» Perilaku merumput
Lamanya waktu merumput saat siang hari sangat dipengaruhi oleh iklim, bangsa, kualitas, tipe mamalia,
dan pastur yang tersedia (padang rumput). Jika ternak digembalakan pada daerah bukan asalnya, maka
masa merumput akan berkurang .
Jika suatu tempat memiliki temperatur yang tinggi maka akan mempengaruhi pengambilan makanan
pada ternak, semakin tinggi temperatur maka semakin sedikit makan karena akan lebih banyak minum.
Jika temperatur lebih dari 40°maka ternak akan berhenti memamah biak.
Air sangat penting bagi ternak sebab air mempunyai peran yang penting dalam metabolisme ternak,
selain itu air juga membantu ternak melepaskan panas tubuhnya secara konduksi dan penguapan,
keperluan air ini akan meningkat apabila temperatur naik.
Ternak dapat mengalami heat stress apabila iklim suatu tempat panas, sehingga ternak tidak banyak
melakukan gerak untuk menjaga suhu tubuhnya tetap stabil.
Menurunnya nafsu makan pada ternak disebabkan temperatur yang sangat tinggi akibatnya feed intake
ternak pun akan menurun dan juga mempengaruhinya lamanya merumput dan akhirnya juga
mempengaruhi produktififtas dari ternak.
Sapi perah dapat menghasilkan susu 56 % pada daerah subtropics, berbeda dengan daerah tropis sapi
perah lebih sedikit menghasilkan susu. Iklim juga sangat mempengaruhi kandungan susu, lemak, bahan
kering.
Iklim dapat mengakibatkan ternak mengalami stress yang dapat dilihat dari tingkah laku ternak itu
sendiri. Faktor internal dan eksternal merupakan faktor yang dapat menyebabkan strees pada ternak.
Lingkungan dengan panas dan kelembaban yang tinggi merupakan tempat yang baik bagi jamur, parasit,
nyamuk, lalat, dan penyakit lain. Pengaruh iklim secara tidak langsung terhadap parasit penyakit karena
pada daerah tropis yang curah hujannya hanya cukup untuk tumbuhnya semak-semak. Dengan adanya
semak-semak menyebabkan berkembangbiaknya nyamuk yang dapat mengakibatkan penyakit tidur dan
dapat menyebabkan kematian yang mempengaruhi proses metabolisme ternak terserang.
Iklim tropis baik lembab/kering dapat merusak hasil ternak dan oleh sebab itu maka biaya prosessing
dan penanganya bertambah Aklimatasi merupakan proses yang kompleks dimana seekor hewan
menyesuaikan diri pada lingkungan dimana ternak tersebut hidup.
Pada dasarnya semua hewan atau ternak yang berdarah panas disebut Hormoiotermis yaitu hewan atau
ternak yang relatif berusaha mempertahankan suhu tubuhnya pada kisaran yang cocok agar terjadi
aktifitas biologis yang optimum, sedangkan untuk hewan atau ternak yang suhu tubuhnya tidak
dipengaruhi lingkungan disebut Polikolitermis.
Bidang peternakan khususnya bisnis perunggasan, fenomena perubahan iklim iniakan sekaligus
menghadapkan dua problema pelik untuk diatasi.Problema tersebutdi antaranya yaitu:
Terkaitdengan ketersediaan bahan baku pakan yangsebagian besar bersumber dari hasil pertanian
seperti jagung, bungkilkedelai,dedak dll., pemenuhan pasoknya akan sangat terganggu karena
terjadinyapenurunan produksi baik di tingkat nasional maupun global.Adapun menyangkutancaman
penyakit yang ditakutkan akan menurunkan kinerja subsektor peternakan,gejalanya dapat diamati dari
munculnya berbagai penyakit unggas di banyak