Disusun Oleh:
JURUSAN KIMIA
2013
I. PENDAHULUAN
Dewasa ini, ketergantungan petani akan pupuk kimia semakin besar. Hal
tersebut berdampak pada penggunaan pupuk kimia yang berlebihan, sehingga
dapat menimbulkan berbagai masalah. Masalah umum yang sering dihadapi
seperti kesuburan tanah yang dalam hal ini berhubungan dengan tanaman yang
dibudidayakan. Karena begitu pentingnya kesuburan tanah bagi petani, maka
masalah ini perlu mendapat perhatian khusus.
Pengetahuan serta perhatian yang baik terhadap dampak negatif dari
penggunaan pupuk kimia akan membuat masyarakat semakin paham dan bijak.
Demi menjaga kesuburan tanah saat ini perlu dilakukan langkah-langkah guna
menyelesaikan masalah ini. Misalnya seperti kombinasi dengan pengunaan pupuk
organik, pemakaian sesuai dosis, dan memahami kandungan pupuk kimia yang
akan digunakan. Dengan berbagai perhatian yang diberikan serta usaha yang
dilakukan, diharapkan bahwa masalah degradasi kesuburan tanah ini dapat diatasi.
Masalah degradasi kesuburan tanah ini merupakan hal yang sangat serius, yang
berkaitan dengan pembudidaya tanaman. Sehinga hal ini berhubungan erat dengan
petani yang mencakup masalah kesejahteraan pertani nantinya.
2
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang dapat dirumuskan berdasarkan latar belakang yang tekah
disusun antara lain:
1. Apa saja jenis dan kandungan pupuk anorganik (terbuat dari bahan
kimia)?
2. Bagaimanakah dampak yang ditimbulkan dari penggunaan pupuk
anorganik?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesuburan tanah?
1.3 Tujuan
3
II PEMBAHASAN
4
Dampak dari penggunaan pupuk anorganik menghasilkan peningkatan
produktivitas tanaman yang cukup tinggi. Namun penggunaan pupuk anorganik
dalam jangka yang relatif lama umumnya berakibat buruk pada kondisi tanah.
Tanah menjadi cepat mengeras, kurang mampu menyimpan air dan cepat menjadi
asam yang pada akhirnya akan menurunkan produktivitas tanaman (Parman,
2007).
Pengembalian bahan organik ke dalam tanah merupakan hal yang mutlak
dilakukan untuk mempertahankan lahan pertanian agar tetap produktif. Dua alasan
yang selama ini dikemukakan para ahli adalah (1) pengolahan tanah yang dangkal
selama bertahun-tahun mengakibatkan menurunnya kandungan C dan N-organik,
(2) penggunaan pupuk seperti urea, KCL, dan TSP telah melampaui batas
efisiensi teknis dan ekonomis sehingga efisiensi dan pendapatan bersih yang
diterima petani dari setiap unit pupuk yang digunakan semakin menurun. Kedua
alasan tersebut memberikan dampak yang buruk bagi pertanian di masa
mendatang jika tidak dimulai tindakan antisipasinya (Musnamar, 2003).
Tingkat kesuburan tanah dipengaruhi beberapa faktor antara lain
keanekaragaman mikroba tanah: faktor iklim seperti suhu, curah hujan,
kelembaban, faktor nutrisi dan lingkungan, serta populasi mikroorganisme yang
merupakan indikator tingkat kesuburan tanah (Purwaningsih 2004).
5
Saat ini Pemerintah menyadari betapa berbahaya akibat dari pemakaian
pupuk kimia yang tidak terkontrol akibat murahnya pupuk kimia subsidi, untuk
itulah mulai tahun 2011 ybl. pemerintah mulai mengurangi subsidi pupuk kimia
kemudian mengganti dengan mensubsidi pupuk ramah lingkungan yang tidak
meninggalkan residu dalam tanah. Menganjurkan ke petani melalui petugas
lapangan untuk lebih meningkatkan penggunaan pupuk organik baik cair maupun
padat (http://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk).
6
III KESIMPULAN
Pengunaan pupuk kimia yang berlebihan (melebihi dosis dan terus menerus)
akan berdampak buruk bagi kesuburan tanah karena pengaruh negatif molekul
kimiawi yang merusak regenerasi humus.
7
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2009). Jenis dan Sifat Pupuk Anorganik. [online]. Diakses dari
http://pustaka.litbang.deptan.go.id/bppi/lengkap/bpp09038.pdf pada
tanggal 7 Juni 2013 di Jakarta.
Anonim. (2013). Pupuk. [online]. Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk
pada tanggal 7 Juni 2013 di Jakarta.
Anonim. (2013). Chapter I. [online]. Diakses dari
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21783/5/Chapter%20I.pd
f pada tanggal 7 Juni 2013 di Jakarta.