Kemiskinan Dan Kebijakan Pengentasannya PDF
Kemiskinan Dan Kebijakan Pengentasannya PDF
1. Pengertian
kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan , pakaian , tempat berlindung
dan air minum, hal-hal ini berhubungan erat dengan kualitas hidup . Kemiskinan kadang juga
berarti tidak adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah
kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara. Kemiskinan
merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan
komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya
lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan. Istilah "negara berkembang" biasanya
sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai
ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan
informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini
mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
• Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai"
di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.
dianggap miskin apabila dia tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup minimal. Kebutuhan
hidup minimal itu adalah kebutuhan untuk mengkonsumsi makanan dalam takaran 2100 kilo
kalori per orang per hari dan kebutuhan minimal non makanan seperti perumahan, pendidikan,
kesehatan dan transportasi. "Jadi ada kebutuhan makanan dalam kalori dan kebutuhan non
1
makanan dalam rupiah. Kalau rupiahnya yang terakhir adalah Rp 182.636 per orang per bulan,"
kata Rusman Heriawan kepada BBC. Dengan definisi itu, jumlah penduduk miskin di Indonesia
Angka itu merupakan hasil survei sosial ekonomi nasional, Susenas dengan sampel
hanya 68.000 rumah tangga, padahal jumlah rumah tangga di Indonesia mencapai 55.000.000.
Menurut ahli statistik dari Institut Teknologi Surabaya, Kresnayana Yahya, cara pandang
"Ada yang tidak diperhitungkan, perusak-perusak kalori. Orang merokok bisa enam
sampai tujuh batang. Itu sebenarnya negatif. Dia bisa mengatakan belanjanya sekian, tetapi di
2. Mengukur Kemiskinan
Kemiskinan bisa dikelompokan dalam dua kategori , yaitu Kemiskinan absolut dan
Kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut mengacu pada satu set standard yang konsisten , tidak
terpengaruh oleh waktu dan tempat / negara. Sebuah contoh dari pengukuran absolut adalah
persentase dari populasi yang makan dibawah jumlah yg cukup menopang kebutuhan tubuh
manusia (kira kira 2000-2500 kalori per hari untuk laki laki dewasa).
dibawah USD $1/hari dan Kemiskinan menengah untuk pendapatan dibawah $2 per hari, dengan
batasan ini maka diperkiraan pada 2001 1,1 miliar orang didunia mengkonsumsi kurang dari
$1/hari dan 2,7 miliar orang didunia mengkonsumsi kurang dari $2/hari."Proporsi penduduk
negara berkembang yang hidup dalam kemiskinan ekstrem telah turun dari 28% pada 1990
menjadi 21% pada 2001.Melihat pada periode 1981-2001, persentase dari penduduk dunia yang
hidup dibawah garis kemiskinan $1 dolar/hari telah berkurang separuh. Tetapi , nilai dari $1
Meskipun kemiskinan yang paling parah terdapat di dunia bekembang, ada bukti tentang
kehadiran kemiskinan di setiap region. Di negara-negara maju, kondisi ini menghadirkan kaum
tuna wisma yang berkelana ke sana kemari dan daerah pinggiran kota dan ghetto yang miskin.
Kemiskinan dapat dilihat sebagai kondisi kolektif masyarakat miskin, atau kelompok orang-
2
orang miskin, dan dalam pengertian ini keseluruhan negara kadang-kadang dianggap miskin.
Untuk menghindari stigma ini, negara-negara ini biasanya disebut sebagai negara berkembang.
3. Penyebab Kemiskinan
• penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku,
• penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk
• penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari
struktur sosial.
Meskipun diterima luas bahwa kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai akibat dari
kemalasan, namun di Amerika Serikat (negera terkaya per kapita di dunia) misalnya memiliki
jutaan masyarakat yang diistilahkan sebagai pekerja miskin; yaitu, orang yang tidak sejahtera
atau rencana bantuan publik, namun masih gagal melewati atas garis kemiskinan.
4. Kemiskinan Di Indonesia
Pengentasan kemiskinan tetap merupakan salah satu masalah yang paling mendesak di
Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia yang hidup dengan penghasilan kurang dari AS$2-per
hari hampir sama dengan jumlah total penduduk yang hidup dengan penghasilan kurang dari
AS$2- per hari dari semua negara di kawasan Asia Timur kecuali Cina. Komitmen pemerintah
Development Goals) untuk tahun 2015, dalam RPJM-nya pemerintah telah menyusun tujuan-
tujuan pokok dalam pengentasan kemiskinan untuk tahun 2009, termasuk target ambisius untuk
mengurangi angka kemiskinan dari 18,2 persen pada tahun 2002 menjadi 8,2 persen pada tahun
2009. Walaupun angka kemiskinan nasional mendekati kondisi sebelum krisis, hal ini tetap
3
berarti bahwa sekitar 40 juta orang saat ini hidup di bawah garis kemiskinan. Lagi pula,
yang hidup dengan penghasilan kurang dari AS$2-per hari sama dengan negara-negara
Ada tiga ciri yang menonjol dari kemiskinan di Indonesia. Pertama, banyak rumah
tangga yang berada di sekitar garis kemiskinan nasional, yang setara dengan PPP AS$1,55-per
hari, sehingga banyak penduduk yang meskipun tergolong tidak miskin tetapi rentan terhadap
tidak menggambarkan batas kemiskinan yang sebenarnya. Banyak orang yang mungkin tidak
tergolong (miskin dari segi pendapatan) dapat dikategorikan sebagai miskin atas dasar
manusia. Ketiga, mengingat sangat luas dan beragamnya wilayah Indonesia, perbedaan
sejumlah besar penduduk yang hidup sedikit saja di atas garis kemiskinan nasional. Hampir 42
2. Kemiskinan dari segi non-pendapatan adalah masalah yang lebih serius dibandingkan
dari kemiskinan dari segi pendapatan. Bidang-bidang khusus yang patut diwaspadai adalah:
• Angka gizi buruk (malnutrisi) yang tinggi dan bahkan meningkat pada tahun-tahun
terakhir: seperempat anak di bawah usia lima tahun menderita gizi buruk di Indonesia,
dengan angka gizi buruk tetap sama dalam tahun- tahun terakhir kendati telah terjadi
• Kesehatan ibu yang jauh lebih buruk dibandingkan dengan negara-negara di kawasan yang
sama, angka kematian ibu di Indonesia adalah 307 (untuk 100.000 kelahiran hidup), tiga
kali lebih besar dari Vietnam dan enam kali lebih besar dari Cina dan Malaysia hanya
4
• Lemahnya hasil pendidikan. Angka melanjutkan dari sekolah dasar ke sekolah
menengah masih rendah, khususnya di antara penduduk miskin: di antara kelompok umur
16-18 tahun pada kuintil termiskin, hanya 55 persen yang lulus SMP, sedangkan angka
• Rendahnya akses terhadap air bersih, khususnya di antara penduduk miskin. Untuk
kuintil paling rendah, hanya 48 persen yang memiliki akses air bersih di daerah pedesaan,
• Akses terhadap sanitasi merupakan masalah sangat penting. Delapan puluh persen
penduduk miskin di pedesaan dan 59 persen penduduk miskin di perkotaan tidak memiliki
akses terhadap tangki septik, sementara itu hanya kurang dari satu persen dari seluruh
3. Perbedaan antar daerah yang besar di bidang kemiskinan. Keragaman antar daerah
merupakan ciri khas Indonesia, di antaranya tercerminkan dengan adanya perbedaan antara
daerah pedesaan dan perkotaan. Di pedesaan, terdapat sekitar 57 persen dari orang miskin di
Indonesia yang juga seringkali tidak memiliki akses terhadap pelayanan infrastruktur dasar
hanya sekitar 50 persen masyarakat miskin di pedesaan mempunyai akses terhadap sumber air
bersih, dibandingkan dengan 80 persen bagi masyarakat miskin di perkotaan. Tetapi yang
penting, dengan melintasi kepulauan Indonesia yang sangat luas, akan ditemui perbedaan dalam
Strategi pengentasan kemiskinan yang efektif bagi Indonesia terdiri dari tiga komponen:
Sebagai kesimpulan, masalah kemiskinan Indonesia yang terus ada dan bersifat khas, digabung
dengan prioritas pemerintah dan kemampuan fiskal untuk menanganinya, Indonesia saat ini
berada dalam posisi untuk meraih kemajuan yang berarti dalam upaya mengentaskan
kemiskinan. Pertanyaannya adalah: dari mana semua harus dimulai? Berbagai tindakan
5
diperlukan di beberapa bidang untuk menangani empat butir penting dalam pengentasan
c. mengurangi tingkat kerentanan dan risiko di antara rumah tangga miskin, dan
Mengingat ke-empat butir tersebut di atas, maka ada 16 tindakan berikut merupakan prioritas
2) Lakukan investasi di bidang pendidikan dengan fokus pada perbaikan akses dan
3) Lakukan investasi di bidang kesehatan dengan fokus pada perbaikan mutu layanan
kesehatan dasar (oleh pemerintah dan swasta) dan akses yang lebih baik ke layanan
kesehatan.
4) Suatu upaya khusus diperlukan untuk menangani angka kematian ibu yang sangat
tinggi di Indonesia.
5) Perbaiki mutu air bagi masyarakat miskin dengan menggunakan strategi berbeda
desa.
menangani risiko dan kerentanan yang dihadapi oleh masyarakat miskin dan hampir
miskin.
6
10) Revitalisasi pertanian melalui investasi di bidang infrastruktur dan membangun
11) Memperlancar sertifikasi tanah dan memanfaatkan kembali tanah gundul dan tidak
13) Perluas jangkauan layanan keuangan bagi masyarakat miskin dan tingkatkan akses
14) Perbaiki fokus kepada kemiskinan dalam perencanaan dan penganggaran di tingkat
Ketika program subsidi langsung tunai (SLT) berakhir, banyak yang menduga angka
kemiskinan meningkat di 2007. Bank Dunia, misalnya, pada laporan World Bank East Asia
Update yang dilansir November 2006, memperkirakan angka kemiskinan tahun depan akan
"Program Subsidi Tunai Bersyarat yang akan dimulai tahun depan akan terlalu kecil
Kajian Tim Indonesia Bangkit lebih kritis lagi. Gabungan pengamat ekonomi di tim itu
menilai angka kemiskinan pasti meningkat di tahun ini mengingat daya beli rakyat yang terus
merosot. Lalu karena berakhirnya SLT, dan tak terkendalinya harga kebutuhan pokok seperti
kenaikan harga beras dan minyak goreng serta banjir di beberapa daerah.
"Angka kemiskinan hanya akan turun dengan dua kemungkinan, melakukan perubahan
dan rekayasa metodologi perhitungan. Kedua, melakukan perubahan atau pembersihan sampel
data, yang merupakan cara yang sangat vulgar dan manipulatif serta sangat memalukan baik
secara moral maupun intelektual," tutur pengamat ekonomi Imam Sugema. Namun, di luar
7
dugaan angka kemiskinan justru turun 2,13 juta orang dari tahun lalu. Dengan perubahan garis
kemiskinan dari Rp 151.997 per kapita per bulan menjadi Rp 166.697 per kapita per bulan.
Besar kecilnya jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi garis kemiskinan karena penduduk
miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah
garis kemiskinan.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, kenaikan pendapatan masyarakat yang berada
di garis kemiskinan itu meningkat dibandingkan kenaikan harga bahan pokok. Di samping itu,
walau harga beras naik, namun diimbangi dengan digelontorkannya program beras bagi
masyarakat miskin. BPS menilai walau pun SLT berakhir tetapi banyak penduduk miskin yang
dapat menggunakan duit yang berasal dari SLT untuk bekerja informal. Terkait kemiskinan ini,
analisa Bank Dunia menunjukkan, perbedaan antara orang miskin dan yang hampir miskin di
Kerentanan untuk jatuh miskin sangat tinggi di Indonesia. Bank Dunia menyebutkan, ada
tiga ciri menonjol dari kemiskinan di Indonesia. Pertama, banyak rumah tangga yang berada di
sekitar garis kemiskinan yang setara dengan pendapatan perkapita US$ 1,55 per hari. Sehingga
banyak penduduk yang meskipun tergolong tidak miskin, rentan terhadap kemiskinan.
batas kemiskinan yang sebenarnya. Banyak orang yang mungkin tidak tergolong miskin dari
segi pendapatan, tapi dikategorikan sebagai miskin atas dasar kurangnya akses terhadap
Ketiga, mengingat sangat luas dan beragamnya wilayah Indonesia, perbedaan antar
Sedangkan dana yang dikucurkan untuk program kemiskinan, dinilai tidak menyentuh
Rp 62 triliun di 2008, menurut Imam Sugema, dari nilai Rp 54 triliun itu yang langsung
bersentuhan dengan kemiskinan hanya Rp 5 triliun. Meski demikian, walau dari sisi statistik
kemiskinan di Indonesia turun, tetapi kenyataannya, kesenjangan ekonomi antara yang kaya dan
8
Besarnya jumlah penduduk miskin itu, karena masih besarnya angka pengangguran di
Indonesia. Tidak terserapnya angkatan kerja, memang disebabkan lambatnya laju ekspansi
sektor usaha. Data BPS menunjukkan, jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2007
mencapai 108,13 juta orang atau bertambah 174 juta orang dibanding angkatan kerja Agustus
2006 yang tercatat 106,39 juta. Dari penambahan angkatan kerja itu, jumlah penduduk Indonesia
yang bekerja pada Februari tahun ini mencapai 97,58 juta orang. Dengan begitu, jumlah
pengangguran di Indonesia masih mencapai 10,55 juta orang hingga Februari 2007.
Bagaimana pun juga, jika pemerintah masih belum mampu menggerakkan sektor riil,
maka pengangguran masih akan membengkak karena angkatan kerja terus bermunculan dan
jumlah penduduk yang belum bisa diatasi seperti terlihat pada data periode Maret 2006 populasi
penduduk sebesar 221,328 juta orang menjadi 224,177 juta orang di 2007.
Tugas berat bagi pemerintah saat ini maupun pemerintah yang selanjutnya memang
pemimpin negara ini tidak lagi terpecah-pecah dengan beragam keinginan partai melainkan
menjadi satu untuk bersama-sama mengatasi masalah kemiskinan dan pengangguran ini.
Kasriyati, S.Pd.
Penyuluh Keluarga Berencana (PKB)
Kecamatan Pengasih
Kabupaten Kulon Progo
9
Sumber :
http://firmansyahsikumbang.blogspot.com/2012/06/masalah-dan-strategi-
pengentasan.htmln
http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan
http://www.anneahira.com/faktor-penyebab-kemiskinan.htm
http://situsbaca.blogspot.com/2011/12/kemiskinan-merupakan-hambatan.html
http://santisianipar.blogspot.com/2012/12/penanggulangan-kemiskinan.html
http://gratismaniz.blogspot.com/2009/02/banyak-program-namun-kemiskinan-
tetap.html
10