FILSAFAT UMUM
Dosen pengampu :
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
tauhid, serta hidayahnya kepda kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah dengan judul “Filsafat Tiongkok/ Filsafat China”. Dan tidak lupa
sholawat serta salam tetap kami curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kami dari zaman jahiliyah menuju zaman terang benderang yakni agama
Islam.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata yang
kurang tepat dalam penyusunan makalah ini dan kami mohon kritik daan saran yang
dapat membangun demi perbaikan di masa depan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................II
DAFTAR ISI............................................................................................................................III
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................4
C. Tujuan.............................................................................................................................4
BAB II : PEMBAHASAN
A. Kesimpulan...................................................................................................................11
B. Saran.............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masa dinasti Zhou (1122-255 SM) dikenal sebagai zaman klasik kebudayaan
Cina. Dapat dibandingkan dengan zaman emas kebudayaan klasik Yunani
menjadi norma bagi kebudayaan Barat demikian pula kebudayaan Zhou menjadi
model bagi kebudayaan Cina.
Di masa dinasti Zhou ini, khususnya periode abad 6 hingga abad 3 SM
berkembanglah filsafat Cina kuno, yang melahirkan apa yang dinamakan Seratus
Mazhab filafat. Masa dinasti Zou merupakan puncak kegiata intelektual, sosial,
dan politik di Cina. Di masa itu segala pranata dan konvensi yang mapan digugat
dan dikritik. Dari gugatan dan kritik-kritik itulah lahir filsafat. Orag memang
berfilsafat kalau dia erasa bahwa dunia tidak seperti yang diidamkannya.
Semua filsuf besar dari dinasti Zhou berusaha memecahkan kekalutan osial
dan politik yang terjadi waktu itu. Cara pemecahan yang dianjurkan oleh para
filsuf itu tidak sama. Maka muncullah aneka aliran pemikiran dan sistem filsafat
di Cina.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah munculnya fisafat Cina atau filsafat Tiongkok?
2. Jelaskan periodesasi filsafat Cina!
3. Apa saja ciri-ciri filsafat Cina?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui sejarah asal usul munculnya filsafat Cina / filsafat Tiongkok
2. Untuk mengetahui apa saja periodesasi pada filsafat Cina / filsafat Tiongkok
3. Untuk mengetahui apa saja ciri-iri pada masa filsafat Cina / filsafat Tiongkok
BAB II
PEMBAHASAN
1
Fung Yu-Lan, Sejarah Filsafat Cina, (Yogyakarta: Pustaka belajar, 2007), 20-23.
2
Meski tidak sampai berabad berabad, filsafat islam dalam bentuk madzhab mu’tazilah pernah “dipaksakan”
menjadi ideologi dan madzhab negara pada kuartal kedua pemerintahan dinasti Abbasiyah. Peristiwa ini dikenal
dengan “al-mihnah” atau inkuisisi.
Filsafat china kuno terus berkembang dari abad ke-3 sebelum masehi. Dalam
periode inilah aliran-aliran filosofis cina muncul: Taoisme, Confuanisme, Moisme,
banyak pemikir cina kuno berupaya memecahkan masalah hubungan logis antara
konsep (‘nama’) dan realitas. Hun Tzu, misalnya mempertahankan bahwa konsep
merupakan refleksi atas gejla dan hal-hal yang objektif. Kungsun Lun memberikan
suatu penjelasan idelais atas masalah itu. Dia terkenal dari pernyataaan pernyataan
yang menyerupai aporia-aporia (paradoks-paradoks) Zeno, dan karena abstraksi
mutlak atas konsep dan pemisahannya dari realitas. Ajarannya tentang nama nama
banyak kesamaaan dengan teori ide dan Plato, teori etis dan polotik dari Confucius
dan Meng Tzu, pernyataan anggota lain dan aliran legalis (Fa Chia) tentang negara
dan hukum menjadi tersebar luas, itulah zaman emas filsafat cina.
Harmoni antara manusia dan sesama, manusia dan alam, manusia dan surga,
selalu dicari keseimbangan, suatu jalan tengah. Toleransi, terlihat dalam keterbukaan
menerima berbagai faham yang berbeda, suatu sikap perdamaian yang
memungkinkan terwujudnya plurifomitas yang luar biasa, juga dalam bidang agama.
Perikemanusiaan, dalam artimanusia yang merupakan pusat filsafat cina pada
hakikatnya adalah baik dan harus mencari kebahagiaan di dunia ini dengan
mengembangkan dirinya sendiri dalam interaksi dengan alam dan dengan sesama.
B. PERIODESASI FILSAFAT CINA
3
Limas Dodi, M.Hum, Filsafat Umum.56.
Setiap hal positif, kebaikan (putih), didalamnya tetap terdapat sifat negatif atau
keburukan (titik hitam). Yin adalah prinsip pasif, ketenangan, surga, bulan, air,
perempuan, kematian, sesuatu yang dingin. Sedangkan Yang adalah prinsip
aktif, gerak, bumi, api, laki-laki, hidup, dan panas.
d. Mohisme
Adapun perbedaan pendapat antara konfusianis dan mohis adalah sebagai
berikut: Para konfusianis mementingkan relasi yang tepat (Li), tanpa
memikirkan keberuntungan dari segi moral atau pendirian. Para kofusianis
mengutamakan kebenaran dan kemurnian, tanpa menghitung keberhasilannya,
penganut Mo Tzu lebih pragmatis mereka mengutamakan secara khusus
keberuntungan (Li) dan pencapaian (kung). 4
Dengan demikian tolak ukur kebenaran sebuah prinsip menurut Mo tzu
adalah seberapa besar keberuntungan yang diberikan kepada negara dan rakyat
jelata segala sesuatu harus berguna dan semua prinsip harus bisa di aplikasikan
supaya menyumbang sesuatu nilai secara mandiri.
e. Ming Chia / Dialektisi
Aliran yang berarti ‘sekolah nama-nama’ini menekankan pada analisa
istilah dan konsep. Ming Chia juga disebut sekoalh dialektik, yang mirip
dengan sofisme dalam filsafat Yunani. Ajaran mereka penting sebagai analisa
dan kritik yang mempertajam perhatian untuk pemakaian bahasa yang tepat,
dan mengembangkan logika dan tata bahasa. Ming Chia sudah membicarakan
konsespeksistensi, relativitas, kausalitas, dan ruang waktu. Meng Tze (372-
280) adalah seorang muri Kong Fu Tze yang melanjutkan ajaran gurunya.
f. Fa Chia (Madzhab Hukum)
Fa Chia tau aliran hukum berbeda dengan aliran klasik yang lain, aliran ini
tidak mengajarkan masalah manusia, dunia dan surga. Melainan soal-soal
praktis dan politik. Fa Chia mengajarkan bahwa kekuasaan politik tidak harus
mulai dari contoh baik yang diberikan oleh kaisar atau pembesar-pembesar
lain, melainkandari suatu sistem undang-undang yang keras sekali. Tokoh
yang terkenal adalah Han Fei Tzu dan Li Sse , buku buku yag terkenal adalah
Chang Tze dan Han Fai Tze (kira kira 395). Ada sebagian pendapat bahwa
enam filsafat di atas berasal atau diikuti oleh golongan masyarakat tertentu.
4
Ibid 59
1. Confucianisme berasal dari para ilmuwan
2. Taoisme diikuti oleh para rahib (agamawan)
3. Yin-yang dari golongan okultisme (ahli magi)
4. Moisme berasal dari para ksatria
5. Ming Chia dari para ahli debat, orator
6. Fa Chia dar ahli-ahli politik.
2. Zaman Neo-Taoisme dan Budhisme (200-1000 M)
Bermula dari india, Budhisme yang lahir sebagai reaksi atas Hinduisme dan
kemudia perlawanan balik, melebarkan perkembangannya ke negara lain,
termasuk Cina. Di cina Budhisme diterima dengan baik dan mengalami
pembaruan dengan tradisi filsafat cina, yang pada waktu itu didominasi oleh
aliran Tao yang dihidupkan kembali sebagai Taoisme baru (Neo-Taoisme). Pada
zaman ini konsep Tao, mislanya,oleh Neo-Taoisme yang sudah terwanai
Budhisme diartikan sebagai nirvana sebgaimana dalam ajaran budhis.
3. Zaman Neo-Confucinisme (1000-1900 M)
Pada zaman ini Confucianisme klasik kembali menjadi ajaran filsafat
terpenting. Ia bangkit sebgai rekais atas Budhisme yang dianggap mengajarkan
hal-hal yang bertentangan dengan kebudayaan dari filsafat cina.
4. Zaman Modern (1900-...)
Sejarah modern filsafat cina dimulai skeitar tahun 1900, dengan
kecenderungan berikut. Pada permuaan abad 20 pengaruh filsafat barat cukup
besar. Banyak tulisan pemikir barat yang diterjemahkan dalam bahasa cina, aliran
filsafat barat yang populer di cina adalah pragmatisme, suatu jenis filsafat yang
lahir AS. Setelah pengaruh barat ini mulailah suatu rekasi berupa kecenderungan
untuk kembali ke tradisi lama, akhirnya terutam sejak 1950, filsafat cina dikuasai
pemikiran Marx, lenin, dan Mae Tse Tung.
5
Ibid 62-64
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan pemikiran filsafat cina antara teori dan pelaksanaanya
tidak dapat dipisahkan, bertolak dari semacam ‘humanisme’ pemikiran filosof
cina etika dan spiritualitas (masalah keruhanian) menyatu secara padu, persoalan
yang bersangkut paut dengan pribadi atau individualitas tidak dikesampingkan,
mengajarkan sikap optimis dan demokratis. Agama dipandang tidak terlalu
penting dibanding keijakan berfilsafat, penghormatan terhadap kemanusiaan dan
individu tampak dalam filsafat hukum dan politik, dalam memandang sesuatu
tidak berdasarkan mutlak benar dan mutlak salah jadi berpedoman pada
relativisme nilai-nilai. membangun etos masyarakat cina seperti mencintai belajar
dan mendorong orang gemar melakukan penelitian mendalam atas segala sesuatu
sebelum memecahkan dan melakukan sesuatu.
B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya sapat
dipertanggungjawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa
untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah
dijelaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Fung Yu-Lan, Sejarah Filsafat Cina, (Yogyakarta: Pustaka belajar, 2007), 20-23.
www.elearning.gunadarma.ac.id