Pembimbing :
dr. Dublianus, Sp.An
dr. Tati Maryati, Sp.An
Disusun oleh :
Elian Kadang 03015064
Jessica Riama Tobing 03015093
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
anugerahNya sehingga presentasi kasus ini yang berjudul “ Eksisi Pada Tumor
Regio Frontal dengan General Anestesi “ dapat kami selesaikan. Presentasi kasus
ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan kepaniteraan klinik
bagian anestesiologi di RSUD Cilegon.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada dr. Dublianus, Sp.An dan dr.
Tati Maryati, Sp.An, selaku konsulen bagian anestesiologi RSUD Cilegon atas
waktu yang diberikan dalam memberikan bimbingan, saran, masukan dan motivasi
sehingga presentase kasus ini dapat kami selesaikan dengan baik.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : niswatun hasanah
Jenis Kelamin : perempuan
Umur : 30 (70 KG) puasa dr jam 10 mlm
Pekerjaan : IRT/ wiraswasta
Pendidikan terakhir : SMA / SMA
Alamat : TRC
Agama : Islam
Nomor RM :
Tanggal masuk RS : 16 april 2019 rawat inap
Tanggal Operasi : 18 april 2019
II. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama : keguguran (perdarahan banyak tgl 16 jam 2 malam) sampai
pagi jam 8 masih perdarahan
B. Riwayat Penyakit Sekarang : 2bln gak men, 1 bln mens testpack (-),
selanjutnya (-), tau2 usia kandungan 2 bln/ usia kandungan 8 mgg, perdarahan, mules,
mual, anak 1 cewe (950g) premature 6 bln (kuret), anak 2 cewe (28g) normal di klinik
di bantu bidan, anak 3 kuret
C. Riwayat Penyakit Dahulu : riwayat kuret anak pertama, sakit maag, kontrasepsi
kb suntik, yg anak ke 2 blm sempet kb, pakai kb suntik 3 thn | mens pertama smp, sakit
mengawali mens, lama mens seminggu
D. Riwayat Penyakit Keluarga : HT bapak kandung
E. Riwayat Kebiasaan dan Pengobatan: ortu pasien rokok
F. Riwayat Tindakan Operatif: riwayat kuret
III. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum : tampak biasa saja?? Sedkit pusing karena sering tiduran
B. Kesadaran : composmentis
C. Tanda Vital
Tekanan darah : 130/80
Nadi : 89x/ menit
Pernapasan : 36,7
Suhu : 20x /menit
D. Status Generalis
Kepala : Normochepali, rambut hitam tidak mudah dicabut.
Mata : Pupil bulat ishokor, reflex cahaya langsung +/+ , reflex
cahaya tidak langsung +/+, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-.
Hidung : Bentuk normal, deviasi septum (-), nafas cuping hidung (-
), secret (-)
Telinga : Normotia, membrane timpani intak +/+, nyeri tarik (-),
secret (-)
Mulut : sianosis (-), lidah normoglosia, lidah kotor (-), gigi
berlubamg (-), gigi goyang (-), gigi palsu (-), uvula ditengah, tonsil T1/T1
tidak hiperemis, faring hiperemis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Toraks : Simetris, Cor : BJ I/II regular, Murmur (-), Gallop (-),
Pulmo : suara napas vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-.
Abdomen : Supel (+), bising usus (+), nyeri tekan (-)
Ekstremitas : Akral hangat (+), CRT < 2”, deformitas (-), edema (-).
Hemostasis
Masa Pendarahan : 2.00 menit
Masa Pembekuan: 10.00 menit
Kimia Klinik
SGOT : 19 U/L
SGPT : 11 U/L
Albumin: 5.10 g/dL
Ureum darah : 5 mg/dL
Kreatinin darah : 0,73 mg/dL
Natrium darah : 141,5 mEq/L
Kalium darah : 4.27 mEq/L
Klorida darah : 101,6 mEq/L
Imunoserologi
HbsAg : Non Reaktif
V. DIAGNOSA KERJA
Tumor Regio Frontal
VIII PENATALAKSANAAN
Intravena fluid drip RL 1000cc (selama puasa sampai dengan pasca tindakan)
Informed consent mengenai tindakan operasi Eksisi
Konsul ke bagian anestesi
Informed consent pembiusan : dilakukan operasi pembedahan ekssi dengan
General Anestesi dengan klasifikasi ASA I.
IX. KESIMPULAN
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, maka :
Status Operatif : Tumor Regio Frontal
Jenis Operasi : Eksisi
Jenis Anestesi : General Anestesi (LMA)
BAB III
LAPORAN ANESTESI
A. Preoperatif
Informed Consent (+)
Puasa kurang lebih 6-8 jam
Tidak terdapat gigi goyang dan pemakaian gigi palsu
Riwayat operasi sebelumnya (-), DM (-), HT (-), alergi obat (-), merokok
(-)
Akses IV line terpasang dengan infus RL 1000 cc, mengalir lancar.
Keadaan umum tampak sakit ringan
Kesadaran Compos Mentis
Tanda Vital :
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 89x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36,7 ˚C
Klasifikasi status fisik dan kebigaran
ASA I : Pasien sehat organic, fisiologik, psikiatrik, biokimia.
GCS : 15
Persiapan Alat
S (scope) : Stetoskop dan Laringoskop
T (Tubes) : LMA No 3
A ( Airway) : OPA (orofaring airway) dan NPA ( nasofaring
airway)
T (Tape) : Plester
I (introducer) : Mandrin atau Stilet dari kawat
C (Conector) : Penyambung pipa dan alat anestesi
S (Suction) : Alat penyedot lender, saliva, dll.
Persiapan obat
o Ondansentron 4 mg
o Propofol 200 mg
o Fentany 200 mcg
o Tramadol 100 mg
B. Premedikasi Anestesi
Sebelum dilakukan tindakan anestesi diberikan Ondansentron 4 mg secara bolus
intravena.
C. Tindakan Anestesi
Pasien dalam posisi terlentang, kemudian melakukan informed consent
tehadap tindakan anestesi, fentanyl 100mcg, propofol 200 mg diinjeksi secara
bolus. Kemudian memantau tekanan darah, nadi serta saturasi oksigen pasien
melalui monitor. Kemudian memeriksa reflex bulu mata pasien untuk memastikan
apakah pasien sudah dalam fase hipnotik. Kemudian dilakukan pemasangan face
mask untuk oksigenasi 2-3 menit sambil melihat saturasi oksigen pasien,
dilanjutkan pemasangan LMA dengan ukuran nomor 3. Pemasangan LMA
dilakukan dengan sedikit mengempiskan bagian ujung LMA yang berbentuk oval,
kemudia diberi jelly untuk mempermudah masuknya LMA kemudian LMA
dimasukkan dan cuffnya diisi udara 20-25 cc lalu difiksasi dibagian tengah mulut
pasien. Selanjutnya LMA disambungkan dengan oksigen 2 lpm, Isoflura 2% sambil
tetap di pompa hingga pasien bernapas dengan spontan.