Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KIMIA DASAR

MEKANIKA KUANTUM MODERN SEBAGAI


BILANGAN KUANTUM

Disusun oleh :

1. Dimas Ilham Akbar / 18031010135

2. Valina Rizky Paramita / 18031010144

3. Tahmida Ihszia Rahmah / 18031010170

4. Aisyah Sumalyani / 18031010168

UPN “Veteran” Jawa Timur

2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mekanika kuantum merupakan cabang dari fisika dasar yang mempelajari
perilaku materi dan energi pada skala atomik dan partikel-partikel subatomik atau
gelombang sebagai bentuk revolusi dari fisika klasik. ‘Mekanika” adalah kajian
atau ilmu tenteng gerak, sedangkan ‘kuantum’ merupakan ukuran kuantitas
sesuatu.Bilangan.
Pengembangan mekanika kuantum dimulai abad 20, dimana perumusan-
perumusan mekanika klasik tidak mampu menjelaskan gejala-gejala fisika yang
bersifat mikroskopis dan bergerak dengan kecepatan yang mendekati kecepatan
cahaya. Oleh karena itu, diperlukan cara pandang yang berbeda dengan
sebelumnya dalam menjelaskan gejala fisika tersebut. Hipotesa Planck
menyatakan bahwa besaran energi suatu benda yang beosilasi (osilator) tidak lagi
bersifat kontinu, namun bersifat diskrit (kuanta), sehingga muncullah istilah
mekanika kuantum dan ditemukannya konsep dualisme partikel-gelombang yang
dipostulatkan oleh Louis De Broglie sebagai bentuk perbaikan dari kelemahan
teori atom Niels Henrik David Bohr, kemudian dilanjutkan dengan persamaan
Heissenbergh dan asas ketidakpastian Heissenbergh, serta persamaan
Schrodinger. Perkembangan teori atom menunjukkan adanya perubahan konsep
susunan atom dan reaksi kimia antaratom. 5 tahun setelah Planck mempostulatkan
hipotesannya, Albert Einsten berhasil menjelaskan efek foto listrik dengan di
dasari Hipotesa Planck bahwa cahaya atau lebih khususnya radiasi
elektromagnetik dapat dibagi dalam paket – paket tertentu yang disebut kuanta
dan berada dalam ruang. Energi berhasil menjelaskan bahwa untuk membuat
elektron terpancar dari permukaan logam diperlukan cahaya yang menumbuk.
Cahaya tersebut harus memiliki frekuensi melebihi frekuensi ambang dari logam
tersebut. Efek foto listrik ini tidak bergantumg pada intensitas cahaya yang di
tembakkan sperti pandangan mekanika klasik teta[i hanya bergantung pada
frekuensinya saja. Walaupun cahaya lemah di tembakkan tetapi memiliki
frekuensi yang melebih frekuensi ambang ternyata ada elektron yang diancarkan.
Pernyataan Einsten ini disebut – disebut sebagai pernyataan yang paling
revolusioner yang ditulis oleh fisikawan padaabad ke-20.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari latar belakang diatas sebagai berikut :
1. Apa pengertian mekanika kuantum beserta jenis-jenis bilangannya?
2. Bagaimana penjelasan azas larangan Pauli?
3. Apa saja fungsi bilangan kuantum?

1.3 Tujuan Makalah


Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian mekanika kuantum serta jenis- jenis bilangan
kuantum.
2. Untuk mengetahui apa itu azas larangan Pauli.
3. Untuk mengetahui fungsi bilangan kuantum.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mekanika Kuantum


Mekanika kuantum adalah cabang dasar fisika yang menggantikan
mekanika klasik pada tataran atom dan subatom. Ilmu ini memberikan kerangka
matematika untuk berbagai cabang fisika dan kimia, termasuk fisika atom, fisika
molekular, kimia komputasi, kimia kuantum, fisika partikel, dan fisika nuklir.
Mekanika kuantum adalah bagian dari teori medan kuantum dan fisika kuantum
umumnya, yang, bersama relativitas umum, merupakan salah satu pilar fisika
modern. Dasar dari mekanika kuantum adalah bahwa energi itu tidak kontinyu,
tapi diskrit -- berupa 'paket' atau 'kuanta'.

Model/gambar mekanika kuantum.

Bilangan kuantum adalah bilangan yang menyatakan kedudukan atau


posisi elektron dalam atom yang diwakili oleh suatu nilai yang menjelaskan
kuantitas kekal dalam sistem dinamis. Bilangan kuantum menggambarkan sifat
elektron dalam orbital. Bilangan kuantum merupakan salah satu ciri khas dari
model atom mekanika kuantum atau model atom modern yang dicetuskan oleh
Ernest Schrodinger. Hasil penjabaran persamaan Schrodinger untuk atom
hidrogen menunjukkan bahwa energi suatu elektron ditentukan oleh bilangan
kuantum utama (n), bilangan kuantum azimut (l), dan bilangan kuantum
magnetik (m).
Kedudukan elektron dalam suatu atom dapat ditentukan oleh 4 bilangan
kuantum. Bilangan kuantum menentukan tingkat energi utama atau jarak dari inti,
bentuk orbital, orientasi orbital, dan spin elektron. Setiap sistem kuantum dapat
memiliki satu atau lebih bilangan kuantum. Bilangan-bilangan kuantum tersebut
adalah:

2.1.1 Bilangan Kuantum Utama (n)


Bilangan kuantum utama adalah bilangan yang menggambarkan lintasan
elektron atau tingkat energi utama yang dinotasikan dengan n. Semakin besar nilai
n, semakin besar pula nilai rata-rata energi kulit tersebut. Karena semakin jauh
letak elektron dari inti atom, energinya semakin besar. Dengan kata lain, semakin
besar nilai n, letak elektron semakin jauh dari inti atom. Lintasan tersebut dalam
konfigurasi elektron dikenal sebagai kulit. Bilangan kuantum utama (n) juga dapat
digunakan untuk menentukan jari-jari atom, yaitu jarak dari inti atom sampai kulit
terluar. Semakin besar nilai n, jari-jari atomnya juga semakin besar.

Bilangan kuantum utama (n) diberi nomor dari n = 1 sampai dengan n


= ≈ . Kulit-kulit tersebut disimbolkan dengan huruf, dimulai huruf K, L, M, N,
dan seterusnya.
Tabel 1. Beberapa kulit-kulit berdasarkan bilangan kuantum utamanya.
Nomor kulit 1 2 3 4 …
Penanda huruf K L M N …

Bilangan kuantum utama terdiri atas orbital-orbital yang diberi simbol s, p, d, f, g,


h, i, dan seterusnya, yang kemudian dikenal dengan bilangan kuantum azimut.

2.1.2 Bilangan Kuantum Azimut ( l )

Disebut sebagai bilangan kuantum momentum angular.Bilangan kuantum


ini diberi lambang l dan dikenal pula sebagai bilangan kuantum orbital. Bilangan
kuantum ini memberikan gambaran tentang bentuk orbital yang ditempati suatu
elektron dalam atom. Dengan menggunakan pengertian bilangan kuantum saat ini,
pemisahan suatu garis spektra dapat diterangkan, karena setiap tingkat energi akan
memiliki sejumlah orbital dengan energi akan memiliki sejumlah orbital dengan
energi tertentu.

Suatu tingkat energi dengan bilangan kuantum utama n akan memiliki n


orbital. Masing-masing dengan harga l= 0, 1,2,3.....(n-1). Jadi untuk tingkat energi
dengan n=l hanya akan terdiri dari satu orbital yang lain dengan harga l yang
berbeda, maka diadakan penamaan orbital dengan harga l yang dimiliki. Orbital
dengan l = 0 disebut dengan orbital s, untuk l = 1 disebut sebagai orbital p. Orbital
d untuk l =2 dan orbital f untuk l=3. Nama nama ini diambil dari istilah
spektroskopi : s(sharp); p(principal);d(diffuse) dan f(fundamental).

Jika kulit-kulit atom dalam keadaan penuh terisi elektron beserta harga
bilangan kuantum azimuth dapat di gambarkan sebagai berikut:
2.1.3 Bilangan Kuantum Magnetik (m)
Dalam fisika atom, bilangan kuantum magnetik, yang dilambangkan oleh
huruf m, adalah bilangan kuantum ketiga dari empat bilangan kuantum (bilangan
kuantum utama, bilangan kuantum azimut, bilangan kuantum magnetik, dan
bilangan kuantum spin) yang menggambarkan keadaan kuantum unik suatu
elektron. Bilangan kuantum magnetik membedakan orbital yang ada di dalam
subkelopak, dan digunakan untuk menghitung komponen azimut orientasi orbital
di dalam ruang. Elektron dalam subkelopak tertentu (seperti s, p, d, atau f)
didefinisikan oleh nilai ℓ (0, 1, 2, atau 3). Nilai m dapat berkisar dari -ℓ sampai
+ℓ, termasuk nol. Jadi subkelopak s, p, d, dan f masing-masing mengandung
orbital 1, 3, 5, dan 7, dengan nilai m masing-masing berkisar 0, ±1, ±2, ±3.
Masing-masing orbital ini dapat menampung hingga dua elektron (dengan spin
yang berlawanan), membentuk dasar dari tabel periodik.

Berikut ini tabel hubungan bilangan kuantum magnetik dengan bilangan kuantum
lainnya :
2.1.4 Bilangan Kuantum Spin (s)
Bilangan kuantum spin (s) merupakan bilangan kuantum yang terlepas
dari pengaruh momentum sudut. Hal itu berarti bilangan kuantum spin tidak
berhubungan secara langsung dengan tiga bilangan kuantum yang lain.

Bilangan kuantum spin bukan merupakan hasil dari penyelesaian


persamaan gelombang, tetapi didasarkan pada pengamatan Otto stern dan Walter
Gerlach terhadap spektrum yang dilewatkan pada medan magnet, dan ternyata
didapatkan dua spektrum yang terpisah dengan kerapatan yang sama. Kesimpulan
yang diperoleh bahwa terjadinya pemisahan garis spektrum oleh medan magnet
dimungkinkan karena elektron-elektron tersebut selama mengelilingi inti berputar
pada sumbunya dengan arah yang berbeda.

Dapat diandaikan bumi berotasi pada sumbunya selama mengelilingi


matahari. Berdasarkan hal tersebut diusulkan adanya bilngan kuantum spin untuk
menandai arah putaran (spin) elektron pada sumbunya. Setiap elektron dapat
brputar pada sumbunya sesuai dengan arah jarum jam atau berlawanan dengan
jarum jam, maka probabilitas elektron berputar searah jarum jam adalah ½ , dan
probabilitas berputar berlawanan dengan jarum jam juga mempunyai harga ½.
Untuk membedakan arah putarannya maka diberi tanda negatif dan positif. Jadi,
harga bilangan kuantum spin yaitu – ½ atau + ½.

Bilangan kuantum spin (s) menunjukkan arah perputaran elektron pada


sumbunya. Dalam satu orbital, maksimum dapat beredar 2 elektron dan kedua
elektron ini berputar melalui sumbu dengan arah yang berlawanan, dan masing-
masing diberi harga spin +1/2 atau -1/2.

Pada kulit electron terdapat sub kulit yang di dalamnya terdiri dari orbital-
orbital. Setiap orbital mempunyai bentuk-bentuk tertentu berkaitan dengan
bilangan kuantum azimuth. Orbital-orbital yang memiliki bilangan kuantum
azimuth yang sama misalnya orbital 1s, 2s dan 3s mempunyai bentuk yang sama,
tetapi ukurannya berbeda. Beberapa bentuk orbital diantaranya sebagai berikut:
2.1.4.1 Bentuk orbital s
Orbital s terletak pada subkulit s yang hanya mengandung satu orbital
sehingga jumlah electron yang terdapat dalam sub kulit s maksimal 2 elektron.
Orbital s berbentuk bola karena distribusi electron sama ke segala arah atau tidak
mempunyai orientasi orbital. Besarnya orbital s tergantung pada jaraknya dari inti
dan tidak tergantung pada arah dalam ruang. Semakin besar nilai n maka ukuran
bola akan semakin besar. Beberapa bentuk orbital s dapat dilihat pada gambar 1.3.

2.1.4.2 Bentuk orbital p


Orbital p mempunyai bentuk seperti balon terpilin (cuping-dumbbell).
Pada subkulit p terdapat tiga buah orbital, masing-masing adalah orbital px, py,
dan pz . bentuk orbital p mempunyai orientasi dalam menentukan kebolehjadian
ditemukannya electron. Misalnya, jika electron berada dalam orbital px maka
peluang terbesar untuk menemukan electron tersebut terdapat di sekitar sumbu x,
dan tak ada peluang pada sumbu yz. Bentuk kebolehjadian adanya electron dalam
orbital p

2.2.3.3 Bentuk orbital d


Dalam sub kulit d terdapat lima buah orbital, masing-masing adalah orbital dx2-
y2 , dxz, dxy, dy2, dan dz2. Bentuk orbital d melibatkan sumbu dan bidang. Bentuk
kebolehjadian ditemukannya electron dalam orbital d tampak pada gambar 1.5.
2.1.4.4 Bentuk orbital f
Orbital f mempunyai 7 bentuk orbital dan dikelompokkan menjadi tiga
kelompok, yaitu; kelompok 1 terdiri dari Orbital fxyz , kelompok 2 terdiri dari fx(z2-
2 2 2 2 2
y ), fy(z -x ), dan fz(x -y ). Kelompok 3 terdiri dari fx3, fy3 dan fz3.

2.2 Azas Larangan Pauli


Aturan ini menyatakan bahwa didalam suatu orbital tidak boleh terdapat
dua elektron dengan empat bilangan kuantum yang sama. Hal ini berarti bahwa
dua elektron dimungkinkan untuk memiliki n, l, dan m yang sama, tetapi mereka
harus memiliki spin yang berbeda. Jadi setiap orbital hanya dapat berisi 2 elektron
dengan spin ( arah berputar) yang berlawanan. Dua elektron semacam ini
dinamakan “berpasangan”.

Dengan aturan ekslusi Pauli dapat dihitung jumlah maksimal dalam setiap
orbital, yaitu dengan mencari kombinasi yang dimungkinkan untuk dimiliki oleh
suatu orbital. Orbital s hanyadimungkinkan memiliki satu harga m(M=0), sedang
untuk setiap m hanya boleh memiliki dua harga s (s= + ½ dan s= - ½ ); sehingga
dalam orbital s hanya dibolehkan untuk dihuni dua elektron yang berpasangan.
Maka dengan demikian dengan cara serupa dapat ditulis :

a) Subkulit s terdiri dari 1 orbital, dapat ditempati 2 elektron maksimum.

b) Subkulit p terdiri dari 3 orbital, dapat ditempati 6 elektron maksimum.

c) Subkulit d terdiri dari 5 orbital, dapat ditempati 10 elektron maksimum.

d) Subkulit f terdiri dari 7 orbital, dapat ditempati 14 elektron maksimum


2.3 Fungsi bilangan kuantum
Bilangan kuantum digunakan untuk menunjukkan letak elektron terakhir
(terluar) dari suatu atom. Dimulai dari letak kulit atom (bilangan kuantum utama),
subkulit atom (bilangan kuantum azimut), letak orbital (bilangan kuantum
magnetik) hingga perputaran elektronnya (bilangan kuantum spin). Sehingga
bilangan kuantum ini bersifat spesifik sesuai dengan azas larangan pauli.
Selanjutnya kita gabungkan keempat bilangan kuantum tersebut untuk
menentukan identitas suatu elektron. Agar dapat menentukan dengan tepat maka
kita harus paham dengan konfigurasi elektron dan diagram orbital terlebih dahulu.

Sebagai contoh konfigurasi elektron dan diagram orbital dari sulfur (S)
seperti di bawah ini :

Untuk menentukan bilangan kuantum dari elektron terakhirnya kita cukup


memperhatikan subkulit terluarnya yakni 3p :

Konfigurasi Elektron [Ne] 3s2 3p4

1s2 2s2 2p6 3s2 3p4

Diagram Orbital

1s↿⇂

2s↿⇂2p↿⇂↿⇂↿⇂

3s↿⇂3p↿⇂↿ ↿

Penggambaran elektron terakhir yang diberi tanda merah. Elektron


tersebut terletak pada kulit 3 berarti bilangan kuantum utamanya (n) = 3. Terletak
di subkulit p berarti bilangan kuantum azimutnya (l) = 1. Sedangkan untuk
menentukan bilangan kuantum magnetiknya kita perlu menamai tiap-tiap orbital
dalam subkulit 3p tersebut yakni angka yang berwarna hijau. Sesuai dengan
diagram di atas maka nilai bilangan kuantum magnetiknya (m) = - 1. Dan karena
tanda panahnya ke bawah maka bilangan kuantum spinnya (s) = - ½ .
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari analisa mekanika kuantum diatas maka dapat disimpulkan sebagai


berikut :

- Bilangan kuantum berguna untuk menentukan karakteristik suatu


unsur berdasarkan jumlah elektronnya
- Larangan pauli memungkinkan bahwa tiap unsur memiliki bilangan
kuantum berbeda antara satu dan yang lain
- Fungsi bilangan kuantum adalah untuk menunjukkan letak elektron
terakhir (terluar) dari suatu atom, menentukan posisi unsur di tabel
periodik, dan menentukan jari-jari atom
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2013. “Bilangan Kuantum” (nafiun.com/2013/04/pengertian-bilangan-


kuantum-utama-azimut-magnetik-spin-contoh-soal-kunci-jawaban.html) diakses
pada 30 Agustus 2018 pukul 20.16

Anonim.2015.”Mekanika Kuantum” ( winda366.blogspot.com/2015/09/makalah-


mekanika-kuantum-x-mm1-nama.html) diakses pada tanggal 1 September 2018
pukul 19.55

Anonim.2017. “Bilangan Kuantum” (kamusq.com/2014/06/bilangan-kuantum-


adalah-pengertian-dan.html) diakses pada 3 September 2018 pukul 21.30

Hadi, M Solikul.2000. Buku Ajar Kimia Dasar. Surabaya: UPN Veteran Jatim

Anda mungkin juga menyukai