Anda di halaman 1dari 6

1.

Metode Hanlon (Kualitatif)


Hanlon (kulaitatif) ini lebih efektif dipergunakan untuk masalah yang bersifat
kualitatif dan data atau informasi yang tersedia pun bersifat kualitatif misalkan
peran serta masyarakat , kerja sama lintas program,kerja sama lintas sektor dan
motivasi staf. Prinsip utama dalama metode ini adalah membandingkan
pentingnya masalah yang satu dengan yang lainnya dengan cara “matching”.
Langkah-langkah metode ini adalah sebagai berikut:
a. Membuat matriks masalah
b. Menuliskan semua maslah yang berhasil dikumpul pada sumbu vertikal dan
horizontal.
c. Membandingkan (matching) antara masalah yang satu dengan yang lainnya
pada sisi kanan diagonal dengan memberi tanda (+) bila maslah lebih penting
dan memberi tanda(-) bila masalah kurang penting.
d. Menjumlahkan tanda (+) secara horizontal dan masukan pada kotak total (+)
horizontal.
e. Menjumlahkan tanda(-) secara vertikal dan masukkan pada kotak total (-)
vertikal
f. Pindahkan hasil penjumlahan pada total (-) horizontal dibawah kotak (-)
vertikal
g. Jumlah hasil vertikal dan horizontal dan masukan pada kotak total
h. Hasil penjumlahan pada kotak total yang mempunyai nilai tertinggi adalah
urutan prioritas masalah

Masalah 1... 2.. 3.. 4.. 5.. Subtotal


Horizontal
(+)
1... + + + + 4
2... + - + 2
3.. - - 0
4.. + 1
5.. 0
Subtotal 0 0 0 2 1
Vertikal
(-)
Subtotal 4 2 0 1 0
Horizontal
(+)
Total 4 2 0 3 1
Prioritas I III V II IV

2. Prioritas masalah dengan skoring


Masalah Kriteria Skor Bobot Skoring
1.... Sifat masalah
Skala: Tidak/kurang sehat 3
Ancaman kesehatan 2 1
x1=1
Keadaan sejahter 1
Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala: Mudah 2
Sebagian 1 2
x1=1
Tidak dapat 0
Potensial masalah untuk dicegah
Skala: Tinggi 3
Cukup 2 1
x1=1
Rendah 1
Menonjolnya masalah
Skala: Masalah berat, harus segera 2
ditangani
Ada masalah tetapi tidak perlu 1 1
ditangani x1=1
Masalah tidak dirasakan 0
Jumlah skor 4
Langkah Plan of Action (PoA)
1. Mengidentifikasi masalah dengan pernyataan masalah (Diagram 6 kata:
What, Who, When, Where, Why, How), sebagai berikut:
a. Masalah apa yang terjadi?
b. Dimana masalah tersebut terjadi?
c. Kapan masalah tersebut terjadi?
d. Siapa yang mengalami masalah tersebut?
e. Mengepa msalah tersebut terjadi?
f. Bagaimana cara mengatasi masalah tersebut?
2. Setelah masalah diidentifikasi, tentukan solusi apa yang bisa dilakukan.
3. Menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK).
Menurut Supriyanto dan Nyoman (2007), beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menyusun Plan of Action atau Rencana Usulan Kegiatan (RUK), antara lain:
a. Pembahasan Ulang Masalah
Setelah menentukan masalah dan melakukan analisis penyebab masalah, dapat dilihat
keadaan atau situasi yang ada saat ini dan mencoba menggambarkan keadaan tersebut
nantinya sesuai dengan yang diharapkan.
b. Perumusan Tujuan Umum
Dengan melihat situasi yang ada saat ini dengan gambaran situasi yang diharapkan
nantinya dan juga atas dasar tujan umum pembangunan kesehatan, maka dapat
dirumuskan tujuan umum program atau kegiatan yang akan dilaksanakan.
Tujuan umum adalah suatu pernyataan yang bersifat umum dan luas yang
menggambarkan hasil akhir (outcome atau dampak) yang diharapkan.
c. Perumusan Tujuan Khusus
Tujuan khusus merupakan pernyataan yang bersifat spesifik, dapat diukur (kuantitatif)
dengan batas waktu pencapaian untuk mencapai tujuan umum. Bentuk pernyataan dalam
tujuan khusus sifatnya positif, merupakan keadaan yang diinginkan. Penentuan indikator
tujuan khusus program dapat menggunakan kriteria SMARTS (Smart, Measurable,
Attainable, Realistic, Time-bound, Sustainable)
d. Penentuan Kriteria Keberhasilan
Penentuan kriteria keberhasilan atau biasa disebut indikator keberhasilan dari suatu
rencana kegiatan, perlu dilakukan agar organisasi tahu seberapa jauh program atau
kegiatan yang direncanakan tersebut berhasil atau tercapai. Menentukan kriteria atau
indikator keberhasilan disesuaikan dengan tujuan khusus yang telah ditentukan.
Pada program kegiatan yang diusulkan harus mengandung unsur 5W+1H, yaitu:
a) Who : Siapa yang harus bertanggung jawab untuk melaksanakan
rencana kegiatan?
b) What : Pelayanan atau spesifik kegiatan yang akan dilaksanakan
c) How Much : Berapa banyak jumlah pelayanan atau kegiatan yang spesifik?
d) Whom : Siapa target sasaran atau populasi apa yang terkena program?
e) Where : Dimana lokasi atau daerah dimana aktivitas atau program
dilaksanakan?
f) When : Kapan waktu pelaksanaan kegiatan atau program?
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) disusun dalam bentuk matriks (Gantt Chart) yang
berisikan rincian kegiatan, tujuan, sasaran, target, waktu, besaran kegiatan (volume),
dan hasil yang diharapkan. Berikut ini bentuk matriks Gantt Chart Usulan
Kegiatan (RUK):
Tabel 1.1 Gantt Chart Usulan Kegiatan (RUK)
No. Masala Keg. Tujuan Sasaran Target PJ Tempat Waktu Hasil
h
Diharapkan
Kebida
1 Pernikah Penyuluhan TU:
an Dini faktor resti Memberikan
usia ibu pengetahuan
hamil< 20 kepada
th masyarakat
akibat hamil
pada usia <
20 th
TK:

SISTEMATIKA LAPORAN
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. MANFAAT
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP DASAR KEBIDANAN KOMUNITAS
B. TEORI PENGKAJIAN DATA UMUM DAN GAMBARAN UMUM WILAYAH
BAB III HASIL PENGOLAHAN DATA
BAB IV PRIORITAS MASALAH DAN PLAN OF ACTION (SESUAI HASIL
MMD)
BAB V PEMBAHASAN
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
LAMPIRAN
1. SATUAN ACARA PENYULUHAN
2. DOKUMENTASI KEGIATAN
3. PRESENSI MAHASISWA
4. PRESENSI WARGA PADA SAAT KEGIATAN IMPLEMENTASI DAN MMD
5. DLL DISESUAIKAN DENGAN LAPORAN

Anda mungkin juga menyukai