Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat kepada kita semua
sehingga makalah dengan judul “HAM DAN DEMOKRASI DI ISLAM” dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat dalam rangka untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah agama islam pada semester 1 ini.
Penyusun
1|Page
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................(1)
Daftar Isi.........................................................................................................................(2)
BAB I : PENDAHULUAN.............................................................................................(3)
BAB II : PEMBAHASAN..............................................................................................(4)
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................(12)
2|Page
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Hukum, HAM, dan Demokrasi Dalam islam berisi tentang penjelasan konsep-
konsep hukum islam, HAM menurut islam dan demokrasi dalam Islam meliputi prinsip
bermusyawarah dan prinsip dalam ijma’. HAM dan Demokrasi merupakan konsepsi
kemanusiaan dan relasi sosial yang dilahirkan dari sejarah peradaban manusia di seluruh
penjuru dunia. HAM dan demokrasi juga dapat dimaknai sebagai hasil perjuangan
manusia untuk mempertahankan dan mencapai harkat kemanusiaannya, sebab hingga saat
ini hanya konsepsi HAM dan demokrasilah yang terbukti paling mengakui dan menjamin
harkat kemanusiaan.Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan seperangkat
hak yang menjamin derajatnya sebagai manusia. Hak-hak inilah yang kemudian disebut
dengan hak asasi manusia, yaitu hak yang diperoleh sejak kelahirannya sebagai manusia
yang merupakan karunia Sang Pencipta.
Karena setiap manusia diciptakan kedudukannya sederajat dengan hak-hak yang sama,
maka prinsip persamaan dan kesederajatan merupakan hal utama dalam interaksi sosial.
Namun kenyataan menunjukan bahwa manusia selalu hidup dalam komunitas sosial
untuk dapat menjaga derajat kemanusiaan dan mencapai tujuannya. Hal ini tidak mungkin
dapat dilakukan secara individual. Akibatnya, muncul struktur sosial. Dibutuhkan
kekuasaan untuk menjalankan organisasi sosial tersebut
1.2RUMUSAN MASALAH
Pengertian Hukum Dalam Islam
Ruang Lingkup Hukum Islam
Sumber Hukum Islam
Tujuan Hukum Islam
HAM Dalam Islam
Demokrasi Dalam Islam
Perbedaan Ham Dalam Pandangan Islam dan Barat
3|Page
BAB 2
PEMBAHASAN
Hukum Islam adalah hukum yang ditetapkan oleh Allah melalui wahyu-Nya yang kini
terdapat dalam Al Qur’an dan dijelaskan oleh Nabi Muhammad sebagai Rasul-Nya
melalui Sunnah beliau yang kini terhimpun dengan baik dalam kitab-kitab hadits.
Terdapat perbedaan pendapat antara ulama ushul fiqh dan ulama fiqh dalam memberikan
pengertian hukum syar’i karena berbedanya sisi pandang mereka. Ulama fiqh
berpendapat bahwa hukum adalah akibat yang ditimbulkan oleh tuntutan yaitu wajib,
sunnah, haram, makruh dan mubah. Sedangkan ulama ushul fiqh mengatakan bahwa yang
disebut hukum adalah dalil itu sendiri. Mereka membagi hukum tersebut kepada dua
bagian besar yaitu hukum taklifi dan hukum wadh’i. Hukum taklifi berbentuk tuntutan
dan pilihan yang disebut dengan wajib, sunnat, haram, makruh dan mubah.
Dan hukum wadh’i terbagi kepada lima macam yaitu sabab, syarat, mani’, shah dan
bathal. Masyarakat Indonesia disamping memakai istilah hukum Islam juga
menggunakan istilah lain seperti syari’at Islam, atau fiqh Islam. Istilah-istilah tersebut
mempunyai persamaan dan perbedaan. Syari’at Islam sering dipergunakan untuk ilmu
syari’at dan fiqh Islam dipergunakan istilah hukum fiqh atau kadang-kadang
Dari kacamata syariat ataupun fiqih hukum Islam dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
ketetapan Mahdhah dan Muamalah (Ghairu Mahdhah).
Kedua dasar hukum inilah yang nantinya akan menjadi filter pertama dalam menyikapi
segala macam fenomena dan problematika yang terjadi dalam masyarakat.
a. Mahdhah
Membahas khusus mengenai tata cara dan ritual yang wajib dilaksanakan bagi
umat muslim dalam menjalankan hubungannya dengan Allah, seperti membaca kalimat
syahadat, shalat, membayar zakat, puasa dan haji.
4|Page
Tata cara dan ritual ini bersifat tetap, tidak bisa ditambah, dikurangi dan tidak boleh
berubah sampai kapanpun. PasAl pasalnya sudah diatur oleh Allah yang dijelaskan
melalui Rasul-Nya.
Maka dengan ini tidak mungkin terjadi sebuah proses perubahan atau perombakan yang
bersifat asasi oleh siapapun mengenai hukum, tata cara dan susunan beribadah.
b. Muamalah
Namun, hukum muamalah lebih terbuka untuk dikaji dan dikembangkan melalui ijtihad
oleh manusia yang mempunyai kualifikasi dan syarat tertentu untuk melakukan usaha
tersebut.
5|Page
1. Qat’y (definitive text): lafal yang mengandung pengertian tunggal dan
tidak bisa dipahami dengan makna lainnya. Lafal ini tidak membutuhkan
ijtihad dan takwil.
2. Zanny (speculative text): lafal yang mengandung pengertian lebih dari
satu dan memungkinkan untuk ditakwil, dan dapat menerima ijtihad.
4. Hadis sebagai sumber Hukum:
Definisi: Hadis adalah penuturan sahabat tentang Rasulullah baik
mengenai perkataan, perbuatan, dan taqrirnya.
Keshahihan Hadis: Hadis yang dapat digunakan sebagai sumber adalah hadis yang
sahih dan hasan. Hadis dha’if tidak dapat dipakai sebagai sumber hukum. Sebagian ulama
membolehkan menggunakan hadis dha’if sebagai dalil dengan syarat:
1. Kedha’ifanya tidak terlalu lemah
2. Memiliki beberapa jalur sanad
3. Tidak mengatur masalah yang pokok, hanya sampai hukum sunnah atau makruh.
Penentuan kesahihan hadis dibuat oleh ulama sehingga terjadi perbedaan pendapat.
6|Page
3. Memelihara akal
Islam mewajibkan seseorang untuk memlihara akalnya, karena akal mempunyai
peranan sangat penting dalam hidup dan kehidupan manusia. Seseorang tidak
akan dapat menjalankan hukum islam dengan baik dan benar tanpa
mempergunakan akal sehat. (QS.5:90)
4. Memelihara keturunan
Dalam hukum islam memlihara keturunan adalah hal yang sangat penting. Karena
itu, meneruskan keturunan harus melalui perkawinan yang sah menurut ketentuan
Yang ada dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah dan dilarang melakukan
perzinahaan.(qs4:23)
5. Memelihara harta
Menurut ajaran islam harta merupakan pemberian Allah kepada manusia untuk
kelangsungan hidup mereka. Untuk itu manusia sebagai khalifah di bumi
dilindungi haknya untuk memperoleh harta dengan cara-cara yang halal, sah
menurut hukum dan benar menurut aturan moral. Jadi huku slam ditetapkan oleh
Allah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia itu sendiri, baik yang bersifat
primer, sekunder, maupun tersier (dloruri, haaji, dan tahsini).
Di dalam Islam sendiri pemikiran tentang HAM bukanlah barang baru, hal ini bisa
dilihat dalam ajaran tauhid.
Prinsip utama HAM yang termaktub dalam Universal Declaration of Human Rights
diuangkap secara indah dalam ayat-ayat Al Quran, diantaranya:
1. Martabat Manusia
7|Page
Q.S Al Isra’ (17) ayat 70. Artinya: ” Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak
Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan…”
Q.S Al Maidah (5) ayat 32. Artinya: ” …Barang siapa yang membunuh seorang
manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat
kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia
seluruhnya…”
Mengenai martabat manusia ini telah digariskan dalam Universal declaration of Human
Rights dalam Pasal 1 dan Pasal 3.
Pasal 3 menyebutkan, “…Setiap orang berhak untuk hidup, berhak akan kemerdekaan
dan jaminan pribadi…”
2. Persamaan
Q.S Al Hujurat (49) ayat 13. Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami
menciptakan kamu dari jenis laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa
diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Prinsip persamaan ini dalam Universal Declaration of Human Rights terdapat dalam
Pasal 6 dan Pasal 7.
Pasal 7 menyebutkan, “…Semua orang sama di muka hukum dan berhak atas
perlindungan yang sama di muka hukum tanpa perbedaan…”
Q.S Ali Imran (3) ayat 110. Artinya: “…Kamu adalah umat yang terbaik yang
dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang
munkar…”
Hak untuk menyatakan pendapat dengan bebas dinyatakan dalam Universal Declaration
of Human Rights Pasal 19 “…Semua orang berhak atas kemerdekaan mempunyai dan
melahirkan pendapat…”
4. Kebebasan Beragama
Prinsip kebebasan beragama ini dengan jelas disebutkan dalam Al Quran surat
Al Baqarah (2) ayat 256. Artinya: “Tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam…”
8|Page
Dan Q.S Al Kafirun (109) ayat 6. Artinya: “Untukmulah agamamu dan untukkulah
agamaku.”
Dari ayat-ayat tersebut dapat dipahami bahwa agama Islam sangat menjunjung tinggi
kebebasan beragama. Hal ini sejalan dengan Pasal 18 dari Universal Declaration of
Human Rights, yang menyatakan “…Setiap orang mempunyai hak untuk merdeka
berfikir, berperasaan, dan beragama …”
Seperti dinyatakan Allah dalam Al Quran surat Az-Zariyat (51) ayat 19. Artinya:
“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang
miskin yang tidak meminta.”
Q.S Al Ma’arij (70) ayat 24. Artinya: ” Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia
bagian tertentu.”
Hal ini jelas sesuai dengan Pasal 22 dari Universal Declaration of Human Rights, yang
menyebutkan “Sebagai anggota masyarakat, setiap orang mempunyai hak atas jaminan
sosial…”
Sebagaimana dinyatakan dalam surat Al Maidah (5) ayat 38. Artinya: “Laki-laki
yang mecuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya sebagai
pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah …”
Hal ini sesuai dengan Pasal 17 dari Universal Declaration of Human Rights
menyebutkan:
Ayat (1) Setiap orang berhak mempunyai hak milik, baik sendiri maupun bersama orang
lain.
Ayat (2) Tidak seorangpun hak miliknya boleh dirampas dengan sewenang-wenang.
Demokrasi secara bahasa berasal dari Yunani, demos yang artinya rakyat dan
kratein yang berarti kekuasaan. Jadi pengertian utuh dari demokrasi adalah kekuasan
yang berasal dari tangan rakyat atau bisa juga dikatakan sebagai kedaulatan rakyat.
Islam memberi perhatian khusus terhadap aspek-aspek yang ditekankan pada demokrasi
mulai dari ranah sosial sampai politik. Karena semua sistem pemerintahan tidak akan
bisa berjalan dengan baik jika tidak mempunyai pondasi yang kuat.
9|Page
Diantara poin-poin yang ditekankan adalah musyawarah untuk mendapatkan kata
mufakat (syura), persetujuan dari berbagai kalangan (ijma) dan penilaian interpretatif
yang mandiri (ijtihad).
Kesemua yang telah dibahas diatas menunjukan bagaimana keseriusan Islam dalam
memandang kehidupan masyarakat agar bisa menjadi baldatun tayyibatun wa rabbun
ghaffur.
Hukum menurut Islam adalah hukum yang ditetapkan Allah melalui wahyu-Nya,
dalam Al-Quran dijelaskan nabi Muhammad saw sebagai rasulnya melalui sunah beliau
yang kini terhimpun dengan baik dalam al-qur’an dan hadist.[6] HAM terbagi menjadi 2
HAM Menurut barat dan menurut islam.
HAM barat bersifat anthroposentris: segala sesuatu berpusat pada manusia sehingga
menempatkan manusia sebagai tolak ukur segala sesuatu. HAM islam bersifat
theosentris: segala sesuatu berpusat pada Allah. Dalam konsep demokrasi modern,
kedaulatan rakyat merupakan inti dari demokrasi sedang demokrasi islam meyakini
bahwa kedaulatan Allah-lah yang menjadi inti dari demokrasi.[7]
10 | P a g e
BAB 3
Kesimpulan
1. Hukum Islam adalah hukum yang ditetapkan oleh Allah melalui wahyu-Nya yang
kini terdapat dalam Al Qur’an dan dijelaskan oleh Nabi Muhammad sebagai Rasul-Nya
melalui Sunnah beliau yang kini terhimpun dengan baik dalam kitab-kitab hadits.
2. Sumber hukum islam adalah Al-Qur’an, As-Sunnah, Ijma’, Qiyas
3. Tujuan hukum islam secara umum adalah Dar-ul mafaasidiwajalbul mashaalihi
(mencegah terjadinya kerusakan dan mendatangkan kemaslahatan). Abu Ishaq As-Sathibi
merumuskan lima tujuan hukum islam.
4. Hak asasi manusia adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh tuhan yang maha
pencipta (hak-hak yang bersifat kodrati), oleh karena itu, tidak ada kekuasaan apapun
yang dapat mencabutnya.
5. Hukum menurut Islam adalah hukum yang ditetapkan Allah melalui wahyu-Nya,
dalam Al-Quran dijelaskan nabi Muhammad saw sebagai Rasul Nya melalui sunah beliau
yang kini terhimpun dengan baik dalam Al-Qur’an dan Hadits
11 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
http://serbamakalah.blogspot.com/2013/03/hukum-ham-dan-demokrasi-dalam-
islam_6683.html
https://islamedia.web.id/blog/2017/05/03/hukum-ham-dan-demokrasi-dalam-
islam/
12 | P a g e