Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 TOPIK
 Pelipisan Logam dengan pelapis nikel

I.2 TUJUAN
Tujuan dari proses pelapisan ini antara lain adalah:
a. Dapat merangkai rangkaian listrik yang digunakan dalam prese pelapisan nikel
(Ni)
b. Dapat mengukur berat lapisan (Ni) yang menempel atau dibutuhkan dalam tiap
luasan bahan yang akan dilapisi.
c. Mampu melakukan proses pelapisan Nikel (Ni) secara benar.
d. Dapat menghitung arus pelapisan logam yang dibutuhkan.
e. Dapat mengetahui prosentase kesalahan proses pelapisan logam.
f. Mengetahui komponen atau peralatan dalam proses pelapisan Nikel (Ni).

I.3 WAKTU PELAKSANAAN


Pratikum Pelapisan Nikel ini dilaksanakan pada:
Hari : Senin
Tanggal : 2 Mei 2005
Waktu : Pukul 14.00 – 18.00
Tempat : Laboratorium Kimia Teknik Mesin
Politeknik Negeri Semarang

I.4 PENGERTIAN
Pelapisan logam (elektroplating) adalah proses elektrolisa yaitu melapisi suatu
logam dengan logam lain. Elektrolisa sendiri ialah peristiwa penguraian suatu
elektrolit oleh arus listrik. Dengan mengalirkan arus listrik ke dalam larutan atau
elektrolit, kita akan memperoleh reaksi redoks dalam sel elektrolisa. Logam yang
akan dilapisi harus mempunyai keaktifan lebih tinggi daripada logam yang
digunakan untuk melapisi.
I.5 DASAR TEORI

Lapis listrik adalah suatu proses pelapisan logam (pada umumnya) diatas logam
besar. Tujuan dari pelapisan ini adalah untuk membuat benda lebih menarik
(dekoratif), melindungi logam yang dilapisi dari bahaya korosi, memperkeras
komponen – komponen yang aus. Lapis listrik termasuk dalam proses yang secara
umum disebut proses elektrolisa. Biasanya elektrolisa dilakukan dalam suatu bejana
yang disebut sel elektrolisa yang berisi cairan elektrolit. Pada cairan ini tercelup
paling tidak 2 elektroda. Masing – masing elektroda dihubungkan arus listrik yang
terbagi menjadi kutub positif dan negatif, disebut anoda (+) dan katoda (-). Ciri –
ciri elektroda ini adalah :

 Anoda :
 Bentuk positif
 Terjadi reaksi pelepasan elektron
 Katoda :
 Bentuk negatif
 Terjadi penangkapan elektron

Dalam waktu elektrolisa, kondisi op[erasi yang perlu diperhatikan adalah


temperatur, rapat arus, komposisi larutan elektrolisa, pengadukan. Kondisi operasi
ini berpengaruh terhadap mutu dari pelapisa dan pemilihan kondisi operesi
tergantung dari tujuan pelapisan tersebut.
Kualitas suatu bahan logam dalam industri sangat berpengaruh terhadap
kelangsungan industri itu sendiri, dan secara tidak langsung juga mempengaruhi
pemasaran. Untuk meningkatkan kualitas suatu logam, perlu dipadukan dengan
logam lain yang memliki kualitas dan harga yang lebih baik. Salah satu caranya
adalah dengan pelapisan nikel
Nikel merupakan logam yang sangat berharga, warna Logam ini putih
keperakan, dan biasa biasa digunakan untuk melapisi logam. Nikel dapat
digunakan sebagai elemen paduan logam ferro dan non ferro. Nikel merupakan
salah satu elemen dalam pembuatan baja yang ditambahkan untuk meningkatkan
kekerasan, dan kekuatan.
Oleh karena itu, untuk melapisi logam dengan nikel perlu diperhatikan beberapa
teori dasar sebagai berikut:
1. Logam besi memiliki tingkat keaktifan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan nikel.
2. Nikel salah satu elemen dalam pembuatan
baja yang diambahkan untuk meningkatkan kekerasan, kekuatan dan
keliatan.
3. Kebanyakan dari baja kekuatan tinggi
mengandung nikel 0,5 % - 5 %.
4. Berat pelapisan dihitung dengan rumus:

e.i.t MA
G e
96500 Val

Keterangan: Keterangan:

G : berat pelapisan (gram) MA : Massa Atom


e : ekivalen logam yang melapisi Val : Valensi
i : besar arus listrik (ampere)
t : lamanya pelapisan (detik)
II.2 DAFTAR ALAT DAN BAHAN

1. Daftar Alat:
a. Power Supplay DC
b. Amperemeter
c. Voltmeter
d. Neraca digital presisi
e. Beaker Glass
f. Dryer
g. Heater
h.Thermometer
i. Stop Clock
j. Pengaduk
k. Penggaris
l. Kawat penggantung (yang tahan terhadap reaksi larutan elektroplating)
m. Kabel dan penjepit buaya
n. Tiang pencekam

2. Daftar Bahan:
a. Logam besi ST 37
b. Larutan CCl4
c. Larutan Na2CO3
d. Larutan H2SO4
e. Akuades
f. Air sabun
g. Larutan Ni
h. Hamplas
i. Ai

II.3 GAMBAR RANGKAIAN ALAT


Proses
Katoda Anoda
Power Suply Voltmeter -
Amperemete St 37 Ni
r

V ++ A
+
-
Elektrolit

Elektrolit Lapis Nikel



Nickel Sulfat ( Ni SO4) 250 gr/lt

Nickel Chloride (Ni Cl2) 90 gr/lt

Asam Borit (H3BO3) 45 gr/lt

Brihgtener - NLC 30 cc/lt
- ZD230 2 cc/lt

Temperatur 60°-70°C

Arus 8 A/dm2

II.4 CARA KERJA


a. Memoles atau mengamplas benda kerja (St 37).
b. Mencuci benda kerja dengan air dingin/menyemprotkan aquades.
c. Mencelupkan ke larutan CCl4 selama 1 – 3 menit (pada suhu kamar).
d. Mencuci benda kerja dengan air dingin/menyemprotkan aquades.
e. Mencelupkan benda kerja ke dalam air panas (60° - 80°C) yang dilanjutkan ke
larutan Na2CO3 (60° - 80°C) selama 1-3 menit.
f. Mencuci benda kerja dengan air dingin/menyemprotkan aquades.
g. Mencelupkan benda kerja ke dalam air panas (60° - 80°C) yang dilanjutkan ke
larutan deterjent (60° - 80°C) selama 1-3 menit.
h. Mencuci benda kerja dengan air dingin/menyemprotkan aquades.
i. Mencelupkan benda kerja ke dalam H2SO4/HCl (suhu kamar) selama 1-2 detik.
j. Mencuci benda kerja dengan air dingin/menyemprotkan aquades.
k. Mengeringkan benda kerja (dengan dryer).
l. Menimbang benda kerja (memperoleh G1) dan mencatat hasilnya pada tabel.
m. Melapisi benda kerja dengan Ni.
n. Mencuci benda kerja dengan air dingin/menyemprotkan aquades.
o. Mengeringkan benda kerja (dengan dryer).
p. Menimbang benda kerja (memperoleh G2) dan mencatat hasilnya pada tabel.

II.4.1 Proses melapisi benda kerja dengan nikel:


1. Susun power supply, Amperemeter dan Voltmeter sesuai dengan diagram.
2. Panaskan larutan elektrolit nikel sampai suhu 60 0 – 700 C dalam gelas beaker
sambil diaduk biar larutannya homogen.
3. Ukur luas dari benda kerja yang akan tercelup kedalam larutan/yang akan
dilapisi, karena akan digunakan untuk menentukan besarnya arus yang akan
dipakai dalam proses pelapisan.
4. Setelah didapat luasan benda kerja, hitung kuat arus yang akan dipakai dalam
proses pelapisan. Untuk pelapisan nikel kita gunakan ketentuan 8A/dm2.
5. Hubungkan kutub positif dengan nikel (Ni), pada kutub ini dianggap sebagai
anoda, sedangkan kutub negatifnya dihubungkan pada benda kerja (ST37),
pada kutub ini disebut katoda.
6. Atur besarnya kuat arus yang akan digunakan pada amperemeter dengan
memperhatikan skala pada amperemeter melalui perhitungan sebagau berikut:
Misalkan:
 Luas benda kerja yang akan tercelup 2,224 dm2.
 Ketentuan arus yang digunakan 8 ampere/dm2.
 Arus maksimal pada amperemeter adalah 2,4 ampere dengan jumlah
skala 120.

Cara perhitungan arus:


 Arus kerja adalah 0,224 dm2 x 8 A = 1,792 A atau 1792mA dibulatkan
1800 mA.
 Angka perbandingan skala sementara 1800 mA dibagi 120 didapat 15.
 Angka pada skala yang sesuai adalah 1800 mA dibagi 15 didapat 120.
 Kemudian atur skala amperemeter hingga jarum amperemeter menunjuk
angka 120.
7. Amati pelapisan benda kerja sampai batas waktu yang telah kita tentukan.
8. Setelah mencapai batas waktu angkat benda kerja kmudian bilas dengan air
dingin dan keringkan.
9. Timbang benda kerja setelah dilapisi untuk mendapatkan G2.

II.4.2 Skema Proses Pelapisan

BENDA KERJA

DIAMPLAS

CUCI DG AIR DINGIN / SEMPROT DG AQUADES

CELUP CCL4 ; T = Kamar ; t = 1 – 3 Menit

CUCI DG AIR DINGIN / SEMPROT DG AQUADES

CELUP AIR PANAS + Na2CO3 ; T = 60°-80°C ; t =1 – 3 menit

CUCI DG AIR DINGIN / SEMPROT DG AQUADES

CELUP AIR PANAS + DETERJENT ; T = 60°-80°C ; t =1 – 3 menit

CUCI DG AIR DINGIN / SEMPROT DG AQUADES

CELUP H2SO4 + HCl ; T = Kamar ; t = 1-2 detik

CUCI DG AIR DINGIN / SEMPROT DG AQUADES


KERINGKAN TIMBANG (G1)

LAPIS Ni

CUCI DG AIR DINGIN / SEMPROT DG AQUADES

KERINGKAN TIMBANG (G2)


BAB III
ANALISA HASIL PERCOBAAN

III.1 TABEL HASIL PERCOBAAN

Benda I(A) V t(detik) G1(gr) G2(gr) ΔGPraktek


kerja
I 6 41 300 32,74 32,84 0,14
II 6 36 600 29,44 29,70 0,26
III 6 29 900 32,07 32,47 0.40

III.2 ANALISA PERCOBAAN

e.i.t MA
Secara teoritis : G= e=
96500 Val
58,74
=
2
= 29,37

Sehingga :
29,37.6.300
G1 =
96500
= 0,54 gr

29,37.6.600
G2 =
96500
= 1,09 gr

29,37.6.900
G2 =
96500
= 1,64 gr
Gteoritis Gpraktek
% Kesalahan =
Gteoritis

0,54 0,14
Benda I = x100%
0,54

0,70
= x100%
0,54

= 14%

1,09 0,26
Benda II = x100%
1,09

0,28
= x100%
1,09

= 26%

1,64 0,40
Benda III = x100%
1,64
0,65
= x100%
1,64

= 40%

III.3 GRFIK
III.3.1 Grafik Teori
III.3.2 Grafik Praktek

BAB IV
PENUTUP

IV.1 KESIMPULAN
Untuk memperoleh hasil pelaisan yang baik, maka diperlukan:
a. Melakukan proses pemolesan dengan baik dan merata ( usahakan benda
sebersih mungkin).
b. Dalam proses awal sebelum pelapisan usahakan benda diproses dengan benar
dan cukup waktu.
c. Mengecek kembali peralatan listrik yang digunakan.
d. Usahakan suhu elektrolit terus dikontrol (tetap pada suhu yang
direkomendasikan untuk pelapisan).
e. Lakukan Pelapisan dengan tertib.

IV.2 SARAN
a. Dalam melakukan praktikum ,menggunakan alat sesuaikan dengan fungsinya.
b. Membagi tugas dalam tim praktikum agar lebih cepat dalam bekerja.
c. Untuk pihak Laboratorium tolong di cek peralatanya.
d. Menanyakan hal – hal yang belum diketahui pada instrukur Laboratorium.

DAFTAR PUSTAKA

Graham K, Electroplating Engineering Hand Book, Van Nostrand Renhel,


Company, 1974.
Salman, H, BSc, Protective and Decorative Coating for Metal, Finishing
Prolication Ltd, London, 1978.
Wahyudi K, Kursus Elektroplating dan Penerapannya, Lembaga Metallurgi
Nasional, LPI, Bandung Pusat, 1980.
LAPORAN PRATIKUM PELAPISAN NIKEL
Disusun Oleh:

KELOMPOK II
ME 2G

1. ANGGUN ISMAWARDI ( 3.21.03.7.03 )


2. BAYU H. ( 3.21.03.7.05 )

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2005
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktikum Laboratorium Mesin dengan judul “Pewarnaan Alumunium


dengan Proses Anodizing” ini telah disahkan pada :
Hari : Senin
Tanggal : 4 April 2005
Tempat: Laboratorium Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang
Semarang , April 2005

Dosen Pengajar,

Sulasih, Ir
NIP.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan
Praktikum Laboratorium Mesin dengan judul “Pewarnaan Alumunium dengan Proses
Anodizing”. Tidak lupa pada kesmpatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Sulasih, Ir. Yang telah membimbing kami dalam melaksanakan praktek ini.
2. Semua pihak yang telah membantu baik selama praktek maupun dalam
pembuatan laporan ini.
Laporan ini membahas tentang pewarnaan logam alumunium berdasarkan
percobaan yang telah kami lakukan di laboratorium. Penulis sadar bahwa pembutan
laporan ini masih belum sempurna, untuk itu kami mengharapkan masukan, kritik, dan
saran yang bersifat membangun sehingga membuat laporan ini lebih sempurna,
bermanfaat bagi mahasiswa dan pembaca pada umumnya.
Semarang, April 2005

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
I.1 PENGERTIAN
I.2 TUJUAN
I.3 WAKTU PELAKSANAAN
BAB II PELAPISAN LOGAM ST37 DENGAN NIKEL
II.1 DASAR TEORI
II.2 DAFTAR ALAT DAN BAHAN
II.3 GAMBAR RANGKAIAN ALAT
II.4 CARA KERJA
BAB III ANALISA HASIL PERCOBAAN
III.1 TABEL HASIL PERCOBAAN
III.2 ANALISA PERCOBAAN
III.3 GRAFIK
BAB IV PENUTUP
IV.1 KESIMPULAN
IV.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai