Anda di halaman 1dari 4

4.7.

Pembahasan

Dalam pengidentifikasian batuan metamorf berbeda dengan sedimen dan


beku. Karena batuan metamorf terjadi karena tekanan dan temperature yang
tinggil yang di identifikasi adalah kesejajaran mineralnya, dan mineral yang
terubah. Jika batuan metamorf masih terlihat kesejajaran mineralnya maka itu
disebut foliasi. Dan apabila kesejajarannya tidak terlihat dan menunjukkan
protolith dari batuan sebelumnya disebut non foliasi.

Kesejajaran mineral menunjukkan tekanan dan temperature yang diterima


batuan dengan yang paling tinggi temperaturnya adalah batuan gness
berdasarkan gambar berikut:

Dari hasil pengamatan dan identifikasi megaskopik pada batuan metamorf


pertama, nomor peraga 10 diketahui bahwa batuan metamorf ini merupakan
jenis batuan metamorf foliasi dengan warna segar abu-abu dan warna lapuk
cokelat. Batuan metamorf ini memiliki tekstur sisa-blastop sefit dan juga
mempunyai struktur schistose. Mineral yang terkandung pada batuan ini yaitu
mineral mika yang memiliki warna putih bening,). Bentuk mineral ini yaitu
subhedral dengan kelimpahan 85%. Protholith batuan ini berasal dari shale
dengan jenis metamorfosa dinamik dan atau regional, dan genesanya terbentuk

LaporanResmiPraktikumPetrologi Page 128


secara metamorfisme.Berdasarkan deskripsi di atas nama batuan ini adalah mika
Schist.

Dari hasil pengamatan dan identifikasi megaskopik pada batuan metamorf


kedua, nomor peraga 14 diketahui bahwa batuan metamorf ini merupakan jenis
batuan metamorf foliasi dengan warna segar abu-abu kehitaman dan warna
lapuk cokelat. Batuan metamorf ini memiliki tekstur sisa-blastop samit dan juga
mempunyai struktur schistose. Mineral yang terkandung pada batuan ini yaitu
mineral mika memiliki warna putih, ukurannya 1/16 - 2 mm (pasir). Bentuk
mineral ini yaitu subhedral dengan kelimpahan 85%. Protholith batuan ini
berasal dari shale dengan jenis metamorfosa dinamik dan atau regional, dan
genesanya terbentuk secara metamorfisme. Berdasarkan deskripsi di atas nama
batuan ini adalah Mica Schist.

Dari hasil pengamatan dan identifikasi megaskopik pada batuan metamorf


ketiga, nomor peraga 2 diketahui bahwa batuan metamorf ini merupakan jenis
batuan metamorf foliasi dengan warna segar hitam kehijauan dan warna lapuk
cokelat. Batuan metamorf ini memiliki tekstur sisa-blastopsamit dan juga
mempunyai struktur gneiss. Mineral yang terkandung pada batuan ini yaitu
mineral muskovit memiliki warna hitam, ukurannya 1/16 - 1/256 mm (lanau).
Bentuk mineral ini yaitu subhedral dengan kelimpahan 70%. Protholith batuan
ini berasal dari sandstone dengan jenis metamorfosa dinamik dan atau regional,
dan genesanya terbentuk secara metamorfisme. Berdasarkan deskripsi di atas
nama batuan ini adalah Muskovit Gneiss.

Dari hasil pengamatan dan identifikasi megaskopik pada batuan metamorf


keempat, nomor peraga 4 diketahui bahwa batuan metamorf ini merupakan jenis
batuan metamorf foliasi dengan warna segar hitam-kehijauan dan warna lapuk
cokelat. Batuan metamorf ini memiliki tekstur sisa-blatopellit dan juga
mempunyai struktur schistose. Mineral yang terkandung pada batuan ini yaitu

LaporanResmiPraktikumPetrologi Page 129


mineral amphibole memiliki warna hitam-kehijauan, ukurannya lebih kecil dari
1/256 mm (lempung). Bentuk mineral ini yaitu subhedral dengan kelimpahan
95%. Protholith batuan ini berasal dari shale dengan jenis metamorfosa dinamik
dan atau regional, dan genesanya terbentuk secara metamorfisme. Berdasarkan
deskripsi di atas nama batuan ini adalah Amphibole Schist.

Dari hasil pengamatan dan identifikasi megaskopik pada batuan metamorf


kelima, nomor peraga 3 diketahui bahwa batuan metamorf ini merupakan jenis
batuan metamorf foliasi dengan warna segar hitam-kekuningan dan warna lapuk
cokelat. Batuan metamorf ini memiliki tekstur kristoblastik-porfiroblastik dan
juga mempunyai struktur gneiss. Mineral yang terkandung pada batuan ini yaitu
mineral mica memiliki warna hitam, ukurannya1/16 – 2 mm. Bentuk mineral ini
yaitu anhedral dengan kelimpahan 85%. Protholith batuan ini berasal dari shale
dengan jenis metamorfosa dinamik dan atau regional, dan genesanya terbentuk
secara metamorfisme. Berdasarkan deskripsi di atas nama batuan ini adalah
Mica Gneiss.

Dari hasil pengamatan dan identifikasi megaskopik pada batuan metamorf


keenam, nomor peraga 27 diketahui bahwa batuan metamorf ini merupakan
jenis batuan metamorf non foliasi dengan warna segar abu-abu dan warna lapuk
cokelat. Batuan metamorf ini memiliki tekstur sisa-blastoporfiritik dan juga
mempunyai struktur kata klastik. Mineral yang terkandung pada batuan ini yaitu
mineral kalsit memiliki warna abu-abu, ukurannya 1/16 - 1/256 mm (lanau).
Bentuk mineral ini yaitu subhedral dengan kelimpahan 65%. Protholith batuan
ini berasal dari batu gamping dengan jenis metamorfosa kontak, dan genesanya
terbentuk secara metamorfisme. Berdasarkan deskripsi di atas nama batuan ini
adalah Marble (marmer).

LaporanResmiPraktikumPetrologi Page 130


4.8. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan identifikasi yang dilakukan dan analisa


terhadap batuan metamorf dapat disimpulkan :

1. Pada batuan metamorf terdapat mineral-mineral baru yang tidak terdapat


pada batuan asal sebelumnya.
2. Pemberian nama batuan bias tergantung pada kesejajaran mineral yang ada
dalam batuan tersebut.
3. Jenis batuan metamorf foliasi dan non foliasi tergantung dari kesejajaran
mineralnya batuan.
4. Protholith batuan metamorf bias berasal dari batuan beku dan batuan
sedimen.

LaporanResmiPraktikumPetrologi Page 131

Anda mungkin juga menyukai