(UNGUENTA)
I. DEFINISI
topikal pada kulit atau selaput lendir. Dasar salep yang digunakan sebagai
hidrokarbon, dasar salep serap, dasar salep yang dapat dicuci dengan air
dan dasar salep larut dalam air. Salep obat menggunakan salah satu dari
digunakan sebagai obat Luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi
III).
luar, sering kali dipakai pada kulit dan mempunyai kensentrasi men-tega
mendekati pH kulit yaitu sekitar 6-7 (Jurnal Penelitian Salep : Andi Nur
Izzati).
II. FORMULA UMUM
R/ Zat aktif
Basis
Zat tambahan
contoh :
Vaselin putih
Vaselin kuning
Parafin encer
Parafin padat
Jelene
Minyak tumbuh-tumbuhan
Contoh :
Hydrophilic petrolatum:
R/ Vaselin album 86
Cera alba 8
Stearyl alcoholi 3
Cholesteroli 3
R/ Lanolini 2
Cetylalcoholi 1
Paraffini Liquidi 5
Acidi Stearinici 9
Propylene gylcoli 5
Aquadest 77,5
Emulsifying wax :
R/ Cetostearylalcoholi 90
Natriilaurysulfat 10
Aquadest 4 ml
d. Dasar salep yang dapat larut dalam air, terdiri dari antara
ii. Tragakan
iii. PGA
a. Salep dasar I
b. Salep Dasar II
Stearilalkohol 30 Bagian
menyerap air.
Propil paraben
Na Laurilsulfat
Propilenglikol
Stearilalkohol 250 bg
Air ad 1000
Air dapat diganti salep dasar emulsi lain. Salep dasar III mudah
dicuci.
d. Salep Dasar IV
Poliglikol 4000 40 bg
Propilenglikol/gliserol ad 100
D.
jam. Jika volume tiap wadah mencapai suhu 1500, wadah yang
aseptik.
a. Emulsifying Ointment
Phenoxyethanol 10
R/ Wool fat 50
Hard paraffin 50
Cetostearilalcohol 50
1. Zat Aktif
Persentase
Preparat Produk komersial Keterangan
lazim zat
Steroid adrenokortikoid
Salep Betametason Valerat Vasoline Ointment 0,1% Preparat ini diindikasikan
untuk mengurangi
Salep Fluosinolon Asetonid Synalar Ointment 0,025% inflamasi
Salep Flurandrenolid Cordan ointment 0,025% dan sebagai manifestasi dari
Salep Hidrokortison Asetat Cortef Acetate 1% dan 2,5% respon kulit terhadap
H2SO4.
mudah dicuci dengan air dari kulit dan pakaian sehingga lebih
terdiri dari konstituen yang larut dalam air. Karena dasar salep
polietilenglikol.
3. Bahan Tambahan
Bahan Pengawet
A. Formula
R/ Oleum Olive 10 %
Adeps Lanae qs
m f Unguenta
sue
B. Penimbangan
= 22,475 gram
= 14,985 gram
2. Kaca Arloji
3. Cawan penguap
4. Spatula/sendok stenlis
5. Sendok tanduk
6. Perkamen
7. Pot salep
8. Vaselin Album
D. Cara Kerja
1. Setarakan timbangan
homogen.
1. Oleum Olive
membeku.
kulit.
asam lemak tak jenuh, minyak zaitun rawan terhadap oksidasi dan
obat keras atau obat narkotik, kadar bahan obat adalah 10%
hidroksida.
nonionis.
tahun lebih.
j. Sterilisasi : otoklaf.
3. ADEPS LANAE
eter P.
b. Kelarutan : tidak larut dalam air, sukar larut dalam etanol dingin,
atau panas dan dalam etanol mutlak dingin, mudah larut dalam
petroleum Jelly
Demikian pula, tidak ada efek samping yang diamati dalam Studi
h. Konsentrasi : 10-30%.
j. PH : 6-7
2000).
B. Uji Homogenitas
itu ukuran partikel nya harus lebih kecil agar dapat terabsorpsi.
Semakin kecil ukuran partikel suatu zat dalam sediaan salep maka
C. Uji pH
akan sangat besar apabila sediaan terlalu asam atau terlalu basa.
kemampuan sebar salep terhadap kulit. Uji ini dilakukan dengan cara :
objek A.
b. Kaca objek B diletakkan di atas sediaan salep.
V. PARAMETER SEDIAAN
1. Nama Sediaan : Salep Pelembab kulit
2. Formula Sediaan dan Fungsi
Formula Konsentrasi Fungsi
Oleum Olivae 10% Zat Aktif (Pelembab Kulit)
Propil Paraben 0,1% Pengawet
Adeps Lanae 10-15% Basis Salep
Vaselin Flavum 10-30% Basis Salep
3. Penimbangan bahan
Oleum olive = 10/100x25 = 2,5 gram
Propilparaben = 0,1/100x25 = 0,025 gram
adeps Lanae = Vaselin 1 : 2
Veselin album dan Adeps = 25 gram - (2,5+0,025) gram
= 25 gram – 2,525 gram
= 22,475 gram
= 14,985 gram
4. Alat-alat yang digunakan
b. Kaca Arloji
c. Cawan penguap
d. Spatula/sendok stenlis
e. Sendok tanduk
f. Kertas perkamen
g. Pot salep
h. Jangka sorong
i. Batang pengaduk
5. Prosedur Kerja
1) Setarakan timbangan
homogen.
1) Uji Organoleptis
2) Uji Homogenitas
3) Uji pH
2) Uji Homogenitas
Replikasi Kejernihan
Rizki Homogen
Yeni Homogen
Safarina Homogen
3) Uji pH
Replikasi pH
Siti pH 5
Setri pH 5
Sumiarti pH 5
Diameter Sebar
Replikasi
Tanpa Beban Beban 100 gram
Syahbarani 7,605 cm 11,37 cm
Yuliani 10,34 cm 11,60 cm
Yohanes 9,48 cm 10,15 cm
Rata-rata 9,14cm 11,04 cm
VI. PEMBAHASAN
Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan
digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispend
homogen dalam dasar salep yang cocok. Pemerian tidak boleh berbau
tengik. Kadar kecuali dinyatakan lain dan untuk salap yang mengandung
obat keras atau obat narkotik , kadar bahan obat adalah 10 %. Dasar salap,
sifat bahan obat dan tujuan pemakaian, dapat dipilih salah satu bahan dasar
berikut:
Wijen;
3) dasar salep yang dapat dicuci dengan air. Emulsi minyak dan air;
homogen.
2) zat- zat yang larut dalam air, jika tidak dinyatakan lain , dilarutkan
dalam air asalkan jumlah air dapat diserap oleh dasar salep.jumlah air
3) zat – zat yang sukar larut atau sebagian larut dalam air atau lemak,
: bila tidak dinyatakan lain salep yang mengandung obat keras atau
oleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok
akan sangat besar apabila sediaan terlalu asam atau terlalu basa.
Kandungan dan manfaat minyak zaitun (Olea europae)
serta berbagai zat aromatic yang menimulkan aroma dan rasa yang
Secara umum, asam-asam lemak dalam minyak zaitun dibagi menjadi dua
bagian, yaitu :
a. Asam lemak tak jenuh dengan kadar 70-80%. Asam jenis ini
Asam lemak ini dibagi menjadi asam oleat dan asam linoleat.
kulit wajah dan tubuh. Selain itu, minyak zaitun bermanfaat untuk
untuk melembabkan kulit, bahan aktif yang dipilih adalah oleum olivae
sediaan jadi yang telah jadi. Basis salep yang digunakan dalam
bahan pengawet.
vaselin flavum dan adeps lanae di atas penangas air, kemudian dibiarkan
harus didinginkan dahulu sampai mencapai suhu kira-kira 50 oC. Hal ini
perlu agar suhu basis salep dengan zat aktif yang akan dicampurkan
tidak terlalu jauh. Perbedaan suhu yang terlalu besar (terlalu panas)
dikhawatirkan dapat merusak zat aktif oleum olivae yang tidak tahan
massa basis salep yang tadinya encer menjadi lebih kental, sehingga
Hasil salep
suatu sediaan semi padat yang memiliki konsistensi yang kurang baik,
karena antara basis minyak dan basis solidnya tidak sesuai dengan yang
seharusnya dalam sediaan salep. Bahan basis minyak yang lebih banyak
daripada basis solidnya . Salep anti jerawat yang di buat dari ekstrak
olivae.
olivae memiliki daya sebar yang baik. Hasil uji daya sebar,
adalah 9,14 cm. Setelah diberi beban 100 gram diameter 11,04 cm.
Persyaratan daya sebar untuk sediaan topikal yaitu sekitar 5-7 cm, maka
berdasarkan hasil uji daya sebar pada sediaan dapat dikatakan bahwa
sediaan sudah memenuhi syarat daya sebar yang kurang baik. Daya
sebar yang baik menyebabkan kontak antara obat dengan kulit menjadi
sehingga kontak antara obat dengan kulit semakin luas dan absorbsi obat
VII. KESIMPULAN
1. Ada pengaruh perbandingan konsentrasi adeps lanae dan vaselin
5. Berdasarkan uji daya sebar dengan tanpa beban dengan diameter 9,14
cm dan dengan beban 100 gram dengan diameter sebar 11,04 cm.
Daftar Pustaka
Jakarta.
Anief, Moh, (2004), Ilmu Meracik Obat. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Kedokteran : Jakarta.
Duin , C F Van . 1954. Ilmu resep dalam praktek dan teori. Soeroengan ; Jakarta
Ansel, H.C, 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, edisi ke-4. UI-Press,
Jakarta.
Voigt, R., 1995, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta
Indonesia, Jakarta.
Indonesia,Jakarta.
LAMPIRAN GAMBAR