Anda di halaman 1dari 12

Le succès parle français 《 Sukses Berbicara Bahasa Perancis 》

Ne pas renoncer à vos rêves, rêves vous donner un but dans la vie. Rappelez-vous, le succès est pas la clé
du bonheur, kebahagiaanlah clé du succès. Excitation ! Jangan menyerah atas impianmu, impian
memberimu tujuan hidup. Ingatlah, sukses bukan kunci kebahagiaan, kebahagiaanlah kunci sukses.
Semangat !

KAMIS, 24 NOVEMBER 2016

Mini Riset ( FILSAFAT PENDIDIKAN )

LAPORAN PENELITIAN ( MINI RISET )

PENERAPAN KURIKULUM YANG DIGUNAKAN DI SMA HKBP SIDORAME DALAM PERSEPEKTIF FILSAFAT
PENDIDIKAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah FILSAFAT PENDIDIKAN

Dosen Pengampu: Ibu Eva Betty / Ibu Naeklan Simbolon

Disusun Oleh :

HOTMAULI SIMAMORA 2163331008

RAHMA YANTI OKTAFIA SIANTURI 2163331012

IRENE VERONIKA HUTABARAT 2162331004

DONI HUTAGALUNG 2162331002

KELAS : EKSTENSI A.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

SEMSETER GANJIL (1) 2016/2017

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Puji syukur atas segala rahmat Allah yang di berikan kepada kita, sehingga
penulis mampu menyelesaikan penulisan Laporan Penelitian ( Mini Riset ) ini dengan baik dan
benar.

Laporan Penelitian ( Mini Riset ) ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah FILSAFAT PENDIDIKAN.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dan dukungan dari berbagai pihak
untuk dapat menyelesaikan Penelitian ini dengan baik dan benar .

Penulis menyadari bahwa Penelitian ini banyak kekurangan, untuk itu penulis mohon maaf dan dengan
senang hati menerima kritik dan saran sebagai bekal acuan untuk lebih baik dikemudian hari.

Harapan penulis semoga Laporan Penelitian ini dapat memberi bekal pengetahuan dan manfaat bagi kita
semua.

Medan, November 2016

Tim Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang........................................................................................................1

1.2. Rumusan Maslah.....................................................................................................2

1.3. Tujuan......................................................................................................................2

1.4. Waktu dan Tempat..................................................................................................2

1.5. Metodologi Penelitian.............................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Filsafat Pendidikan...................................................................................................4

B. Hasil Penelitian.........................................................................................................5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................................7

B. Saran..........................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Pendidikan adalah produk dari sistem sosial masyarakat yang menjadi unsur kebudayaan. Karena itu,
format pendidikan seperti yang ada dewasa ini bukanlah sesuatu yang sekali jadi.

Sebagai makhluk hidup, manusia juga senantiasa memiliki kesadaran diri dan kemampuan belajar.
Bagaimanapun, rangkaian perjalanan waktu pada usia kanak-kanak dari manusia, seseorang belajar
menguasai pengetahuann dan keterampilan yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan. Upaya
tersebut meskipun tidak fisik, tetapi juga psikhis, sosial dan budaya bahkan kombinasi semua elemen
yang mempengaruhi nilai dalam berjalan menuju pendidikan.

Filsafat adalah cara pandang dan perspektif atas kenyataan, apa yang dipahami sebagai hakikat
kenyataan, kebenaran, kebaikan dan keindahan. Filsafat menangani keseluruhan pengalaman manusia
dan meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Suatu bentuk kajian terhadap hakikat kenyataan denga
mengajukan pertanyaan dan berusaha memberikan jawaban yang akan menciptakan kebermaknaan
hidup seseorang. Untuk melakukan filsafat, maka harus diciptakan kesadaran yang sangat tinggi dari
fenomena dan peristiwa dalam dunia masa kini dalam kesadaran diri sepenuhnya.

Pendidikan sebagai proses atau upaya memanusiakan manusia pada dasarnya adalah upaya
mengembangkan kemampuan potensi individu sehingga bisa hidup optimal baik sebagai pribadi maupun
sebagai anggota masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral dan sosial sebagai pedoman hidupnya.

Filsafat bagi pendidikan adalah teori umum sehingga dapat menjadi pilar bagi bangunan dunia
pendidikan yang berusaha memberdayakan setiap pribadi warga negara untuk mengisi format
kebudayaan bangsa yang diinginkan dan diwariskan. Dengan demikian, filsafat memberikan kontribusi
besar bagi pelaksanaan pendidikan. Kajian filsafat terhadap pendidikan menjadi keharusan akademis
bagi setiap oran yang ingin mendalami bidang keguruan dan keguruan. Pendidikan tidak jauh dari roda
filsafat, karena hal itu terjadi maka tidak semua persoalan pendidikan akan dapat dipecahkan dengan
renungan sederhana dan pengamatan sepintas. Dengan menguasai filsafat pendidikan tersebut
diharapkan para ahli dan praktisi pendidikan akan sukses dalam menjalankan tanggung jawab dan
profesi pendidikan.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat kami tuliskan dari laporan observasi ( Mini
Riset ), ini adalah sebagai berikut :

1) Bagaimana penerapan filsafat Pendidikan di SMA HKBP SIDORAME.

2) Bagaimana refleksi sistem filsafat pendidikan di SMA HKBP SIDORAME yang tertuju pada kurikulum
yang diterapkan.

1.3. Tujuan

Tujuan dilaksanakanya praktikum lapangan ini adalah :

1) Untuk mengetahui bagaimana penerapan Filsafat Pendidikan di SMA HKBP SIDORAME

2) Untuk mengetahui bagaimana refleksi sistem Filsafat pendidikan di SMA HKBP SIDORAME yang
tertuju pada kurikulum yang diterapkan.

1.4. Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat pelaksanaan observasi ( Mini Riset ) ini pada hari Rabu 16 November
2016 Pukul 08.00 WIB sampai selesai, di SMA HKBP SIDORAME, Jln Dorowati No 40, Sumatera Utara.

1.5. Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunkan pendekatan survei secara kulaitatif dengan cara melakukn wawan cara
dengan narasumber. digunakannya metodologi kualitatif agar hasil yang dicapai benar-benar akurat dan
dapat dipertanggung jawabkan. adapun langkah-lngkah kerjanya sebagai berikut :

1) Menentukan objek penelitian


2) Melakukan wawancara dengan narasumber

3) Mengklasifikasi masalah

4) Merumuskan Masalah

5) Memberikan Solusi/Simpulan

BAB II PEMBAHASAN

A. Filsafat Pendidikan

Filsafat pendidikan adalah merupakan pola-pola pemikiran atau pendekatan filosofis terhadap
permasalahan bidang pendidikan dan pengajaran. Sebaliknya filsafat pendidikan menunjukkan hubungan
vertikal, naik ke atas atau turun ke bawah, dengan cabang-cabang ilmu pendidikan yang lain, seperti
pengantar pendidikan, sejarah pendidikan, teori pendidikan, perbandingan pendidikan dan puncaknya
filsafat pendidikan.

Maka dari itu, filsafat pendidikan sebagai salah satu bukan satu-satunya ilmu terapan, adalah cabang
ilmu pengetahuan yang memusatkan perhatiannya pada penerapan pendekatan filosofis pada bidang
pendidikan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidup dan penghidupan manusia yang
berpredikat pendidik atau guru pada khususnya.
Berfilsafat merupakan salah satu kegiatan manusia memiliki peran penting dalam menentuka dan
menemukan eksistensinya dalam kegiatan ini manusia akan berusaha untuk mencapai kearifan dan
kebajikan. Berfilsafat berarti berpikir, tetapi tidak semua berpikir dikategorikan berfilsafat. Berpikir yang
dikategorikan berfilsafat adalah bila berpikir tesebut mengandung tiga ciri yaitu radikal, sistematis, dan
universal.

Jadi filsafat mengandung pengertian yang dinamis tergantung dalam konteks apa kita menggunakannya.
Jika digunaka kata filsafat di dalam memahami pikiran filosof atau suatu ideologi, berarti hal itu dipahami
sebagai hasil pemikiran atau ajaran tertentu. Sedangkan kalau kata filsafat digunakan untuk
menunjukkan suatu proses, berarti flsafat adalah kegiatan berpikir dengan karakteristik universal, radikal,
komprehensif dan objektif.

Dalam proses pendidikan, baik orang tua maupun guru memerlukan landasan yang jelas untuk berpijak
kelangsungan pendidikan di rumah dan di sekolah. Jadi kelangsungan pendidikan, sangat ditentukan
adanya unsur pendidik yang memahami hakikat anak didik, sehingga anak-anak tidak salah asuh dan
berkembang sesuai dengan norma dan nilai kebaikan yang diyakini dalam totalitas budaya masyarakat
dan bangsa.

Pendidikan bukan hanya berlangsung di sekolah. Pendidikan akan dimulai segera setelah anak lahir dan
akan berlangsung terus sampai mausia meninggal dunia, sepanjang ia mampu menerima pengaruh-
pengaruh. Oleh karena itu, proses pendidikan akan berlangsung dalam tiga lingkungan, yaitu:

1) Pendidikan dalam keluarga

2) Pendidikan di sekolah

3) Pendidikan di masyarakat

Dengan mengerti asas-asas dan nilai filosofis it dan mendasarkan segenap pelaksanaan pendidikan pada
asas-asas tersebut, maka filsafat pendidikan menjadi norma pendidikan. Filsafat pendidikan dengan
demikian merupakan asas normatif di dalam pendidikan, yaitu norma-norma filsafat yang sifatnya
khusus berlaku di dalam dunia pendidikan.

B. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMA yang ada di Kota Medan, Sumatera Utara. yaitu, di
SMA HKBP SIDORAME, Jln. Dorowati No.40 Medan. dalam hal ini peneliti mewawancarai 2 orang siswa
kelas XII IPA dan 2 orang guru.

1) Siswa

Sania Tambunan dan Jemina Manalu : Filsafat Pendidikan itu mendorong kami agar lebih yang baik
dalam melakukan sesuatu, terutama dalam mengerjakan tugas-tugas kami, Penerapan Filsafat itu sendiri
tidak terhindaar dari kurikulum yang kami paikai, atau yang dilaksanakan disekolah kami ini. kurikulum
yang kami pakai saat ini adalah kurikulum Ktsp 2006, setelah pergantian kurikulum K13. kami sempat
menerapkan kurikulum K13 itu disini dan sangat kami setujui dengan hal tersebut. K13 lebih bagus dan
lebih mengarahkan kami kepada kehidupan sehari-hari sedangkan Ktsp 2006 berfokus kepada materi
( Kata Sania ). K13 lebih bagus cara belajarnya selau berkelompok-kelompok, muridnya lebih banyak
berprestasi serta siswanya lebih banyak belajar ( Kata Jemina ).

Kami tidak terbebani dengan pergantian kurikulum tersebut, K13 kembali lagi ke Ktsp 2006, Justru kami
lebih berharap agar kami kembali menngunkan Kurikulum K13 itu didalam sekolah kami ini.

2) Guru

Ibu Linde Tambunan dan Ibu Leni Napitupulu : Filsafat Pendidikan, diterapkan disekolah ini lebih kepada
teori atau pengajaran budi pekerti atau aklak siswa dan siswi disini yang berdasarkan pandangan dan
aliran-aliran filsafat pendidikana itu. yang tertentu mempunyai relevansi dengan kehidupan nyata.
Disinilah letak fungsi filsafat dan filsafat pendidikan dalam memilih dan mengarahkan teori-teori Filafat
Pendidikan. Untuk dapat dikembangan didalam kehidupan siswa dan siswi disekolah ini, mereka akan
juga dapat menerapkannya didalam kehidupannya sehari-hari, dilingkungan keluarga serta lingkungan
masyarakat.

Disini kami mengarkkan siswa kami untuk menjadi dirinya sendiri agar kelak aklak dan kepribadian
mereka dapat terbentuk dengan baik dan sempurna jika mereka keluar dari sekolah ini.

Didalam perkembangan Filsafat Pendidikan itu sendiri Kami juga lebih menerapkannya kepada kurikulum
saat ini. agar siswa dan siswi dapat memahami kurikulum apa yang meraka gunakan saat ini. Kami
sempat menerapkan kurikulum K13 dan kembali lagi dengan kurikulum Ktsp 2006. dikarenakan karena
K13 masih banyak lagi yang masih direvisi, oleh sebab itu dinas pendidikan kota medan membuat
kembali peraturan agar kembali lagi ke Kurikulum yang lama yaitu, Ktsp 2006.

Siswa kami tidak terbebani dengan pergantian kurikulum tersebut, sebab K13 itu mengarahkan meraka
lebih mandiri dalam belajar dan merakalah yang mencari materi-materi pembelajaran itu dan mereka
senang akan hal itu, mereka bebas melakukuan eksperimen-eksperimen yang dapat membuat merka
akan lebih mandir,i justru mereka ingin meminta ingin kembli lagi kepada kurikulum K13 tersebut.
Pada kurikulum K13, karakter meraka perlahan-lahan akan terbentuk, terbentuk pullaha jati diri meraka
masing-masing.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil Penelitian kami dapat kami simpulkan bahwa :

1) Di SMA KHBP SIDORAME sudah menerapkan Filsafat Pendidikan itu dangan baik, disertai pula
dengan aliran-aliran Filsafat Pendidikan. yang dapat memberikan dampak positif bagi siswa dan siswinya.

2) Kurikulum yang diterapkan SMA KHBP SIDORAME, sempat menerapkan kurikulum K13, dan kembali
lagi ke kurikulum Ktsp 2006, karena K13 masih belum bisa diterapkan dan masih adaalah lagi perbaikkan
untuk menyempurnakan kurikulum K13 itu.

B. Saran

Hendaknya di SMA KHBP SIDORAME terus giat dalam berfilsafat terutama dalam bidang pendidikan,
yang akan memberikan dampak yang positif, dilingkungan sekolah, dilingkungan keluarga serta
dilingkungan masyarakat. dan Filsafat Pendidikan harus dibarengi dengan penerapan kurikulum yang ada
disekolah tersebut. supanya nantinya akan timbul aklak dan kepribadian yang baik.

Pada filsafat pendidikan ini guru/dosen seharusnya menguasai konsep-konsep yang akan dikaji serta
pedagogi atau ilmu dan seni mengajar materi subyek terkait, agar tidak terjadi salah konsep atau
mekonsepsi pada diri peserta didik sehingga dapat meningkatkan pendidikan nasional. Guru/dosen
hendaknya berperan sebagai fasilitator, yaitu memimpin dan membimbing siswa/Mahasiswa belajar
tanpa ikut campur terlalu jauh atas minat dan kebutuhan siswa/Mahasiswa. Adapun siswa/mahasiswa
berperan bebas untuk mengembangkan minat dan bakatnya.

Kesalahn dalam belajar adalah sesuatu yang wajar dan maklum. tetapi perlu adanya perbaikan. sehingga
kesalahan yang sama tidak terulang kembali. semoga penelitian kami ini dapat bermanfaat bagi sipenulis
dan sipenmbaca, umumnya bagi semua yang berkenan menelaah tulisan kami ini.

DAFRAR PUSTAKA
Dr. H. Jalaluddin , Dr. Abdullah Idi, Filsafat Pendidikan,

(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), cet. IV, hlm. 24-25

Ali, Hamdani. 1986. Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Kota Kembang.

Jalaludin , abdullah idi. 2013. Filsafat pendidikan, jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Syaripudin, T. dan Kurniasih, (2008), Pengantar Filsafat Pendidikan ,

Bandung, Percikan Ilmu.


LAMPIRAN
Doni Hutagalung di 20.36

Berbagi

1 komentar:

philip sinaga20 November 2017 05.32

thanks bang, it so usefull

Balas

Beranda

Lihat versi web

MENGENAI SAYA

Foto saya

Doni Hutagalung

Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai