05 Jundi PDF
05 Jundi PDF
SKRIPSI
Disusun oleh :
MUSA AL JUNDI
12020110130075
i
PERSETUJUAN SKRIPSI
PROVINSI-PROVINSI DI INDONESIA
ii
PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN
PROVINSI-PROVINSI DI INDONESIA
Tim Penguji
Mengetahui
Pembantu Dekan I
……………….
(Anis Chariri, S.E., M.Com., Ph.D, Akt.)
NIP 196708091992031001
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini saya, Musa Al Jundi, menyatakan bahwa
hasil tulisan saya sendiri. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya
bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang
lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian
kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari
penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan/atau
tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin itu, atau yang saya
ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan daftar penulis aslinya.
diatas secara sengaja, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya
ajukan sebagai hasil tulisan saya. Apabila kemudian terbukti bahwa saya
melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil
pemikiran saya sendiri, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan
( Musa Al Jundi )
NIM : 12020110130075
iv
MOTTO
v
PERSEMBAHAN
1. Umi dan Abah, yang telah membesarkan, mendidik, dan mengiringi langkahku
dengan do’a-do’anya,
Amin,
6. Almamaterku.
vi
ABSTRAK
Kata Kunci : Kemiskinan, Regresi Panel Data, Fixed Effect Model Least
Square Dummy Variable.
vii
ABSTRACT
This study analyzes several factors that affect poverty rates in Indonesia in
the period 2007 to 2012, and then identify the difference poverty rates between
provinces by making one of the province as a base of comparison. The data used
in this study is a panel data from 2007 to 2012 with a total study sample of 33
provinces in Indonesia that Province Jakarta become research base. Panel model
used in this analysis is the approach of Fixed Effect Model (FEM) using the Least
Square Dummy Variable (LSDV).
Panel regression model used in this study has been tested classical
assumption, panel regresion model is not affected by multicollinearity,
autocorrelation, heteroscedasticity, and the data were normally distributed, with
R-squared of 0.098. the results of the research in this paper shows PDRB ADHK
significant negatively affect on poverty rate, Average Length of School significant
negative effect on poverty rate, the minimum wage significant negatively affect
poverty rate, unemployment significant positive affect poverty rate, and inflation
has significant positive effect on poverty rate.
Based on this research, all independent variables significantly affect overall
and in accordance with the existing theory, so it can be driven through
government programs to reduce the level of poverty there.
Keywords : Poverty, Panel Data Regression, Fixed Effect Least Square
Dummy Variable Model.
viii
KATA PENGANTAR
namun berkat do’a, bimbingan, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima
1. ALLAH SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayahnya yang telah
skripsi ini.
motifasi, dan dukungan yang tiada henti selalu diberikan kepada penulis
3. Prof. Drs. H. Mohammad Nasir, M.Si., Akt., Ph.D selaku Dekan Fakultas
memberikan masukan ilmu serta saran yang sangat berguna bagi penulis
ix
5. Evi Yulia Purwanti, S.E., M.Si selaku dosen wali yang banyak
Nurita, Sandy Juli Maulana dan Risky Dwi Afriadi yang telah
skripsi penulis.
Imam, Nazri, Yusuf dll) yang telah memberikan semangat, hiburan, dan
Musa Al Jundi
(12020110130075)
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………………………………………i
PERSETUJUAN SKRIPSI……………………………………………………………………………………………………ii
PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN………………………………………………………………………………....iii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI..………………………………………………………………………….iv
MOTTO…………….………….………………………………………………………………………..……………………….v
PERSEMBAHAN…………………..………….……………………………………………………………………………..vi
ABSTRAK…………………………………………………………………………………………………………………......vii
ABSTRACK……………………………………………………………………………………………………………………viii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………ix
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………….xi
DAFTAR TABEL…...............................................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………………………………………………xv
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………………………………………………..xvi
xi
2.4 Hipotesis ............................................................................................................ 53
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................................. 55
xii
4.5 Analisis Uji Statistik............................................................................................ 93
4.5.1 Uji Statistik – Signifikansi Parameter Individual (Uji t) ................................. 93
4.5.2 Uji Statistik – Signifikansi Simultan (Uji F) .................................................... 95
4.5.3 Uji Statistik – Koefisien Determinasi (Uji R²) ................................................ 95
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Tingkat Kemiskinan, Kedalaman Kemiskinan, dan Keparahan Kemiskinan
di Indonesia 2007-2012……………………………………………………………………..……….4
Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia 2007-2012………………………………………5
Tabel 1.3 PDB Konstan dan Laju Pertumbuhan Perekonomian Indonesia 2007-2012…7
Tabel 1.4 Rata-Rata Lama Sekolah di Indonesia 2007-2012……………………………………….8
Tabel 1.5 Perkembangan Rata-Rata Upah Minimum di Indonesia 2007-2012…………….9
Tabel 1.6 Jumlah Pengangguran Terbuka di Indonesia 2007-2012……………………………11
Tabel 1.7 Tingkat Inflasi di Indonesia……………………………………………………………………….12
Tabel 4.1 Kapadatan Penduduk Miskin di Indonesia 2007-2012……………………………….74
Tabel 4.2 Tingkaat Kemiskinan 33 Provinsi di Indonesia 2007-2012…………………………76
Tabel 4.3 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 33 Provinsi
di Indonesia 2007-2012…………………………………………………..………………………..78
Tabel 4.4 Rata-Rata Lama Sekolah Dasar 33 Provinsi di Indonesia 2007-
2012………………………………………………………………………………………………………….80
Tabel 4.5 Upah Minimum Regional 33 Provinsi di Indonesia 2007-2012…………………..82
Tabel 4.6 Tingkat Pengangguran Terbuka 33 Provinsi di Indonesia…………………………..84
Tabel 4.7 Tingkat Inflasi 33 Provinsi di Indonesia……………………………………………………..86
Tabel 4.8 Hasil Estimasi Model………………………………………………………………………………...87
Tabel 4.9 Deteksi Autokorelasi…………………………………………………………………………………89
Tabel 4.10 Deteksi Heteroskedastisitas………………………………………………………………………90
Tabel 4.11 Deteksi Normalitas……………………………………………………………………………………91
Tabel 4.12 Hasil Estimasi Akhir…………………………………………………………………………………..93
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Rasio Tingkat Kemiskinan Beberapa Negara ASEAN…………………………………….3
Gambar 2.1 Paradigma Lingkaran Kemiskinan….……..……………………………………………………21
Gambar 2.2 Paradigma Kemiskinan Baru………………………………………………………………………22
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Data Variabel Penelitian………………………………………………………………………….112
Lampiran II Estimasi Regresi Fixed Effect Model Least Square Dummy Variabel
Uji Asumsi Klasik, dan HAC Newes-West…..…………………………………………….117
Lampiran III Perbandingan Penelitain dengan Penelitian Terdahulu…………………………..123
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga
penduduk di Indonesia.
1
2
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; (5) Perpu No. 3
sosial, ekonomi, maupun alam pada setiap daerah, dengan tujuan untuk
terpadu.
Gambar 1.1
Rasio Tingkat Kemiskinan pada $2/day (PPP) (% Populasi)
Beberapa Negara di Sekitar Asia Tenggara Tahun 2010
30
25
20
Axis Title
15
10
0
Ind Cam Lao Mal Bru Phil Thai Viet Chi Jpn
<$2 14.29 17.46 24.83 0.15 0 13.78 0.68 13.53 8.1 0
Sumber : www.worldbank.org
ratio tingkat kemiskinan yang telah ditetapkan oleh World Bank pada
negara-negara disekitarnya, yaitu sebesar 14.29% pada tahun 2010. Hal ini
pendapatan kurang dari $2/day atau masih berada dibawah garis kemiskinan
Tabel 1.1
Tingkat Kemiskinan, Kedalaman Kemiskinan, dan Keparahan
Kemiskinan di Indonesia Tahun 2007-2012 (%)
Kedalaman Keparahan
Tahun Tingkat Kemiskinan
Kemiskinan Kemiskinan
2007 16.58 2.99 0.84
2008 15.42 2.77 0.76
2009 14.15 2.50 0.68
2010 13.33 2.21 0.58
2011 12.49 2.08 0.55
2012 11.66 1.90 0.49
Sumber : www.bps.go.id
telah ditetapkan oleh Badan Pusat Statistika. Berdasarkan Tabel 1.1, tingkat
mencapai 11.66 %.
penurunan pada setiap tahunnya hingga pada tahun 2012 mencapai 1.9%.
Tabel 1.2
Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia
Tahun 2007-2012
Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Miskin Tingkat Kemiskinan
Tahun
Indonesia (Jiwa) (Jiwa) (%)
2007 224,175,512.67 37,168,300.00 16.58
2008 233,225,032.43 35,963,300.00 15.42
2009 229,893,992.93 32,530,000.00 14.15
2010 232,733,683.42 31,023,400.00 13.33
2011 240,343,714.97 30,018,930.00 12.49
2012 245,236,706.69 28,594,600.00 11.66
Sumber : www.bps.go.id
pada setiap negara cenderung berbeda, hal ini dikarenakan standar hidup
6
layak (minimal) dan kondisi sosial ekonomi pada setiap negara juga
berbeda.
setelah Amerika Serikat, China, dan India. Pada tabel 1.2 tercatat jumlah
mencapai 28,594,600 jiwa pada tahun 2012 dari jumlah total penduduk
2006; Adit Agus : 2010; Rahmawati : 2011; Octa Ryan : 2013) , yaitu :
- Upah Minimum berupa Upah Minimum Nasional pada level nasional dan
- Tingkat Inflasi berupa Tingkat Inflasi pada level nasional maupun daerah
Tabel 1.3
PDB Konstan dan Laju Pertumbuhan Perekonomian Indonesia 2000
Tahun 2007-2012
2006 1,777,950.00
2007 1,890,607.00 6.34
2008 1,999,407.00 5.75
2009 2,094,358.00 4.75
2010 2,222,987.00 6.14
2011 2,364,065.00 6.35
2012 2,512,992.00 6.30
Sumber : www.bps.go.id
dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu atau
Table 1.4
Rata-Rata Lama Sekolah di Indonesia
Tahun 2007-2012 (tahun)
2007 7.47
2008 7.57
2009 7.72
2010 7.92
2011 7.94
2012 8.08
Sumber : www.bps.go.id
dipandang sebelah mata. Jika dunia pendidikan dalam suatu bangsa tidak
meningkat pada periode tahun 2007-2012. Pada tahun 2007 Rata-Rata Lama
sampai pada tahun 2012 Rata-Rata Lama Sekolah mencapai 8.08 tahun. Hal
Tabel 1.5
Perkembangan Rata-Rata Upah Minimum Nasional di Indonesia
Tahun 2007-2012
Tahun Upah Minimum Nasional (Rp)
2007 667,900
2008 743,200
2009 830,700
2010 908,800
2011 988,800
2012 1,119,100
Sumber : www.bps.go.id
pasal 4, pasal 8, pasal 11, pasal 20, dan pasal 21 Peraturan Menteri Tenaga
kemiskinan, tenaga kerja yang tidak memperoleh upah cukup tidak akan
lagi terhadap daerah kota dimana harga barang dan jasa yang tinggi,
jasa yang ada, sehingga dengan terpenuhinya kebutuhan barang dan jasa
Tabel 1.6
Jumlah Pengangguran Terbuka di Indonesia
Tahun 2007-2012
kerja yang relatif lambat dan tingkat pertumbuhan angkatan kerja yang
7,170,523 jiwa pada tahun 2013, namun sempat mengalami kenaikan pada
Tabel 1.7
Tingkat Inflasi di Indonesia
Tahun 2007-2012
Tahun Tingkat Inflasi
2007 6.59
2008 11.06
2009 2.78
2010 6.96
2011 3.79
2012 4.30
Sumber : www.bps.go.id
atau turunnya daya jual mata uang suatu negara, inflasi sering terjadi karena
masyarakat lebih besar dibandingkan dengan jumlah barang atau jasa yang
jasa, meningkatnya harga kebutuhan barang dan jasa akan menurunkan daya
fluktuatif pada periode tahun 2007-2012. Pada tahun 2007 tingkat inflasi di
secara tajam pada tahun 2008 dan 2009, pada 2008 tingkat inflasi meningkat
gangguan inflasi dari luar (kenaikan BBM dan pangan) sehingga hasil dari
untuk mengurangi dampak secara tidak langsung dari kenaikan BBM dan
pangan yang disebabkan karena krisis global dimana terjadi kenaikan harga
minyak dunia.
basis pembandingnya.
14
saja yang perlu dipacu untuk mengatasi masalah kemiskinan pada setiap
provinsi.
provinsi;
provinsi-provinsi di Indonesia?
provinsi-provinsi di Indonesia?
Indonesia?
Tujuan Penelitian
provinsi-provinsi di Indonesia
provinsi di Indonesia
Kegunaan Penelitian
yang mempengaruhinya
yang dibahas pada setiap bab dengan tujuan untuk penjelas dan ketepatan
penelitian.
TELAAH PUSTAKA
2.1.1 Kemiskinan
hidup layak yang ditetapkan oleh Badan Pusat Statistika pada 2012
sehat dan lebih baik sesuai standar hidup, memiliki harga diri dan
22,000.00/hari.
18
19
latar belakang yang cukup panjang dan rumit sehingga sangat sulit
temurun
Gambar 2.1
Paradigma - Lingkaran Kemiskinan
Kekurangan
modal
Investasi Produktifitas
rendah rendah
Tabungan Pendapatan
Rendah rendah
Kemiskinan
meningkat
negara tidak memiliki ujung pangkal, artinya negara miskin itu karena
Gambar 2.2
Paradigma Baru Kemiskinan
sumber : Ragnar Nurkse (1953) dalam Mudrajat Kuncoro (2000), Edi Suharto PhD, Sukidjo 2009, WorldBank
kebutuhan hidupnya.
mampunya bersaing.
- Politik, daerah dengan kondisi politik yang tidak baik, dimana pada
kemiskinan relatif.
kebijakan yang ada menjadi permasalahan yang ada saat ini, terlebih
lagi pada negara yang luas dan masih berkembang seperti Indonesia,
- Kemiskinan Absolut
melangsungkan hidup.
- Kemiskinan Relatif
- Kemiskinan Kultural
usaha dari pihak lain maupun ada peluang, dengan kata lain
26
menjadi empat :
11,000.00/hari.
2006; Adit Agus : 2010; Rahmawati : 2011; Octa Ryan : 2013), dalam
terhadap kemiskinan.
kemiskinan.
kemiskinan.
jangka panjang.
Malthus, dan John Straurt Mill) dan kaum neo-classic (Robert Solow
dan Trevor Swan), yaitu : (1) Jumlah penduduk; (2) Jumlah stok
barang dan modal; (3) Luas tanah dan kekayaan alam; dan (4)
seluruh unit produksi, baik berupa barang dan jasa dalam suatu
29
acuan yang ada, digunakan untuk melihat pola petumbuhan dari tahun
ke tahun.
penyajian, yaitu :
tambah.
PDRB riil merupakan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung
acuan atau tahun dasar, baik pada saat menghitung atau menilai
terhadap kemiskinan.
2.1.3 Pendidikan
prioritas utama.
a. Pendidikan formal
yaitu :
- Pendidikan dasar
terdiri dari dua jenjang, yaitu (1) Sekolah Dasar (SD) ataupun
- Pendidikan menengah
- Pendidikan tinggi
b. Pendidikan nonformal
c. Pendidikan informal
dan nonformal.
sekolah 6 tahun).
suatu daerah
berpendapatan rendah.
jumlah imbalan yang diterima oleh tenaga kerja secara tetap dan
upah pokok dan tunjangan tetap bagi pekerja pada tingkat paling
bawah dan bermasa kerja kurang dari satu tahun yang berlaku pada
Indonesia.
2.1.5 Pengangguran
- Pengangguran friksional
keinginannya.
- Pengangguran struktural
b. Persaingan global
memunculkan pengangguran.
c. Kemunduran perekonomian
pengangguran
- Pengangguran alamiah
alami.
- Pengangguran konjungtur
1. Pengangguran terbuka
2. Penganggruan tersembunyi
3. Pengangguran musiman
setengah menganggur.
dalam masyarakat.
43
2.1.6 Inflasi
pokok masyarakat atau turunnya daya jual mata uang suatu negara,
jumlah barang atau jasa yang tersedia. Tingkat inflasi ideal atau
Kondisi ideal tingkat inflasi pada negara maju berbeda dengan kondisi
kenaikan harga barang atau jasa secara umum dalam suatu daerah atau
pokok masyarakat atau turunnya daya jual mata uang dalam suatu
meningkat.
45
mengurangi investasi
10%).
d. Hyper inflasi, merupakan tingkat inflasi lebih dari 100 persen ( I >
100%).
turunnya daya jual mata uang suatu negara, inflasi sering terjadi
46
dan jasa dalam masyarakat, sehingga harga barang dan jasa menjadi
Dimana :
I : Inflasi (%)
Βo : Konstanta
ε : Residual
tingkat kemiskinan.
sebagai berikut :
Dimana :
ε : Residual
SD, SMP, SMA, dan diploma, serta dummy krisis terhadap kemiskinan
DummyKrisis + ε (2.3)
Dimana :
ε : Residual
tingkat kemiskinan
Dimana :
βo : Intercept
ε : Residual
Dimana :
K : Kemiskinan (%)
P : Pengangguran (%)
D : Dummy Provinsi
sebagai berikut :
K = βo + β1 Y + β2 PD + β3 U + β4 P + β5 I + γD (γ1D1 + …. +
Dimana :
K : Kemiskinan (%)
ε : Residual
βo : Intercep
2.4 Hipotesis
penelitian yang disusun berdasarkan teori terkait yang akan dianalisis yang
kemiskinan.
METODE PENELITIAN
55
56
berupa nilai tambah barang dan jasa menggunakan harga pada tahun
tertentu (2010) yang digunakan sebagai acuan atau tahun dasar, baik saat
dalam satuan milliar rupiah, data diunduh melaui Badan Pusat Statistika.
tahun 2007-2012 dalam satuan rupiah, data diunduh melalui Badan Pusat
Statistika.
57
Indonesia pada tahun 2007-2012 dalam satuan persen. Data diunduh dari
pokok masyarakat atau turunnya daya jual mata uang suatu negara,
Indonesia per tahun, pada periode tahun 2007-2012 dalam satuan persen.
Data diunduh dari Badan Pusat Statistika dalam Kementrian PPN atau
Bappenas
hasil olahan sendiri, seperti diunduh dari Badan Pusat Statistik; dokumen-
kabar, majalah, atau media cetak lainnya. Data sekunder yang digunakan
merupakan data panel yang terdiri dari data deret waktu (time-series data)
untuk kurun waktu 2007-2012 seta data deret unit (cross-section) yang
Nasional.
data kuantitatif, berupa data sekunder yang didapatkan dari Badan Pusat
analisis panel data (pooled data) sebagai alat mengolah data menggunakan
deret waktu (time-series data) data berupa data tahun yakni 2007-2012 dan
Indonesia.
sebagai berikut :
59
2, 3, … N; t = 1, 2, 3, … T ………………………………………….. (3.1)
Dimana :
N : Σ observasi (cross-section)
T : Σ waktu (time-series)
4. Data panel dapat mendeteksi dan mengukur efek yang secara sederhana
tidak dapat diukur oleh data cross-section murni atau time-series murni.
Fixed Effect Square Least Square Dummy Variabel / FEM LSDV; (3) Model
Square Least Square Dummy Variabel / FEM LSDV mengingat tujuan dari
LSDV) dengan memasukkan satu unit cross-section sebagai basis dan unit
γ12 D12 + γ13 D13 + γ14 D14 + γ15 D15 + γ16 D16 + γ17 D17 + γ18 D18 + γ19 D19
+ γ20 D20 + γ21 D21 + γ22 D22 + γ23 D23 + γ24 D24 + γ25 D25 +γ26 D26 + γ27 D27
+ γ28 D28 + γ29 D29 + γ30 D30 + γ31 D31 + γ32 D32 + εit ……………… (3.2)
Dimana :
K : Kemiskinan (%)
D1 : Aceh
D2 : Sumatera Utara
D3 : Sumatera Barat
62
D4 : Riau
D5 : Jambi
D6 : Sumatera Selatan
D7 : Bengkulu
D8 : Lampung
D13 : DI Yogyakarta
D15 : Banten
D16 : Bali
D27 : Gorontalo
D29 : Maluku
D32 : Papua
ε : Residual
maka persamaan yang ada diuji dengan menggunakan uji asumsi klasik dan
uji statistik, dimana uji asumsi klasik ini digunakan untuk mendeteksi
apakah terjadi penyimpangan terhadap uji asumsi klasik dan apakah uji
multikolinearitas.
secara time maupun cross satu sama lain. Apabila terdapat korelasi
autokorelasi.
dalam model regresi linear memiliki variansi residual atau tidak untuk
besar dari nilai X² tabel berarti dalam model probabilitas residual tidak
secara normal.
White. Prosedur dalam metode ini juga hanya valid pada sample yang
koefisien regresi parsial (uji t), pengujian koefisien regresi secara bersama-
digunakan :
Kemiskinan (K).
Kemiskinan (K).
Kemiskinan (K).
Kemiskinan (K).
Kemiskinan (K).
69
Kemiskinan (K).
provinsi basis.
provinsi basis.
Dimana :
- Jika t-hitung > t-tabel maka Ho ditolak, artinya salah satu variabel
secara signifikan.
- Jika t-hitung < t-tabel maka Ho diterima, artinya salah satu variabel
signifikan.
semakin mendekati 1 (satu) dan lebih dari α = 0.1 atau 10%, maka
secara signifikan.
bersama-sama.
bersama-sama.
Dimana:
N : Jumlah observasi
semakin mendekati 1 (satu) dan lebih dari α = 0.1 atau 10%, maka
dependen.
bentuk persen 0 (nol) sampai 100 persen. Jika nilai R² mendekati nol,
dependen.
Dimana :