Anda di halaman 1dari 23

1

ENDANKA
Tote Bag Berbahan Baku Limbah Botol Plastik
dan Kain Tenun Khas Nusantara

Proposal Business Plan ini disusun untuk diikutsertakan dalam Perlombaan


Business Plan PORA 2019 yang diadakan di Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

Ketua : Akbar Nugroho (1121700037)


Anggota 1 : Yuniar Afninda Firdausyah (1121700101)
Anggota 2 : Ainnur Iqbal Ariyanto (1121700100)

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya


2019
ii

DAFTAR ISI

COVER …………………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. ii
ABSTRAK ……………………………………………………………………… iii

I. GAMBARAN BISNIS …………………………………………………….… 1


I.1. LATAR BELAKANG ……………………………………………….….. 1
I.2. KEBERLANJUTAN USAHA ………………………………………….. 2
II. PEMBAHASAN BISNIS ……………………………………………………. 3
II.1. STRUKTUR PERUSAHAAN …………………………………………. 3
II.1.1. Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan ………………………………. 3
II.1.2. Sumber Tenaga Kerja dan Struktur Organisasi ………………….. 3
II.2. MANAJEMEN PRODUKSI & STRATEGI PEMASARAN …………... 5
II.2.1. Bahan dan Alat yang Diperlukan ………………………………… 5
II.2.2. Target Pasar ………………………………………………………. 6
II.2.3. Kebijakan 4P ……………………………………………………... 7
II.2.4. Analisis SWOT …………………………………………………… 8
II.3. KEUANGAN ………………………………………………………….. 10
II.3.1. Biaya Tetap (Fixed Cost) ……………………………………….. 10
II.3.2. Biaya Variabel (Variabel Cost) ………………………………… 11
II.3.3. Biaya Total (Total Cost) ………………………………………… 11
II.3.4. Harga per Unit ………………………………………………….. 11
II.3.5. BEP ……………………………………………………………... 12
II.3.6. Analisis Keuntungan ……………………………………………. 13
III. PENUTUP ………………………………………………………………….. 15
III.1. Kesimpulan …………………………………………………………… 15
III.2. Saran ………………………………………………………………….. 15

LAMPIRAN ……………………………………………………………………. 16
iii

ENDANKA: TOTE BAG BERBAHAN BAKU LIMBAH BOTOL PLASTIK


DAN KAIN TENUN KHAS NUSANTARA

Ketua : Akbar Nugroho (1121700037)


Anggota 1 : Yuniar Afninda Firdausyah (1121700101)
Anggota 2 : Ainnur Iqbal Ariyanto (1121700100)
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

ABSTRAK

Tingginya tingkat penggunaan plastik oleh manusia tak lepas dari harganya
yang murah dan tahan lama, namun struktur kimia plastik yang sangat lambat untuk
didegradasi secara alami menyebabkan tingginya pencemaran plastik di
lingkungan. Polusi plastik ini dapat mencemari tanah, saluran air, bahkan lautan
yang merupakan habitat dari satwa liar.
Salah satu upaya untuk mengurangi penggunaan plastik ialah dengan
menggunakan tote bag atau tas jinjing dari kain sebagai pengganti kantong plastik
saat berbelanja. Karena bahannya yang terbuat dari kain, tote bag dinilai lebih
ramah lingkungan. Saat ini di Indonesia penggunaan tote bag tidak hanya bertujuan
sebagai pengganti kantong plastik belanja, namun sudah menjadi bagian dari tren
fashion wanita maupun pria di segala usia.
Melihat peluang ini, maka lahirlah ide untuk memadukan gerakan peduli
lingkungan sekaligus melestarikan budaya Indonesia. Adalah ENDANKA
(pembunyian dari “N dan K”, yang merupakan singkatan dari Natur dan Kultur),
produk tote bag yang menggunakan bahan baku kanvas dipadukan dengan limbah
botol plastik dan kain tenun khas Nusantara. Limbah botol plastik (air mineral dan
minuman ringan) dengan jenis Polyethylene Terephthalate dipilih karena plastik
jenis ini relatif mudah untuk didaur ulang. Nantinya limbah botol plastik ini akan
didaur ulang menjadi benang untuk menjahit kanvas dan kain tenun sebagai
perpaduan motifnya.
Dengan adanya produk tote bag ENDANKA, diharapkan dapat menjadi
salah satu solusi untuk mengurangi penggunaan plastik serta mendaur ulang limbah
plastik di lingkungan, serta yang tak kalah penting ialah ikut melestarikan budaya
kain tenun khas Nusantara.

Kata Kunci: polusi plastik, tote bag, kain tenun, natur, kultur
1

I. GAMBARAN BISNIS

I.1. LATAR BELAKANG


Polusi plastik merupakan bentuk akumulasi dari produk plastik yang ada di
lingkungan yang berdampak buruk terhadap satwa liar, habitat satwa liar, dan juga
manusia. Pada tahun 2018, tercatat sekitar 380 juta ton plastik diproduksi setiap
tahunnya di seluruh dunia. Tingginya tingkat penggunaan plastik oleh manusia tak
lepas dari harganya yang murah dan tahan lama, namun struktur kimia plastik yang
sangat lambat untuk didegradasi secara alami menyebabkan tingginya pencemaran
plastik di lingkungan. Polusi plastik ini dapat mencemari tanah, saluran air, bahkan
lautan yang merupakan habitat dari satwa liar. Jika hal ini terus berlanjut, sebuah
penelitian memprediksi bahwa di tahun 2050 akan lebih banyak plastik daripada
ikan di lautan.
Dalam rangka mengatasi permasalahan polusi plastik yang semakin pelik,
beberapa tahun ke belakang mulai banyak aksi untuk menciptakan kesadaran
manusia terkait bahaya polusi plastik terhadap lingkungan. Mulai dari kampanye
gerakan mengurangi penggunaan plastik dan promosi daur ulang plastik telah
dilakukan, meskipun dampaknya belum begitu terasa signifikan.
Salah satu upaya untuk mengurangi penggunaan plastik ialah dengan
menggunakan tote bag atau tas jinjing dari kain sebagai pengganti kantong plastik
saat berbelanja. Karena bahannya yang terbuat dari kain, tote bag dinilai lebih
ramah lingkungan. Saat ini di Indonesia penggunaan tote bag tidak hanya bertujuan
sebagai pengganti kantong plastik belanja, namun sudah menjadi bagian dari tren
fashion wanita maupun pria di segala usia.
Melihat peluang ini, maka lahirlah ide untuk memadukan gerakan peduli
lingkungan sekaligus melestarikan budaya Indonesia. Adalah ENDANKA
(pembunyian dari “N dan K”, yang merupakan singkatan dari Natur dan Kultur),
produk tote bag yang menggunakan bahan baku kanvas dipadukan dengan limbah
botol plastik dan kain tenun khas Nusantara. Limbah botol plastik (air mineral dan
minuman ringan) dengan jenis Polyethylene Terephthalate dipilih karena plastik
jenis ini relatif mudah untuk didaur ulang. Nantinya limbah botol plastik ini akan
didaur ulang menjadi benang untuk menjahit kanvas dan kain tenun sebagai
perpaduan motifnya.
2

Dengan adanya produk tote bag ENDANKA, diharapkan dapat menjadi


salah satu solusi untuk mengurangi penggunaan plastik serta mendaur ulang limbah
plastik di lingkungan, serta yang tak kalah penting ialah ikut melestarikan budaya
kain tenun khas Nusantara.

I.2. KEBERLANJUTAN USAHA


Bisnis yang berjaya di masa depan adalah bisnis yang memiliki manfaat
kepada masyarakat dan lingkungan sekitar. Manfaat yang dimulai sejak sekarang ,
tidak menunggu masa yang akan datang. Melihat fenomena masyarakat pada saat
ini yang hobi berbelanja di supermarket akan menjadikan bisnis tote bag ini lebih
efektif , sehingga tote bag ini dapat menjadi alternatif pengganti plastik kresek dan
bisa digunakan berulang kali. Di samping itu, tote bag ini di design dengan
bermacam-macam motif dari berbagai daerah Nusantara yang akan menjadi daya
tarik tersendiri bagi para konsumen.
Agar bisnis ENDANKA dapat berkembang secara berkelanjutan, pengelola
akan fokus dan berupaya untuk terus meningkatkan produktivitas serta kualitas
hasil tote bag yang di produksi. Prioritas selanjutnya , pengelola dapat
mengembangkan unit usaha bukan hanya untuk berkontribusi dalam pengurangan
limbah plastik saja, akan tetapi juga berkontribusi terhadap perlindungan habitat
satwa liar yang ada di Indonesia dengan bekerja sama dengan WWF Indonesia.
Cara berkontribusinya yaitu dengan mendonasikan 15 % dari setiap pembelian
produk kepada WWF Indonesia.
3

II. PEMBAHASAN BISNIS


II.1. STRUKTUR PERUSAHAAN
II.1.1. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan
 Visi
“Save Our Nature and Culture”, yang pada intinya mewujudkan
Indonesia bebas sampah plastik dengan kearifan lokal budaya
Indonesia.
 Misi
1. Menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang lingkungan hidup
untuk masa depan yang berkelanjutan.
2. Menghadirkan produk yang ramah lingkungan sebagai solusi dari
pencemaran limbah plastik.
 Tujuan Perusahaan
1. Memanfaatkan limbah plastik dan kain tenun untuk meningkatkan
nilai produk dan perbaikan lingkungan hidup.
2. Ikut serta dalam usaha melestarikan lingkungan dan budaya
Indonesia.
II.1.2. Sumber Tenaga Kerja dan Struktur Organisasi
Dalam menjalankan bisnis ENDANKA akan dibagi tugas dan tanggung
jawab sesuai dengan keahlian masing-masing sehingga pekerjaan dapat
terlaksana secara efektif dan efisien guna mendapatkan tujuan yang
maksimal.
Berikut adalah nama anggota tim beserta jabatan yang bertugas dalam
manajemen ENDANKA :
4

Pimpinan: AKBAR NUGROHO


Tugas :
1. Mengontrol semua kinerja dari anggota.
2. Membuat perencanaan usaha kedepannya.
3. Bertanggung jawab atas perekonomian perusahaan.

Marketing: FARAH DAMAYANTI


Tugas :
1. Membuat strategi pemasaran yang tepat.
2. Melakukan tindak lanjut pelayanan guna meningkatkan kepuasaan
konsumen.
3. Menganalisis penjualan.

Keuangan: AINNUR IQBAL A


Tugas :
1. Bertanggung jawab dalam mengatur seluruh aspek keuangan.
2. Membukukan semua transaksi yang terjadi ( Penjualan,pembelian, dan
laba rugi )

Produksi: YUNIAR AFNINDA


Tugas :
1. Bertanggung jawab terhadap seluruh proses kreatif dan produksi

Karyawan: bermitra dengan penjahit di sekitar wilayah usaha


Tugas:
1. Menyediakan jasa menjahit pada proses produksi
5

II.2. MANAJEMEN PRODUKSI & STRATEGI PEMASARAN


II.2.1. Bahan dan Alat yang Diperlukan
- Bahan yang Diperlukan
No Bahan Keterangan
1. Kain Kanvas Bahan Utama
2. Kain Tenun Bahan Utama
3. Kain Nylon Waterproof (inner totebag) Bahan Utama
4. Benang Polyester (daur ulang) Bahan Utama
5. Velcro Varian
6, Ritsleting Varian

- Alat yang diperlukan


No Keterangan Peralatan Jumlah Peralatan
1. Gunting kertas 1
2. Gunting kain 1
3. Gunting benang 1
4. Mesin jahit 1
5. Penggaris pola 1
6. Pensil Kain 1
7. Pendedel Benang 1
8. Kertas (untuk pola) 1 roll
9. Alat Tulis (Pensil, penghapus, dll) 2
10. Laptop 1

- Cara Pembuatan Produk


 Buat desain tote bag yang akan diproduksi dengan software di laptop
 Siapkan kain kanvas dan inner yang akan digunakan
 Potong kain sesuai dengan pola, lalu jahit menggunakan mesin jahit
 Potong dan jahit kain tenun sesuai dengan motif desain yang telah
dibuat sebelumnya
 Tambahkan Velcro / ritsleting
 Kemas dengan packaging dan siap untuk dijual
6

II.2.2. Target Pasar


Produk tote bag ENDANKA sebenarnya dapat dipasarkan untuk segala
kalangan dan semua umur, namun untuk membantu proses pemasaran maka
perlu dilakukan klasifikasi pelanggan utama yang didapat dari pembentukan
STP marketing (Segmenting, Targeting, Positioning):
Segmenting:
- Pekerjaan:
 Pelajar / Mahasiswa
 Pekerja Kantoran
- Gaya hidup:
 Menyukai fashion
 Peduli lingkungan
 Menyukai testimonial
- Karakteristik harga:
 Harga fantastik
 Harga terjangkau
 Pemburu diskon
- Domisili:
 Surabaya dan sekitarnya
 Luar Jawa Timur

Targeting:
Dari segementasi pasar yang telah diklasifikasikan, target pasar dipilih dengan
pola selective specialization yaitu:
Pelajar atau mahasiswa yang peduli lingkungan dan menyukai fashion dengan
harga terjangkau dan berdomisili di Surabaya dan sekitarnya. Target tersebut
tidak membatasi customer dari ENDANKA, namun akan membantu dalam
membidik pasar dan melakukan pemasaran serta penawaran.

Positioning:
Positioning erat kaitannya dengan diferensiasi. ENDANKA memposisikan diri
sebagai challenger melalui keunikan produk tote bag yang ditawarkan dengan
harga yang bersaing.
7

II.2.3. Kebijakan 4P
Product:
Produk ENDANKA adalah tote bag berbahan baku kanvas yang dipadukan
dengan benang hasil daur ulang limbah botol plastik dan kain tenun khas
Nusantara sebagai motifnya. Keunggulan lain yang ditawarkan berupa desain
yang bersifat eksklusif, karena di tiap bulannya akan menghadirkan desain
berbeda yang diproduksi dalam jumlah yang terbatas (limited). Selain bahan
baku tote bag yang ramah lingkungan, packaging ENDANKA juga sudah
tidak menggunakan plastik, melainkan menggunakan kardus atau box die
cut.

Place:
Dalam menjalankan usaha, diperlukan tempat untuk menjual dan menyimpan
produk tote bag (outlet dan storage). Sementara untuk proses produksi untuk
sementara tidak membutuhkan tempat khusus karena ENDANKA akan bermitra
dengan penjahit di sekitar lokasi usaha.
Selain itu proses penjualan juga dilakukan secara online melalui media sosial
dan market place seperti Tokopedia, Shopee, dan lain-lain.

Price:
Harga yang ditawarkan untuk setiap produk tote bag adalah Rp. 100.000. Harga
yang relatif terjangkau untuk seluruh kalangan. Harga yang ditetapkan tersebut
adalah harga yang ditentukan dari Harga Pokok Produksi dan disesuaikan
dengan kemampuan membeli masyarakat. Selain itu, 15% keuntungan dari
setiap penjualan tote bag akan didonasikan untuk melestarikan lingkungan
melalui WWF.

Promotion:
Dalam mempromosikan ENDANKA, ada beberapa cara yang akan digunakan
yaitu:
 Direct Selling: yakni melakukan penjualan langsung dengan membuka
stand di event-event tertentu, seperti Car Free Day, pameran clothing, atau
8

pun bazaar UMKM agar produk dapat lebih dikenal masyarakat Surabaya
dan sekitarnya.
 Word of Mouth: seperti diketahui, kebiasaan dari masyarakat Indonesia
adalah memberikan saran kepada yang lain apabila puas terhadap suatu hal.
Dengan menghadirkan produk berkualitas dan memberikan pelayanan yang
memuaskan customer, tim ENDANKA percaya akan lebih banyak customer
lain yang tertarik membeli produk ENDANKA.
 Media sosial: saat ini media sosial menjadi platform terbanyak yang
digunakan untuk mempromosikan atau mem-branding sesuatu, khususnya
di Instagram. Semakin gencar melakukan promosi melalui media sosial,
maka akan semakin banyak orang yang mengetahui produk ENDANKA,
terutama untuk customer yang berlokasi di luar Surabaya. Selain itu
kampanye tentang kepedulian terhadap lingkungan juga makin gencar
dilakukan di media sosial, sehingga dapat menjadi poin plus tersendiri.
 Community Activation: yakni membuat promosi yang bersifat partisipatoris.
Misalnya, customer dapat mengirimkan foto dengan tote bag ENDANKA
melalui media sosial Instagram beserta dengan hashtag untuk mendapat
voucher diskon atau pun giveaway menarik lainnya. Hal ini secara tidak
langsung customer ikut mempromosikan produk ENDANKA.

II.2.4. Analisis SWOT


a) Strength ( Kelebihan )
1. Keanekaragaman produk tote bag yang ditawarkan dengan berbagai
warna dan jenis kain tenun dari berbagai daerah nusantara sudah
disiapkan sehingga memudahkan konsumen dalam memilih sesuai
selera masing-masing.
2. Desain tote bag yang ditawarkan bersifat eksklusif, karena di tiap
bulannya akan menghadirkan desain berbeda yang diproduksi dalam
jumlah terbatas.
3. Tenaga kerja didapatkan dengan cara bermitra dengan penjahit yang
berada di Surabaya, khususnya sekitar wilayah usaha.
4. Kami menyediakan admin media sosial yang ramah dan fast
response.
9

5. Packaging sudah tidak menggunakan plastik, melainkan


menggunakan kardus atau box die cut.
6. Harga terjangkau bagi semua kalangan.
7. Bahan baku benang berasal dari proses daur ulang botol plastik yang
berpotensi mengurangi limbah plastik.
b) Weakness ( Kekurangan )
1. Katalog produk yang dilihat masih berbentuk digital. Pembeli belum
benar-benar bisa melihat pesanan produknya secara nyata.
2. Bahan baku benang belum dapat diproduksi sendiri, masih membeli
produk benang daur ulang.
3. Belum ada outlet / offline store.
4. Kekurangan sumber daya modal.
5. Pengelola masih berstatus sebagai mahasiswa dan kurang
pengalaman berwirausaha, memungkinkan terjadinya kontrol yang
kurang baik.
c) Opportunity ( Peluang )
Peluang yang dapat diidentifikasikan berdasarkan lingkungan eksternal
perusahaan adalah :
1. Belum ada usaha sejenis di daerah Jawa Timur.
2. Promosi dan transaksi jual beli yang fleksibel.
3. Belum banyak yang menggunakan bahan baku benang yang berasal
dari proses daur ulang botol plastik.
d) Threats ( Hambatan )
1. Banyak offline store tas yang beredar di Indonesia dengan harga
yang bersaing dan sudah merupakan produk nyata.
2. Bahan baku belum bisa diproduksi sendiri.
3. Harus mampu berinovasi dan kreatif dalam mengemas dan menjual
produk
10

II.3. KEUANGAN
II.3.1. Biaya Tetap (Fixed Cost)
1. Alat kerja
Deskripsi jumlah satuan Biaya satuan jumlah biaya
Gunting kertas 1 Rp 20,000 Rp 20,000
Gunting kain 1 Rp 75,000 Rp 75,000
Gunting benang 1 Rp 50,000 Rp 50,000
Mesin jahit 1 Rp 2,000,000 Rp 2,000,000
Penggaris pola 1 Rp 70,000 Rp 70,000
Pendedel benang 2 Rp 5,000 Rp 10,000
TOTAl Rp 2,225,000

2.Media Promosi
Deskripsi jumlah satuan Biaya satuan Jumlah biaya
X - Banner 60x160 cm Rp 75,000 Rp 75,000
TOTAL Rp 75,000

3. Perabot dan alat


kantor
Deskripsi jumlah satuan Biaya satuan Jumlah biaya
Meja dan kursi 1 set Rp 500,000 Rp 500,000
Kamera 1 set Rp 4,000,000 Rp 4,000,000
Laptop 1 set Rp 6,700,000 Rp 6,700,000
TOTAL Rp 11,200,000

4. Ringkasan Aset
Deskripsi Nilai
Alat Kerja Rp 2,225,000
Media Promosi Rp 75,000
Perabot dan Alat
kantor Rp 11,200,000
Tempat untuk outlet
dan storage (sewa 1
tahun) Rp 6,000,000
JUMLAH Rp 19,500,000
11

II.3.2. Biaya Variabel (Variabel Cost)


1.Biaya pembelian bahan baku & pengemasan (50 pcs totebag)

jumlah yang di
Deskripsi Biaya Satuan Jumlah Biaya
perlukan
Kain kanvas 16 meter Rp 45,000 Rp 720,000
Kain tenun 5 kain Rp 100,000 Rp 500,000
Kain Nylon Waterproof
16 meter Rp 20,000 Rp 320,000
(inner tas)
Benang polyester (benang
1 roll Rp 40,000 Rp 40,000
plastik)
Velcro 1 roll Rp 40,000 Rp 40,000
Ritsleting 7 meter Rp 20,000 Rp 140,000
Kardus packaging 50 pcs Rp 3,000 Rp 150,000
Kertas Pola 1 roll Rp 50,000 Rp 50,000
Pensil kain 1 pack Rp 20,000 Rp 20,000
Pensil kertas 2 pcs Rp 5,000 Rp 10,000
Penghapus 5 pcs Rp 2,000 Rp 10,000
TOTAL Rp 2,000,000
2. Biaya Operasional Lainya
Deskripsi Biaya perbulan penjelasan
upah penjahit Rp 500,000 Rp 10.000/pcs
pemasaran Rp 500,000 instagram ads dan endorsement
koneksi internet Rp 300,000
bahan bakar (transportasi) Rp 200,000 4 orang
Jumlah Rp 1,500,000

3. Ringkasan Modul Kerja


Deskripsi Biaya per bulan
Pembelian bahan baku Rp 2,000,000
Biaya Operasional lainya Rp 1,500,000
TOTAL Rp 3,500,000

II.3.3. Biaya Total (Total Cost)


Total Cost = Fixed Cost + Variabel Cost
= Rp. 19.500.000 + Rp. 3.500.000
= Rp. 23.000.000
II.3.4. Harga per Unit
HPP = (Rp. 2.000.000 : 50 pcs) + Rp. 10.000
= Rp. 50.000
12

Harga jual per unit Rp. 100.000.


II.3.5. Break Even Point (BEP)
1. Kapasitas produksi 50 unit
Rp
Biaya variabel unit 70,000
BEP unit 650
Rp
BEP rupiah 65,000,000

2. Kapasitas produksi 100 unit


Rp
Biaya variabel unit 35,000
BEP unit 300
BEP rupiah Rp30,000,000

3. Kapasitas produksi 150 unit


Rp
Biaya variabel unit 23,333
BEP unit 254
BEP rupiah Rp25,400,000
13

II.3.6. Analisis Keuntungan


Merencanakan Penjualan dan Laba

Keterangan Bulan ke
(Produksi 50 pcs) 1 2 3
A. Pendapatan penjualan Rp 5,000,000 Rp 5,000,000 Rp 5,000,000
B. Biaya Langsung
Bahan baku Rp 2,000,000 Rp 2,000,000 Rp 2,000,000
C. Biaya Tidak Langsung
Gaji karyawan Rp 500,000 Rp 500,000 Rp 500,000
Pemasaran Rp 500,000 Rp 500,000 Rp 500,000
Koneksi internet Rp 300,000 Rp 300,000 Rp 300,000
bahan bakar (transportasi) Rp 200,000 Rp 200,000 Rp 200,000
Total Rp 1,500,000 Rp 1,500,000 Rp 1,500,000
D. Laba Kotor Rp 1,500,000 Rp 1,500,000 Rp 1,500,000
E. Donasi (15%) Rp 225,000 Rp 225,000 Rp 225,000
F. Laba bersih Rp 1,275,000 Rp 1,275,000 Rp 1,275,000

Keterangan Bulan ke
(Produksi 50 pcs) 4 5 6
A. Pendapatan penjualan Rp 5,000,000 Rp 5,000,000 Rp 5,000,000
B. Biaya Langsung
Bahan baku Rp 2,000,000 Rp 2,000,000 Rp 2,000,000
C. Biaya Tidak Langsung
Gaji karyawan Rp 500,000 Rp 500,000 Rp 500,000
Pemasaran Rp 500,000 Rp 500,000 Rp 500,000
Koneksi internet Rp 300,000 Rp 300,000 Rp 300,000
bahan bakar (transportasi) Rp 200,000 Rp 200,000 Rp 200,000
Total Rp 1,500,000 Rp 1,500,000 Rp 1,500,000
D. Laba Kotor Rp 1,500,000 Rp 1,500,000 Rp 1,500,000
E. Donasi (15%) Rp 225,000 Rp 225,000 Rp 225,000
F. Laba bersih Rp 1,275,000 Rp 1,275,000 Rp 1,275,000
14

Keterangan Bulan ke
(Produksi 100 pcs) 7 8 9
A.Pendapatan penjualan Rp 10,000,000 Rp 10,000,000 Rp 10,000,000
B. Biaya Langsung
Bahan baku Rp 4,000,000 Rp 4,000,000 Rp 4,000,000
C.Biaya Tidak Langsung
Gaji karyawan Rp 1,000,000 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
Pemasaran Rp 500,000 Rp 500,000 Rp 500,000
Koneksi internet Rp 300,000 Rp 300,000 Rp 300,000
bahan bakar (transportasi) Rp 200,000 Rp 200,000 Rp 200,000
Total Rp 2,000,000 Rp 2,000,000 Rp 2,000,000
D. Laba Kotor Rp 4,000,000 Rp 4,000,000 Rp 4,000,000
E. Donasi (15%) Rp 600,000 Rp 600,000 Rp 600,000
F. Laba bersih Rp 3,400,000 Rp 3,400,000 Rp 3,400,000

Keterangan Bulan ke
(Produksi 150 pcs) 10 11 12
A.Pendapatan penjualan Rp 15,000,000 Rp 15,000,000 Rp 15,000,000
B. Biaya Langsung
Bahan baku Rp 6,000,000 Rp 6,000,000 Rp 6,000,000
C.Biaya Tidak Langsung
Gaji karyawan Rp 1,500,000 Rp 1,500,000 Rp 1,500,000
Pemasaran Rp 500,000 Rp 500,000 Rp 500,000
Koneksi internet Rp 300,000 Rp 300,000 Rp 300,000
bahan bakar (transportasi) Rp 200,000 Rp 200,000 Rp 200,000
Total Rp 2,500,000 Rp 2,500,000 Rp 2,500,000
D. Laba Kotor Rp 6,500,000 Rp 6,500,000 Rp 6,500,000
E. Donasi (15%) Rp 975,000 Rp 975,000 Rp 975,000
F. Laba bersih Rp 5,525,000 Rp 5,525,000 Rp 5,525,000
15

III. PENUTUP
III.1. Kesimpulan
ENDANKA merupakan produk tote bag yang ramah lingkungan. Di
mana biasanya tote bag kebanyakan dipadukan dengan gambar sablon yang
lucu, sementara di sini kami menghadirkan tote bag berbahan baku kanvas
dipadukan dengan benang hasil daur ulang limbah botol plastik dan kain
tenun khas Nusantara. Produk yang kami produksi ini bertujuan untuk
mendorong masyarakat menyadari tentang pentingnya gaya hidup ramah
lingkungan untuk masa depan yang berkelanjutan. Di samping itu produk
tote bag kami dapat menjadi alternatif pengganti plastik kresek dan bisa
digunakan berulang kali.
Proses pemasaran pada tahap awal dilakukan dengan membuka
stand kemudian di tahap selanjutnya, akan dilakukan promosi dengan
memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook, LINE dan WA
agar para konsumen lebih mengenal produk.

III.2. Saran
Produk ENDANKA mengutamakan unsur ramah lingkungan (daur
ulang) yang terkandung pada setiap produk yang kami produksi, sehingga
terdapat perbedaan antara produk kami dengan produk yang sejenis di
pasaran. Oleh karena itu konsistensi dan kreativitas merupakan hal yang
sangat penting dalam mengembangkan bisnis ini untuk menghasilkan
produk yang ramah lingkungan dan populer.
16

IV. LAMPIRAN
IV.1. FORMULIR PENDAFTARAN
17
18

IV.2. LEMBAR ORISINALITAS


19

IV.3. FOTO PRODUK (SAMPEL)


20

IV.4. LOGO DAN PACKAGING

Anda mungkin juga menyukai