwakili oleh dr.M.Taha
Albaar, Sp. PD selaku Direktur dari Rumah Sakit Prima Ternate selanjutnya disebut
sebagai “Pihak Pertama” dan rumah sakit yang dijalankan Pihak Pertama selanjutnya
disebut sebagai “RUMAH SAKIT PRIMA TERNATE”; dan
II. Nama : dr. Maryam Sun Dunggio, Sp.KK
Tempat/tanggal lahir : Gorontalo 15April 1970
Alamat : Kel. Jati RT 001 RW 001 Kec. Ternate Selatan
(selanjutnya disebut “Pihak Kedua” atau “DOKTER SPESIALIS”).
(Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama disebut “Para Pihak”, dalam hal sendiri-
sendiri disebut “Pihak”).
Para Pihak tersebut di atas terlebih dahulu menerangkan sebagai berikut :
1. Bahwa Pihak Pertama memerlukan tenaga medis dengan kualifikasi sebagai dokter
spesialis kulit dan kelamin untuk ditempatkan di RUMAH SAKIT PRIMA TERNATE;
3. Bahwa Pihak Kedua memiliki ilmu pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan
keahlian yang cukup serta telah memiliki surat izin praktik (SIP) yang masih berlaku
pada tanggal Perjanjian ini, dan bermaksud untuk memberikan waktu, tenaga,
pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan keahliannya tersebut dengan bekerja pada
RUMAH SAKIT PRIMA TERNATE;
4. Bahwa Pihak Pertama setuju dan menerima Pihak Kedua untuk bekerja menjalankan
profesi dan tugas sebagai dokter spesialis kulit dan kelamindi RUMAH SAKIT PRIMA
TERNATE dan Pihak Kedua setuju dan menerima penerimaan Pihak Pertama untuk
bekerja menjalankan profesi dan tugas sebagai dokter spesialis kulit dan kelamin di
RUMAH SAKIT PRIMA TERNATE, untuk jangka waktu tertentu, dan dengan syarat-
syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam perjanjian ini.
Maka berhubung dengan segala sesuatu yang diuraikan di atas, Para Pihak dengan ini sepakat
dan setuju untuk membuat dan menandatangani Perjanjian Kerja ini (“Perjanjian”), dengan syarat
dan ketentuan sebagai berikut:

-1-
Pasal 1
RUANG LINGKUP TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PIHAK KEDUA
1. Selama Perjanjian ini berlaku, Pihak Kedua bertugas untuk menjalankan profesinya dengan
segenap kemampuan dan dedikasi terbaik yang dimilikinya sesuai dengan standar praktek
medis yang baik (good medical practice):
a. di lokasi tempat bekerja : RUMAH SAKIT PRIMA TERNATE,
b. spesialisasi / kompetensi : DOKTER SPESIALIS KULIT DAN KELAMIN
2. Pihak Kedua dalam menjalankan tugasnya di RUMAH SAKIT PRIMA TERNATE bersedia
dan sanggup bertugas baik secara sendiri/mandiri maupun bekerja dalam suatu tim yang
terdiri dari beberapa orang tenaga medis yang ditentukan oleh RUMAH SAKIT PRIMA
TERNATE dari waktu ke waktu (baik sebagai ketua tim, ataupun sebagai anggota tim).
3. Berkaitan dengan setiap pelayanan yang diberikan Pihak Kedua di RUMAH SAKIT PRIMA
TERNATE dalam kerangka pelayanan rumah sakit, Pihak Kedua berada di bawah
pengawasan dan oleh karena itu bertanggung jawab kepada Pimpinan RUMAH SAKIT
PRIMA TERNATE selaku Pelayanan MedisRUMAH SAKIT PRIMA TERNATE.
Pasal 2
WAKTU KERJA PIHAK KEDUA
1. Pihak Kedua bekerja pada Pihak Pertama sebagai dokter spesialis Kulit dan Kelamin di
RUMAH SAKIT PRIMA TERNATE sesuai dengan jadwal praktek atau visite yang telah
disepakati oleh kedua belah pihak.
2. Dalam hal di kemudian hari terdapat perubahan jadwal praktek (jam bekerja) maka
perubahan tersebut harus atas kesepakatan bersama yang dibuat secara tertulis yang
merupakan satu kesatuan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
3. Apabila karena sesuatu alasan yang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan Pihak
Kedua terpaksa berhalangan hadir bekerja (praktek atau visite) untuk sesuatu hari pada
jadwal yang telah ditentukan, maka Pihak Kedua wajib mengajukan penggantian jadwal
prakteknya tersebut secara tertulis atau lisankepada Pihak Pertama melalui Pimpinan
RUMAH SAKIT PRIMA TERNATE.

Pasal 3

-2-
PENUNJUKAN/PERMINTAAN DOKTER PENGGANTI

1. Dalam hal Pihak Kedua berhalangan menjalankan tugasnya di RUMAH SAKIT PRIMA
TERNATE karena sesuatu alasan yang dapat dipertanggung jawabkan, sedangkan Pihak
Kedua terikat dan bertanggung jawab menjalankan perawatan dan pengobatan kepada
Pasien Rawat Inap dan/atau Pasien Rawat Jalan tertentu/UGD, maka Pihak Kedua berhak
menunju dan/atau meminta dokter lain baik dokter di RUMAH SAKIT PRIMA
TERNATE maupun dokter lain (yang disetujui oleh manajemen RUMAH SAKIT
PRIMA), untuk menjalankan tugas sebagai Dokter Pengganti yang menggantikan
kedudukannya untuk sementara waktu selama Pihak Kedua berhalangan.
2. Dalam hal Pihak Kedua menunjuk dokter lain yang berpraktek di luar RUMAH SAKIT
PRIMA TERNATE sebagai Dokter Penggantinya, maka penunjukan itu dianggap sebagai
persetujuan Pihak Kedua terhadap Dokter Pengganti, dan Pihak Kedua wajib segera
menyampaikan pemberitahuannya secara tertulis kepada Direktur RUMAH SAKIT
PRIMA TERNATE dalam waktu selambat-lambatnya 6 (enam) hari kerja sebelum
efektifnya penunjukan tersebut.
Pihak Kedua selaku dokter spesialis kulit dan kelaminmenjamin bahwa Dokter
Penggantinya adalah seorang dokter dengan kualitas yang dapat diandalkan secara
profesional dan memiliki kompetensi untuk menjalankan tugasnya.
3. Pihak Kedua bertanggung jawab penuh atas setiap dan seluruh tindakan perawatan dan
pengobatan yang dilaksanakan Dokter Pengganti, berikut setiap dan segala akibat yang
ditimbulkannya baik secara langsung dan tidak langsung terhadap Pasien Rawat Inap
dan/atau Pasien Rawat Jalan/UGD yang menjadi tanggung jawab Pihak Kedua, kecuali
apabila terjadi pelanggaran dan/atau kesalahan yang dilakukan semata-mata karena
pelanggarannya atau salahnya atau kelalaiannya Dokter Pengganti itu sendiri.
4. Pihak Kedua membebaskan Pihak Pertama dan setiap dan seluruh tenaga medis lainnya,
para staf, para karyawan, pejabat dan pimpinan RUMAH SAKIT PRIMA TERNATE dari
segala bentuk permintaan/tuntutan/gugatan pertanggungjawaban atau penggantian kerugian
maupun dari segala aduan (klachdelict) ataupun tuduhan (accusation) karena pelanggaran
dan/atau kesalahan Dokter Pengganti dalam melakukan tindakan perawatan dan pengobatan
terhadap Pasien Rawat Inap dan/atau Pasien Rawat Jalan/UGD yang menjadi tanggung
jawab Pihak Kedua baik secara sengaja maupun tidak sengaja/kelalaian (culpa).

Pasal 4

-3-
AKSES PADA REKAMAN MEDIK (MEDICAL RECORDS)

1. Pihak Kedua mempunyai akses dan berhak untuk meminjam, menerima, membuka,
membaca, mencatat keterangan pada Rekaman Medik (medical records) serta keterangan-
keterangan non-medikatas nama Pasien Rawat Inap dan/atau Pasien Rawat Jalan/UGD
yang ditanganinya di RUMAH SAKIT PRIMA TERNATE.
2. Rekaman Medik (medical records) dan/atau rekaman non-medik atas nama Pasien Rawat
Inap dan/atau Pasien Rawat Jalan/UGD yang ditangani di RUMAH SAKIT PRIMA
TERNATE sepenuhnya merupakan hak milik Pihak Pertama qq RUMAH SAKIT PRIMA
TERNATE.
Pasal 5
HONORARIUM DAN CARA PEMBAYARANNYA

1. Gaji/Honorarium:
a. Sebagai dokter spesialis Kulit dan Kelamin
Untuk jasa dan dedikasi yang telah diberikan Pihak Kedua pada RUMAH SAKIT
PRIMA TERNATE berdasarkan Perjanjian ini, Pihak Kedua berhak dan karenanya
Pihak Pertama memberikan imbalan jasa sebagai berikut:
 90% dari 100.000/ Visit = Tarif yang diberlakukan pada pasien rawat Inap
maupun rawat Jalan yang akan di akumulasikan oleh bagian Administrasi pada
akhir Bulan berjalan.
 10% dari 100.000/ Visit = Tarif yang diberlakukan baik pada pasien rawat Jalan
Maupun Rawat Inap menjadi Hak Pihak Pertama sepenuhnya.
b. Sebagai Dokter Pengganti :
Untuk profesi dan jasa yang telah diberikan Pihak Kedua sebagai Dokter Pengganti
dalam rangka menggantikan dokter lain yang berhalangan (jika ada), Pihak Kedua
berhak dan karenanya dokter utama memberikan imbalan jasa kepada Dokter
Pengganti sesuai jam kerja yang disepati bersama antara dokter utama dan dokter
pengganti.
2. Pajak Penghasilan:
Besarnya honorarium yang diterima Pihak Kedua sebagaimana disebut pada ayat 1 diatas
akan selalu diperhitungkan dengan Pajak Penghasilan Pihak Kedua atas penerimaan
honorarium dimaksud sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
3. Pembayaran:

-4-
a. Pembayaran honorarium dokter pada periode bulan berjalan, dilakukan secara berkala
setiap selambat-lambatnya tanggal 5 bulan berikutnya.
Pasal 6
AKIBAT-AKIBAT PELANGGARAN
STANDAR ETIKA DAN STANDAR PELAYANAN
1. Setiap pelanggaran oleh Pihak Kedua dengan sengaja maupun dengan tidak sengaja
(kelalaian, culpa) terhadap kode etik profesi, standar pelayanan medik yang berlaku, SOP
dan peraturan perundang-undangan di bidang kedokteran yang berlaku bagi Pihak Kedua
dan setiap dan seluruh akibat-akibat yang ditimbulkannya itu baik secara langsung maupun
tidak langsung, termasuk tetapi tidak terbatas dalam hal terjadi tuntutan tanggung jawab
hukum dari dan kepada Pasien dan/atau keluarganya, sepenuhnya merupakan tanggung
jawab Pihak Kedua secara pribadi, dan Pihak Kedua dengan ini, untuk nanti pada
waktunya, sepenuhnya membebaskan Pihak Pertama berikut seluruh staf dan
karyawan dan para pejabat serta Pimpinan RUMAH SAKIT PRIMA TERNATE
dari segala bentuk tuntutan/gugatan dari dan/atau tanggung jawab hukum dari dan
kepada pihak manapun, termasuk tetapi tidak terbatas, Pasien dan/atau keluarganya,
serta membebaskan Pihak Pertama dari segala aduan (klachdelict) ataupun
tuduhan/dakwaan (accusation).
2. Dalam hal Pihak Kedua melakukan pelanggaran berat terhadap standar pelayanan medik
yang berlaku, SOP dan peraturan perundang-undangan di bidang kedokteran yang berlaku
bagi Pihak Kedua yang dapat mengancam keselamatan Pasien Rawat Inap dan/atau Pasien
Rawat Jalan/UGD, Pihak Pertama atas rekomendasi Pimpinan RUMAH SAKIT PRIMA
TERNATE akan segera mengakhiri Perjanjian ini.
Pasal 7
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
1. Hak Pihak Pertama:
a. Memiliki hak sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini.
b. Memiliki hak untuk mendapat perlindungan dalam hal telah menjalankan tugasnya
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan SOP.
2. Kewajiban Pihak Pertama kepada Pihak Kedua:
a. Menjalankan kewajiban Pihak Pertama sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini.
b. Menyediakan tempat atau ruangan termasuk fasilitas dan sarana yang layak dan ada
pada Pihak Pertama di RUMAH SAKIT PRIMA TERNATE bagi Pihak Kedua untuk
tujuan menjalankan profesi dan tugas Pihak Kedua.

-5-
3. Kewajiban Pihak Pertama selaku penyelenggara sarana kesehatan:
a. Meminta, memelihara, mengelola, dan menyimpan asli Rekaman Medik (medical
record) atas nama Pasien Rawat Inap dan/atau Pasien Rawat Jalan di RUMAH
SAKIT PRIMA TERNATE, termasuk tetapi tidak terbatas surat-surat persetujuan
tindakan medik (informed consent) atau surat-surat penolakan tindakan medik, surat-
surat pulang paksa, surat-surat pernyataan pelunasan, dan lain sebagainya
sebagaimana sesuai dengan kondisi masing-masing Pasien pada formulir yang sudah
disediakan RUMAH SAKIT PRIMA TERNATE sesuai tata kerja RUMAH SAKIT
PRIMA TERNATE;
b. Menjaga dan melindungi kerahasiaan catatan dan Rekaman Medik (medical record)
serta keterangan-keterangan non-medik Pasien lainnya, termasuk tetapi tidak terbatas
yang berkaitan erat dengan hak menengok dan hak milik data medik Pasien;
c. Mengutamakan pelayanan yang baik dan bermutu serta berkesinambungan;
d. Menjaga citra dan nama baik Pihak Pertama dan RUMAH SAKIT PRIMA
TERNATE beserta seluruh korps/keluarga besarnya.
Pasal 8
HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN PIHAK KEDUA
1. Hak Pihak Kedua:
a. Memiliki hak sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini.
b. Memiliki hak untuk mendapat perlindungan dalam hal telah menjalankan tugasnya
sesuai dengan kode etik sesuai spesialisasinya dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan SOP.
2. Kewajiban Pihak Kedua kepada Pihak Pertama meliputi:
a. Melaksanakan profesi dan tugasnya sesuai dengan etika kedokteran dan standar
pelayanan.
b. Melakukan pencatatan secara lengkap, jelas, cermat, seksama dan jujur atas apa yang
diketahuinya tentang Pasien Rawat Inap dan/atau Pasien Rawat Jalan/UGD terutama
yang berkaitan dengan penyakit yang dideritanya pada Rekaman Medik (medical
records).
c. Sesegera mungkin menyerahkan semua catatan/arsip baik medik maupun non medik
dalam keadaan baik atas nama pasien yang berkunjung/berobat/menerima perawatan di
RUMAH SAKIT PRIMA TERNATE, termasuk tetapi tidak terbatas seluruh surat-surat
persetujuan tindakan medik, surat-surat penolakan tindakan medik, surat-surat pulang
paksa, surat-surat pernyataan pelunasan, dan lain sebagainya, selambat-lambatnya dalam

-6-
waktu 1 x 24 jam kepada petugas yang telah ditunjuk oleh Pimpinan RUMAH SAKIT
PRIMA TERNATE.
3. Kewajiban Pihak Kedua selaku tenaga medis meliputi:
a. Mematuhi Standar Pelayanan Medik yang berlaku yang ditetapkan oleh Menteri
Kesehatan dan SOP dan Tata Tertib yang berlaku di RUMAH SAKIT PRIMA
TERNATE dan mematuhi standar etika profesi.
b. Memberi informasi dan penjelasan jelas dan lengkap secara bijaksana kepada setiap
pasien (jika dipandang baik/mampu untuk mendengarkan atau menerima informasi dan
penjelasan tersebut) dan/atau orang yang sudah dianggap dewasa menurut hukum yang
mendampingi pasien selama atau pada waktu dilakukan pengobatan dan perawatan di
RUMAH SAKIT PRIMA TERNATE antara lain tentang prosedur RUMAH SAKIT
PRIMA TERNATE, penyakit yang diderita pasien, kondisi pasien, diagnosa sementara
dan/atau diagnosa akhir, larangan/pantangan bagi pasien, tindakan medis yang harus
diambil kepada pasien, dan akibat jika tindakan medis yang harus diambil tersebut tidak
dilaksanakan;
c. Meminta setiap pasien dan/atau orang dewasa yang mendampingi pasien selama atau
pada waktu dilakukan pengobatan dan perawatan di RUMAH SAKIT PRIMA
TERNATE untuk menandatangani surat persetujuan tindakan medik atau surat
penolakan tindakan medik, surat pulang paksa, surat pernyataan pelunasan, dan lain
sebagainya sebagaimana sesuai dengan kondisi masing-masing pasien pada formulir
yang sudah disediakan RUMAH SAKIT PRIMA TERNATE;
d. Dalam hal tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka atas
persetujuan pasien RUMAH SAKIT PRIMA TERNATE, Pihak Kedua wajib merujuk
pasien tersebut kepada dokter yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut, dan
segera melaporkan hal tersebut kepada RUMAH SAKIT PRIMA TERNATE,
selambat-lambatnya dalam waktu 1 x 24 jam;

4. Pihak Kedua dilarang:


a. melakukan pencatatan pada Rekaman Medik (medical records) yang bukan
berdasarkan dari hasil pemeriksaannya sendiri;

-7-
b. memfoto atau memfotokopi atau menyalin sebagian maupun seluruhnya Rekaman
Medik (medical records) dan/atau rekaman non-medik selain untuk keperluan
sebagaimana yang diperkenankan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. membawa Rekaman Medik (medical records) dan/atau rekaman non-medik ataupun
fotokopinya keluar dari RUMAH SAKIT PRIMA TERNATE;
d. membocorkan informasi yang dimuat dalam Rekaman Medik (medical records)
dan/atau rekaman non-medik kepada pihak lain dengan cara dan bentuk apapun,
selain untuk keperluan pemeriksaan tim dokter di RUMAH SAKIT PRIMA
TERNATE atas persetujuan tertulis Pimpinan RUMAH SAKIT PRIMA TERNATE
atau dalam hubungan pertanggungjawaban antara Dokter Utama dan Dokter
Pengganti atau atas instruksi RUMAH SAKIT PRIMA TERNATE dalam rangka
menjalankan perintah dari instansi yang berwenang sebagaimana telah diatur dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 9
HUBUNGAN PIHAK PERTAMA DAN PIHAK KEDUA
Para Pihak sepakat dan setuju bahwa hubungan hukum antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua
merupakan hubungan kerja yang dijalin atas dasar profesionalisme, kepercayaan dan penghormatan
yang tinggi diantara Pihak Pertama dan Pihak Kedua. Oleh karena itu, baik Pihak Pertama maupun
Pihak Kedua wajib saling menghargai kode etik, standar pelayanan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku bagi masing-masing, serta mematuhi SOP, Tata Tertib, dan Peraturan
RUMAH SAKIT PRIMA
Pasal 10
JANGKA WAKTU DAN BERAKHIRNYA PERJANJIAN
1. Perjanjian ini berlaku terhitung sejak tanggal 27 Desember 2018 dan akan berakhir pada
tanggal 27 Desember 2019
2. Perjanjian ini akan berakhir dengan sendirinya, meskipun tanggal berakhirnya jangka waktu
yang ditentukan sebagaimana disebut pada ayat 1 diatas belum tercapai, apabila terdapat satu
atau lebih kejadian di bawah ini:
a. Surat Izin Dokter atas nama Pihak Kedua dan/atau Surat Izin Penunjukan telah berakhir
jangka waktunya dan tidak diperpanjang karena sebab apapun;
b. Pihak Kedua dinyatakan tidak mampu untuk melaksanakan profesi dan tugasnya karena
lumpuh atau cacat tetap atau alasan kesehatan lainnya;
c. Pihak Kedua meninggal dunia;

-8-
d. Pihak Kedua telah dijatuhi hukuman pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum
yang tetap;
e. Pihak Pertama dinyatakan pailit atau dibubarkan;
f. Surat Izin Dokter atas nama Pihak Kedua dan/atau Surat Izin Penunjukan atas nama
Pihak Kedua menjadi tidak berlaku karena telah dicabut atau ditarik atau dibatalkan oleh
atau dikembalikan kepada instansi yang berwenang;
g Surat Izin Penyelenggaraan Rumah Sakit yang mengizinkan Pihak Pertama menjalankan
kegiatan sarana kesehatan telah dicabut atau ditarik oleh atau telah dikembalikan kepada
instansi yang berwenang.
3. Dalam hal Perjanjian berakhir, seluruh dokumen milik Pihak Pertama yang ada di Pihak
Kedua harus sudah diserahkan kepada Pihak Pertama melalui Pimpinan RUMAH SAKIT
PRIMA TERNATE dalam keadaan baik dengan mendapat tanda terima yang layak
selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal Perjanjian ini berakhir.
4. Setiap dan seluruh hak dan kewajiban yang terutang oleh pihak yang satu kepada pihak yang
lain pada saat Perjanjian ini berakhir wajib diselesaikan dengan secepat-cepatnya dan sebaik-
baiknya, dalam waktu tidak lebih dari 2 (dua) bulan sejak tanggal berakhirnya Perjanjian ini.
Pasal 11
LAIN-LAIN
1. Hal-hal yang tidak atau belum cukup atau belum diatur dalam Perjanjian ini dan Peraturan
RUMAH SAKIT PRIMA Pihak Pertama akan diputuskan dan diatur kemudian oleh Para
Pihak secara musyawarah mufakat.
3. Perubahan dan/atau penambahan pada Perjanjian ini hanya sah apabila disetujui oleh Para
Pihak dan dinyatakan dalam suatu perjanjian perubahan dan/atau perjanjian penambahan
(addendum) yang ditandatangani oleh Para Pihak.
4. Tentang Perjanjian ini dan segala akibatnya, Para Pihak memilih domisili yang tetap dan
seumumnya di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Ternate
5. Para Pihak sepakat bahwa setiap perselisihan yang berkaitan dengan Perjanjian ini, harus
diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat, namun dalam hal perselisihan tersebut tidak
dapat diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat, maka, kecuali dalam hal Pemutusan
Hubungan Kerja Para Pihak memilih untuk diselesaikan melalui Pengadilan Negeri Ternate.
6. Perjanjian ini dibuat dalam dalam 2 (Dua) rangkap yang masing-masing mempunyai bunyi
dan kekuatan hukum yang sama dan dengan diberi meterai yang cukup, dimana salah satu
rangkap akan menjadi pegangan/milik Pihak Kedua.

-9-
DEMIKIANLAH Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh Para Pihak di RUMAH SAKIT
PRIMA TERNATE pada hari, tanggal, bulan dan tahun tersebut di atas.

DIREKTUR DOKTER
RUMAH SAKIT PRIMA SPESIALIS

Dr. M. Taha Albaar, Sp. PD ___________________

- 10 -

Anda mungkin juga menyukai