Tumor Otak
Tumor Otak
a. Lobus Parietal
- hemisfer dominan : Sindroma Gertsman: agrafia, acalculia, fingeragnosia, left
right disorientation, apraksia
- hemisfer non dominan: kontralateral neglect
- gangguan sensorik protopatik, propioseptik, kombinasi
b. Lobus temporal
- halusinasi visua dan auditori, gangguan lapangan pandang (quadranopsia
homonym superior), gangguan memori kejang fokal dengan aura
- hemisfer dominan: afasia Wernicke, anomia, visual agnosia
- hemisfer non dominan: agnosia pada suara
c. Lobus Occipital
Gangguan lapangan pandang, Hemianopsia homonym
d. Lesi hipotalamus
Gangguan fungsi endokrin, Regulasi temperature terganggu, Gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit
e. Lesi corpus callosum
Apraksia, Buta kata (agrafia)
f. Lesi sinus cavernosus
Menyebabkan gangguan N. III, IV, dan VI
Tumor Infratentorial, dibagi menjadi dua macam gejala yaitu melibatkan serebellum
dan batang otak/brain stem (midbrain/mesencephalon, pons, medulla oblongata).
a. Gejala Lesi Batang Otak Lesi N. Cranialis III-XII, Gejala jaras motoric dan sensorik
alternans, Penurunan kesadaran, Tremor, Gangguan gerak bola mata, Pupil tidak
normal, Hiccup
b. Gejala lesi serebelum Gait ataxia, Dysatria, Intention tremor, Nystagmus, Dysmetria
5. Indikasi Pembedahan
Operasi pada kasus tumor otak bergantung dari beberapa faktor yaitu ukuran tumor, jenis
sel tumor, lokasi tumor dan stabilitas klinis serta tingkat keparahan gejala.
a. Ukuran tumor
Hal ini berkaitan dengan efek massa dan penekanan pada area sekitar serta
peningkatan tekanan intra kranial (TIK) yang dapat mengancam nyawa pasien
tersebut. Pada kondisi terjadinya penurunan kesadaran akibat peningkatan TIK, maka
harus dilakukan operasi emergensi untuk menyelamatkan nyawa pasien.
b. Jenis sel tumor
Sifat tumor berbeda-beda terhadap pemberian terapi lanjutan. Beberapa jenis tumor
ada yang sensitif dengan pemberian radiasi (radiosensitif) atau kemoterapi
(kemosensitif), namun ada pula tumor yang tidak.
c. Lokasi
Apabila tumor otak berada di area penting, misalnya pada area yang berfungsi untuk
motorik, komunikasi, penglihatan serta fungsi penting lainnya. Maka hal tersebut
akan menjadi dasar pertimbangan apakah pembedahan masih dapat dilakukan dengan
aman atau tidak.
d. Stabilitas klinis dan tingkat keparahan gejala
Pasien dengan ukuran tumor yang besar dan gejala yang berat, termasuk mereka yang
memiliki tanda dan gejala tekanan intrakranial yang meningkat (ICP) atau impending
herniasi, diperlukan evaluasi segera dan perhatian serius dari dokter bedah saraf
Keputusan operasi juga dapat dipengaruhi oleh nilai Karnofsky Performance Scale
(KPS), dimana nilai minimal KPS untuk diindikasikannya operasi pengangkatan tumor
otak adalah 70. Nilai KPS berhubungan dengan kualitas hidup pasien yang
diekspektasikan setelah dilakukannya operasi mengingat salah satu tujuan utama operasi
adalah untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Operasi pada tumor otak dapat
bertujuan untuk menegakkan diagnosis yang tepat, menurunkan tekanan intrakranial,
mengurangi kecacatan, dan meningkatkan efektifitas terapi lain. Reseksi tumor pada
umumnya direkomendasikan untuk hampir seluruh jenis kanker otak yang operabel.
Tumor otak yang terletak jauh di dalam dapat diterapi dengan tindakan bedah kecuali
apabila tindakan bedah tidak memungkinkan (keadaan umum buruk, toleransi operasi
rendah).