Anda di halaman 1dari 2

Ibu Meneer merupakan anak ketiga dari lima bersaudara.

Ia menikah dengan pria asal Surabaya,


dan kemudian pindah ke Semarang. Pada masa pendudukan Belanda tahun 1900an, pada masa-
masa penuh keprihatinan dan sulit itu suaminya sakit keras dan berbagai upaya penyembuhan sia-
sia. Ibu Meneer mencoba meramu jamu Jawa yang diajarkan orang tuanya dan suaminya sembuh.
Sejak saat itu, Ibu Meneer lebih giat lagi meramu jamu Jawa untuk menolong keluarga, tetangga,
kerabat maupun masyarakat sekitar yang membutuhkan. Ia mencantumkan nama dan potretnya
pada kemasan jamu yang ia buat dengan maksud membina hubungan yang lebih akrab dengan
masyarakat yang lebih luas. Berbekal perabotan dapur biasa, usaha keluarga ini terus memperluas
penjualan ke kota-kota sekita.

1919 awal dibentuk PT NY meneer

Nama Asli Nyonya Meneer yakni Lauw Ping Nio. Wirausahawan asal Jawa Timur ini menekuni bidang
industri jamu sejak 1919. Nama Meneer menurut cerita, diambil dari nama beras menir, yakni sisa butir
halus penumbukan padi. Ibunya dulu mengidam (nyidam) beras menir dan terus memakannya hingga ia
lahir. Karena pengaruh ejaan Belanda, nama “Menir” pun berubah menjadi “Meneer”. 1900an - Suami
Nyonya Meneer menjadi korban kekejaman kolonial Belanda yang menyebabkan jatuh sakit dan tidak
sembuh-sembuh dalam waktu yang cukup lama. Nyonya Meneer tidak tinggal diam. Ia mulai meracik
jamu yang ternyata mujarab dan membuat kondisi suaminya pun pulih. 1919 - Nyonya Meneer
mendirikan sebuah usaha bernama “Jamu Cap Potret Nyonya Meneer” di Semarang.

1940 - Salah satu anak dari Nyonya Meneer, Nonnie memutuskan pindah ke Jakarta untuk membuka
gerai Nyonya Meneer di Jalan Juanda, Pasar Baru. Dari Jakarta, nama Nyonya Meneer semakin meluas
ke seluruh penjuru tanah air.

1967 - Nyonya Meneer menjabat Direktur Utama di perusahaannya. Salah satu anaknya, Hans Ramana
dipercayakan untuk bertanggung jawab atas perusahaannya. Sedangkan ketiga anak lainnya yakni Lucy
Saerang, Marie Kalalo, dan Hans Pangemanan diangkat menjadi anggota dewan komisi perusahaan.

1970an - Nyonya Meneer mulai merasakan persaingan dunia bisnis jamu yang ketat. Rival Nyonya
Meneer mulai menjual berbagai produk serupa dengan harga yang berbeda-beda. Dua perusahaan yang
sangat diwaspadai Nyonya Meneer waktu itu adalah PT Sido Muncul dan PT Air Mancur.

1976 - Hans Ramana meninggal dunia.

1978 - Nyonya Meneer meninggal dunia. Setelah Nyonya Meneer dan anaknya meninggal, perjalanan
perusahaan pun mulai goyah.

1984 - Didirikan Museum Jamu Nyonya Meneer di Semarang. Tujuan pendirian museum jamu pertama
di Indonesia ini sebagai cagar budaya dan pusat informasi, pendidikan, promosi, serta media pelestarian
warisan budaya tradisional.

1985 - Terjadi perseteruan di antara kelima cucu pewaris Nyonya Meneer yang melibatkan ratusan
bahkan ribuan pekerjanya.

1989-1994 - Terjadi konflik kedua.

1995 - Konflik berakhir dengan pelepasan saham anggota keluarga. Perusahaan Nyonya Meneer
sepenuhnya dipegang oleh cucu Nyonya Meneer yang bernama Charles Saerang. Empat cucu Nyonya
Meneer lainnya pun memutuskan untuk berpisah setelah menerima bagian masing-masing.
2006 - PT Nyonya Meneer telah memperluas daerah pemasarannya hingga ke Taiwan sebagai bagian
ekspansi perusahaan ke pasar luar negeri setelah berhasil berekspansi ke Malaysia, Brunei, Australia,
Belanda, dan Amerika.

2013 - Karyawan demo lantaran tunggakan gaji

2015 - PT Nyonya Meneer melawan kreditur di pengadilan Niaga Semarang. Permasalahan berakhir
damai melalui kesepakatan proposal masa Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Masa
pembayaran utang PT Nyonya Meneer kepada 35 kreditor diangsur selama lima tahun. Kesepakatan lain
nilai utang PT Nyonya Meneer yang awalnya diminta membayar Rp 117 miliar kepada distributor tunggal
PT NMI, disepakati hanya utang sebesar Rp 39 miliar.

2016 - Karyawan mogok kerja tunggakan gaji karyawan tetap selama 4 bulan, sedangkan karyawan
harian selama 12 minggu. Setelah mediasi, karyawan berjanji akan kembali bekerja. Perusahaan akan
membayar gaji secara mencicil.

2017 - Pabrik jamu legendaris PT Nyonya Meneer akhirnya dinyatakan pailit oleh Pengadilan
Niaga Semarang dalam sidang pada Kamis (3/8/2017) kemarin.

Putusan pailit terhadap PT Nyonya Meneer disampaikan oleh ketua Pengadilan Negeri Semarang Nani
Indrawati yang memimpin sidang. (tribunjateng/berbagai sumber)

Anda mungkin juga menyukai