Dalam pengidentifikasian batuan metamorf berbeda dengan sedimen dan
beku. Karena batuan metamorf terjadi karena tekanan dan temperature yang tinggil yang di identifikasi adalah kesejajaran mineralnya, dan mineral yang terubah. Jika batuan metamorf masih terlihat kesejajaran mineralnya maka itu disebut foliasi. Dan apabila kesejajarannya tidak terlihat dan menunjukkan protolith dari batuan sebelumnya disebut non foliasi.
Kesejajaran mineral menunjukkan tekanan dan temperature yang diterima
batuan dengan yang paling tinggi temperaturnya adalah batuan gness berdasarkan gambar berikut:
Dari hasil pengamatan dan identifikasi megaskopik pada batuan metamorf
pertama, nomor peraga 10 diketahui bahwa batuan metamorf ini merupakan jenis batuan metamorf foliasi dengan warna segar abu-abu dan warna lapuk cokelat. Batuan metamorf ini memiliki tekstur sisa-blastop sefit dan juga mempunyai struktur schistose. Mineral yang terkandung pada batuan ini yaitu mineral mika yang memiliki warna putih bening,). Bentuk mineral ini yaitu subhedral dengan kelimpahan 85%. Protholith batuan ini berasal dari shale dengan jenis metamorfosa dinamik dan atau regional, dan genesanya terbentuk
LaporanResmiPraktikumPetrologi Page 128
secara metamorfisme.Berdasarkan deskripsi di atas nama batuan ini adalah mika Schist.
Dari hasil pengamatan dan identifikasi megaskopik pada batuan metamorf
kedua, nomor peraga 14 diketahui bahwa batuan metamorf ini merupakan jenis batuan metamorf foliasi dengan warna segar abu-abu kehitaman dan warna lapuk cokelat. Batuan metamorf ini memiliki tekstur sisa-blastop samit dan juga mempunyai struktur schistose. Mineral yang terkandung pada batuan ini yaitu mineral mika memiliki warna putih, ukurannya 1/16 - 2 mm (pasir). Bentuk mineral ini yaitu subhedral dengan kelimpahan 85%. Protholith batuan ini berasal dari shale dengan jenis metamorfosa dinamik dan atau regional, dan genesanya terbentuk secara metamorfisme. Berdasarkan deskripsi di atas nama batuan ini adalah Mica Schist.
Dari hasil pengamatan dan identifikasi megaskopik pada batuan metamorf
ketiga, nomor peraga 2 diketahui bahwa batuan metamorf ini merupakan jenis batuan metamorf foliasi dengan warna segar hitam kehijauan dan warna lapuk cokelat. Batuan metamorf ini memiliki tekstur sisa-blastopsamit dan juga mempunyai struktur gneiss. Mineral yang terkandung pada batuan ini yaitu mineral muskovit memiliki warna hitam, ukurannya 1/16 - 1/256 mm (lanau). Bentuk mineral ini yaitu subhedral dengan kelimpahan 70%. Protholith batuan ini berasal dari sandstone dengan jenis metamorfosa dinamik dan atau regional, dan genesanya terbentuk secara metamorfisme. Berdasarkan deskripsi di atas nama batuan ini adalah Muskovit Gneiss.
Dari hasil pengamatan dan identifikasi megaskopik pada batuan metamorf
keempat, nomor peraga 4 diketahui bahwa batuan metamorf ini merupakan jenis batuan metamorf foliasi dengan warna segar hitam-kehijauan dan warna lapuk cokelat. Batuan metamorf ini memiliki tekstur sisa-blatopellit dan juga mempunyai struktur schistose. Mineral yang terkandung pada batuan ini yaitu
LaporanResmiPraktikumPetrologi Page 129
mineral amphibole memiliki warna hitam-kehijauan, ukurannya lebih kecil dari 1/256 mm (lempung). Bentuk mineral ini yaitu subhedral dengan kelimpahan 95%. Protholith batuan ini berasal dari shale dengan jenis metamorfosa dinamik dan atau regional, dan genesanya terbentuk secara metamorfisme. Berdasarkan deskripsi di atas nama batuan ini adalah Amphibole Schist.
Dari hasil pengamatan dan identifikasi megaskopik pada batuan metamorf
kelima, nomor peraga 3 diketahui bahwa batuan metamorf ini merupakan jenis batuan metamorf foliasi dengan warna segar hitam-kekuningan dan warna lapuk cokelat. Batuan metamorf ini memiliki tekstur kristoblastik-porfiroblastik dan juga mempunyai struktur gneiss. Mineral yang terkandung pada batuan ini yaitu mineral mica memiliki warna hitam, ukurannya1/16 – 2 mm. Bentuk mineral ini yaitu anhedral dengan kelimpahan 85%. Protholith batuan ini berasal dari shale dengan jenis metamorfosa dinamik dan atau regional, dan genesanya terbentuk secara metamorfisme. Berdasarkan deskripsi di atas nama batuan ini adalah Mica Gneiss.
Dari hasil pengamatan dan identifikasi megaskopik pada batuan metamorf
keenam, nomor peraga 27 diketahui bahwa batuan metamorf ini merupakan jenis batuan metamorf non foliasi dengan warna segar abu-abu dan warna lapuk cokelat. Batuan metamorf ini memiliki tekstur sisa-blastoporfiritik dan juga mempunyai struktur kata klastik. Mineral yang terkandung pada batuan ini yaitu mineral kalsit memiliki warna abu-abu, ukurannya 1/16 - 1/256 mm (lanau). Bentuk mineral ini yaitu subhedral dengan kelimpahan 65%. Protholith batuan ini berasal dari batu gamping dengan jenis metamorfosa kontak, dan genesanya terbentuk secara metamorfisme. Berdasarkan deskripsi di atas nama batuan ini adalah Marble (marmer).
LaporanResmiPraktikumPetrologi Page 130
4.8. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan identifikasi yang dilakukan dan analisa
terhadap batuan metamorf dapat disimpulkan :
1. Pada batuan metamorf terdapat mineral-mineral baru yang tidak terdapat
pada batuan asal sebelumnya. 2. Pemberian nama batuan bias tergantung pada kesejajaran mineral yang ada dalam batuan tersebut. 3. Jenis batuan metamorf foliasi dan non foliasi tergantung dari kesejajaran mineralnya batuan. 4. Protholith batuan metamorf bias berasal dari batuan beku dan batuan sedimen.