Anda di halaman 1dari 1

2.12.

Pembahasan

Pada identifikasi Batuan Beku banyak terdapat perbedaan antara


klasifikasi IUGS dan Travis. Hal ini dikarenakan pengamatan yang kurang jeli
mengenai mineral (tidak secara mikroskopis) dan pengklasifikasian yang atas
dasarnya telah berbeda. Pada saat saya menggunakan klasifikasi Wiliam 1954
(sebagai pembanding) banyak terdapat kesamaan dengan klasifikasi Travis.

Pada praktikum Analisa batuan beku, saya menjumpai 5 batuan beku yang
memiliki tipikal dan ciri-ciri yang berbeda. Batuan granodiorit yang sangat terlihat
perbedaan fenokris dan massa dasar serta berwarna hitam dan putih sebagai
pencirinya. Kemudian batuan adesit yang sangat kompak tersusun atas masa
dasar, dan memiliki granularitasa fanitik serta terdapat plagioklas berwarna putih
pada muka bataun ini sebagai penciri khas batu ini dan terbentuk secara ekstrusif.
Kemudian batuan dasit yang menunjukkan lebih dominan massa dasar dari pada
mineral fenokrisnya. Dan yang terakhir basalt yang terbentuk pada saat sea floor
spreading.

2.13. Kesimpulan

Dari hasil pengamatan dan identifikasi yang telah dilakukan, serta analisa
batuan beku dapat disimpulkan :

Pada batuan beku terdapat warna segar dan warna lapuk.

Klasifikasi Travis lebih baik dan umum digunakan dibandingkan IUGS dan paling
sesuai jika dibandingkan dengan klasifikasi wiliiam 1954.

Cara yang paling sering digunakan dalam penentuan beku adalah dari komposisi
mineral dan strukturnya.

Bahwa jenis-jenis batuan beku, yaitu batuan beku asam, batuan beku intermediet
dan batuan beku basa dapat ditentukan dari melihat warna pada batuan beku.

Tidak selamanya batuan beku memiliki fenokris, massa dasar dan aksesoris.
Terkadang sebuah batuan hanya memiliki fenokris saja atau hanya massa dasar
saja.

Laporan Resmi Praktikum Petrologi Page 55

Anda mungkin juga menyukai